Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan terbang ke Dubai naik jet pribadi.
Calon Presiden Prabowo Subianto mendengarkan terbang ke Dubai naik jet pribadi.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dikabarkan bepergian ke Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (28/5/2019) pagi. Prabowo dan tujuh orang lainnya berangkat menuju Dubai dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Kabar ini dibenarkan oleh Kasubag Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Sam Fernando. “(Informasi tersebut) benar,” kata Sam saat dikonfirmasi, Selasa malam.
Saat dikonfirmasi soal kegiatan Prabowo pergi ke luar negeri, Sam tak memiliki informasi soal itu. “Kami tidak memiliki informasi tersebut,” kata dia.
Prabowo diketahui berangkat bersama tujuh orang lainnya bernama Edy Arman, Yoriko Fransisko Karapang, Gibrael Habel Karapang, Mikhail Davzdov, Anzhelika Butaeva (WN Rusia), Justin Darrell Flores Howard dan Mischa Demermann.
Rombongan tersebut bersama lima kru pesawat pribadi Prabowo, Jet Ambraer 190/Lineage dengan nomor registrasi 9HNYC, lepas landas pada pukul 08.14 WIB. Rencana Prabowo kembali ke Indonesia bersifat tentatif. (kps)
Pria Warga Negara Asing (WNA) bernama Jerry D Gray yang menyebut pemerintahan Joko Widodo disusupi paham komunis.
Pria Warga Negara Asing (WNA) bernama Jerry D Gray yang menyebut pemerintahan Joko Widodo disusupi paham komunis.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, Jerry Duane Grey (59) yang ditangkap karena menuduh pemerintahan Joko Widodo disusupi paham komunis adalah mantan United Stated Air Force (USAF) atau Angkatan Udara Amerika Serikat.
“Angkatan udara, dia sempat selama empat tahun jadi ( tentara) angkatan udara di Amerika Serikat,” ujar Argo di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (28/5).
Ia mengatakan, Jerry merupakan pria kelahiran Jerman. Namun, dibesarkan di Amerika Serikat hingga mendapatkan kewarganegaraan Amerika.
Setelah berhenti dari tentara AU Amerika,ia pindah ke Arab Saudi dan bekerja sebagai teknisi pesawat selama empat tahun. “Dari Arab Saudi (Jerry) masuk ke Indonesia tahun 1985. Dia pertama masuk Jakarta kemudian yang bersangkutan bekerja sebagai instruktur seperti diving dan sebagainya di Jakarta ini,” ucapnya.
Setelah 15 tahun di Indonesia atau tepatnya pada tahun 2010, ia mengajukan diri untuk mengubah kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Selama di Indonesia, Jerry juga pernah bekerja sebagai wartawan di salah satu media nasional. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut mengenai kegitan Jerry selama di Indonesia.
“Kita harus adakan penyelidikan juga apa kegiatan yang bersangkutan apakah benar sebagai instruktur selam? Apakah benar sebagai wartawan? Kami akan berkoordinasi dengan imigrasi, apakah ada kegiatan-kegiatan lain dari yang bersangkutan di Indonesia,” ujar Hengki.
Adapun, Jerry ditangkap di Jalan Karya Usaha, Kembangan, Jakarta Barat, pada Selasa pagi sekira pukul 09.00. Ia ditangkap setelah menuduh pemerintahan Joko Widodo disusupi Komunis saat aksi kerusuhan 22 Mei 2019. Akibat perbuatannya, Jerry terancam hukuman maksimal sepuluh tahun penjara. (kps)
Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak saat ditemui di kediaman Prabowo-Sandiaga, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).
Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak saat ditemui di kediaman Prabowo-Sandiaga, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyidik Kepolisian Daerah Sumatera Utara memanggil juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan makar.
Pada surat bertanggal 24 Mei 2018 yang ditandatangani oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kasubdit I TP Kamneg, Simon Paulus Sinulingga disebutkan agar Dahnil hadir untuk diperiksa di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Unit 4 Subdit 1/TP Kamneg pada Selasa (28/5/2019) pukul 10.00 WIB.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja membenarkan adanya pemanggilan tersebut. Namun dia tidak merinci alasannya. “Iya ada. Pemanggilan sebagai saksi di kasus makar. Itu yang di undangan. Itu terkait kasus Romo. Apakah sudah datang ya nggak tahu. Coba tanyakan ke penyidiknya dulu,” katanya, Selasa (28/5).
Pemanggilan ini berdasar atas adanya laporan polisi oleh Fauzi Ramadhan Singarimbun.
Diberitakan sebelumnya, Muhammad Syaf’i alias Romo bakal dijemput paksa oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara karena sudah dua kali mangkir dari pemanggilan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut.
“Jadi dalam waktu dekat penyidik akan melakukan pemanggilan ketiga. Pemanggilan ini juga akan disertakan dengan membawa surat penjemputan untuk diperiksa,” ujar Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Jumat (24/5/2019).
Dikatakannya, menurut jadwal pemeriksaan pemanggilan kedua yang dilakukan kepada Romo, harusnya dilangsungkan pada Jumat ini. Pemeriksaan tersebut terkait dugaan perkara makar di Mesjid Raya Al Mashun, Jalan Sisingamangaraja, Medan. (kps)
Jimmy Ramadhan Azhari/kps
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono Memberi Keterangan Terkait Penangkapan Bule yang Sebit Pemerintah Komunis.
Jimmy Ramadhan Azhari/kps Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono Memberi Keterangan Terkait Penangkapan Bule yang Sebit Pemerintah Komunis.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jerry Duane Grey (59), bule yang ditangkap karena menuduh pemerintahan Joko Widodo disusupi paham komunis mengaku termakan hoaks Brimob China yang beredar saat kerusuhan 22 Mei 2019.
“Jadi setelah saya integrogasi, yang bersangkutan itu melihat di video yang viral juga, ada polisi brimob ya yang menggunakan pakaian resmi, pakaian dinas, tetapi wajahnya mirip dari China,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (28/5).
Jerry yang sudah bestatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) sejak tahun 2010 kala itu terpancing dengan adanya video tersebut.
Saat itu, ia berada di sekitar kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, bersama temannya. Kemudian, mereka pergi ke sebuah hotel dan merekam video yang akhirnya menjadi viral di media sosial. “Jadi dia tak terima Indonesia mau dijajah, sehingga dia melakukan hal seperti itu,” ucapnya.
Kepolisian masih mencari teman yang bersama Jerry saat merekam video tersebut. Adapun, Jerry ditangkap di Jalan Karya Usaha, Kembangan, Jakarta Barat pada Selasa pagi sekira pukul 09.00.
Akibat perbuatannya, Jerry terancam hukuman maksimal sepuluh tahun penjara. “Yang bersangkutan kita kenakan Pasal 45 Ayat 3 jo Pasal 27 Ayat 3, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, kemudian juga Pasal 14 Ayat 1 dan Ayat 2 dan atau Pasal 15 Ayat 1 Undang-Undang Tahun 1946 tentang Peraturan Pemidanaan dan juga kami kenakan Pasal 27 KUHP,” ujar Argo. (kps)
Pria Warga Negara Asing (WNA) bernama Jerry D Gray yang menyebut pemerintahan Joko Widodo disusupi paham komunis.
Pria Warga Negara Asing (WNA) bernama Jerry D Gray yang menyebut pemerintahan Joko Widodo disusupi paham komunis.
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Polisi menangkap Warga Negara Asing (WNA) atau bule bernama Jerry D Gray, karena menuduh pemerintahan Joko Widodo disusupi paham komunis. “Sudah (ditangkap),” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Selasa (28/5).
Argo menyebut, kasus penangkapan Jerry sedang ditangani Polres Jakarta Barat. “(Kasusnya) ditangani Polres Jakarta Barat. Nanti dirilis,” katanya.
Sebuah video beredar di sosial media yang menampilkan seorang pria yang disebut mantan angkatan udara Amerika Serikat. Pria tersebut bernama Jerry D Gray. Dalam video itu, Jerry mengatakan, pemerintahan Joko Widodo telah disusupi paham komunis.
“Sudah jelas ada infiltrasi komunis dan lain-lain masuk ke Indonesia mau diambil negara ini untuk dia punya sendiri. Rakyat Indonesia bukan muslim saja, kita semua harus bersatu, harus maju sampai negara ini jujur lagi sampai Presiden Republik Indonesia nama Prabowo, bukan nama yang sekarang,” kata Jerry dalam video tersebut.
Jerry pun mendesak Jokowi mundur sebagai presiden. “Yang sekarang sudah jujur tidak benar, dia harus mundur dan juga harus kena hukum dia enggak ikut konstitusi Indonesia,” ujarnya. (kps)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyatakan, dalam sepekan terakhir terjadi peningkatan penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Hal itu, kata Dedi, dibuktikan dengan banyaknya penangkapan tersangka penyebaran hoaks dalam sepekan terakhir.
“Sepuluh tersangka dalam periode waktu 7 hari. Dari 21-28 Mei. Ini mengambarkan bahwa seperti yang disampaikan oleh salah satu direktur dari Kominfo kemarin, tanggal 21-22 Mei cukup meningkat akun-akun yang menyebarkan konten berupa ujaran kebencian, hoaks,” ujar Dedi Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
“Narasi-narasi yang dibangun sifatnya provokatif. Ini dalam rangka untuk membangkitkan emosi dan opini publik. Ini berbahaya apabila dibiarkan begitu saja,” lanjut dia.
Dedi mengatakan, selain menangkap para tersangka untuk memutus peredaran hoaks, Polri juga melakukan upaya literasi digital bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait. Pihak terkait yang dimaksud di antaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Selain itu, Polri terus melawan penyebaran hoaks melalui penyampaian klarifikasi di berbagai media arus utama. “Itu terus kami lakukan tanpa henti. Meskipun mereka terus menyebarkan juga. Oleh karena itu penegakkan hukum harus terus dilakukan dalam rangka untuk memitigasi akun-akun yang dimiliki oleh masyarakat,” kata Dedi.
“Yang dalam tanda kutip dengan sengaja memang menyebarkan konten-konten yang bersifat hoaks provokatif dan ujaran kebencian,” lanjut dia. (kps)
file/sumut pos
ANTRE: Warga mengantre di Kantor BPJS Kesehatan. Hingga saat ini Dinkes Medan belum juga mendistribusikan 12 ribu PBI kartu BPJS Kesehatan.
file/sumut pos ANTRE: Warga mengantre di Kantor BPJS Kesehatan. Hingga saat ini Dinkes Medan belum juga mendistribusikan 12 ribu PBI kartu BPJS Kesehatan.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) tidak perlu khawatir selama masa libur lebaran. Mulai 29 Mei hingga 13 Juni 2019, peserta JKN-KIS tetap bisa memperoleh jaminan pelayanan kesehatan difasilitas kesehatan yang ditunjuk BPJS Kesehatan, bahkan termasuk saat peserta mudik ke luar kota.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, Johana mengatakan, peserta JKN-KIS yang sedang mudik tetap dapat pelayanan kesehatan di luar kota. Layanan kesehatan tersebut bisa diperoleh peserta di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Pada kondisi gawat darurat, seluruh fasilitas kesehatan baik tingkat pertama (FKTP) maupun lanjutan wajib memberikan pelayanan penanganan pertama kepada peserta JKN-KIS. Fasilitas kesehatan juga tidak diperkenankan menarik biaya dari peserta,” kata Johana dalam temu pers, Senin (27/5).
Dikatakannya, pelayanan kesehatan tersebut hanya berlaku bagi peserta JKN-KIS yang status kepesertaannya aktif. Karenanya, para peserta JKN-KIS diharapkan disiplin membayar iuran khususnya peserta yang sedang mudik dan selalu membawa kartu JKN-KIS. “Untuk mengecek status kepesertaan dan melihat riwayat tagihan atau pembayaran iuran JKN-KIS, dapat dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN. Selain itu, kami juga mengembangkan aplikasi Mudik BPJS Kesehatan yang dapat di-download secara gratis di Playstore dan Appstore,” ujarnya.
Selain di Kantor Cabang, selama masa libur lebaran pihaknya juga membuka layanan khusus di rumah sakit melalui Petugas Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) rumahsakit, yang meliputi pendaftaran bayi baru lahir bagi peserta segmen mandiri, perhitungan denda layanan, dan penanganan pengaduan di rumah sakit.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Medan, Masrita mengatakan, dari 41 Puskemas di Kota Medan, Dinkes Medan miliki 6 Puskesmas rawat inap, dan 35 yang tidak rawat inap. Bagi 6 Puskesmas rawat inap tidak ada libur. Guna menjamin terselenggaranya pelayanan 24 jam, akam ada 3 shift disiapkan.
“Untuk Puskesmas yang rawat inap ini harus ada 1 dokter dan 2 perawat. Sedangkan untuk rawat jalan juga tidak ada libur, kita tetap berikan layanan dengan nama posko, dan ini sudah kita berikan surat edaran,” katanya.
Sedangkan untuk Pos Pengamanan (Pospam) di Kota Medan, ada 14 titik di Kota Medan, ini sudah kordinasi ke pihak terkait. Diketahui 14 lokasi Pospam itu diantaranya Pospam Thamrin, Medan Mall, Simpang Cemara, Aksara, Stasiun Kereta Api, Carrefour, Simpang Manhattan, Ringroad, Amplas, Simpang Pos, Simpang Kampung Salam, Simpang V Marelan Raya, Simpang Pertemuan dan Simpang Buaya.
Sedangkan empat Pospam lagi yang terakhir ini berada di wilayah kerja Polresta Belawan. “Dengan melibatkan tenaga medis, paramedis dan ambulance Puskesmas yang berada di wilayah kerja dan juga melibatkan 20 rumah sakit sebagai pusat rujukan pasien yang memerlukan tindaklanjut pelayanan,” kata Masrita.
Untuk Puskesmas rawat inap yang diwajibkan memberi pelayanan 24 jam selama libur panjang lebaran diantaranya Puskesmas Teladan, Bromo, Medan Area Selatan, Glugur Darat, Medan Deli dan Belawan.
Sedangkan 35 Puskesmas non rawat inap hanya membuka posko pada libur bersama yakni tanggal 3,4 dan 7 Juni 2019 mulai pukul 08.00-14.00 WIB dengan membentuk piket pelayanan yang terdiri dari satu dokter dan dua perawat.
Pihaknya juga bekerjasama dengan Poldasu dan BNN Sumatera Utara melakukan pelayanan kesehatan terhadap supir angkutan yang berada Terminal Amplas dan Terminal Pinang Baris. Pemeriksaan kesehatan terdiri dari tekanan darah, guka darah, alkohol respirasi.
“Hal tersebut dimaksud untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan faktor kondisi supir. Cek kesehatan dilakukan terhadap seluruh supir yang membawa armada mudik untuk menjadi persyaratan layak jalan,” tutur Masrita. (dvs/btr)
Tanda tangan:
Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso dalam Acara Peresmian Perpustakaan Sekolah Tiara Nirwana di Bali, Senin (27/05). Gigih mengatakan, kegiatan ini untuk mendukung peningkatan literasi Indonesia.
Tanda tangan: Direktur Utama PT PGN Tbk Gigih Prakoso dalam Acara Peresmian Perpustakaan Sekolah Tiara Nirwana di Bali, Senin (27/05). Gigih mengatakan, kegiatan ini untuk mendukung peningkatan literasi Indonesia.
BALI, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN kembali melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan/CSR. Kali ini, program tersebut menyasar sektor pendidikan.
Lokasi sasaran program berada di wilayah Badung, Bali. PGN berkesempatan menunaikan kewajibannya sebagai salah satu perusahaan negara untuk ikut mengembangkan potensi sosial, serta memajukan ekonomi masyarakat melalui Program Bantuan Dana Sektor Sarana Pendidikan.
Program PGN pada kesempatan ini diperuntukan bagi pembangunan Gedung dan Sarana Prasarana Perpustakaan Sekolah Tiara Nirwana Kutar Utara, Badung-Bali. Harapannya, dengan keberadaan perpustakaan, tingkat literasi para pelajar serta masyarakat lingkungan sekolah bisa meningkat.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengungkapkan kegiatan ini tak lain untuk mendukung pningkatan literasi Indonesia yang masih terbilang rendah, sehingga membutuhkan peranan semua pihak untuk memberikan akses kemudahan, ketersediaan, dan keterjangakauan kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi melalui bahan bacaaan.
“Program bantuan dana sektor pendidikan ini tak akan mungkin terlaksana jika tidak ada dukungan para pejabat di lingkungan daerah Badung-Bali, pihak Sekolah Tiara Nirwana, serta masyarakat sekitar,” ujar Gigih.
Pada kesempatan ini, PGN menyumbang senilai Rp250 juta untuk kepentingan pembangunan perpustakaan Sekolah Tiara Nirwana, yang diperuntukan untuk pembangunan gedung, serta penyediaan beberapa perlengkapan seperti meja, kursi, dan komputer. Menurut Gigih, upaya tersebut sebagai investasi peradaban dan katalisator sosial untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.
PGN memiliki beberapa pilar CSR, seperti lingkungan, sosial budaya, serta pendidikan. “Bantuan pendidikan ini diartikan sebagai estafet masa depan yang gemilang bagi generasi mendatang. Kita mengharapkan segala kegiatan yang mendukung pembangunan bangsa dan memajukan perusahaan dapat terus digerakkan,” tutup Gigih.
Selain itu, PGN ikut terlibat dalam penyelenggaraan Safari Ramadhan BUMN. Acara tersebut berlokasi di Denpasar, 24-27 Mei.
Safari Ramahan diisi kegiatan pemberian bantuan 1.000 Al Quran di Masjid Agung Sudirman, Denpasar. Selain itu, bantuan lain yaitu sokongan dana bagi 10 Yayasan senilai mmasing-masing Rp50 juta, serta santunan 1.000 anak yatim.
Lebih istimewa, Safari Ramadhan yang didukung empat BUMN ini memberikan beasiswa bagi 25 anak, senilai masing-masing Rp5 juta. Kegiatan dilengkapi juga dengan pemberian bingkisan bagi seluruh anak yatim peserta buka bersama. (rel/ram)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Polisi berhasil mengungkap kelompok baru yang ikut menunggangi aksi menolak hasil pilpres pada 21-22 Mei 2019 di Jakarta. Kelompok ini berusaha menciptakan martir dalam aksi massa itu dan juga berencana membunuh 4 pejabat negara serta seorang pemimpin lembaga survei.
KEPALA Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menjelaskan, kelompok baru ini merencanakan aksi pembunuhan sejak Oktober 2018, atas perintah seseorang. Ada enam tersangka yang sudah ditangkap. Mereka adalah HK alias Iwan, AZ, IF, TJ, AD, dan AF alias Fifi. Semuanya memiliki peran berbeda.
“Pada 1 Oktober 2018, tersangka HK menerima perintah dari seseorang untuk membeli dua pucuk senjata api (senpi) laras pendek di Kalibata. Seseorang ini, pihak kami sudah mengetahui identitasnya. Sedang didalami,’ “ kata Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5).
Setelah itu, lanjut Iqbal, pada 13 Oktober HK menjalankan pemerintah dan membeli senjata. Ada empat senjata yang didapat oleh HK dari AF dan AD. Sebagian senjata itu lalu diserahkan HK kepada dua rekannya, AZ, TJ, dan IR.
Pada 14 Maret, HK mendapat transfer Rp150 juta. Sebanyak Rp25 juta ia bagikan kepada TJ.
“TJ diminta membunuh dua tokoh nasional. Saya tak sebutkan di depan publik. Kami TNI Polri sudah paham siapa tokoh nasional tersebut,” kata Iqbal.
Lalu pada 12 April, HK kembali mendapat perintah lagi untuk membunuh dua tokoh nasional lainnya. “Jadi, ada empat target kelompok ini menghabisi nyawa tokoh nasional,” ujarnya.
Saat ditanya apakah tokoh nasional yang dimaksud adalah pejabat negara, Iqbal membenarkan. “Pejabat negara. Tapi bukan presiden. Tapi bukan kapasitas saya menyampaikan ini. Nanti kalau sudah mengerucut baru dikasih tahu,” kata dia.
Selain empat pejabat negara, belakangan HK juga mendapat perintah untuk membunuh seorang pemimpin lembaga survei. “Terdapat perintah lain melalui tersangka AZ untuk bunuh satu pemimpin lembaga swasta. Lembaga survei. Dan tersangka tersebut sudah beberapa kali menyurvei rumah tokoh tersebut. Dan tersangka IR sudah mendapat uang sebesar Rp5 juta,” ujar Iqbal.
Untungnya, pembunuh bayaran itu ditangkap polisi beserta sejumlah barang bukti seperti senjata api laras panjang dan laras pendek beserta peluru dan rompi antipeluru. Saat ini, HK beserta dua rekannya AZ, TJ dan IR yang mencoba melakukan upaya pembunuhan sudah ditetapkan sebagai tersangka. Begitu juga AF dan AD selaku penyuplai senjata.
Keenam tersangka diduga adalah pelaku kejahatan professional dan sudah berpengalaman menggunakan senjata api.
Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal dengan ancaman hukuman pidana penjara seumur hidup atau maksimal 20 tahun penjara.
Namun, otak yang meminta melakukan pembunuhan ini, polisi mengaku masih melakukan pendalaman.
Pelaku Turut Membaur
Pada aksi massa tanggal 21 Mei 2019 di depan kantor Bawaslu RI di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, HK dan kawan-kawan turut hadir membaur dengan massa aksi. Mereka bertujuan menciptakan korban sebagai martir, agar terjadi kerusuhan.
“Tersangka HK dengan membawa 1 pucuk senpi beserta tim turun ke depan bercampur dengan massa aksi pada 21 mei untuk melakukan aksinya dengan massa aksi lainnya. “ kata M. Iqbal.
Dalam rilis itu polisi menunjukan barang bukti berupa senpi rakitan yang diduga senjata organik illegal yang didapat dari seorang tersangka perempuan.
“Senjata ini ada teleskopnya. Jadi diduga kuat emang ingin menghabisi dari jarak jauh, walau rakitan ini efeknya luar biasa.” kata Muhammad Iqbal.
Polisi juga menemukan barang bukti sebuah rompi anti peluruh bertuliskan polisi. Sehingga polisi juga sedang mendalami motif kelompok ini untuk membentuk citra bahwa polisi melakukan kekerasan terhadap massa aksi.
Sementara itu, Polri menyatakan hingga kini pihaknya masih menelusuri keterkaitan antara senjata yang dimiliki kelompok ini dengan kasus tewasnya sejumlah korban dalam kerusuhan pada 22 Mei 2019 lalu yang saat ini ditangani tim pencari fakta bentukan Polri bersama sejumlah lembaga independen lainnya.
Dalam pemaparannya Muhammad Iqbal kembali menegaskan bahwa kelompok ini bukanlah peserta aksi damai. Tapi pelaku kejahatan kerusuhan.
Kelompok ini juga berbeda dari 2 kelompok lainnya yang sudah diungkapkan polisi sebelumnya. Yakni kelompok preman bayaran dan kelompok teroris yang hendak menunggangi aksi massa untuk menjalankan aksi jihadnya.
“Kelompok ini sangat berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Menkopolhukan dan Kapolri sebelumnya. Fakta hukumnya beda. Tersangkanya beda dan senjata apinya juga beda. Berarti ada 3 kelompok penunggang gelap. Bisa jadi masih ada kelompok lain yang belum berhasil kami tangkap dan identifikasi,” tambahnya.
Pasca kerusuhan aksi massa 21-22 Mei 2019, selain mengungkap 3 kelompok penunggang aksi massa menolak hasil pemilu 2019 ini, polisi juga telah menangkap 442 tersangka perusuh lainnya. Hingga saat ini polisi masih menyelidiki keterkaitan para perusuh dengan kelompok-kelompok tersebut.
Temuan Komnas HAM Dukung Temuan Polri
Sementara itu, Komnas HAM mendesak agar polisi segera mengungkap siapa dalang di balik kelompok-kelompok yang menunggangi aksi massa 21-22 Mei 2019.
Apalagi kerusuhan ini telah memakan korban, ratusan warga luka-luka, dan 8 orang meninggal dunia. Korban tewas diketahui terkena peluru tajam.
Komisioner Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan temuan sementara yang diperoleh lembaganya sedikit mendukung temuan yang dipaparkan oleh kepolisian.
“Salah satu korban remaja yang kami wawancarai, tangannya tertembak peluru tajam. Dia bilang dia tidak tahu dari mana datangnya peluru itu. Dan ini berbeda dengan keterangan korban lainnya yang tertembak peluru karet. Mereka mengaku melihat langsung pasukan yang menembaki mereka ketika pecah kerusuhan ada aksi bakar mobil.” katanya.
“Ini menguatkan indikasi memang ada sniper seperti yang dikatakan Kapolri. Polisi harus cari siapa sniper itu dan kelompok mana yang menembakan peluru tajam,” katanya.
Komnas HAM telah menerima berbagai aduan dari organisasi masyarakat (ormas) pascaperistiwa kerusuhan pada 21 dan 22 Mei 2019. Sebagian besar, pengaduan berkaitan dengan dugaan tindakan kesewenang-wenangan aparat kepolisian.
Komnas HAM menolak bergabung dengan tim pencari fakta kerusuhan 21-22 Mei 2019 yang dibentuk polisi. Sebaliknya Komnas HAM membentuk tim khusus sendiri untuk mengusut peristiwa kekerasan tersebut.
“Bukan kami tidak bersedia. Tapi UU yang memayungi kami tidak memungkinkan untuk itu. Makanya kami membentuk tim khusus sendiri. Kami juga melibatkan pihak lain dan pakar yang berpengalaman dalam hal ini,” Kata Ahmad Taufan Damanik.
Selain Komnas HAM, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan juga meminta Polri segera mengambil tindakan hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 di Jakarta.
Apalagi, Menkopolhukkam Wiranto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah menyatakan ada orang kuat yang mendesain kerusuhan, dan memanfaatkan demonstrasi damai untuk kepentingan politik mereka.
Selain itu, ujar Bara, berdasar pengakuan aparat juga terjadi pengerahan massa dari luar Jakarta, serta ditemukan sejumlah uang diduga untuk membayar oknum perusuh.
“Jadi, jelas sekali ada pihak yang memberikan dana terhadap aksi tersebut. Jadi itu bisa dikatakan sebagai sebuah tindakan yang menyebar teror dan itu tidak bisa ditoleransi,” kata Bara di gedung DPR, Jakarta, Senin (27/5).
Menurut Bara, yang mesti diberikan tindakan hukum bukan hanya kepada ratusan pelaku lapangan, tetapi elite yang diduga mendesain ini dengan motif politiknya juga harus ditindak. Bara menegaskan, orang semacam ini tidak punya ruang demokrasi di Indonesia.
“Jadi, kita tidak bisa bernegosiasi dengan orang-orang ini karena sangat berbahaya dan mereka merupakan pengkhianat menyebar teror untuk tujuan politiknya,” ujar Bara.
Kepada pemerintah dan polisi, Bara meyakinkan bahwa rakyat berdiri di belakang mereka dan mendukung mengambil langkah yang diperlukan agar siapa pun yang bertanggung jawab bisa ditindak. (boy/cuy/jpnn/kps)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melakukan upaya antisipasi di daerah-daerah rawan bencana selama mudik Lebaran 2019. Antara lain dengan membuka posko selama 24 jam dan menempatkan sejumlah alat berat serta logistik, di setiap kabupaten/kota.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis menyebutkan, Posko 24 Jam itu untuk logistik dan peralatan di setiap kabupaten/kota. Kemudian, khusus daerah-daerah rawan longsor akan distandby-kan alat-alat beratn
Riadil juga mengatakan, Gubernur Sumut telah mengirimkan surat edaran ke seluruh bupati dan wali kota sekaitan kesiapsiagaan di daerah masing-masing, dengan melakukan pemetaan potensi bencana yang rawan terjadi di wilayah bersangkutan. “Hal ini agar seluruh kepala daerah menyiagakan segala kemungkinan saat cuaca dan iklim dalam menghadapi bencana. Beberapa kabupaten/kota yang rawan bencana tersebut sudah kita petakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG yang setiap harinya kami analisis,” kata Riadil menjawab Sumut Pos, Senin (27/5).
Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumut, Iswahyudi, membenarkan ihwal penempatan sejumlah alat berat pada titik-titik rawan bencana tersebut. Katanya, dalam rangka menyambut libur nasional dan cuti nersama Idul Fitri 1440 Hijriah, pihaknya telah menyiapkan 13 posko yang tersebar di UPT-UPT yang ada. “Pada posko disiapkan alat-alat yang ada seperti backhoe, grader, wheel loader dan dump truck,” katanya.
Diketahui, berdasarkan rencana operasi angkutan Lebaran 2019 yang telah Pemprovsu susun melalui Dishub Sumut, untuk pembatasan angkutan barang akan dimulai sejak 31 Mei menjelang puncak arus mudik atau lima hari memasuki momen Lebaran, sampai pada 2 Juni mendatang.
Selanjutnya di puncak arus balik juga demikian yang diperkirakan pada 9 Juni. Selama tiga hari, mulai 8-10 Juni, angkutan barang juga dilarang untuk beroperasi. Sedangkan untuk posko Lebaran, telah direncanakan dimulai pada 29 Mei. Kemudian untuk prediksi penumpang dan kapasitas angkutan yang tersedia, Dishub sudah memetakan rata-rata kenaikan penumpang secara agregat sebesar 14 persen di tahun ini. Khusus transportasi darat seperti bus, akan terdapat kenaikan penumpang 5 persen dari tahun lalu, yakni dari 87.584 orang menjadi 91.963 orang. Pada jalur kereta api kenaikan penumpang diperkirakan signifikan yaitu 15 persen, dari 247.576 orang menjadi 284.701 orang.
Sedangkan untuk jalur udara prediksi ada kenaikan penumpang 15% dan laut 10 persen, dimana dihitung mulai H-7 sampai dengan H+7 Lebaran. Khusus perkiraan penumpang transportasi darat, jika ambil berdasarkan data BPTD dari Terminal Pinang Baris, Amplas, Siantar dan Tarutung.
Tak hanya itu, Pemprovsu bersama stakeholder terkait lain juga telah memetakan lokasi jalan yang rusak di wilayah Sumut sebanyak 41 lokasi atau titik. Yakni terdiri dari Kabupaten Mandailing Natal (22 lokasi), Belawan (5 lokasi), Medan, Binjai, Labuhanbatu dan Tanah Karo masing-masing terdapat tiga lokasi, Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan masing-masing satu lokasi.
Selanjutnya lokasi rawan longsor diketahui terdapat 51 titik yang tersebar di Tanah Karo (4 lokasi), Dairi (3), Samosir (1), Tobasa (2), Pakpak Bharat (6), Sidimpuan (1), Sibolga (2), Tapteng (3), Madina (15), Medan (2), Asahan (1), Simalungun (2), Tapanuli Utara (4), dan Tapanuli Selatan (5). Lokasi rawan banjir terdapat 36 titik yang tersebar di Tanah Karo (2 lokasi), Tapteng (2), Sidimpuan (1), Madina (10), Medan (8), Deliserdang (2), Sergai (2), Tebingtinggi (3), Asahan (1), Simalungun (1), dan Labuhanbatu (4).
“Sedangkan untuk lokasi rawan macet terdapat di 92 titik yang tersebar dihampir kabupaten dan kota di Sumut. Lalu untuk lokasi rawan kecelakaan lalu lintas, perkiraan kita terdapat di 49 lokasi antara lain Binjai (2 lokasi), Medan (4), Tobasa (2), Pakpak Bharat (2), Sidimpuan (1), Tapteng (1), Madina (2), Langkat (8), Pelabuhan Belawan (3), Deliserdang (2), Sergai (8), Tebingtinggi (3), Batubara (3), Tanjungbalai (2), Siantar (5), Labuhanbatu (3), dan Taput (1),” kata Kabid Lalu Lintas Dishub Sumut, Darwin Purba.
Pembangunan Infrastruktur KSPN Danau Toba
Di sisi lain, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pembangunan instruktur menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Rencananya tahun ini, sejumlah infrastruktur seperti pementapan jalan nasional, pembangunan jalan lingkar luar Pulau Samosir, jembatan Tano Ponggol, dan jalan tol akan dimulai pembangunannya tahun ini.
“Jalan nasional menuju Danau Toba melanjutkan dari peningkatkan jalan, khususnya jalur Siantar- Parapat-Silangit agar berstatus mantap. Kementerian PUPR menganggap ini satu jalur yang sangat penting,” kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo kepada wartawan di Medan, Senin (27/5).
Arie menjelaskan, pemerintah pusat juga akan mengerjakan pembangunan jalan lingkar luar Pulau Samosir, yakni preservasi dan pelebaran jalan dilakukan dengan dua paket. “Paket I yakni Pengururan-Ambarita-Tomok-Onan Runggu. Sedangkan Paket II, Tele-Pangururan, Naingolan-Onan Runggu. Sedangkan, jalan Sibisa-Ajibata sedang dalam finalisasi pendanaan World Bank,” beber Arie.
Menurut Arie, Kementerian PUPR dalam waktu dekat ini juga akan membangun jembatan Tano Ponggol. Untuk desain jembatan sudah disetujui tim evaluasi, yakni dengan tiga tiang yang melambangkan Dalihan Natolu. “Untuk pembangunan jembatan tersebut, akan dimulai semester 2 tahun 2019 ini. Saat ini, sedang finalisasi pendanaan World Bank,” sebut Arie.
Selain itu, Pemerintah juga akan melanjutkan proses pembangunan ruas tol menuju Danau Toba.”Ruas tol Tebingtinggi-Indrapura akan selesesai pada tahun 2020,” ungkap Arie.
Untuk Bandara Silangit Internasional Airport di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) sebagai pintu gerbang jalur udara, Arie mengungkapkan, pemerintah akan menyelesaikan terminal penumpang dengan target ulimate 10.000 M2. “Penyelesaian pembangunan tower udara Silangit dan pemasangan Instrument Landing Sistem (ILS) Bandara Silangit,” ucap Arie.
Arie menyebutkan, Presiden Joko Widodo meminta untuk pembangunan infrastruktur akses menuju danau terbesar di Asia itu, dapat segera diselesai hingga tahun 2020, mendatang dengan perencanaan yang sudah dibuat. “Oya, termasuk revitalisasi rel kereta api ruas Araskabu-Siantar ditargetkan akan dimulai pada Agustus 2019 dan selesai 2019 dan Direktorat Jendral (Ditjen) Perkeretaapian sampai dengan bulan Febuari 2019, telah melakukan penetapan trase atau koridor Jalur KA, yakni Sinaksak-Panei-Parapat dan Panei-Raya di Kabupaten Simalungun,” jelas Arie.
Di sisi lain, Arie juga menyampaikan berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh per 24 Mei 2019. Dimana, tingkat hunian hotel di Kawasan Danau Toba, saat liburan Lebaran, periode 29 Mei-9 Juni 2019, diperkirakan akan naik mencapai 48 persen. “Tingkat hunian hotel tertinggi saat Liburan Lebaran, nanti. Berada di daerah Samosir dan Parapat. Dengan rata-rata bookingan kamar hotel sebesar 60 persen di daerah Samosir dan 42,36 persen hotel di daerah Parapat,” pungkasnya. (gus)