25 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 5237

Jelang Lebaran 2019, Pintu Marelan Tol Medan-Binjai Dibuka

bambang/sumut pos GERBANG TOL: Sejumlah mobil melintas di gerbang tol Marelan 2 yang baru dioperasikan sejak Senin (13/6) lalu.
bambang/sumut pos
GERBANG TOL: Sejumlah mobil melintas di gerbang tol Marelan 2 yang baru dioperasikan sejak Senin (13/6) lalu.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Jelang Lebaran 2019, warga Kota Binjai yang ingin menuju Pelabuhan Belawan atau kawasan Medan Utara, sudah dapat melalui Jalan Tol Medan-Binjai langsung keluar di Pintu Gerbang Marelan. Tidak lagi mesti dari Pintu Gerbang Helvetia. Artinya, warga tak lagi terdampak kemacetan di perempatan Simpang Kampung Lalang dan lebih efisien dari segi waktu.

“Kami sudah membuka operasional Pintu Gerbang Marelan sejak 13 Mei 2019 pukul 00.00 WIB. Kami akan terus membuka pintu ini sampai operasi lanjut berlangsung,” jelas Kepala Cabang Operasional Tol Medan-Binjai dari PT Hutama Karya, Indradjana ketika dihubungi Sumut Pos, Kamis (16/5).

Kata dia, jalan yang harus ditempuh dari Kota Binjai hingga pintu gerbang Marelan memiliki panjang 2,7 kilometer. Karenanya tarif yang dikenakan pun sedikit lebih mahal. Jika pengendara dari Kota Binjai keluar di Pintu Gerbang Helvetia dengan mengendarai mobil pribadi, dikenakan tarif Rp10.500. Sedangkan jika keluar di Pintu Gerbang Marelan, dikenakan tarif Rp13 ribu.

Lain untuk mobil angkutan jenis box, dikenakan tarif Rp19.500 ketika keluar Pintu Gerbang Marelan. Ini diatur berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor 429/KPTS/M/2019. “Kepmen (Keputusan Menteri) sudah muncul, makanya sudah terus berlanjut (operasional Pintu Gerbang Marelan),” beber dia.

Disoal kondisi jalannya seperti apa, menurut dia, sesuai hasil pemeriksaan dari BPJT, ruas Marelan pada Jalan Tol Medan-Binjai dinyatakan sudah laik operasi.

“SLO sudah keluar dari Februari. Hasilnya laik operasi. Cuma (kemarin) menunggu Kepmen saja. Tapi akhirnya sudah muncul kemudian dilanjutkan proses sosialisasi 7 hari yang kemudian langsung dibuka,” ujar dia.

Bagi warga yang memilih keluar pada Pintu Gerbang Marelan, pengendara langsung melihat Jalan Veteran, Kecamatan Labuhandeli, Deliserdang.

Sejak tiga hari dibuka, menurut dia, animo pengguna jalan tol sangat bagus. “Ini hari keempat. Dari hari pertama, kedua, ketiga cukup bagus. Signifikan ya. Artinya animonya masyarakat juga menggunakan keluar dari Marelan bagus sekali. Sekarang hampir 2 ribu lalu lintas (kendaraan) yang keluar khusus Marelan,” tandasnya.

Pekerjaan Aspal Jalinsum Dikebut

Masih menyambut Lebaran tahun ini, pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sumatera Utara melakukan perbaikan aspal tambal sulam di Jalinsum Tebingtinggi-Kisaran. Tepatnya di Jalan KL Yos Sudarso dan Jalan Prof HM Yamin Kota Tebingtinggi, Kamis (16/5).

Pantauan Sumut Pos, sepanjang Jalan KL Yos Sudarso dan Jalan Prof HM Yamin Kota Tebingtinggi rusak parah, mulai dari kondisi jalan aspal bergelombang hingga berlobang. Jika pengemudi tidak hati-hati, bisa menyebabkan kecelakaan lalulintas.

Jalan KL Yos Sudarso dan Prof HM Yamin adalah jalan provinsi. Sehingga perbaikan serta perawatan dibiayai oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Pengaspalan dilakukan dengan cara mengorek aspal yang rusak, kemudian diisi dengan aspal. Yang diaspal hanya jalan yang rusak parah saja. Sedangkan yang rusak ringan terkesan dibiarkan saja. Cara serupa selalu dilakukan hampir sepanjang dua tahun ini.

Salah seorang pekerja pengaspalan mengatakan, pekerjaan ditargetkan selesai sebelum memasuki masa mudik lebaran. “Semoga pemudik nantinya bisa pulang kampung dengan lancar dan cepat sampai tujuan,” bilangnya.

Salah seorang pengendara, Wiwin (35), warga Kabupaten Simalungun yang sedang beristirahat mengatakan, perbaikan jalan perlu dilakukan karena lebaran sudah dekat. “Kami sebagai pengendara berharap tidak ada jalan lagi yang bergelombang sepanjang Jalinsum Tebingtinggi-Kisaran dan Tebingtinggi-Pematangsiantar. Jika tidak ada perbaikan, pengendara sepeda motor yang mudik pada malam hari, akan rawan kecelakaan,” jelasnya.

Sopir Angkutan Lebaran Dicek

Terpisah, Dishub Kota Medan akan mengecek sopir dan kendaraan angkutan mudik lebaran, untuk memastikan kesiapan sopir dan kendaraan dalam mengantar pemudik yang pulang ke kampung halaman.

Kadishub Kota Medan, Iswar Lubis, mengatakan kesiapan angkutan lebaran menjadi faktor yang sangat penting, di samping pengemudi atau sopirnya. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas hingga kelancaran arus mudik lebaran. Sebab, ketika kendaraan angkutan mudik mogok, dapat menjadi sumber kemacetan.

“Pengecekan terhadap angkutan mudik dan sopirnya bakal dilakukan di Terminal Amplas dan Pinang Baris. Namun kapan waktunya, masih koordinasi dengan pihak balai (Balai Perhubungan Darat) dan provinsi (Dishub Sumut). Kkarena mereka penanggungjawabnya. Kita (Dishub) Medan hanya membantu saja,” ujarnya, kemarin.

Diutarakan Iswar, Dishub memeriksa selain kesiapan fisik dan kesehatan sopir. Terutama para sopir angkutan lebaran yang berangkat dari Medan. Apabila didapati ada sopir yang memiliki kesehatan kurang baik atau dalam keadaan mabuk, izin mengendarai angkutan tidak diberikan.

“Sama seperti tahun lalu, kita akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk membuat posko kesehatan di Terminal Amplas dan Pinang Baris. Posko itu akan didirikan mulai H-7 lebaran, dan para sopir akan kita periksa kesehatannya,” bebernya.

Pihaknya juga melakukan persiapan dengan menertibkan titik-titik yang menjadi sumber kemacetan pada jalur yang kerap digunakan untuk mudik. Salah satunya Jalan Sisingamangaraja. Sebab, jalan tersebut menjadi pusat keramaian mudik.

Kabid Pengembangan, Pengendalian dan Keselamatan (PP&K) Dishub Medan, Edison Brase mengatakan, pengecekan dilakukan terhadap semua kendaraan angkutan mudik, terkecuali angkot. Dalam pemeriksaan kendaraan, pihaknya menggandeng Satuan Lalu Lintas (Satlantas) hingga Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumut.

“Kita sudah berkoordinasi dengan BNNP Sumut untuk mengecek urine sopirnya. Apabila terindikasi narkoba, tidak diperbolehkan membawa angkutan mudik,” tukasnya.

Maskapai belum Ajukan Extra Flight

Tak hanya angkutan darat, arus mudik Lebaran juga termasuk via angkutan udara. Bagaimana arus mudik lebaran 2019 via Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang?

“Aktivitas penerbangan di bandara Kualanamu masih sepi. Kami belum menerima pengajuan extra flight (penerbangan tambahan) dari masing-masing maskapai. Kita tunggu hingga sepekan ke depan. Kalau saat ini jumlah penumpang bandara masih sepi, belum ada tanda tanda akan ada kenaikan. Malah puluhan pembatalan jadwal penerbangan masih terjadi,” kata Manager Humas Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, saat dikonfirmasi, Kamis (16/5).

Menurutnya, kondisi ini berbeda jauh dengan tahun sebelumnya. Data terakhir, jumlah penumpang pesawat terbang di bandara Kualanamu hanya 13.547 penumpang, dengan jumlah pergerakan pesawat sebanyak 147 penerbangan. Dan jumlah kargo mencapai 16.000 kg.

Sejak awal tahun ini, harga tiket pesawat domestik terus mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Akibatnya seluruh bandara di Indonesia mengalami penurunan jumlah penumpang secara drastis. Salahsatunya Bandara Internasional Kualanamu Deliserdang, yang mengalami fase penurunan paling anjlok dari bandara lain, yakni turun mencapai 40 persen.

Harga tiket pesawat yang mahal ini telah banyak dikeluhkan masyarakat. Lisbon Situmorang misalnya, penumpang yang baru tiba di bandara Kualanamu. Ia mengatakan, keterisian seat pesawat hanya 80 persen. Penyebabnya, harga tiket yang mahal.

“Mudik lebaran tahun ini, masyarakat harus mengeluarkan biaya ekstra bila ingin naik pesawat karena harga tiket mahal. Mestinya pemerintah menyediakan tarif yang terjangkau pada masyarakat yang ingin mudik lebaran,” harapnya. (ted/ris/btr)

Rekomendasi Bawaslu Mulai Berjalan, Perusuh di Nisel Sudah Diamankan

KPU
KPU

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski masih mendapat hadangan dari masyarakat Kecamatan Toma, proses pembukaan ulang kotak suara hasil rekapitulasi perolehan Pemilu 2019 di Nias Selatan sudah mulai berjalan, Kamis (16/5).

“Tadi pagi masyarakat Toma berupaya datang ke gudang KPU, untuk melakukan presure pada KPU bagaimana supaya teman-teman KPU tidak bisa membuka kotak guna menindaklanjuti putusan Bawaslu,” kata Komisioner KPU Sumatera Utara, Mulia Banurea menjawab Sumut Pos, kemarin.

Menurut laporan yang dia terima, jajaran KPU Nisel sudah mulai bekerja pada hari itu untuk melakukan pembukaan kotak suara di Kecamatan Toma. Mereka berkoordinasi intens dengan pihak kepolisian terkait tekanan yang masih dilakukan warga. “Info yang kami dapat, karena teman-teman itu cepat koordinasi dengan aparat keamanan, oknum-oknum yang lakukan presure tersebut sudah ditangkap. Dan kawan-kawan di sana sudah jalan (menindaklanjuti putusan Bawaslu),” katanya.

Untuk diketahui, KPU Nisel diperintahkan KPU Sumut melakukan sinkronisasi data berdasarkan permintaan dari Bawaslu Sumut. Bahwa dasarnya Bawaslu Sumut menyikapi keberatan para saksi peserta pemilu dalam rapat pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat provinsi, 12 Mei kemarin. Dimana terjadi banyak dugaan pelanggaran pemilu di Kabupaten Nisel serta tidak ditindaklanjutinya rekomendasi Bawaslu Nisel oleh KPU Nisel. Yakni untuk melakukan pemungutan suara ulang di TPS 1 dan TPS 2 di Desa Umbusohahau, Kec. Siduaori untuk kategori surat suara DPR RI, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Lalu di TPS 1 Desa Hilisao’oto, Kec. Siduaori untuk kategori surat suara DPR RI, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

“Kalaupun nanti pembukaan ulang kotak suara (di Nisel) belum selesai juga bisa dibawa ke Medan. Sama kayak KPU Medan kemarin, biar dibuka saja di Medan. Kan tidak sulit mencocokkan (data) di 32 TPS saja, misal DA1-nya atau DAA1-nya, itu saja nanti yang dibawa,” katanya menambahkan untuk perkembangan rekapitulasi di Deliserdang masih terus berlangsung, terkhusus di Kec. Percut Seituan. “Kami juga mau rapatkan lagi langkah-langkah apa yang mau diambil ke depan. Mudah-mudahan akan tuntas dibuat kawan-kawan sampai 18 Mei besok,” pungkasnya.

Anggota Bawaslu Sumut, Marwan, mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta jajarannya menyampaikan ke KPU Nisel untuk berkoordinasi intens dengan kepolisian setempat dalam hal keamanan di lapangan. Menurutnya permasalahan ini mesti tuntas ditingkat kabupaten sehingga tidak lagi sampai di level pusat.

“Bagi Bawaslu ya mesti berkoordinasi dengan pihak keamanan. Karena bagi kami direkap itu ada selisih, lalu apa yang dimintakan sebagian saksi itulah maka kita rekom. Dan kemarin pun sebelum rekap tingkat provinsi, hal tersebut sudah direkomendasi Bawaslu Nisel namun tidak diindahkan KPU Nisel,” katanya.

Pihaknya berharap dua daerah tersebut mampu menuntaskan kendala rekapitulasi ini, sehingga sampai batas waktu yang diminta KPU RI yakni 18 Mei besok, sudah selesai dilakukan ditingkat provinsi. “Kalau Deliserdang kami optimis bisa selesai paling lama besok (hari ini), dimana tinggal memenej 20 panel rekapitulasi di lapangan. Khusus Nisel kami harap KPU Nisel dapat berkoordinasi untuk masalah keamanan dengan aparat kepolisian,” katanya. (prn)

Persaingan Perolehan Suara DPD Makin Sengit, Deliserdang Tentukan Dua Kursi Terakhir

Ayo memilih
Ayo memilih

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perebutan dua kursi tersisa Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Sumatera Utara periode 2019-2024, semakin sengit. Dua kursi tersisa itu kini diperebutkan tiga kandidat yakni Badikenita Sitepu, Muhammad Nuh, dan Faisal Amri. Sedangkan dua kursi sebelumnya sudah dapat dipastikan milik Dedi Iskandar Batubara dan Pdt WTP Simarmata.

Badikenita Sitepu, Muhammad Nuh, dan Faisal Amri sepertinya masih akan bersaing ketat dalam perolehan suara. Apalagi untuk rekapitulasi suara tingkat Provinsi Sumut, Kabupaten Deliserdang dan Nias Selatan hingga kini belum tuntas. Melihat DPT terbesar, selain Kota Medan, perolehan suara dari Deliserdang tampaknya begitu menentukan siapa yang akan mendampingi WTP Simarmata dan Dedi Iskandar Batubara.

“Insya Allah membantu (perolehan suara dari Deliserdang),” ungkap calon DPD RI asal Sumut, Muhammad Nuh menjawab Sumut Pos, Kamis (16/5).

Kata Nuh, berdasarkan informasi yang dia peroleh di lapangan, paling tidak perolehan suara dari Kabupaten Deliserdang mampu menguatkan posisinya di empat besar. Nuh mengungkapkan, data yang masuk dari tim pemenangannya, dia memperoleh suara sebanyak 500 ribu. “Mudah-mudahan dapat (empat besar), insya Allah. Sejauh ini 500 ribu data yang masuk. Jika kita lihat sesuai yang kita jalani bisa dijagalah itu (perolehan suaranya). Insya Allah dapat (masuk empat besar),” kata mantan anggota DPRD Sumut dari Partai Keadilan Sejahtera ini.

Ia mengakui, dinamika perolehan suaranya dengan dua kompetitor lain yakni Badikenita Sitepu dan Faisal Amri, belum begitu utuh berdasarkan data riil yang ada saat ini. Sehingga ia menilai, kedua pesaingnya itu masih punya kesempatan itu menyelip. “Semuanya pada prinsipnya masih punya akses dan berpeluang dapat empat besar. Dan di sisa dua kursi lagi, persaingannya masih ketat antara saya, Bu Badikenita dan Faisal Amri. Untuk Pak Abdul Hakim Siagian dari data yang kami miliki, sepertinya masih cukup jauh perolehan suaranya,” katanya.

Dua wajah baru DPD RI asal Sumut ini, sebenarnya sudah diperkirakan akan muncul atas nama WTP Simarmata dan M Nuh. Sebagaimana diungkapkan sebelumnya oleh Ketua Tim Pemenangan Dedi Iskandar Batubara, Rusli Damanik. Kata Rusli, dari informasi yang pihaknya peroleh saat mengawal rekapitulasi suara mulai tingkat kelurahan sampai kabupaten/kota, Dedi Iskandar Batubara sedari awal sudah menempati posisi teratas. Kemudian disusul Pdt. WTP Simarmata, Badikenita BR Sitepu, M Nuh, Faisal Amri dan Abdul Hakim Siagian.

“Pdt WTP masih ada di posisi dua. Termasuk safe posisinya bersama Dedi Iskandar. Badikenita juga besar suaranya. Seperti di Karo dia bisa dapat 100 ribu, Langkat 56 ribu, dan tempat lain ada yang 5 ribu. Jadi dia punya kans. Disusul tiga lainnya, M Nuh, Faisal Amri dan Abdul Hakim Siagian juga berpeluang mendapat tempat terakhir. Data tersebut dari real count kami sendiri ya, bukan berarti untuk diklaim pihak lain. Dan kami jugakan selalu tanyakan dengan PPK di lapangan, siapa-siapa saja yang berpotensi duduk dari DPD. Hasilnya banyak bilang begitu,” katanya.

Jika hingga pengumuman akhir KPU RI pada 22 Mei mendatang perkiraan empat calon DPD RI asal Sumut itu yang lolos, maka dua petahana lain yaitu Darmayanti Lubis dan Parlindungan Purba dipastikan tidak duduk lagi di periode berikutnya. (prn)

Napi Bakar Lapas Narkotika Kelas 3 Langkat, 200-an Kabur

HANGUS: Seorang warga berjalan di samping tiga unit mobil yang hangus dibakar narapidana saat terjadi kerusuhan di Lapas Narkotika Hinai, Langkat, Kamis (16/5) siang.
HANGUS: Seorang warga berjalan di samping tiga unit mobil yang hangus dibakar narapidana saat terjadi kerusuhan di Lapas Narkotika Hinai, Langkat, Kamis (16/5) siang.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Emosi para narapidana di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkoba di Jalan Simpang Ladang Estate, Desa Cempa, Kecamatan Hinai, Langkat, Sumut, mencapai puncaknya. Mereka mengamuk dan mengejar petugas sipir yang melakukan penganiayaan terhadap seorang napi yang kedapatan memiliki narkoba. Akibatnya, sejumlah fasilitas di lapas dirusak dan dibakar. Bahkan, sekitar 200-an napi kabur.

INFORMASI dihimpun Sumut Pos, peristiwa ini terjadi sejak pukul 13.45 WIB. Saat itu pintu pengunjung yang berada di tengah sedang buka tutup untuk menerima pengunjung. Beberapa pengunjung juga sudah masuk untuk menjenguk sanak saudara mereka di lapas tersebut. Demikian juga dengan logistik makanan yang hendak keluar, melalui pintu yang berada di sebelah kanan lapas.

Ketika para pengunjung masuk ke lapas, saat itu juga petugas lapas diketahui berinisial AT, mendapati seorang napi memiliki narkoba. Sipir tersebut langsung mengamankan napi yang biasa disapa Ajo itu, tidak hanya diamankan, ternyata sipir dan rekan-rekannya menganiaya Ajo.

Kabar penganiayaan itu langsung menyebar ke seluruh penghuni Lapas. Tak senang rekan mereka dianiaya, puluhan napi lantas mengejar sipir yang melakukan penganiayaan. Emosi mereka memuncak. Sebab selama ini mereka kerap mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dan penganiayaan dari para sipir. Seperti makan tidak sesuai indeks yang ada, remisi yang sudah dijanjikan tidak diberikan kepada tahanan, serta perlakuan semena-mena pihak Lapas dan pengutipan liar (pungli) yang sering dilakukan.

Para napi mengamuk dengan merusak sejumlah fasilitas di dalam lapas. Sepeda motor yang terparkir di dalam lapas dibakar.

Tidak sampai di situ, mereka juga mendobrak dan membuka pintu samping yang biasa digunakan untuk mengantar logistik. Begitu pintu terbuka, ratusan napi langsung keluar dan melarikan diri.

Sementara ribuan napi lain masih bertahan di luar lapas. Merek melakukan sweeping guna mencari sipir yang menganiaya rekan mereka tadi.

Akhirnya, seorang sipir bernama Agripa yang diduga ikut melakukan penganiayaan, mereka amankan. Dengan emosi, mereka menganiaya sipir tersebut hingga kepalanya berdarah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sekitar pukul 14.30 WIB, petugas dari Kepolisian turun ke lokasi guna melakukan pengamanan. Melihat kehadiran aparat kepolisian, para napi malah melakukan pelemparan. Demikian juga dengan mobil pemadam kebakaran yang hendak masuk untuk memadamkan api, mereka lempari dengan batu. Mereka terus melakukan perlawanan dan menghalangi petugas yang hendak memadamkan api.

Melihat amuk para napi yang belum bisa teratasi, sekira pukul 16.20 WIB, Dandim 0203/Langkat dan Kapolres Langkat berdiskusi untuk mencari solusi. Akhirnya diturunkan 1 SST Yonif 8 Marinir ke lapas tersebut untuk menenangkan narapidana. Tidak hanya itu, 1 SST Brimobdasu juga diturunkan untuk membantu Yonif 8 Marinir.

Namun kehadiran personel Brimob ini malah mendapat penolakan dari para napi.

Mendapat penolakan itu, personel Brimob pun diperintahkan mundur untuk menghindari konflik lebih parah. Personel marinir pun kemudian melakukan pendekatan ke napi guna mencari solusi. Akhirnya, para napi berhasil ditenangkan dan bersedia masuk ke dalam lapas dengan sejumlah tuntutan yang mereka ajukan.

Berdasarkan negosiasi yang dilakukan, para napi mengajukan 27 poin tuntutan. Di antara terkait perlakuan petugas terhadap napi yang tidak manusiawi, fasilitas kesehatan minim dan berbayar, Justice Colaboration Regulasi, pengurusan remisi sesuai aturan, fasilitas dipungut biaya dan minim, kunjungan keluarga dibatasi, jangan ada lagi jual beli makanan, ada perpindahan ruangan tanpa alasan, pungli administrasi, ibadah dibatasi, pengurusan pembebasan bersyarat sudah bayar tapi tidak dibebaskan, dan keluhan terkait lapas yanh over kapasitas.

Dalam tuntutannya yang dituangkan dalam beberapa secarik kertas, napi minta Kalapas (B Sitepu) dicopot, pergantian Kepala Trantib karena suka aniaya napi wanita, waktu tutup kereng ditambah, remisi jangan diundur, pengurusan PB administrasi minta jangan dipersulit, register F tidak ada, harga kantin diturunkan, dan minta Karupam jangan non-muslim semua.

Dari tuntutan itu juga diketahui, Kalapas diduga berbisnis pulsa, dan ada dugaan istri Kalapas ikut campur urusan di dalam Lapas. Istri Kalapas diduga berbisnis jualan makanan dan minuman di dalam lapas, dan tanpa wewenang ikut-ikutan melakukan razia hingga menelanjang narapidana.

Menanggapi puluhan tuntutan ini, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Sumut, Indah Rahayu Ningsih diwawancarai belum bisa memberikan data pasti dan keterangan lebih rinci. Pihanya masih melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi terkait tuntutan para napi. Sejauh ini, pihaknya mendapat informasi terkait tuntutan fasilitas air dan makanan yang tidak layak sehingga napi protes.

“Yang jelas kita harus memberikan fasilitas dan melayani dengan baik. Fasilitasnya air harus lancar dan makanan harus diperhatikan. Nanti kita cari solusinya, kita mau cek dulu kebenarannya. Soal narkotika dan dugaan pemukukan masih akan kita cek dan cek Kebenaran,” pungkansya.

Kalapas Klas III Narkotika Langkat B Sitepu hingga kini belum bisa dikonfirmasi. Info dari oknum pegawai lapas bahwa atasan itu sedang berda di luar negeri, Yerusalem. “Kalapas gak ada banh. Bapak pergi ke Yerusalem. Itu rumahnya sudah dibakar sama napi tadi. Kalau target napi tadi marah karena mau menarget Kabid Trantib dan pegawai yang mukuli itu,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Trantib Lapas, Sunardi memperkirakan, napi yang melarikan diri sekitar 200 orang lebih. “Ditaksir yang lari itu ada 200 orang lebih. Kita tidak bisa dekat, di luar Lapas banyak orang (napi) itu,” katanya.

Menurut Sunardi, mereka tidak bisa memadamkan kobaran api di lapas. Mereka hanya bisa memantau dari kejauhan, sembari menunggu bantuan Kepolisian datang.

Napi: Sipir Arogan

Seorang napi yang mengaku bernama Farid Maulana mengakui kalau kerusuhan tersebut disebabkan sikap arogan petugas sipir yang memukuli seorang napi. “Tadi gara-gara dipukuli warga kami. Capeklah, sampai peyot-peyotlah dipukuli,” kata napi yang mengaku tak mau kabur karena masih ingat keluarga.

Menurutnya, mereka hanya meminta untuk dibina di dalam lapas, bukan dianiaya dan disiksa. “Kami penghuni Lapas ini butuh pembinaan supaya kami bertobat. Dan ketika kembali ke masyarakat nantinya bisa berubah. Bukan dianiaya dan dibinasakan,” ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan, penolakan mereka terhadap personel Kepolisian ketika hendak melakukan pengamanan, dikarenakan ketidaksukaan mereka terhadap institusi Tribrata itu. “Tak suka kami sama polisi. Orang itu yang menangkap kami.Diberinya sabu, dijualnya sabu sama kami, tapi ditangkap juga,” ungkap Farid.

Napi lainnya juga mengakui kalau kerusuhan itu terjadi karena rasa empati mereka terhadap sesama napi yang mendapat perlakuan kasar petugas sipir. Apalagi, napi yang dipukuli itu sampai tak berdaya.

“Kawan kami pula dipukuli orang itu sampai keluar kotoran di celananya. Bagaimana kami tak marah? Sudah itu, makanan suka-suka orang lapas saja bagikannya. Polisi kalau bisa tak usah ada di sini. Kami benci polisi. Polisi yang mengedarkan sabu di negara ini. Di lapas orang itu juga, orang itu yang nangkap kami,” ujar pria bertatto di lengannya itu.

Menurutnya, alasan petugas menghajar Ajo lantaran menggunakan narkoba di dalam Lapas. “Ajo dianiaya dengan ditendang, dipijak-pijak. Cekikan dan pukulan dari oknum petugas lapas berinisial AT tepatnya di depan Blok T5,” ungkapnya lagi.

Napi yang emosi tak terima dan menuntut balas. Beberapa orang pegawai Lapas juga sempat tertahan di salah satu ruangan, sebelum diselamatkan napi lainnya.

Oknum pegawai lapas membeberkan, ribuan napi marah mengincar pegawai AT dan Kepala Trantib Lapas, Sunardi. Hingga saat ini dua oknum Lapas ini belum bisa ditemui dan menghilang. “Orang itu tadi ngincar pegawai yang mukuli itu. Tapi sampai sekarang nggak tahu kami di mana dia sekarang. Mereka mau cari Kepala Trantibnya. Makanya tadi rumah Kalapas (B Sitepu) dibakar orang itu, tiga mobil dibakar. Kalapas posisinya di Yerusalem kalau nggak salah,”ungkap pegawai lapas yang minta nama tidak dipublikasikan.

Diketahui Lapas menampung 1.635 napi dengan luas area 8 Hektare, mencakup Lapas Klas III Narkotika dan Lapas Pemuda yang berdampingan gedung.

Penjagaan Diperketat

Pantauan Sumut Pos hingga tadi malam, kondisi di Lapas Narkotika Kelas III Hinai, sudah kondusif. Namun beberapa aparat kepolisian dan TNI masih terlihat berjaga disekitaran lokasi. Kondisi ini dilakukan guna mengantisipasi tahanan kembali melarikan diri.

“Tak tahu sampai kapan kami bertahan di sini. Sebab, kami mendapatkan perintah untuk terus bertahan dan berjaga-jaga,” kata seorang personel TNI yang menenteng senjata laras panjang.

Penjagaan diperketat dikarenakan beberapa pintu lapas terlihat rusak. Beberapa pekerja pun mulai melakukan perbaikan dengan melakukan pengelasan. Terlihat situasi lapas gelap gulita, hal ini dikarenakan listrik dilapas mengalami kerusakan.

Sebelumnya, Kapolda menyatakan, pihaknya tetap mengerahkan pasukan berjaga terus. Selain itu Kapolda akan berkoordinasi dengan Dirjen Kemenkumham untuk melakukan perbaikan sistem dan infrastruktur lapas yang rusak akibat dibakar dan dihancurkan ribuan napi.

“Kapasitas napi di dalam ada 1.635, saat ini sedang dihitung berapa yang kabur dan berapa yang ada di dalam. Sementara sudah 92 orang yang kabur diamankan kembali,” jelasnya.

Terkait motif, Kapolda mengatakan, kerusuhan dipicu rasa empati sesama napi di dalam lapas yang mendapat tindakan kekerasan dari petugas lapas. Di mana seorang napi diduga dianiaya setelah kedapatan membawa sabusabu.

“Informasi yang kami perolah karena ada napi yang kedapatan membawa sabu-sabu. Kemudian mendapat perlakuan kekerasan dari petugas lapas. Sehingga menimbulkan empati dari teman-teman sesama napi sampai terjadi begini,” ungkap Kapolda Sumut.

Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Sumut, Indah Rahayu Ningsih diwawancarai terkait jumlah napi yang kabur belum bisa memberikan data pasti. Pihaknya masih melakukan pendataan dan mengumpulkan informasi terkait tuntutan para napi.

Sejauh ini, pihaknya mendapat informasi terkait tuntutan fasilitas air dan makanan yang tidak layak sehingga napi protes. “Yang jelas kita harus memberikan fasilitas dan melayani dengan baik. Fasilitasnya air harus lancar dan makanan harus diperhatikan. Nanti kita cari solusinya, kita mau cek dulu kebenarannya. Soal narkotika dan dugaan pemukukan masih akan kita cek dan cek kebenarannya,” pungkasnya. (bam)

Petugas KPPS Meninggal Jadi 486 Orang

no picture
no picture

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia kembali bertambah. Sampai pagi tadi, 486 petugas KPPS dilaporkan meninggal dunia.

“Jumlah petugas KPPS yang wafat 486 orang,” ujar komisioner KPU Evi Novida Ginting di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).

Data tersebut dihimpun Kamis, per pukul 10.00 WIB tadi. Jumlah petugas KPPS yang sakit juga bertambah menjadi 4.849 orang, sehingga total petugas yang sakit dan meninggal sebanyak 5.335 orang.

Jumlah petugas KPPS yang meninggal ini bertambah 17 orang, sedangkan yang sakit bertambah 247 orang. Penambahan ini sejak pendataan pada Jumat (10/5).

Evi mengatakan pihaknya masih melakukan pemberian santunan secara berjenjang. Menurutnya, dana santunan ini diberikan melalui rekening kepada masing-masing keluarga.

“Kita menyerahkannya berjenjang tentu setelah memverifikasi teman-teman kabupaten, tinggal memberitahukan kepada kita dan mengirimkan nama-nama yang akan diberi santunan. Kemudian nanti kalau seluruh administrasi sudah beres, tentu kemudian akan ditransfer melalui rekening,” ujar Evi. (bbs/azw)

Saling Tuding Penyebab Jebloknya Hanura, Wiranto Menyesal Pilih OSO Jadi Ketum

Logo Hanura
Logo Hanura

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Perang urat syaraf terjadi antara Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dengan Wiranto selaku Ketua Dewan Pembinanya. Itu terjadi lantaran partainya tidak lolos masuk parlemen, karena gagal memenuhi parliamentary threshold sebesar 4 persen.

KETUA Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto mengaku sedih karena sebagai pendiri partai, ia tak menyangka Hanura tidak lolos ambang batas parlemen.

“Ya kita sedih. 10 tahun mendirikan partai dan sudah dua kali lolos. Saya paling sedih kalau bicara siapa yang sedih,” ujar Wiranto di Hotel Paragon, Jakarta, Kamis (16/5).

Lebih lanjut, mantan Panglima ABRI ini menyebut dirinya telah membuat kesalahan menjadikan OSO sebagai Ketua Umum Hanura.

“Tapi kalau saya didedak terus seakan Pak Wiranto yang salah, ya ýkesalahan saya cuma satu, ya itu menunjuk Pak OSO menjadi ketua umum,” tegas Wiranto.

Wiranto berharap dengan tidak lolosnya Hanura ke parliamentary threshold bisa dijadikan pelajaran. Tidak perlu lagi saling menyalahkan.

“Ini sudah terjadi, tak perlu saling menyalahkan, cukup introspeksi ke depan, nanti bisa diperbaiki,” tuturnya. Terpisah, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir kecewa dengan Wiranto karena menyesal menunjuk OSO sebagai Ketua Umum Hanura.ý Dia merasa aneh karena Wiranto adalah mantan Panglima TNI yang punya berbagai pertimbangan dalam menunjuk orang.

“Ya kalau dibilang menyesal enggak bisa seperti itu. Pak Wiranto kan mantan Panglima ABRI, jadi sudah punya pertimbangan yang benar. Kenapa bilang menyesal,” ujar Inas kepada JawaPos.com (Grup Sumut Pos).

Inas menambahkan, sebaiknya Wiranto berterima kasih kepada OSO karena telah banyak berkorban demi Hanura. Apalagi Inas membeberkan dahulu Wiranto yang mendesak OSO menjadi menjadi pucuk pimpinan di Hanura.

ý”Jangan pilihan sudah tepat, Wiranto mengatakan menyesal. Berkali-kali dia meminta Pak OSO, tapi Pak OSO menolak. Sampai akhirnya Pak OSO menerima ini seharunya Pak Wiranto berterima kasih,” ungkapnya.

Inas mengatakan, gagalnya Hanura tidak lolos parliamentary threshold ýbukan karena kesalahan OSO. Melainkan karena Wiranto yang tidak punya sikap tegas di Hanura. Dia membela Sarifuddin Suding mendukung pergantian pimpinan Hanura.

Namun akhirnya berubah sikap karena Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengesahkan SK Hanura di bawah kepemimpinan OSO.

“Karena Wiranto tidak tegas pada saat Sarifuddin Sudding membuat ulah ketika ada munaslub. Tapi setelah ke sini, Menkumham mengatakan yang sah Pak OSO dia balik badan ke kita,” paparnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Hanura OSOý menyatakan, kekalahan Partai Hanura di Pilpres ini sehingga tidak lolos parliamentary thresholdý di 2019 ini karena ulah Wiranto.

Namun OSO tidak menceritakan lebih rinci apa yang membuat Hanura kalah. Ucapannya ini pun langsung mengundang tawa para peserta yang hadir.

Biar Hanura kalah tapi presidennya menang, jadi ada yg bertanya kenapa Hanura kalah, ya tanya Wiranto bukan saya. Orang yang bikin kalah dia kok,” pungkasnya. (jpc/ala)

Telkomsel Optimis Layani Lonjakan Komunikasi Idul Fitri 2019

Telkomsel Optimis Layani Lonjakan Komunikasi Idul Fitri
Telkomsel Optimis Layani Lonjakan Komunikasi Idul Fitri

SUMATERA, SUMUTPOS.CO – Sebagai upaya memberikan kenyamanan komunikasi terbaik bagi pelanggan pada momen Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) tahun ini, Telkomsel telah meningkatkan seluruh elemen jaringan di titik-titik jalur mudik dan pusat keramaian publik. Secara khusus, Telkomsel juga telah membangun 102 Base Transceiver Station (BTS) Multi-band LTE di seluruh Sumatera.

Telkomsel telah mengidentifikasi sebanyak 156 POI (Point of Interest) yang terdapat di Wilayah Sumatera meliputi Bandar Udara, Terminal Bus, Stasiun Kereta Api, Dermaga, Rumah Sakit, Mall, Pasar Tradisional, dan Area Padat Populasi. Untuk memaksimalkan kualitas jaringan pada lokasi-lokasi yang diprediksi akan mengalami lonjakan pada momen RAFI ini, Telkomsel menyiagakan sebanyak unit Compact Mobile Base Station (COMBAT) atau mobile BTS.

Executive Vice President Area Sumatera Telkomsel Paulus Djatmiko mengatakan, “Jutaan masyarakat menjalankan ibadah puasa dan ritual pulang ke kampung halaman pada momen RAFI. Kami berupaya maksimal untuk memberikan kenyamanan komunikasi terbaik bagi para pelanggan melalui berbagai persiapan, baik dari sisi infrastruktur, produk, dan layanan.”

Vice President ICT Network Management Area Sumatera Telkomsel Awal R. Chalik menyampaikan, “RAFI menjadi momen yang menguji kualitas jaringan Telkomsel. Kami perkirakan lonjakan layanan data (payload) terjadi sekitar 5449 terabyte atau naik 76 % dibandingkan RAFI tahun lalu. Kami juga memperkirakan trafik layanan suara lebih dari 415 juta menit dan trafik SMS sekitar 41 juta SMS per hari.

Di jalan utama dan jalan tol Trans Sumatra kekuatan sinyal Telkomsel mencapai 90,34% dengan success call mencapai 98,18%. Untuk memastikan kenyamanan berkomunikasi pelanggan, Telkomsel telah menggelar drive test rutin di berbagai titik dengan kepadatan trafik komunikasi tertinggi dengan total jarak tempuh lebih dari 12.000 kilometer. Ada pun parameter pengukuran yang digunakan adalah kekuatan daya pancar dan daya terima handset (Coverage), tingkat kesuksesan akses jaringan (Call Setup Success Rate/CSSR), tingkat kontinuitas panggilan (Call Completion Success Rate/CCSR), lamanya waktu pembangunan panggilan (Call Setup Time/CST), kualitas suara (Mean Opinion Score/MOS), dan kecepatan akses data (Data Throughput). Secara umum drive test yang dilakukan memberikan hasil yang baik, di mana angka rata-rata CSSR 98,80%, CST 6,58 detik, MOS≥3 95,21%, Data Throughput 7.773 kbps (average).

Vice President Sales and Marketing Area Sumatera Telkomsel Erwin Tanjung mengatakan, “Di samping mempersiapkan jaringan serta infrastruktur yang handal, kami juga menghadirkan posko mudik dan titik layanan di lokasi-lokasi POI yang telah teridentifikasi agar kebutuhan komunikasi pelanggan tetap terjaga. Selain itu, seluruhchannel pelayanan existing Telkomsel juga diharapkan dapat berfungsi maksimal selama RAFI 2019. Sebanyak 116 GraPARI189 Mobile GraPARI17 unit layanan digital self-service MyGraPARI, dan 262 Branch Office (Telkomsel Distribution Center) telah kami siagakan di Wilayah Sumatera. Mitra distributor Telkomsel jugasudah siaga menjaga ketersediaan produk selama momen tahunan ini berlangsung”.

Vice President Business Support Area Sumatera Telkomsel Andry Firdiansyah menambahkan, “Pada momen RAFI ini, kami juga menyebarkan kebahagiaan dengan masyarakat melalui pemberian takjil buka puasa sebanyak 6 ton kurma kepada 3 masjid di Sumatera. Selain itu, kami juga melakukan kegiatan berbagi bersama 5.000 anak yatim dan dhuafa, menggelar sembako murah, pemberian santunan kepada 50 yayasan, edukasi internet baik kepada anak-anak, dan bersih-bersih masjid.”

“Kami berharap Telkomsel dapat selalu memberikan produk, layanan, dan kualias jaringan terbaik kepada seluruh masyarakat Indonesia umumnya dan Sumatera khususnya. Selamat menjalankan ibadah puasa dan selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah”, tutup Paulus.

***

Sebarkan Kebahagiaan Ramadhan, Telkomsel dan Rekan Media Bagi 1000 Takjil Gratis

Bagi takjil gratis
Bagi takjil gratis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengedepankan semangat “Sebarkan Kebahagiaan”, Telkomsel Area Sumatera memanfaatkan momentum Ramadhan untuk berbagi kebaikan dan keberkahan dengan menggelar pemberian total 1000 Takjil Gratis kepada masyarakat serentak di 3 kota di sumatera yaitu Medan, Pekanbaru dan Palembang. Pada kegiatan kali ini, Telkomsel pun turut mengajak para rekan media Telkomsel di seluruh sumatera untuk dapat terlibat dalam kegiatan bagi-bagi takjil ini.

General Manager Sales Region Sumbagut  , Ricky E Panggabean mengatakan “Bagi Telkomsel, berbagi dibulan Ramadhan ini merupakan ungkapan syukur atas kepercayaan pelanggan dan masyarakat kepada Telkomsel. Bukan hanya pemberian 1000 Takjil Gratis, Telkomsel juga merayakan bulan yang penuh berkah ini dengan mengadakan berbagai kegiatan keagamaan secara internal maupun eksternal. Kegiatan kali ini juga sedikit berbeda karena kita mengajak para rekan media Telkomsel untuk dapat terlibat, sehingga mereka pun turut merasakan kebahagiaan dan keindahan berbagai bersama”.

Lebih lanjut, Ricky mengatakan bahwa kegiatan pemberian Takjil Gratis oleh MTT dibulan Ramadhan ini melengkapi program CSR Telkomsel sebelumnya antara lain program bersih-bersih masjid se-sumatera, penyerahan bantuan 24 ton kurma ke 20 Mesjid di berbagai wilayah yang mewakili daerah dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia, buka puasa karyawan dengan anak Dhuafa secara serempak di 12 kota Area Sumatera, dan bantuan bagi yayasan/yatim piatu yang membutuhkan di Sumatera.

Telkomsel berharap agenda berbagi dibulan Ramadhan ini bisa menjadi sarana untuk bersilaturahmi sesama karyawan dan masyarakat umum. Harapannya, kita bisa menjalani puasa tahun ini dengan penuh keberkahan bersama Telkomsel. (*)

Keluarga Yustin Surbakti Mengadu ke Ombudsman RI, Abyadi Ingatkan Aparat Hukum Jangan Main-main

ISTIMEWA MENGADU: Keluarga korban didampingi kuasa hukumnya Daniel Simbolon SH dan rekan mengadu ke kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Rabu (15/5) lalu.
ISTIMEWA
MENGADU: Keluarga korban didampingi kuasa hukumnya Daniel Simbolon SH dan rekan mengadu ke kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Rabu (15/5) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Ombudsman RI Sumatera Utara Abyadi Siregar meminta aparat penegak hukum tidak main-main dalam menjalankan proses hukum di tengah-tengah masarakat. Apalagi kepercayaan masyarakat terhadap kinerja aparat hukum sekarang ini sudah memudar, sehingga harus dipulihkan dengan kesungguhan aparat penegak hukum itu sendiri dalam menjalankan proses hukum.

DEMIKIAN dikatakan Abyadi Siregar saat menerima pengaduan keluarga Yustin Surbakti alias Pio, warga Jalan Djamin Ginting, Pancurbatu.

Pio merupakan korban pengeroyokan dan penganiayaan sekelompok orang menggunakan berbagai senjata tajam, panah dan lainnya beberapa waktu lalu.

Akibat peristiwa itu, korban mengalami luka bacok disekujur tubuhnya. Bukan itu saja, tangan korban hampir putus. Keluarga korban didampingi kuasa hukumnya, Daniel Simbolon SH, Bahota Silaban SH MH dan Erikson P Simangunsong SH.

Para kuasa hukum dari kantor hukum Daniel Simbolon SH dan Rekan. Mereka diterima langsung Abyadi Siregar di kantor Ombudsman RI perwakilan Sumut Jalan Sei Besitang, Medan, Rabu (15/5).

Dalam pengaduannya, keluarga Yustin Surbakti meminta Ombusdman RI Sumut membantu mereka dalam mencari keadilan terhadap peristiwa yang dialami Pio.

Pasalnya, keluarga merasa tidak mendapatkan keadilan dalam proses hukum, baik di kepolisian maupu dikejaksaan.

Selain para pelaku pengeroyokan dan penganiayaan yang sampai sekarang ini masih bebas berkeliaran, keluarga juga merasa dijadikan korban kepentingan hukum. Sebab, Pio saat ini malah dijadikan tersangka.

Menurut penjelasan kuasa hukum keluarga korban, Daniel Simbolon SH, ada sekitar 15 orang pelaku pengeroyokan yang terjadi pada November lalu.

Namun sampai saat ini, hanya 3 orang pelaku yang ditangkap dan menjalani proses hukum. Sedangkan lainnya, masih bebas berkeliaran.

Hal ini pernah ditanyakan kuasa hukum korban kepada juru periksa (juper) Polrestabes Medan, Brigadir Brata Yudha Sagala. Juper mengatakan, pelaku lainnya masih DPO.

Tapi sampai sekarang, lanjut Daniel, para pelaku lainnya terlihat bebas berkeliaran. Seolah-olah mereka kebal hukum.

Hal ini membuat keluarga korban semakin trauma dan ketakutan. Mereka khawatir, para pelaku yang ‘tidak tersentuh’ hukum itu kembali datang.

Dalam kesempatan sama, kuasa hukum korban, Daniel Simbolon, SH juga mengadukan sikap jaksa yang terkesan tidak memberikan rasa adil terhadap Pio selama proses persidangan.

Selain berupaya menyudutkan saksi-saksi dari pelapor dan saksi dari korban, jaksa juga tidak menghadirkan rekaman cctv yang merupakan bukti kuat peristiwa pengeroyokan dan penganiayaan itu. (adz)

Sihar Sitorus: Amanah Ini akan Saya Jaga!

Sihar Sitorus dalam acara buka bersama awak media cetak, elektronik, radio, televisi, dan online, di Medan, Kamis (16/5).
Sihar Sitorus dalam acara buka bersama awak media cetak, elektronik, radio, televisi, dan online, di Medan, Kamis (16/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Terpilih sebagai caleg DPR RI dari Dapil Sumut Dua dari PDIP, Sihar PH Sitorus, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mempercayainya sebagai wakil rakyat.

“Terima kasih banyak untuk masyarakat yang mempercayai saya. Amanah ini akan terus saya jaga. Diskusi-diskusi kita dalam pertemuan-pertemuan kita selama ini akan terus saya perjuangkan,” kata Sihar yang juga pengusaha asal Sumatera Utara, dalam acara buka bersama awak media cetak, elektronik, radio, televisi, dan online, di Medan, Kamis (16/5).

Sihar Sitorus melenggang lolos ke senayan dengan meraup suara tertinggi di Sumut (sesuai rekap KPU Sumut), dengan meraih 185.128 suara dari dapil 2 Sumut. Bahkan secara nasional, suara Sihar Sitorus menempati posisi ke-18 dan posisi ke-8 di internal calon legislatif dari PDI Perjuangan.

“Perolehan suara tersebut tak lain karena kerja keras seluruh struktur Tim Sukses pemenangan dari semua tingkatan. Juga berkat blusukan-blusukan yang saya lakukan di 19 Kabupaten/Kota di Sumut,” kata Sihar.

Ia mengatakan, dirinya melakukan blusukan selama tujuh bulan, dan menempuh hingga 20 ribu kilometer. Durasi kunjungannya pun ada yang berulang kali, seperti di daerah Tobasa, Tapanuli Utara, dan Labuhanbaturaya.

“Daerah-daerah yang saya kunjungi tidak hanya di perkotaan. Malah daerah yang saya kunjungi berulangkali adalah daerah pedesaan, yang harus ditempuh dengan angkutan Rakyat Banting Tulang (RBT). Tak jarang saya menginap di rumah penduduk karena sudah kemalaman,” cetusnya sembari tersenyum.

Sihar yang mengakui dulunya termasuk anak manja, mengakui pengalaman menempuh perjalanan hingga ribuan kilometer itu, justru jadi pelajaran dan melatih tubuhnya agar tidak kaget lagi jika nantinya blusukan ke masyarakat.

“Terimakasih untuk dukungan selama ini. Baik dari masyarakat maupun media. Saya harapkan dukungan untuk lima tahun ke depan. Agar aspirasi terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat tegas terwakili. Ini menjadi momentum untuk ikut menentukan arah pembangunan,” cetusnya.

Sihar menegaskan, ketika dirinya sudah bertugas nanti di DPR RI, ia akan memperioritaskan pengembangan daerah-daerah tertinggal yang pernah dikunjunginya. “Saat blusukan kemarin, banyak masukan yang kita terima dari masyarakat. Masukan-masukan inilah nantinya yang akan diperjuangkan,” katanya.

Sementara itu, Ustadz Syahrul Effendi, caleg DPRD Sumut dari PDIP yang lolos ke kursi DPRD Sumut dari daerah Tabagsel, mengatakan PDIP mengucapkan terima kasih kepada Sihar Sitorus, yang telah menyumbangkan suara yang cukup signifikan untuk PDIP.

“PDIP selalu membawa nilai-nilai kebangsaan dalam kiprahnya, agar bangsa ini jangan tercabik-cabik,” kata caleg yang meraih 45 ribu suara dari Tabagsel ini.

Untuk itu, ia mengimbau seluruh pihak agar merekatkan kembali tali persatuan di antara masyarakat. (rel/mea)