Sutan Siregar/Sumut Pos
Tadarus: Ratusan santri membaca Alquran saat tadarus massal awal Ramadan 1440 H di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan, Selasa (7/5). Tadarus yang diikuti sedikitnya 3.200 santri tersebut merupakan kegiatan rutin selama bulan Ramadan di pesantren tersebut.
Sutan Siregar/Sumut Pos Tadarus: Ratusan santri membaca Alquran saat tadarus massal awal Ramadan 1440 H di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan, Selasa (7/5). Tadarus yang diikuti sedikitnya 3.200 santri tersebut merupakan kegiatan rutin selama bulan Ramadan di pesantren tersebut.
M Idris/sumutpos
RUBUH: Tembok Pasar Kampunglalang yang roboh beberapa hari lalu, saat ini sudah diperbaiki.
M Idris/sumutpos RUBUH: Tembok Pasar Kampunglalang yang roboh beberapa hari lalu, saat ini sudah diperbaiki.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rubuhnya tembok dinding bawah bagian luar basement Pasar Kampunglalang, mematik kekesalan banyak pihak.
Salah satunya, Komisi D DPRD Medan mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Medan mencoret atau memblacklist PT Budi Mangun KSO, selaku kontraktor yang mengerjakan proyek revitalisasi Pasar Kampung Lalang.
Komisi D DPRD Medan menilai, kontraktor tersebut dinilai telah gagal membangun pasar tersebut. Hal itu lantaran baru sebulan lebih dibangun, ternyata dinding luar bagian basement roboh.
“Jangan hanya sanksi saja diberikan, tapi juga diblacklist kontraktornya (PT Budi Mangun KSO) dari proyek-proyek di Medan. Artinya, kontraktor tersebut jangan lagi ikut dalam tender pengerjaan fisik,” ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Medan, Salman Afarisi, kemarin (10/5).
Diutarakan Salman, proyek peremajaan pasar tradisional yang dikerjakan oleh PT Budi Mangun KSO sempat mangkrak. Akan tetapi, entah kenapa diperpanjang kontrak kerjanya. “Dinas Perkim-PR telah menunjukkan inkonsistensi atau tidak konsisten. Kita mempertanyakan apa dasar diperpanjangnya kontrak kerja pihak ketiga tersebut. Padahal, PT Budi Mangun sebelumnya telah wanprestasi atau gagal membangun pasar tersebut,” tuturnya.
Sebelumnya, lanjut Salman, kontraktor tersebut harus diberi sanksi. Paling tidak, sanksi yang diberikan denda atas pembangunan yang dilakukan mereka hingga membuat dinding roboh. “Kenapa bisa sampai roboh, hal ini patut dipertanyakan perencanaan bangunannya? Mungkin saja, tidak matang perencanaan yang dilakukan kontraktor,” ucapnya.
Lebih lanjut Salman mengatakan, saat ini memasuki bulan puasa dimana pasar tradisional selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat untuk membeli kebutuhan bahan pokok. Oleh karena itu, insiden robohnya dinding bagian basement jangan sampai berdampak luas terhadap kondisi bangunan pasar.
“Dinas Perkim-PR harus memberi jaminan kepada para pedagang dan pengunjung, bahwa peristiwa robohnya dinding basement tidak berdampak luas terhadap kondisi bangunan pasar. Artinya, perlu ada jaminan tidak terjadi sesuatu di kemudian hari akibat peristiwa tersebut,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perkim-PR Medan, Benny Iskandar belum berhasil dimintai keterangannya. Ketika dihubungi nomor ponselnya tidak menjawab dan membalas pesan whatsapp yang dikirimkan.
Diketahui, para pedagang di pasar tersebut merasa khawatir bangunan pasar yang baru hitungan bulan mereka tempati runtuh. Hal ini lantaran dinding atau tembok bagian bawah luar basement roboh. Robohnya dinding tersebut terjadi sekitar satu minggu yang lalu.
“Dinding yang roboh merupakan dinding bawah bagian luar basement, kondisinya menganga (terbuka lebar). Dikhawatirkan, areal sekitar dinding roboh tersebut rawan longsor dan bukan tidak mungkin juga bakal roboh,” ujar Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kampung Lalang, Erwina Pinem. (ris/ila)
Istimewa/sumut pos
PARKIR:
Ratusan sepeda motor saat parkir di depan Masjid Raya, pada saat event Ramadhan Fair tahun lalu.
Istimewa/sumut pos PARKIR: Ratusan sepeda motor saat parkir di depan Masjid Raya, pada saat event Ramadhan Fair tahun lalu.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tarif parkir di Ramadhan Fair yang mencekik leher, mendapat sorotan dari Komisi D DPRD Medan. Sebab, pengutipan parkir tersebut sudah di luar batas atau ketentuan. Tarif sepeda motor Rp5 ribu dan mobil Rp10 ribu. Untuk itu, polisi dan Dinas Perhubungan Kota Medan diminta turun tangan me-nertibkan juru parkir (jukir) nakal.
“Tarif parkir motor yang dipatok Rp5 ribu dan mobil Rp10 ribu bisa dibilang sudah termasuk pungutan liar (pungli). Polisi harus turun tangan dan bertindak, karena tarif parkir yang dipatok sudah di luar ketentuan, pungli itu,” ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD Medan, Salman Alfarisi, kemarin (10/5).
Dikatakan Salman, seyogyanya tarif parkir motor Rp2 ribu. Sedangkan mobil Rp3 ribu. “Dari mana aturannya tarif parkir motor Rp5 ribu. Hal itu jelas tidak benar karena semestinya hanya Rp2 ribu dan mobil Rp3 ribu,” tuturnya.
Kata Salman, kalau demikian kondisinya jelas sangat merugikan Pemko Medan. Selain dari hasil pendapatan parkir, juga acara gelaran Ramadhan Fair yang terbentuk opini negatif. “Kalau parkirnya mahal, pasti orang akan malas datang lagi. Oleh karenanya, lambat laun pengunjung semakin berkurang dan dikhawatirkan sepi. Makanya, masalah tarif parkir ini harus segera dituntaskan dan polisi harus bertindak tegas,” ucapnya.
Senada disampaikan Anggota Komisi D, Ahmad Arif. Kata dia, polisi harus menindak oknum parkir liar Ramadhan Fair yang mengutip di luar batas. “Sudah tidak benar itu, dan polisi harus bertindak karena terjadi kebocoran terhadap PAD Kota Medan. Jangan dibiarkan pungli merusak acara Ramadhan Fair yang telah digelar setiap tahunnya,” ujar dia.
Menurut Arif, pengelolaan parkir di Ramadhan Fair masih sangat jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari kesemrawutan kendaraan yang tidak teratur. Malahan, keberadaan petugas parkir membuat banyak pengendara kesal. Sebab, seringkali menimbulkan kemacetan.
“Petugas parkir di sana tidak semua memakai seragam resmi dan juga tidak memberikan karcis kepada pengendara ketika membayar uang parkir. Ada oknum-oknum yang memanfaatkan momen untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Oleh karena itu, hal ini dibutuhkan tindakan tegas dari aparat kepolisian karena sudah menyangkut pelanggaran hukum,” tukas dia.
Diberitakan sebelumnya, Fadli, salah seorang pengunjung di Ramadhan Fair mengaku kecewa dan komplain terhadap layanan parkir. Bagaimana tidak, tarif parkir motor dipatok Rp5 ribu. Tak pelak, pemuda berusia 34 tahun ini sempat bersitegang dengan oknum petugas parkir liar.
Senada disampaikan pengunjung lainnya, Rozi. Kata dia, tarif parkir sepeda motor sebesar Rp5 ribu terlalu mahal. Kalau terus dibiarkan seperti itu tanpa tindakan dari petugas Dinas Perhubungan, maka pengunjung akan sepi. “Kalau kayak gitu pasti malas orang mau datang ke ramadhan fair. Makanya, harus segera ditindak,” ucapnya. (ris/ila)
PERBAIKI:
Teknisi PLN saat memperbaiki mesin di pembangkit mesin Belawan. saat ini sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) sudah normal kembali.
PERBAIKI: Teknisi PLN saat memperbaiki mesin di pembangkit mesin Belawan. saat ini sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) sudah normal kembali.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Padam listrik yang terjadi pada Kamis malam (9/5) hingga Jumat dini hari (10/9), diakibatkan penurunan tekanan suplay bahan bakar gas dari Arun untuk MVPP di Belawan. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan pembangkit sehingga berpengaruh pada pelayanan penyaluran tenaga listrik.
Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara Rudi Artono mengatakan, pada Kamis (9/5) dini hari pukul 02.45 WIB terjadi kerusakan terjadi pada Current Transformer (CT), peralatan yang mengubah besaran arus dari besar ke kecil ataupun sebaliknya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, dengan arus 150kV. Kondisi kelistrikan saat ini sudah pulih pukul 06.38 WIB dengan menyediakan tim untuk recovery yang dilakukan di lokasi CT tersebut.
Gangguan kembali terjadi pada pukul 20.44 WIB diakibatkan oleh penurunan tekanan suplay bahan bakar gas untuk MVPP di Belawan. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhi nya kebutuhan pembangkit sehingga berpengaruh pada pelayanan penyaluran tenaga listrik. Akhirnya, pada pukul 00.54 suplay tekanan gas normal kembali dan sistem kelistrikan di Sumatera Bagian Utara pulih. “Pasokan listrik dari Hulu (pembangkitan), terganggu karena pasokan gas untuk Pembangkit Listrik Belawan tekanannya drop, sehingga produksi listrik dari Belawan berkurang sebesar 11% dari beban puncak yang mencapai 2.200 MW. Sistem kelistrikan pulih pada pukul 00.54 WIB (10/5). “Alhamdulillah tidak ada gangguan di Infrastruktur distribusi yg dikelola PLN Sumut,” ujarnya.
Dikatakan Rudi, akibat menurunnya tekanan suplay gas pada pembangkitkan mengakibatkan proteksi mesin pembangkit aktif dan secara otomatis shutdown. “Proteksi ini dibutuhkan untuk menjaga mesin pembangkit. Sehingga menyebabkan adanya padam listrik di beberapa titik dalam upaya pemulihan kembali tekanan gas di pembangkit,” paparnya.
Akibat padamnya listrik, Rudi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumatera Utara atas ketidaknyamanannya. “PLN akan terus berupaya dan percepat recovery kondisi kelistrikan untuk kenyamanan pelanggan, terutama Umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah di bulan Ramadan,” pungkas Rudi.
Jamaah Masjid Datangi Kantor PLN Sumut
Sementara itu, akibat padam listrik tersebut membuat jamaah masjid mendatangi Kantor PLN Wilayah Sumut, Jalan KL Yos Sudarso Medan.
Perwakilan jamaah Masjid dan Musala Taqwa Medan Timur mendatangi Kantor PLN, Kamis (9/5) malam sekira pukul 21.45 WIB usai Salat Tarawih. Salah seorang perwakilan jamaah, Anwar Bakti mengutarakan kekecewaan jamaah terhadap pemadaman listrik di saat umat menjalankan Salat Tarawih.”Atas kekecewaan itu kami datangi Kantor PLN Wilayah Sumut di Jalan Yos Sudarso Medan,” katanya.
Ia mengatakan, kedatangan jamaah untuk menuntut penjelasan PLN terkait pemadaman yang dianggap memantik kemarahan umat. “Minta penjelasan PLN secepatnya pulihkan pemadaman,” katanya.
Kedatangan jamaah disambut Rudi Artono Humas PLN Wilayah Sumut. “Pemadaman berlangsung 2-3 jam. Humas PLN akan membuat konprensi pers secepatnya soal pemadaman listrik,” ucapnya.
Menyikapi hal itu, Pemerhati Sosial Medan Utara Institute Muhammad Asril mengingatkan PLN Sumut agar menjaga pasokan listriknya dengan baik demi kelancaran ibadah umat Muslim. (prn/ila)
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
NIKMATI:
Sejumlah pengunjung menikmati makanan di Ramadan Fair. Kemarin, BBPOM menemukan mie berformalin di Ramadhan Fair.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS NIKMATI: Sejumlah pengunjung menikmati makanan di Ramadan Fair. Kemarin, BBPOM menemukan mie berformalin di Ramadhan Fair.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bagi warga Kota Medan yang hendak berbuka puasa di Ramadhan Fair, sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan.
Sebab, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Medan menemukan makanan jenis mie yang dijual pedagang bakso, mengandung formalin.
Positifnya mie mengandung formalin berdasarkan hasil uji sampel laboratorium yang diambil petugas di arena Ramadhan Fair pada Rabu (8/5) sore lalu.
Kepala BBPOM Medan, Yulius Sacramento Tarigan yang dikonfirmasi tak menampik jika dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan pihaknya berhasil menemukan adanya satu stand pedagang yang menjual mie mengandung bahan berbahaya formalin.
Formalin yang juga digunakan untuk bahan peledak, agar bahan makanan mampu bertahan lama dari biasanya.”Ya, dari sidak kemarin itu (Rabu, 8/5) kita ada menemukan mie kuningn
berformalin dari salah satu pedagang bakso di Ramadhan Fair,” ungkap Sacramento, Jumat (10/5).
Namun demikian, lanjutnya, meski ditemukan tetap kandungan formalin yang ada dalam mie kuning basah tersebut tidak begitu mencolok. Artinya, makanan yang dijual di Ramadhan Fair masih dalam kategori aman. “Sudah relatif lebih aman lah kalau kita menilainya pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya,” ujar Sacramento.
Diakui dia, temuan mie berformalin di Ramadhan Fair bukan baru kali ini. Namun, beberapa tahun belakangan sudah ditemukan. Oleh karenanya, terhadap temuan itu pihaknya saat ini tengah melakukan penelusuran guna mencari dimana sumber produsen mie berformalin tersebut.
“Kita telusuri pasti yang seperti ini untuk keamanan masyarakat di mana produsen mie berformalin tersebut. Sedangkan kepada pedagang akan diberikan edukasi agar lebih berhati-hati,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pemeriksaan BBPOM Medan, Fajar mengatakan, dalam sidak tersebut pihaknya menurunkan 5 orang petugas di Ramadan Fair. Sidak itu dilakukan, dengan cara melakukan pemeriksaan dari sampling jajanan yang kemungkinan mengandung borax, formalin dan pewarna textile.
“Kalau positif mengandung bahan berbahaya, maka produknya akan kita tarik. Selanjutnya bila penjualnya membuat sendiri tanpa kesengajaan, maka akan kita edukasi. Tapi kalau dia membelinya dari industri rumah tangga, maka akan kita lakukan penelusuran lebih lanjut,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan Medan, OK Zulfi yang dikonfirmasi belum berhasil. Sebab, ketika dihubungi nomor ponselnya berkali-kali tidak menerima panggilan masuk atau memblokir panggilan yang tak dikenal. Sedangkan pesan singkat yang dikirimkan tak kunjung dibalas. (ris)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Asisten Pemerintahan dan Sosial (Aspem) Musaddad Nasution menerima Dokumen Rekomendasi Penyelenggaraan Jaminan Sosial yang diberikan Subianto selaku Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Pusat di Balai Kota, Jumat (10/5).
Rekomendasi yang diberikan DJSN tersebut bertujuan agar penyelenggaraan jaminan sosial di Kota Medan dapat dijalankan dan dikelola dengan baik. Termasuk bagi aparatur sipil negara (ASN) dan pekerja harian lepas (PHL) di lingkungan Pemko Medan. Dengan demikian, seluruh warga Kota Medan mendapatkan kepastian perlindungan kesehatan dan ketenagakerjaan terlebih ketika mengalami kecelakaan (accident) saat bekerja.
“Pemko Medan mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas rekomendasi yang diberikan DJSN kepada kami guna menjadikan penyelenggaraan jaminan sosial di Kota Medan menjadi lebih baik. Apalagi hal tersebut menyangkut kemaslahatan seluruh masyarakat, maka sudah selayaknya kita pikirkan bersama sehingga proses penyelenggaraannya dapat berjalan dengan baik pula,’’ kata Musaddad.
Di hadapan, Kadis Kesehatan Edwin Effendi dan Kadis Ketenagakerjaan Kota Medan Hannalore Simanjuntak yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, Musaddad selanjutnya minta agar OPD terkait dapat menjalankan tupoksinya serta saling berkoordinasi terkait masalah jaminan sosial di Kota Medan, sehingga seluruh warga dapat menjadi peserta BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami berharap agar seluruh OPD terkait dapat saling berkoordinasi untuk menyikapi permasalahan tersebut. Terlebih untuk meningkatkan keikutsertaan masyarakat menjadi peserta program BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan sehingga seluruh warga dapat tercover kesehatan dan keselamatannya. Kita berharap hal ini berlaku tidak hanya bagi para ASN di lingkungan Pemko Medan, tapi juga di BUMN dan BUMD,’’ paparnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Monev DJSN Pusat Subianto mengatakan kedatangannya beserta rombongan ke Kota Medan dalam rangka memberikan Rekomendasi Penyelenggaraan Jaminan Sosial bagi Pemko Medan. Rekomendasi tersebut diperoleh usai DJSN melakukan monitoring dan evaluasi di Puskesmas Sentosa Baru, Jalan Sei Kera Hilir I, Kecamatan Medan Perjuangan.
“Rekomendasi yang kami berikan hari ini hendaknya menjadi pedoman dan rujukan bagi Pemko Medan dalam menjalankan sistem jaminan sosial nasional (SJSN) menjadi lebih baik. Sebab, kami melihat pelayanan kesehatan di Kota Medan sudah cukup baik. Oleh karenanya, kami berharap rekomendasi tersebut dapat ditindaklanjuti sehingga mutu dan pelayanan kesehatan di Kota Medan juga dapat semakin meningkat,’’ kata Subianto. (ris/ila)
Selain itu, lanjut Subianto, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Pemko Medan atas persentase penerima bantuan iuran (PBI) bagi warga tidak mampu yang telah mencapai hingga 79%. Hal ini menunjukkan kepedulian Pemko Medan untuk menanggung biaya iuran warga yang menjadi peserta program jaminan kesehatan yang telah ada.
“Kami mengapresiasi kepedulian Pemko Medan kepada masyarakat tidak mampu untuk menanggulangi iuran jaminan kesehatannya. Semoga, ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga seluruh warga mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai yang dibutuhkan,’’ imbuhnya.
Di samping apresiasi atas persentase PBI di Kota Medan, DJSN juga mengapresiasi Pemko Medan karena telah mengikutsertakan dan mendaftarkan tenaga pekerja harian lepas (PHL) di lingkungan Pemko Medan dalam program jaminan sosial kesehatan dan ketenagakerjaan. ‘’Tidak hanya bagi para ASN, langkah yang dilakukan bagi PHL juga patut diapresiasi. Dengan demikian mereka akan merasa aman dan nyaman serta terlindungi dalam bekerja,’’ pungkasnya.
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB tersebut turut dihadiri perwakilan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan Kota Medan. Dalam kesempatan tersebut, Pemko Medan dengan DJSN saling bertukar cinderamata dan diakhiri dengan sesi foto bersama. (ris/ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan diminta melakukan operasi pasar terhadap sejumlah bahan pokok. Hal ini men-yusul, lantaran selama awal Ramadan ini harga sejumlah bahan pokok bertahan mahal. Bahkan, ada salah satu bahan pokok yang harganya terus melambung.
Ketua Komisi C DPRD Medan, Boydo HK Panjaitan mengatakan, selama ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri harga bahan pokok seringkali naik signifikan dikarenakan berbagai faktor. “Seolah sudah tradisi, harga bahan pokok kerap naik menjelang hari besar keagamaan seperti puasa dan lebaran. Jadi kita minta, Pemko Medan melakukan operasi pasar baik itu di pasar tradisional maupun di supermarket,” ungkapnya, Jumat (10/5).
Diutarakan Boydo, memang Pemko Medan telah membuka pasar murah di beberapa titik. Akan tetapi, sayangnya tidak menyediakan seluruh bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat. “Daging, cabai, bawang dan beras, biasanya mengalami kenaikan harga sewaktu ramadan dan menjelang lebaran. Jadi, untuk mengantisipasinya maka Pemko harus melakukan operasi pasar,” ujarnya.
Menurut Boydo, operasi pasar yang dilakukan sekaligus untuk mengawasi spekulan-spekulan yang memanfaatkan momen hari besar keagamaan. Mereka memainkan harga untuk meraup keuntungan.
“Harga bawang putih saat ini di pasaran sedang melambung. Dari informasi yang saya terima, harganya sudah tembus mencapai Rp100 ribu per kg. Oleh karena itu, Pemko harus cepat mengambil langkah untuk melakukan operasi pasar agar harganya dapat terkendali. Apalagi, beberapa hari belakangan Gunung Sinabung kembali erupsi yang berimbas terganggunya distribusi pasokan bahan pokok,” paparnya.
Senada disampaikan Anggota Komisi C, Asmui Lubis. Menurut Asmui, pengawasan yang dilakukan sejak dini agar permainan harga diduga oleh distributor maupun pedagang yang melakukan penimbunan barang dapat segera diantisipasi. Sebag, kalau tidak maka kenaikan harga pun tak dapat dikontrol.
“Jangan sampai kenaikan harga ini mengganggu kenyamanan umat muslim melaksanakan ibadah puasa. Mereka jadi terbebani dengan tingginya harga bahan pokok. Jadi, jangan tunggu didesak-desak dulu baru dibuar operasi pasar. Artinya, operasi pasar sudah terprogramkan jauh-jauh hari sehingga ketika harga bergejolak maka dapat terkontrol,” ujarnya.
Diutarakan dia, tak hanya operasi pasar, Pemko Medan juga diminta melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap beberapa bahan pokok yang harganya mulai naik.
“Harga-harga yang naik ini segera ditinjau lagi dan jangan dibiarkan. Karena banyak pelaku usaha diduga nakal atau sengaja melakukan penimbunan barang supaya harganya mahal. Oleh karena itu, dinas terkait harus melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi kenakalan pelaku usaha. Bahkan, kalau perlu diberi sanksi tegas agar ada efek jera,” tukasnya.
Diketahui, saat ini harga bawang putih terus naik dan menembus Rp100 ribu per kg. Padahal, normalnya harga bawang putih berkisar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per kg. Kenaikan harga bawang putih ini, berpotensi menggerek harga-harga sejumlah bahan pokok seperti bawang merah, cabai dan lainnya.
Sementara, Kadis Perdagangan Medan, Damikrot mengaku pihaknya telah membuka pasar murah yang digelar pada 151 titik. Pasar murah ini tersebar di seluruh kelurahan yang diprioritaskan di wilayah dominan masyarakat berekonomi lemah, mayoritas beragama Islam dan jauh dari pasar.
“Untuk menekan gejolak harga, kami telah membuka pasar murah di 151 titik. Pasar murah ini berlangsung mulai 30 April sampai 29 Mei mendatang, yang menawarkan sejumlah bahan pokok dengan harga murah,” katanya. Dengan adanya pasar murah itu, lanjut Damikrot, diharapkan dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan aneka bahan kebutuhan pokok berkualitas dan layak konsumsi dengan harga jauh lebih murah dibandingkan di pasaran. Dengan demikian, mereka dapat lebih tenang dan khusuk dalam menjalani ibadah puasa.
“Agar pasar murah tepat sasaran sehingga keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya oleh warga kurang mampu, maka meminta kepada seluruh camat, lurah dan panitia pelaksana yang terlibat supaya berperan aktif. Artinya, warga yang membeli bahan pokok di pasar murah merupakan masyarakat yang ekonomi rendah,” pungkasnya. (ris/ila)
SOLIDEO/SUMUT POS
REKONSTRUKSI: Andika Prananta Ginting (kanan) saat melakukan reka ulang aksinya saat membunuh Muliati Sinuhaji, pengusaha rumah makan BPK.
SOLIDEO/SUMUT POS REKONSTRUKSI: Andika Prananta Ginting (kanan) saat melakukan reka ulang aksinya saat membunuh Muliati Sinuhaji, pengusaha rumah makan BPK.
KARO, SUMUTPOS.CO – Polres Tanah Karo menggelar rekonstruksi tewasnya Muliati Sinuhaji (60), pengusaha rumah makan BPK di tangan mantan pekerjanya, Andika Prananta Ginting (20) pada (14/4) lalu.
Reka ulang aksi pembunuhan itu digelar dengan 29 adegan di Rumah Makan BPK Vicada, di Jalan Letjen Jamin Ginting, Desa Raya, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Jumat (10/5).
Rekonstruksi yang langsung diperankan tersangka Andika, disaksikan pihak keluarga korban, Kejaksaan Negeri Kabanjahe, Kuasa Hukum tersangka dan ratusan warga setempat.
Dari adegan yang diperagakan, tersangka yang merupakan mantan anggota pekerja korban, diawali pukul 03:00 WIB.
Andika Pranata meloncat tembok rumah korban setinggi 1,5 meter. Berhasil masuk, pelaku pun memaksa merusak kawat jerjak RM BPK Vicada.
Selanjutnya, Andika mendapati korban yang sedang tidur di dalam kamar warung. Melihat korban tertidur pulas dengan memegang bungkusan kain, Andika pun berniat memilikinya.
Namun ketika tersangka mengambil bungkusan dari genggaman tangan korban, korban terbangun dan mengenali tersangka. Saat itu korban langsung berteriak. Maling – maling, Andika maling,” teriak korban kala itu, yang mengenali tersangka.
Gugup akan teriakan korban, tersangka Andika mencoba mendiamkan korban, dan seketika melihat sebilah pisau di atas kepala korban dan menikam di bagian kepala hingga korban tewas.
Melihat itu, keluarga korban yang menonton rekonstruksi langsung histeris, bah kan hendak menyerang tersangka.
Beruntung petugas Polres Karo yang melakukan pengawalan saat rekonstruksi, dengan sigap mengamankan tersangka.
Tidak sampai di situ saja, tersangka juga melucuti beberapa cincin yang melingkar di jari tangan korban, dan langsung meninggalkan korban tak bernyawa. Perjalanan Andika Pranata Ginting langsung menuju warung tuak di wilayah Berastagi, di dalam warung tersebut, dirinya bertemu dengan Kurniawan dan Dewi Sartika br Sinulingga.
Selanjutnya, tersangka dan Kurniawan berangkat ke Kota Kabanjahe guna menikmati sarapan pagi.
Usai sarapan tersangka memberitahu soal cincin yang dicuri nya, guna dijual. Selanjutnya tersangka, dan sahabatnya itu melanjutkan perjalanan ke wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Sebuah cincin dijual mereka di Pasar Pan curbatu. Personel Polres Tanah Karo yang mendapat kabar adanya remaja menjual cincin curian, langsung turun ke wilayah dimaksud.
Tidak sampai 1×24 jam, tersangka dan temannya, tepatnya di Desa Namo Rih, Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, berhasil ditangkap. (deo/han)
ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan akan melakukan Safari Ramadan ke 202 desa dan kelurahan.
Kepala Bagian Sosial Pemkab Asahan Asahan, Sunardi kepada Sumut Pos mengatakan, Pemkab Asahan telah membentuk tim untuk melakukan Safari Ramadhan di 25 kecamatan se-Kabupaten Asahan selama empat hari.
“Kunjungan Tim Safari Ramadan dimulai 13 dan 14 Mei 2019. Kemudian dilanjutkan 16 dan 17,” kata Sunardi.
Dilanjutkan Sunardi, Tim akan membawa bantuan berupa dana tunai serta bantuan sajadah gulung dan juga membawa ustadz untuk memberikan tausiyah.
“Tentulah bantuan akan diserahkan masing-masing ketua tim kepada masjid atau musala yang dikunjungi,” sebut Sunardi.
Hari pertama, tim akan mengunjungi 50 masjid/musala, kemudian untuk hari kedua mengunjungi 51 masjid/musala dan dilanjutkan di hari ketiga 50 dan keempat 51 masjid dan musholla.
Dari sejumlah tim, Plt Bupati Asahan H Surya Bsc akan mengujungi empat masjid dan musala di wilayah Kecamatan Buntu Pane, Kisaran Timur, Kisaran Barat dan Pulau Bandring.Selain itu, tim juga terdiri dari FKPD dan SKPD.
“Tentulah Safari Ramadhan dilakukan dalam rangka silaturahmi dan syiar dan dakwah untuk mewujudkan visi dan misi Pemkab Asahan yang religius,”bilang Sunardi. (omi/han)
ist
SAFARI RAMADAN: Sekda Provsu, Ir Hj R Sabrina MSi melaksanakan Safari Ramadan 1440 Hijriah bersama rombongan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di Kabupaten Labuhanbatu yang diselenggarakan di Rumah Dinas Bupati Labuhanbatu, Jalan W.R. Supratman - Rantauprapat, Jumat (10/5).
ist SAFARI RAMADAN: Sekda Provsu, Ir Hj R Sabrina MSi melaksanakan Safari Ramadan 1440 Hijriah bersama rombongan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di Kabupaten Labuhanbatu yang diselenggarakan di Rumah Dinas Bupati Labuhanbatu, Jalan W.R. Supratman – Rantauprapat, Jumat (10/5).
LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Usai berkunjung dan bersilaturahmi dengan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ir Hj R Sabrina MSi beserta rombongan Pemprov Sumut melanjutkan kegiatan Safari Ramadan 1440 Hijriah ke kampung halamannya di Rantau Prapat, Kabupaten Labuhanbatu, Jumat (10/5).
Sabrina dan rombongan diterima langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Labuhanbatu, H Andi Suhaimi Dalimunthe, Sekretaris Daerah Labuhanbatu Ahmad Muflih, OPD dan unsur Forkopimda Labuhanbatu di Pendopo Rumah Dinas Bupati Labuhanbatu, Jalan WR Supratman Rantauprapat, Labuhanbatu.
“Sebagai putri dari daerah ini, sudah pasti saya ingin melihat kampung saya menjadi daerah yang maju. Untuk itu, lewat safari Ramadan ini, kita bersilaturahim dan saling update informasi pembangunan yang sudah terlaksana di sini. Mudah-mudahan, kebutuhan pembangunan yang sudah disampaikan oleh Bapak Bupati tadi akan kami tindak lanjuti,” ujar Sabrina.
Kunci penting menuju kemajuan tersebut, kata Sabrina, terletak pada persatuan dan kesatuan. Perbedaan sudah pasti ada, namun kebersamaan harus lebih diutamakan demi kemajuan bersama.
Dalam sambutannya, Sabrina juga menyampaikan harapan agar bulan suci Ramadan menjadi momentum untuk umat Islam membiasakan diri, turut dan bersemangat dalam memakmurkan masjid. Tidak hanya selama bulan Ramadan, tetapi juga usai Ramadan berakhir.
“Banyak aktivitas ibadah yang terlaksana di masjid selama bulan Ramadan. Mulai dari pengajian, tadarus, salat tarawih, dan lainnya. Saya harap, kita umat Islam beramai-ramai aktif mengikuti aktivitas-aktivitas ibadah tersebut. Dan mudah-mudahan semangat ini terus berlanjut, hingga ramadan berakhir, kita makmurkan masjid-masjid kita,” ujarnya.
Sabrina mengaku bersyukur banyak umat muslim yang berlomba-lomba dan melakukan usaha kolektif untuk membangun masjid. Namun, dirinya menyayangkan masih banyak yang sering terlupa untuk kemudian memakmurkan masjid-masjid yang telah dibangun tersebut. “Untuk itu lah, Ramadan ini kita jadikan sebagai ajang pembiasaan diri untuk aktif dan semangat melangkah ke masjid,” ucapnya.
Selain itu, dirinya juga mengajak masyarakat agar lebih peka dengan lingkungan sekitar, khususnya yang menyangkut kehidupan kaum dhu afa dan anak yatim piatu. Ajakan memperbanyak sedekah pun ia sampaikan.
“Selain memberi manfaat untuk orang lain, sedekah juga pasti akan mendatangkan kebaikan dan keberkahan bagi diri kita,” tuturnya.
Selanjutnya, Sabrina pun menjelaskan bahwa Safari Ramadan merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh Pemprov Sumut sebagai ajang silaturahim dengan pemerintah dan masyarakat di daerah-dae rah. Juga, untuk mengetahui per kembangan pembangunan yang ada di daerah tujuan.
Sementara itu, Plt. Bupati Labuhanbatu H. Andi Suhaimi Dalimunthe mengucapkan selamat datang kepada Sekda Sabrina dan rombongan Safari Ramadan Pemprov Sumut. “Ibu Sekda Provsu ini adalah salah satu putri daerah Labuhanbatu, saya bergaul dan berteman dengan adik bungsu beliau. Selamat pulang kampung, Ibu,” ucapnya.
Andi Suhaimi menyampaikan bahwa ada dua sektor prioritas yang menjadi fokus pembangunan Kabupaten Labuhanbatu saat ini, yakni pendidikan dan kesehatan.
“Di bidang kesehatan, kita sedang mengusahakan untuk merampungkan pembangun rumah sakit umum berstandar internasional dan untuk pendidikan kita rajin mengirimkan generasi muda kita sekolah di Luar Negeri, di Kairo. Tahun lalu lima orang, tahun ini delapan orang untuk menjadi penerus ulama-ulama kita,” tuturnya.
Acara Safari Ramadan 1440 H/2019 di Labuhanbatu diawali dengan baramah-tamah dan mendengarkan tausiyah sembari menunggu waktu berbuka. Usai berbuka, dilanjutkan dengan salat maghrib berjamaah. Saat itu, dilakukan pula penyerahan tali asih bagi anak yatim piatu panti asuhan, para ulama, dan masjid At – Taqwa Rantau Prapat. Acara safari ramadan turut dihadiri oleh Asisten dan OPD Pemprovsu, unsur forkopimda Labuhanbatu, alim ulama, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat dan Islam, dan masyarakat umum. (prn)