27 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 5256

Terkait Pemadaman Listrik, MUI dan Tokoh Ulama Datangi PLN Kisaran

no picture
no picture

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Berapa tokoh ulama bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI)di Kabupaten Asahan mendatangi kantor PLN Rayon Kisaran di Jalan Sutomo Kisaran, Jumat (10/5).

Kedatangan mereka untuk mempertanyakan perihal pemadaman listik yang terjadi sejak dua hari terakhir selama bulan suci Ramadan yang berdampak terganggunya aktivitas masyarakat menjalankan ibadah puasa.

Tokoh ulama yang hadir di antaranya, Ketua MUI Asahan Ustad H Salman Abdullah Tanjung Lc. MA, Ustad Drs Abdurahman Rifai, mewakili kantor Kemenag Asahan Syamsul Bahri Manurung, Ketua Kelompok Penyuluh Agama Islam Ustad Zulhaidir Pinayungan dan Ustad Nahrudin Fakih Batubara Ketua Persatuan Wakaf Indonesia.

Kedatangan tokoh ulama tersebut langsung disambut oleh manager PLN Rayon Kisaran, Heryanto Siburian bersama jajarannya. Dalam kesempatan itu, mereka berdiskusi terkait penyebab pemadaman listik sejak dua hari terakhir, terutama saat jam umat Islam menjalankan ibadah tarawih dan sahur.

“Biasanya, setiap tahun memang kami selalu kesini, untuk memastikan listrik tak padam selama bulan suci Ramadan. Ini permintaan para jemaah kepada kami, apalagi semalam kita ketahui listrik padam saat sahur dan tarawih,” kata Ustad Salman Abdullah Tanjung.

Sementara itu, manager PLN Rayon Kisaran, Heryanto Siburian mengucapkan permohonan maafnya kepada masyarakat di Kabupaten Asahan terkait dampak dari pemadaman listrik yang terjadi sejak dua hari terakhir, dikarenakan defisit listrik pada sejumlah pembangkit seperti PLTU Nagan Raya dan Belawan.

“Untuk estimasi pemulihan jaringan membutuhkan waktu 2 – 3 jam hingga mencapai tekanan normal. Itu sebabnya mengapa setiap kali pemadaman terjadi dengan durasi sampai tiga jam. Sementara itu, untuk setiap kali pemadaman listrik kami tetap berupaya dan memohon kepada arena pengatur distribusi agar wilayah kita tak terkena dampak pemadaman,” katanya.

Dilanjutkannya, adapun alasan pemadaman yang terjadi pada pukul 20.44 WIB pada Kamis (9/5) malam, karena terjadi penurunan suplay bahan bakar gas untuk pembangkit di Belawan. Hal ini menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan pembangkit, sehingga berpengaruh pada pelayanan tenaga listrik.

Eryanto Siburian kembali melanjutkan, beban puncak listik biasanya terjadi saat menjelang malam dan sahur dan kemarin sempat kekurangan daya sebesar 11 persen dari beban puncak, hingga menyebabkan padamnya listik.

“Akan tetapi kami di PLN Rayon Kisaran saat ini sudah menyiagakan sebanyak 50 orang di empat unit area rayon Kisaran, termasuk menyiagakan 2 orang petugas di gardu hubung selama 24 jam, yang berguna jika sewaktu waktu terjadi kerusakan kecil mereka bisa langsung mengatasinya,” ujarnya.

Selain itu, pihak PLN Rayon Kisaran juga belum bisa memastikan sampai kapan dampak pemadaman listrik ini masih berlangsung sepanjang pemulihan suplay gas pada pembangkit masih dalam masa perbaikan.

“Pihak PLN Rayon Kisaran tidak memiliki kapasitas menjawab soal kepastian sampai kapan pemadaman itu berlangsung. Upaya tetap terus kami lakukan termasuk mensiagakan petugas di gardu hubung selama 24 jam,” bilangnya.(omi/han)

Pria Misterius Rusak Mobil Warga

ist DIRUSAK: Beberapa warga saat melapor di Polres Binjai karena mobil mereka dirusak oleh seorang pria misterius.
ist
DIRUSAK: Beberapa warga saat melapor di Polres Binjai karena mobil mereka dirusak oleh seorang pria misterius.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Seorang pria misterius mengendarai sepeda motor dilaporkan membuat keonaran di jalan raya. Sedikitnya lima pengendara melaporkan kaca mobil mereka dipecahkan oleh pelaku.

“Kejadian pengrusakan beberapa unit mobil ini sudah terjadi sejak dari Jalan Medan-Binjai Km.12 Kecamatan Sunggal sampai dengan Bundaran Tugu Jalan Soekarno-Hatta, Binjai,”ujar Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting, Jumat (10/5) pagi.

Menurut keterangan salah satu korban bernama Henny K Widya (46), kata Siswanto, kaca mobilnya di bagian depan, dipecahkan pelaku saat melintas di Jalan Binjai Km.12. Bukan hanya mobilnya, sejumlah mobil lainnya juga menjadi aksi brutal pelaku. Itu diketahui korban, saat dirinya hendak pulang ke Binjai.

Meski melihat kaca mobil lainnya sudah pecah, korban tetap melanjutkan perjalanan menuju Binjai.

Namun naas, saat melintas di Jalan Sultan Hasanuddin, Binjai Kota, tepatnya Simpang Rumah Sakit Bangkatan, kaca samping mobilnya tak luput dari aksi brutal pelaku. Dengan menggunakan rantai, pelaku bertubuh agak tambun mengenakan kaos orange, mengayunkan rantai ke kaca samping mobilnya hingga pecah.

“Henny pun kemudian putar arah mobilnya ke Polres Binjai untuk melapor. Sesampai di Polres Binjai, tak lama kemudian berdatangan mobil lainnya dengan kondisi yang sudah dalam keadaan kacanya pecah. Semua korban bilang, pelaku pengerusakan adalah seseorang yang mengenakan baju kaus warna oranye dengan mengendarai sepeda motor metik warna merah,”beber mantan Kanit Intelkam Polres Binjai ini.

Mendapat laporan warga itu, lanjut Siswanto, personel Jatanras dan Intelkam Polres Binjai berupaya mengejar pelaku. “Petugas melakukan penyisiran di kota Binjai untuk mencari pelaku, seperti ciri-ciri yang disampaikan para korban. Selain mencari pelaku, juga sekaligus antisipasi timbul korban lainnya. Namun hingga kini, pelaku belum ditemukan,” ujar Siswanto.

Berdasar catatan Polres Binjai, kata Siswanto, ada lima mobil yang dinyatakan mengalami kerusakan, yakni Pajero Sport BK 130 BS milik Uganinta Sitepu yang mengalami rusak kaca samping; Xenia BK 1516 IG milik Erwinsyah Sinaga yang mengalami rusak kaca belakang dan samping; Sigra BK 1853 PP milik Abdi Rahman yang mengalami pecah kaca samping; Avanza D 1455 ABT milik Sandi Putra yang mengalami pecah kaca belakang dan Calya BK 1831 IR milik Henny Widya.

Namun lanjut Siswanto, para korban hanya melaporkan musibah yang dialami mereka. “Mereka hanya melapor secara lisan saja, lalu para korban membawa kendaraannya pergi meninggalkan Mapolres Binjai. Situasi cuaca pada saat kejadian dalam keadaan hujan rintik dan aliran listrik di Kota Binjai dalam kondisi padam,”imbuhnya.

Berdasarkan penyelidikan awal, menurut Siswanto, korban juga tidak mengenal jelas siapa pelaku dan nomor polisi kendaraan yang dikendarai. Analisa informasi dari para korban, polisi menduga pelaku berdomisili di Seputaran Km 12 Diski dan Kota Binjai. Siswanto menambahkan, personel gabungan juga melakukan monitoring di sepanjang jalan umum yang dilintasi oleh pelaku dan korban.

“Polres Binjai akan melihat rekaman CCTV pada 5 traffic light yang dilintasi oleh pelaku, untuk memastikan apakah kejadiannya berada di wilayah hukum Polres Binjai atau tidak. Kepada personel, Kapolres Binjai sudah menekankan untuk meningkatkan patroli kendaraan dinas di jalan raya wilayah hukum Polres Binjai guna antisipasi kejadian serupa,”tandas Siswanto. (ted/han)

DPRK Aceh Barat Tertarik Sistem Pertanian Langkat

ist CINDERAMATAN: Tata Pemerintahan Setdakab Langkat Drs Abdul Karim, MAP memberikan cenderamata kepada perwakilan Anggota DPRK Aceh Barat Daya.
ist
CINDERAMATAN: Tata Pemerintahan Setdakab Langkat Drs Abdul Karim, MAP memberikan cenderamata kepada perwakilan Anggota DPRK Aceh Barat Daya.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh berkunjung ke Kabupaten Langkat. Kunjungan ini dilakukan, untuk mengetahui tentang sistem pemerintahan dan pertanian di Bumi Bertuah.

Hal itu disampaikan Ketua DPRK Abdya Zaman Akli Ssos, saat memimpin kunjungan ke DPRD Langkat, yang diterima Kabag Hukum dan Risalah Sekretariat DPRD Langkat H. Zurwansyah, SH bersama Asisten Administrasi Tata Pemerintahan Setdakab Langkat Drs. Abdul Karim, MAP dan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir Aman Purba di ruang rapat Badan Anggaran DPRD Langkat, Kamis (9/5) kemarin.

Dalam sambutannya, Zaman Akli menjelaskan Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan yang beribukota di Blangpidie dan 80 persen mata pencaharian masyarakatnya dari sektor pertanian, serta perkebunan ini berharap dapat menggali ilmu di Kabupaten Langkat.

“Kami berharap besar jika kunjungan kami ini bisa menimba ilmu tentang sitem pemerintahan dan pertanian disini,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Ketua dan Anggota DPRK Abdya begitu tertarik dengan pencapaian pertanian, peternakan dan perkebunan yang disampaikan Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Ir. Aman Purba yang begitu rinci. Ketertarikan itu terlihat dari interaktifnya Ketua DPRK Abdya yang merinci dengan pertanyaan-pertanyaan bagaimana Kabupaten Langkat bisa mendapatkan DAK pertaniaan dari pemerintah pusat.

Selain itu bagaimana Langkat menerapkan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) yang kalau sapi sakit atau hilang tercover dalam asuransi. Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) yang missalnya gagal panen (puso) petani juga dibayarkan ganti rugi dan penerapan program SIWAB (Sapi Induk Wajib Bunting) dari Kementerian Pertanian.

Tidak hanya itu, mereka juga memuji penerapan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang mendapatkan bantuan 25 juta per hektar. “Menurut kami itu sangat bagus,” katanya.

Walaupun dalam suasana puasa, Ketua DPRK Abdya sangat antusias mendalami keberhasilan yang dicapai Pemerintah Kabupaten Langkat dan berterima kasih atas pengetahuan yang mereka dapatkan, hingga pertemuan diakhiri dengan saling bertukar cindera mata dan sholat zuhur berjamaah di Musholla DPRD Langkat. (bam/han)

Pusat Promosi Unggulan Deliserdang Siap Dioperasikan

no picture
no picture

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Pusat Promosi Produk Unggulan Kabupaten Deliserdang di Jalan Medan-Lubukpakam, Desa Tanjungbaru, Kecamatan Tanjungmorawa Km.20,2 siap dioperasikan mulai Senin (13/5) mendatang.

Nantinya, Pusat Promosi Produk Unggulan Kabupaten Deliserdang tersebut akan menyediakan produk-produk UKM berupa kain tenun dan batik khas Deliserdang. Kemudian, aneka souvenir dan aksesoris, aneka panganan, aneka produk hasil pertanian seperti jambu madu, jambu king, salak ponti, belimbing sembiring, durian bintana, aneka bibit taman buah dan hasil perikanan lainnya.

Selain itu, tersedia juga amphi theatre untuk menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan hiburan. Workshop untuk mengetahui proses produksi kerajinan Deliserdang. Tersedia taman bacaan dan taman bermain anak. Di sana tersedia fasilitas internet maupun wifi, parkir di ruang terbuka, toilet, musala dan lainnya.

Akan dioperasikannya Pusat Promosi Unggulan tersebut, terungkap pada rapat Dekranasda Fair yang dipimpin Asisten II Setdakab Deliserdang, Dr Aida Harahap MARS dan dihadiri Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman Khoirum Rizal ST MAP, Kadis Perindag Ir Ramlan Refis Msi dan seluruh pimpinan OPD.

Dijelaskan Kadis Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Khoirum Rizal ST bahwa PPUD yang cukup refresentatif. Dibangun di atas lahan seluas 22.802 M2. (btr/han)

Ringan Tewas Terseret Truk

ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS DITABRAK:Jenazah Ringan Ginting terkapar di badan jalan usai seped a motor yang dikendarainya ditabrak truk.
ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS
DITABRAK:Jenazah Ringan Ginting terkapar di badan jalan usai seped a motor yang dikendarainya ditabrak truk.

KARO, SUMUTPOS.CO – Ringan br Ginting (46), warga Desa Paribun, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo, tewas di tempat setelah Honda Supra X BK 6289 FG yang dikendarainya bersama sang suami, Bergiat Barus (48) ditabrak mobil Mitsubishi colt diesel pengangkut gas LPG pertamina warna merah BK 9146 SH.

Peristiwa ini terjadi di jalan umum antara Medan-Kabanjahe Km.64-65 tepatnya Jalan Veteran persis di depan toko obat “SEMI” Berastagi Kabupaten Karo, Jumat (10/5) sekira pukul 12.10 WIB.

Dari keterangan beberapa warga di lokasi mengatakan, sebelum kecelakaan, korban Ringan br Ginting dibonceng suaminya Bergiat Barus mengendarai Honda Supra X warna hitam datang dari arah Medan/Tugu Perjuangan Brastagi menuju arah Kabanjahe. Sesampainya di lokasi kejadian, dari arah belakang muncul Truk Colt Diesel yang dikemudikan Imran Surbakti (35) warga PU Raya gang Mercu Desa Raya Berastagi.

Setahu bagaimana, truk terlihat berusaha mendahului sepeda motor yang dikendarai korban, namun pada saat mendahului bak belakang sebelah truk pengangkut gas LPG itu menyenggol stang sebelah kanan, dan langsung menyeret sepeda motor lebih kurang 4 meter.

Akibat terseretnya sepeda motor, membuat Ringan br Ginting yang berada diboncengan langsung terjatuh ke arah kanan. Naas, tubuh korban digilas ban belakang truk dengan muatan penuh tabung LPG Milik PT. Surya Mas Sumiaty Berastagi. Sedangkan suaminya, Bergiat Barus yang terjatuh kearah kiri jalan selamat dari maut dengan luka lecet di bagian wajah dan kedua tangannya mengalami luka lecet.

Untuk perawatan lebih lanjut, korban langsung dilarikan ke RS Efarina Etaham setelah sebelumnya dibawa berobat ala kadarnya di Puskesmas Berastagi. Sedangkan korban meninggal dunia untuk kepentingan penyelidikan sementara kedua kendaraan sudah diamankan ke kantor unit lantas Berastagi. (deo/han)

Mudik Bareng BUMN 2019 Bersama Inalum, Mudik Nyaman dan Aman, Banyak Rute Pilihan

Rute jalur mudik Lebaran 2019 yabg di adakan oleh Pt. Inalum
Rute jalur mudik Lebaran 2019 yabg di adakan oleh Pt. Inalum

TANJUNG GADING, SUMUTPOS.CO – PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum kembali melaksanakan kegiatan Mudik Bareng BUMN untuk masyarakat umum yang tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis.

Pada musim mudik Idul Fitri 1440 H, Inalum membuka kesempatan bagi masyarakat umum yang ingin pulang kampung dengan menumpang bus yang disediakan Inalum secara cuma-cuma.

“Ini program tahunan yang digelar Inalum setiap menjelang lebaran. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang ingin pulang kampung untuk berkumpul bersama keluarga namun terkendala oleh biaya,” ujar Kepala Departemen CSR Pengembangan Masyarakat Inalum, Susyam Widodo pada Senin (6/5/2019).

Adapun rute Mudik Bareng BUMN 2019 bersama Inalum ini dimulai atau start dari Komplek Perumahan Tanjung Gading dengan rute keberangkatan dikelompokkan menjadi empat alternatif rute.

Antara lain yaitu rute pertama, berangkat dari Tanjung Gading menuju Langsa, Lhokseumawe, Bireuen, Sigli, dan Banda Aceh. Sedangkan rute kedua berangkat dari Tanjung Gading menuju Rantau Prapat, Kota Pinang, Ujung Tanjung, Duri dan Pekanbaru.

Rute ketiga berangkat dari Tanjung Gading menuju Rantau Prapat, Kota Pinang, Padang Sidempuan dan Panyabungan. Sedangkan rute keempat berangkat dari Tanjung Gading menuju Padang Sidempuan, Panyabungan, Bukit Tinggi dan Padang.

Keberangkatan seluruhnya akan dilaksanakan serentak pada 2 Juni 2019 mulai pukul 21.00 WIB dan akan kembali pada 9 Juni 2019 pukul 19.00 WIB.

“Pendaftaran sudah dibuka mulai 6 Mei 2019 sampai memenuhi kuota. melalui WhatsApp. Jadi yang sudah punya rencana pulang kampung bisa langsung menghubungi kami dan jangan sampai kehabisan karena jumlah kursinya terbatas,” lanjut Susyam.

Adapun cara pendaftaran mudik bareng Inalum ini cukup mudah yakni kirim melalui Whatsapp ke nomor 08116599783 dengan format sebagai berikut: REG (Spasi) MBB19 (Spasi) Jumlah Pemudik (Spasi) M/B/MB* (Spasi) Tujuan. Pendaftaran dikirim bersama lampiran data diri berupa scan KTP dan KK. Keterangan, M (Mudik), B (Balik) MB (Mudik Balik).

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Staf CSR Inalum (Alex) melalui Whatsapp ke nomor 08116599783 atau email alex@inalum.id.

Pada kesempatan terpisah, Deputy Sekretaris Perusahaan Inalum Mahyaruddin Ende AR menjelaskan bahwa kegiatan Mudik Bareng BUMN ini merupakan sebagai salah satu solusi yang ditawarkan oleh BUMN untuk mengurangi padatnya lalu lintas saat mudik.

“Kegiatan Mudik Bareng BUMN ini juga sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan saat mudik Idul Fitri nantinya,” ujar Deputy Sekretaris Perusahaan Inalum yang akrab dengan sapaan Ende ini.

Sebagaimana diketahui Inalum adalah satu-satunya perusahaan peleburan aluminium di Indonesia yang mengoperasikan tungku reduksi aluminiumnya di Kuala Tanjung dengan memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan dari 2 PLTA yang ramah lingkungan di Siguragura dan Tangga, Sumatera Utara.(Rel)

Perebutan Dua Sisa Kursi DPD RI Ketat, Dedi dan WTP Tak Tergeser

istimewa TERBANYAK: Dedi Iskandar Batubara dan Pdt WTP Simarmata mendapat suara terbanyak.
istimewa
TERBANYAK: Dedi Iskandar Batubara dan Pdt WTP Simarmata mendapat suara terbanyak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut menyisakan enam kabupaten/kota lagi. Dengan begitu, sudah hampir dapat dipastikan siapa yang bakal lolos mewakili Sumatera Utara di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia periode 2019-2024n

Dari rekapitalisasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi oleh KPU Sumut di 26 kabupaten/kota, Pdt WTP Simarmata dan Dedi Iskandar Batubara diperkirakan tak bakal tergeser lagi diposisi teratas. WTP Simarmata yang memperoleh 571.402 suara berada di posisi teratas, disusul Dedi Iskandar Batubara dengan 451.238 suara pada posisi kedua.

“Tak mungkin lagi Pak Pendeta WTP dan Dedi dikalahkan. Sekarang perhatian pada peringkat ketiga dan keempat, siapa yang akan mendapatkan,” kata Sandi, saksi calon DPD RI yang hadir dalam rapat pleno terbuka KPUD Sumut, kemarin.

Dengan begitu, masih ada dua kursi DPD RI asal Sumut yang kosong. Nah, dua kursi tersisa ini yang akan diperebutkan Muhammad Nuh di posisi ketiga dengan perolehan sementara 322.314 suara, Badikenita di posisi keempat dengan perolehan suara sementara 319.932. Berikutnya secara berturut-turut di posisi kelima hingga kedelapan yakni Faisal Amri, Darmayanti Lubis, Abdul Hakim, dan Parlindungan Purba.

Siapa yang bakal menyusul WTP Simarmata dan Dedi Iskandar Batubara, masih akan ditentukan oleh perhitungan suara di enam kabupaten kota tersisa, terutama Kota Medan dan Kabupaten Deliserdang yang memiliki jumlah pemilih tertinggi di Sumut. Dari Kepulauan Nias, kemungkinan WTP Simarmata dan Badikenita Sitepu akan kembali menambah perbendaharaan suaranya, mengingat wilayah tersebut penduduknya kebanyakan beragama Kristen.

Sedangkan untuk Medan dan Deliserdang, suara dengan jumlah total 2,8 juta tersebut akan dibagi bersama. Karena semua calon memiliki basis pendukung di sana sesuai dengan identitas yang dimiliki. Terutama etnis dan agama.

Gustom, tim sukses Abdillah yang merupakan calon nomor 39, berharap mereka mendapat suara setidaknya 300.000 di Kota Medan dan Deliserdang. Dengan begitu, dia yakin Abdillah masih memiliki harapan untuk terpilih. “Ya, kalau Abdillah bisa dapat suara 300.000 dari Medan dan Deliserdang, masih ada harapan terpilih,” tutur Gustom.

Abdillah Unggul di Medan

Sementara dari pleno terbuka KPU Medan, Kamis (9/5), mantan Wali Kota Medan Abdillah unggul di Kecamatan Medan Belawan. “Total suara nomor urut 39, Pak Abdillah unggul di Medan Belawan, yakni dengan perolehan 8.343 suara,” ucap Ketua KPU Medan, Agussyah Damanik kepada Sumut Pos, Kamis (9/5).

Dari data yang disajikan dalam rapat pleno terbuka KPU Medan yang diselenggarakan di Hotel Grand Inna Medan tersebut, tampak calon anggota DPD RI nomor urut 26, Dedi Iskandar Batubara menempati urutan kedua dengan perolehan 6.266 suara. “Diurutan ketiga tadi ada calon dengan nomor urut 30, yakni bapak H Muhammad Nuh dengan perolehan 5.242 suara yang diikuti dengan nomor urut 38, yakni Pdt WTP Simarmata dengan perolehan 3.444 dan calon dengan nomor urut 27, yakni bapak H Faisal Amri dengan perolehan 3.056 suara,” tutupnya.

Pantau Sumut Pos, bukan hanya di Kecamatan Medan Belawan, namun mantan Wali Kota Medan yang pernah tersangkut masalah hukum itu juga memperoleh suara yang besar di beberapa kecamatan lainnya di Kkota Medan. Seperti di Medan Amplas sebesar 5.048 suara, di Medan Labuhan sebesar 8.817 suara, di Medan Marelan sebesar 9.056 suara dan untuk di Medan Area, Abdillah unggul telak dari lawan-lawannya dengan perolehan 13.482 suara.

Untuk nomor urut 26, Dedi Iskandar Batubara juga memperoleh suara yang meyakinkan. Selain memperoleh 6.266 suara di Medan Belawan, Dedi Iskandar juga memperoleh 7.224 suara di Medan Labuhan, 8.477 suara di Medan Area, 11.091 suara di Medan Marelan, dan 14.581 suara di Medan Amplas.

Selanjutnya calon dengan nomor urut 30, H Muhammad Nuh selain memperoleh 5.242 suara di Medan Belawan, Muhammad Nuh juga memperoleh suara yang cukup baik di beberapa kecamatan lainnya, yakni 4.908 di Medan Area, 5.773 suara di Medan Amplas, 5.799 di Medan Labuhan, dan 7.816 suara di Medan Marelan.

Sedangkan calon DPD RI nomor urut 38, yakni Pdt WTP Simarmata, selain memperoleh 3.444 suara di Medan Belawan, dia juga memperoleh 2.268 suara di Medan Marelan, 3.554 suara di Medan Area, 5.206 suara di Medan Amplas, dan 5.485 suara di Medan Labuhan.

Terjaring OTT Kasus Dugaan Korupsi Dana BOS, 3 Pengurus K3S Gebang Tersangka

no picture
no picture

LANGKAT,SUMUTPOS.CO – Dunia pendidikan Kabupaten Langkat kembali tercoreng. Kamis (9/5) siang, personel Subdit III/Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap 3 oknum pengurus Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan 13 Kepala Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat. Dalam kasus ini, Polda Sumut langsung menetapkan ketiga pengurus K3S tersebut sebagai tersangka.

Informasi yang dihimpun, para oknum pengurus K3S dan Kepala SD ini diamankan saat berada di ruang Kelas 1 B SD Negeri 050765, yang beralamat di Lingkungan IV, Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat. Mereka diduga melakukan tindak pidana Korupsi pengutipan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD Negeri se-Kecamatan Gebang, yang dilakukan oleh pengurus K3S Kecamatan Gebang.

Terkait kegiatan yang dilakukannya, para oknum pengurus K3S dan Kepala Sekolah Dasar tersebut melanggar Pasal 12 huruf e sub Pasal 11 UU No 20 tahun 2001 perubahan UU No 31 tahun 1999, tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Diketahui, penangkapan para oknum tersebut bermula pada Kamis (9/5), sekira pukul 10.00 WIB, diperoleh informasi jika telah terjadi pengutipan kepada seluruh Kepala Sekolah SD Negeri yang ada di Kecamatan Gebang, yang dilakukan oleh K3S Kecamatan Gebang di ruang kelas 1 B SD Negeri 050765.

Pengutipan tersebut yaitu dengan cara mengumpulkan para Kepala Sekolah SD Negeri se-Kecamatan Gebang, yang diminta untuk melakukan pembayaran uang Administrasi setelah Dana BOS Triwulan I cair dan masuk ke rekening masing-masing Sekolah.

Selanjutnya, dana yang telah cair tersebut dikumpulkan oleh K3S Kecamatan Gebang, dengan mengutip dana sebesar Rp 15.000, dikalikan jumlah Siswa masing-masing dari 31 Sekolah se-Kecamatan Gebang. Berdasarkan Informasi tersebut, Petugas Kepolisian dari Subdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Sumut, langsung bergerak ke lokasi dan berhasil mengamankan 15 Oknum yang terdiri daroli 13 (tiga belas) orang Kepala Sekolah SD Negeri dan 2 orang Pengurus K3S yang melakukan pengutipan.

Selain mengamankan para Oknum, Petugas juga berhasil mengamankan barang bukti berupa uang Tunai dari Bakhtiar (Sekretaris K3S) sebesar Rp 36.750.000, Uang Tunai dari Agus Prayitno (Bendahara K3S) sebesar Rp 35.750.000, 2 lembar dokumen data seluruh SD Negeri se-Kecamatan Gebang, serta 13 buku laporan pertanggungjawaban penggunaan Dana BOS Triwulan I.

Guna melengkapi barang bukti, Petugas juga memeriksa beberapa saksi dan menyita beberapa dokumen. Namun dari penangkapan tersebut, beredar kabar jika 3 Oknum telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Nurmalinda Bangun (Ketua K3S), Bakhtiar (Sekretaris K3S), Agus Prayitno (Bendahara K3S).

Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja juga membenarkan penangkapan itu. “Ya benar. Dari 16 orang yang diamankan, 3 diantaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. OTT ini terkait dugaan tindak pidana korupsi pengutipan Dana BOS SD Negeri se-Kecamatan Gebang yang dilakukan oleh pengurus K3S,” ungkap Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja.

Tatan mengatakan, OTT ini dilakukan setelah petugas mendapatkan informasi telah terjadi pengutipan kepada semua Kepala Sekolah SD Negeri yang ada di Kecamatan Gebang oleh K3S Kecamatan Gebang di ruang kelas 1 B SD Negeri 050765. “Modusnya pengurus K3S ini mengumpulkan para Kepala Sekolah SD Negeri se-Kecamatan Gebang dan diminta untuk melakukan pembayaran uang administrasi setelah dana BOS triwulan I cair dan masuk ke rekening masing-masing sekolah,” jelasnya.

Lebih lanjut Tatan menjelaskan, dana tersebut dikumpulkan oleh K3S Kecamatan Gebang dengan mengutip dana sebesar Rp15.000 dikalikan jumlah siswa masing-masing dari 31 sekolah se-Kecamatan Gebang. “Jadi tiga orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka itu masing-masing NB (Ketua K3S), B (Sekretaris K3S) dan AP (Bendahara K3S),” bebernya.

Mantan Wakapolrestabes Medan ini merinci, dalam OTT itu juga diamankan barang bukti berupa uang tunai Rp36.750.000 didapat dari B (Sekretaris K3S) dan uang tunai senilai Rp35.750.000 didapat dari AP (Bendahara K3S). Kemudian dua lembar dokumen data seluruh SD Negeri se-Kecamatan Gebang, serta 13 buku laporan pertanggungjawaban penggunaan Dana BOS Triwulan I. “Para tersangka diduga melanggar Pasal 12 huruf e sub Pasal 11 UU No 20 tahun 2001 perubahan UU No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” pungkas Tatan.

Adapun nama-nama Kepsek yang diamankan, papar Tatan masing-masing ialah, Kaswono (Kepsek SDN 054943), Asniwati (Kepsek SDN 056635), Ahdinah (Kepsek SDN 056636), Hasnah (Kepsek SDN 050767), Rosida Hutabalian (Kepsek SDN 056023), Luhur Sihite (Kepsek SDN 057226) dan Mula Tua Siregar (Kepsek SDN 054948).

Kemudian, Kaneria Sitorus (Kepsek SDN 056026), Heriyandi (Kepsek SDN 054945), Estermina Sitanggang (Kepsek SDN 050770), Nelpida (Kepsek SDN 057225), H Yuna Seriati (Kepsek SDN 056024) dan Sarono (Kepsek SDN 053992).

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat, Syaiful Abdi. Saat dihubungi Via Whatsapp, Kamis (9/5) Siang, dirinya membenarkan adanya OTT tersebut. “Benar. Tapi kita belum tau siapa nama Oknum tersebut karena kita juga lagi mencari informasi, karena saya saat ini sedang mengikuti Musrenbang diluar Kota,” kata Syaiful Abdi.

Saat ditanya Kepala Sekolah apa dan siapa yang mengamankannya, Pria yang sekaligus Pengurus MUI Langkat ini mengatakan jika Oknum itu adalah Seorang Kepala Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Gebang. “Kita belum tau siapa yang mengamankan, namun yang terjaring OTT adalah Oknum Kepala Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Gebang,” bebernya. (man/bam)

Rekapitulasi 6 Daerah Belum Tuntas, Mulai Hari Ini, Rekapitulasi Suara Digelar di Kantor KPU Sumut

sutan siregar/sumut pos PLENO: Komisioner KPU Medan M Rinaldi Khair saat rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pemilu serentak 2019 di di Hotel Grand Inna Medan, Kamis (9/5).
sutan siregar/sumut pos
PLENO: Komisioner KPU Medan M Rinaldi Khair saat rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pemilu serentak 2019 di di Hotel Grand Inna Medan, Kamis (9/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rapat pleno hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 tingkat provinsi Sumatera Utara hingga batas waktu yang ditentukan, Kamis (9/5), belum selesai juga. Hal ini disebabkan, KPU Medan, Deliserdang, dan Nias Selatan belum juga menyerahkan rekapitulasi hasil perolehan suara ke KPU Sumut. Akibatnya, rapat pleno pun terpaksa diskors dan dipindah ke Kantor KPU Sumut di Jalan Perintis Kemerdekaan, mulai hari ini.

Komisioner KPU Sumut, Mulia Banurea mengatakan, sampai Kamis (9/5) masih ada tiga kabupaten/kota yakni Medan, Deliserdang dan Nias Selatan yang belum menyerahkan rekapitulasi hasil perolehan suara ke pihaknya. Karenanya, kemungkinan rapat pleno penghitungan suara tingkat provinsi yang sedang berlangsung di Hotel JW Marriot, nantinya akan diskors untuk menunggu hasil dari tiga daerah tersebut.

“Lokasi di sini (JW Marriot) kita perkirakan selesai sampai 9 Mei. Tetapi melihat masih ada daerah yang belum menyampaikan, akan kami skors sementara dan dilanjutkan di KPU Sumut besok (hari ini, Red),” katanya kepada wartawan disela rapat pleno pada hari keempat, kemarin.

Bahwa di Kota Medan, sebut dia ada lima kecamatan belum direkap. Yakni Medan Belawan, Helvetia, Denai, Johor dan Selayang. Sedangkan di Deliserdang masih ada 600 TPS yang juga belum direkap. Akibatnya rekapitulasi tingkat provinsi terhambat. “Kayaknya untuk Medan enggak mungkin rekapnya bisa selesai hari ini. Begitu pula Deliserdang dan Nias Selatan,” ujar Mulia.

Hal serupa dikatakan komisioner lainnya, Benget Silitonga. Jika KPU Medan bisa menyelesaikan rekapitulasi hari ini, maka akan dilanjutkan dengan tingkat provinsi. Sebagai jalan keluar, ujar Benget, rekapitulasi untuk ketiga daerah tersebut akan dilanjutkan di kantor KPU Sumut. Tidak lagi dilakukan di Hotel JW Marriot seperti yang sudah dilaksanakan sejak Senin (6/5). “Jika sampai tanggal 12 Mei rekapitulasi tingkat provinsi tidak juga selesai, kita akan minta petunjuk KPU RI. Hari ini pasti 30 kabupaten/kota selesai,” katanya.

Komisioner KPU Sumut lainnya, Herdensi Adnin mengatakan, upaya pencocokan data yang terjadi baik pada saat rekapitulasi KPU kabupaten/kota maupun provinsi harus dilakukan pada pleno terbuka. Menurutnya, meski prosesnya memakan waktu namun hal ini dilakukan untuk transparansi. “Kita kadang menemukan ketidakcocokan data seperti yang ada maka pada rekapitulasi inilah kita melakukan sinkronisasi. Semuanya dilakukan terbuka,” ujarnya.

Disebutnya, saat ini pihaknya tengah melakukan rekapitulasi di Kabupaten Nias dan menemukan sebagian data yang tidak cocok. “Sehingga kami meminta KPU Nias melakukan pencermatan data sesuai dokumen yang dimiliki,” katanya.

Untuk diketahui, selama empat hari menggelar rapat pleno perhitungan suara Pemilu 2019 tingkat provinsi, KPU Sumut sudah menuntaskan pembacaan hasil suara pada 26 kabupaten dan kota. Selain Medan, Deliserdang dan Nisel yang belum menyerahkan hasil rekapitulasi ke KPU Sumut, tiga daerah lain seperti Nias Barat, Gunung Sitoli dan Kabupaten Nias, juga masih diskors akibat ketidaksinkronan data. Itu artinya terdapat enam kabupaten dan kota lagi yang belum tuntas dibacakan hasil rekapitulasi perolehan suaranya.

Sehari Cuma Rekap Satu Kecamatan

Rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilu 2019 di KPU Medan benar-benar berjalan lambat. Pada Kamis (9/5) kemarin, mulai pukul 13.00 WIB hingga malam hari, KPU Medan hanya mampu merampungkan rekapitulasi satu kecamatan, yakni Medan Belawan.

Dengan begitu, hari ini KPU Medan akan melakukan rekapitulasi untuk 4 kecamatan lagi, yakni Medan Denai, Medan Selayang, Medan Johor dan Medan Helvetia. KPU Medan pun optimis, hari ini semua akan rampung dan hasilnya segera diserahkan ke KPU Sumut.

Pantauan Sumut Pos, hingga Kamis (10/5) malam, perhitungan suara di tingkat Kecamatan Medan Belawan masih belum selesai. Padahal, rekapitulasi suara untuk Medan Belawan tersebut sudah dimulai sejak pukul 13.00 Wib. Namun, karena adanya perbedaan suara Partai Amanat Nasional (PAN) yang terdapat di data PPK dengan DAA1 para saksi berbeda, membuat para saksi tidak terima dan memaksa untuk dilakukannya pembukaan plano dan perhitungan kembali.

“Itu yang buat lama. Rekapitulasinya kita skors dulu, malam ini pukul 20.00 WIB akan kita lanjutkan kembali,” ucap Komisioner KPU Medan, M Rinaldi kepada Sumut Pos, Kamis (10/5).

Dengan kejadian tersebut, bila KPU Medan mampu menyelesaikan rekapitulasi suara Medan Belawan pada kemarin malam, itu artinya KPU Medan hanya melakukan rekapitulasi suara untuk 1 kecamatan pada hari itu dan masih menyisakan 4 kecamatan lainnya. Adapun 4 kecamatan lainnya yakni, Kecamatan Medan Denai, Medan Selayang, Medan Johor dan Medan Helvetia.

Menurut Ketua KPU Agussyah Damanik didampingi Komisioner Rinaldi Khair, Kamis siang (9/5), pihaknya optimis akan mampu menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara di 4 kecamatan lainnya untuk diserahkan ke KPU Sumut yang juga sedang melakukan rapat pleno terbuka untuk rekapitulasi suara tingkat Provinsi. “Kami yakin besok (hari ini) pleno rekapitulasi penghitungan suaranya sudah selesai,” tutupnya.

Sementara rekapitulasi yang dilakukan KPU Deliserdang, hingga Kamis (9/5) masih menyisakan 3 kecamatan, yakni Kecamatan Tanjungmorawa, Sunggal, dan Percut Sei Tuan. Ketua KPU Deliserdang Timo Dahlia Daulai mengaku, mereka diberi perpanjangan waktu untuk merampungkan rekapitulasi suara hingga hari ini, Jumat (10/5). “Masih ada tiga kecamatan yang belum tuntas dihitung. Makanya hasil ini masih perhitungan sementara,” bilang Timo. (prn/mag-1/btr)

Perolehan Kursi di DPR RI Dapil Sumut, PDIP 7, NasDem 5, Golkar 4

sutan siregar/sumut pos PLENO: Komisioner KPU Medan M Rinaldi Khair saat rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pemilu serentak 2019 di di Hotel Grand Inna Medan, Kamis (9/5).
sutan siregar/sumut pos
PLENO: Komisioner KPU Medan M Rinaldi Khair saat rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pemilu serentak 2019 di di Hotel Grand Inna Medan, Kamis (9/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Nama-nama beken asal Sumut diperkirakan masih akan mengisi kursi DPR RI periode 2019-2024. Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 tingkat Provinsi Sumut oleh KPU Sumut selama empat hari, mulai 6-9 Mei 2019, parpol mapan seperti PDI Perjuangan, Golkar, dan Nasdem masih mendominasi di daerah pemilihan (Dapil) Sumut 1, Sumut 2 dan Sumut 3.

DARI 30 KPU kabupaten kota yang sudah membacakan hasil rekapitulasi di pleno tingkat Sumut, sedikitnya ada 25 caleg DPR RI asal Sumut yang akan melenggang ke Senayan. PDI Perjuangan sedikitnya menempatkan 7 kadernya di DPR RI, yakni Sofyan Tan dan Yasonna H Laoly (Sumut 1), Sihar Sitorus dan Trimedya Panjaitan (Sumut 2), Djarot Saiful Hidayat, Junimart Girsang dan Bob Andika Mamana (Sumut 3).

Kemudian Partai Golkar menempatkan empat wakilnya yakni Meutya Hafid (Sumut 1), Lamhot Sinaga (Sumut 2), Delia Pratiwi dan Ahmad Doli Kurnia Tandjung (Sumut 3). Dari Partai NasDem, Prananda Surya Paloh asal Dapil Sumut 1 mampu mempertahankan kursinya dan akan didampingi antara mantan Gubsu, Tengku Erry Nuradi dan Edwin Situmorang. Untuk Dapil Sumut 2 kemungkinan besar akan disegel Delmeria Sikumbang dan Martin Manurung. Sedangkan Dapil Sumut 3 akan diisi oleh Rudi Hartono Bangunn

Selanjutnya Partai Demokrat kemungkinan diisi politisi senior yang juga petahana yakni; Abdul Wahab Dalimunthe (Sumut 1), Hinca Panjaitan (Sumut 3). PAN per dapil masing-masing dapat satu kursi, atas nama Mulfachri Harahap (Sumut 1), Saleh Partaonan Daulay (Sumut 2) dan Nasril Bahar (Sumut 3). Sementara Partai Gerindra berpeluang meraih enam kursi dengan asumsi per dapil masing-masing dua kursi, yang antara lain akan diisi Muhammad Romo Syafii (Sumut 1), Gus Irawan Pasaribu (Sumut 2), dan Djohar Arifin Husein (Sumut 3).

“Peluang lolos enam kursi itu ada, tapi belum bisa kita pastikan siapa yang akan duduk. Belum bisa saya umumkan sekarang,” ujar Ketua Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu saat dikonfirmasi kemarin. Sedangkan dari PKS akan diisi oleh Ansory dari Dapil Sumut.

29 Pimpinan Dewan

Terpisah, Ketua Harian DPD Partai Golkar Sumut, Yasir Ridho Lubis memastikan pihaknya keluar sebagai pemenang Pemilu 2019 di 33 kabupaten/kota se Sumut. Adapun peningkatan kursi Ketua DPRD kabupaten/kota Golkar dari yang sebelumnya 13 kini meningkat jadi 15 kursi. “Untuk keseluruhan Golkar mendapat porsi pimpinan dewan di 29 DPRD kabupaten/kota, dengan rincian 15 porsi ketua DPRD dan 14 porsi wakil ketua DPRD,” kata Ridho.

Menurutnya, capaian tersebut adalah bentuk keberhasilan Golkar Sumut dalam memenuhi target perolehan suara dan kursi yang ada di DPRD kabupaten/kota. Untuk perolehan kursi DPRD Sumut, Ridho mengaku partainya hanya memperoleh 16-17 kursi dan mendapatkan porsi sebagai wakil ketua DPRD Sumut. “Sejauh pengamatan dari hasil rekapitulasi KPU Sumut, sepertinya begitu. Tapi itu pun nanti kita lihat juga bagaimana suara dari PDI-P,” katanya.

Khusus perolehan kursi DPR RI, Ridho menyebut Golkar akan tetap mendapat 4 kursi. Rinciannya dari Dapil Sumut 1 dan Sumut 2 masing-masing dapat satu kursi, dan untuk Sumut III meraih dua kursi atas nama Delia Pertiwi Sitepu dan Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

Terkait adanya dugaan kecurangan dan pencurian suara yang santer disuarakan caleg Golkar, Anton Sihombing, Ridho menepis tudingan tersebut. Menurutnya, tidak mungkin ada terjadi pencurian suara di internal Golkar dan semua persoalan itu sudah clear ditingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di KPU kabupaten/kota.

“Tanya saja sama Anthon Sihombing, bagaimana cara mencurinya. Lalu bagaimana dia menangkapnya. Enggak boleh begitu, selaku kader dia harus percaya dengan kerja KPU dan bukan malah menuding yang akhirnya bisa menciderai nama baik Golkar,” katanya.

Ia menambahkan, pada rapat pleno rekapitulasi untuk daerah Asahan, sebenarnya pandangan dari KPU dan Bawaslu Sumut sudah seirama, dan tidak ada persoalan. Namun Ridho mengingatkan bahwa sebenarnya permasalahan ditingkat PPK dan kabupaten/kota jangan lagi dibawa-bawa ke pleno KPU Sumut. “Kalau Bawaslu membawa-bawa ke bawah lagi, ya bisa tak selesai- selesai penghitungan suara. Tapi syukur alhamdulillah semua sudah selesai dan tidak ada masalah,” katanya seraya mengakui perolehan Golkar di Pemilu 2019 adalah bentuk kerja keras semua kader.

Tak hanya persaingan ditingkat pusat, pada kursi DPRD Sumut Dapil 12 yang meliputi Binjai dan Langkat, juga dihiasi oleh wajah-wajah baru. Dari data rekapitulasi untuk dapil tersebut memperlihatkan, Partai Golkar menjadi peraih suara terbanyak yakni 158.784 suara. Disusul PDI Perjuangan (88.058 suara), Gerindra (80.303 suara), Demokrat (59.255 suara), PKS (49.945 suara), PAN (48.663 suara), Nasdem (38.967 suara).

Setelah dilakukan penghitungan sesuai metode sainte lague, yakni pembagian dengan pembagi bilangan ganjil (1, 3, 5, 7) dan seterusnya, diperoleh hasil di mana kuota 10 kursi untuk DPRD Sumut yang tersedia di Dapil 12; Golkar dapat 3 kursi, PDI Perjuangan 2 kursi, Gerindra, Demokrat, PKS, PAN dan Nasdem masing-masing dapat 1 kursi.

Adapun prediksi untuk nama-nama calon anggota DPRD Sumut Dapil 12 yang bakal duduk antara lain; Rizky Yunanta Sitepu (Golkar 158.784 suara), Zainuddin Purba (Golkar, 52.928 suara), Putri Melani Daulay (Golkar, 31.756 suara), Meriahta Sitepu (PDI Perjuangan, 88.058 suara), Sugianto Makmur (PDI Perjuangan, 26.352 suara), Ajie Karim (Gerindra, 80.303 suara), Andre Alfisah (Demokrat, 50.255 suara), Hendro Susanto (PKS, 49.663 suara), Rudi Alfahri Rangkuti (PAN, 48.663 suara) dan Rizky Antony (NasDem, 18.009 suara).

Dapil 3, PDIP 3 Kursi

Sementara berdasarkan rekapitulasi suara sementara untuk daerah pemilihan 3 DPRD Sumut meliputi Kabupaten Deliserdang, PDI Perjuangan memperoleh tiga kursi dengan 103.328 suara. Kiki Handoko Sembiring menyumbang suara terbesar yakni 27.330, kemudian Ruben Tarigan 14.741 suara, dan Sutarto 11.090 suara.

Disusul Partai Golkar dengan jumlah suaranya 54.284, dan Wagirin Arman mendapat suara terbanyak 15.569 suara, disusul Ricky Prandana 13.346. Selanjutnya Partai NasDem total 41.727 untuk Caleg Dr Timbul Sinaga 9.346 dan Syahrial Tambunan dengan 6.741.

Kemudian Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) dengan suara partai 1.585 dan Calegnya Agustius Limbong memperoleh suara 384. Kemudian PKS total suara 48.898 untuk caleg Dr H Hariyanto Lc MA 14.164 dan H Akhiruddin 6.178.

Berikut PKB sebanyak 11.617 untuk caleg yang memperoleh suara terbanyak atas nama Suliman Hasibuan dengan jumlah suara 2.798. Partai Gerindra sebanyak 64.647 sedangkan perolehan suara caleg terbanyak pada Ir Yantoni Purba sebanyak 12.995.

Partai Perindo total suara 16.681 sedangkan Caleg yang memperoleh suara terbanyak Sofyan Nasution 5.971. PPP total suara 18.046 dan Caleg memperoleh suara terbanyak Jafaruddin Harahap 3.956. PSI total suara 9.298.

Partai Amanat Nasional total suara 22.628 Caleg memiliki suara terbanyak H Hendra Cipta 7.328. Hanura total suara 21.845 Caleg yang banyak memperoleh suara Hj Riri Siregar 7.715. Partai Demokrat total suara 37.329 Caleg Ir Anita Lubis 15.722. Kemudian PPB total suara 11.653 dan suara Caleg 3.614 selanjut PKPI total 4.154 dengan Caleg Kennedy Manurung 1.353. (prn/mag-1/btr)