29 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 5266

Hari Petama KPU Sumut Plenokan Rekapitulasi 4 Daerah, PDIP Masih Unggul

sutan siregar/sumut pos PLENO: Suasana rapat pleno terbuka rekapitulasi suara oleh KPU Sumut di Hotel JW Marriott, Senin (6/5). Pleno ini digelar hingga Kamis (9/5) mendatang. Di hari pertama kemarin, PDIP masih unggul dalam perolehan suara di Karo, Pakpak Bharat, dan Samosir.
sutan siregar/sumut pos
PLENO: Suasana rapat pleno terbuka rekapitulasi suara oleh KPU Sumut di Hotel JW Marriott, Senin (6/5). Pleno ini digelar hingga Kamis (9/5) mendatang. Di hari pertama kemarin, PDIP masih unggul dalam perolehan suara di Karo, Pakpak Bharat, dan Samosir.

PDI Perjuangan masih memimpin perolehan suara sementara, baik tingkat DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, maupun DPR RI di Sumatera Utara. Selain itu, Calon Presiden dan Wakil Presiden yang mereka usung, Joko Widodo dan Ma’aruf Amin juga masih unggul sementara dari pesaingnya, pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

HAL ini berdasarkan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan dan Perolehan Suara Pemilu 2019 di Hotel JW Marriot Medan, Senin (6/5). Rekapitulasi tingkat provinsi ini akan dilakukan secara simultan hingga Kamis (9/5) mendatang.

Sejauh ini, tercatat sudah 25 KPU kabupaten/kota di Sumut menyerahkan hasil rekapitulasi kepada KPU Sumut. Yakni Kabupaten Karo, Pakpak Bharat, Kota Tanjungbalai, Sibolga, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Binjai, Tebingtinggi, Toba Samosir, Labusel, Samosirn

Padanglawas Utara, Humbanghasundutan, Labuhanbatu, Mandailing Natal, Simalungun, Nias Utara, Batubara, Tapanuli Tengah, Dairi, Labura, Nias Barat, Asahan, Tapanuli Utara dan Serdangbedagai.

Namun pada hari pertama kemarin, amatan Sumut Pos, baru empat kabupaten/kota yang diplenokan KPU Sumut. Yaitu Kabupaten Karo, Pakpak Bharat, Samosir dan Kota Tanjungbalai. Khusus Karo, hingga pukul 19.30 WIB pelaksanaan rekapitulasi masih diskors dikarenakan ketidaklengkapan data.

Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida Rachmawati Rasahan, mempertanyakan data pemilih disabilitas yang berbeda untuk semua jenis pemilihan. Baik pemilihan presiden, pemilihan anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Sumut maupun DPRD kabupaten/kota.

Katanya, seharusnya yang menjadi acuan bagi KPU Karo sebagai penyelenggara adalah berita acara penetapan data pemilih disabilitas. Kalau kemudian berubah di formulir DB1, hal itu menjadi pertanyaan. “KPU harus bisa menjelaskan dari mana data yang mereka miliki. Kok pemilih disabilitas berbeda pada setiap jenis pemilihan,” ujarnya.

Sedangkan di Tanjungbalai, Bawaslu mempertanyakan data pemilih tambahan untuk pemilihan anggota DPD RI. Karena ada selisih 59 pemilih. Kata Syafrida, seharusnya data pemilih yang terdaftar tidak boleh berbeda-beda. Lain halnya dengan data yang menggunakan hak pilih.

“Pengguna hak pilih bisa berbeda, karena pemilih yang pindah memilih ‘kan tidak bisa memilih untuk semua jenis pemilihan. Jadi harus mereka jelaskan apa alasannya,” terangnya.

Atas ketidaksinkronan data pemilih, komisioner KPU Sumut Benget Silitonga tidak bisa menetapkan hasil rekapitulasi suara KPU Karo dan KPU Tanjungbalai. Sampai mereka bisa menjelaskan pertanyaan Bawaslu. Namun hingga waktu istirahat untuk berbuka puasa tiba, rekapitulasi untuk Tanjungbalai pun diskors.

Dari pleno rekapitulasi yang Sumut Pos ikuti kemarin, perolehan kursi di lembaga legislatif secara umum di Karo, Samosir, dan Pakpak Bharat masih didominasi PDI Perjuangan. PDI Perjuangan mendominasi perolehan kursi DPRD Karo. Dari 35 kursi DPRD, partai banteng moncong putih merebut 8 kursi, disusul Partai Gerindra 5 kursi, Partai Nasdem, Partai Golkar, dan Hanura, masing-masing 4 kursi. Sedangkan Partai Demokrat 3, PAN 3, Partai PKPI dan Partai Perindo masing-masing 2 kursi.

Selain memenangi perolehan suara tingkat DPRD kabupaten, PDIP juga unggul suara untuk anggota DPRD provinsi Dapil Sumut XI. PDIP mengumpulkan 83.073 suara, disusul Partai Gerindra 38.466, Partai Nasdem 29.007. Sedangkan untuk DPR (Dapil Sumut III), perolehan suara PDIP juga unggul dengan meraih 97.670 suara, disusul Partai Perindo 30.585, Partai Golkar 27.222 suara.

Sedangkan untuk perolehan suara Pilpres di empat daerah, yaitu Samosir, Pakpak Bharat, Karo dan Kota Tanjungbalai, pasangan Jokowi-Ma’ruf lebih dominan unggul dibanding pasangan Prabowo-Sandi. Di Karo misalnya, pasangan capres nomor urut 01 memperoleh 203.047 suara, sementara pasangan capres nomor urut 02 cuma memperoleh 17.470 suara. Di Samosir, Jokowi-Ma’ruf juga unggul dengan perolehan 101.635 suara dari Prabowo-Sandi sejumlah 4.472 suara. Begitupun perolehan suara di Kabupaten Pakpak Bharat, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul ketimbang Prabowo-Sandi. Praktis hanya di Kota Tanjungbalai, pasangan capres Prabowo-Sandi unggul dari Jokowi-Ma’ruf yakni, 65.525 suara berbanding 25.405 suara.

Khusus DPD RI sesuai rekapitulasi KPU Samosir, WTP Simarmata unggul jauh dari para rivalnya yakni meraih 34.318 suara. Diikuti Parlindungan Purba (14.441), Tolopan Silitonga (4.214) dan Badikenita Sitepu (3.169). Sedangkan rekap di Karo, peringkat pertama ditempati Badikenita Sitepu dengan 119.878 suara, disusul Parlindungan Purba 17.761 dan mantan Ephorus HKBP, Pdt Willem TP Simarmata 17.592 suara. Di Pakpak Bharat, WTP Simarmata juga mengungguli para kompetitornya dengan raihan 7.575 suara, disusul Parlindungan Purba 1.518 suara, Tolopan Silitonga 1.346 suara dan Muhammad Nuh 1.267 suara.

Lampaui Target Nasional

Rapat pleno terbuka ini dihadiri tujuh anggota KPU Sumut, Bawaslu Sumut, pengawas pemilu, saksi parpol, saksi calon DPD, pengurus parpol peserta pemilu, lembaga pemantau pemilu, serta tamu undangan. Ketua KPU Sumut Yulhasni dalam sambutannya mengatakan, sesuai dengan UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu, pasal 41 ayat 3 bahwa rekapitulasi penghitungan suara dan penerapan hasil pemilu dilakukan oleh KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dalam rapat pleno terbuka.

Kemudian, berdasarkan Pasal 43 ayat 1, rapat pleno KPU provinsi sah dalam hal jumlah anggota KPU provinsi berjumlah tujuh orang dan dihadiri oleh paling sedikit lima orang anggota KPU provinsi yang dibuktikan dengan daftar hadir. Mencermati kehadiran anggota KPU Sumut sebanyak tujuh orang, maka rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat provinsi Sumut dinyatakan kuorum dan sah serta terbuka untuk umum.

Yulhasni mengatakan kesuksesan penyelenggaraan pemilu selalu dilihat dari partisipasi masyarakat. Pada Pemilu 2014 tingkat partisipasi hanya berkisar 69 persen sedangkan pada Pemilu 2019 angka partisipasi diperkirakan mencapai 79,91 persen. Angka ini melampaui target nasional sebesar 77,5 persen dan target KPU Sumut di angka 70 persen. Antusias masyarakat menggunakan hak suara tidak terlepas dari semakin membaiknya pendataan pemilih dan model sosialisasi yang kreatif serta peran peserta pemilu melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Ia menyebut saat ini 25 KPU kabupaten/kota telah menyelesaikan proses rekapitulasi perolehan suara pemilu 2019. Sedangkan 7 KPU kabupaten/kota lainnya masih berproses. “Selebihnya masih sedang berlangsung,” katanya.

Ia menjelaskan berdasarkan aturan yang ada, jadwal rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilu 2019 tingkat kabupaten/kota akan berakhir pada 7 Mei 2019. Meski demikian, mereka sangat yakin 8 KPU kabupaten/kota lainnya akan selesai tepat waktu. “Kita tetap optimis mereka mampu menyelesaikannya tepat waktu,” ujarnya.

Berdasarkan hasil evaluasi kata Yulhasni, lamanya proses rekapitulasi pada 8 KPU kabupaten/kota tersebut yakni disebabkan banyaknya permintaan dari para pihak terutama saksi yang kerap meminta adanya perhitungan ulang. Hal ini membuat prosesnya menjadi berlangsung lama. “KPU sendiri berkewajiban untuk memenuhi permintaan tersebut agar data yang direkap benar-benar sinkron dan tidak ada perbedaan data lagi,” pungkasnya.

Pleno rekapitulasi Pemilu 2019 tingkat Sumut dibagi ke dalam dua panel. Secara terpisah di ballroom yang berada di lantai 1 dan lantai 2 hotel. Tujuannya guna mempercepat proses penghitungan suara. Saat ini secara simultan antara KPU RI, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota melakukan rekapitulasi suara. Hingga pada puncaknya nanti 22 Mei hasil akhir diumumkan. Rekapitulasi dilakukan terhadap pemilihan presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. (prn)

Percepat Rekapitulasi Suara, KPU Medan Buka 3 Panel

sutan siregar/sumut pos PLENO: Suasana rapat pleno terbuka rekapitulasi suara oleh KPU Sumut di Hotel JW Marriott, Senin (6/5). Pleno ini digelar hingga Kamis (9/5) mendatang. Di hari pertama kemarin, PDIP masih unggul dalam perolehan suara di Karo, Pakpak Bharat, dan Samosir.
sutan siregar/sumut pos
PLENO: Suasana rapat pleno terbuka rekapitulasi suara oleh KPU Sumut di Hotel JW Marriott, Senin (6/5). Pleno ini digelar hingga Kamis (9/5) mendatang. Di hari pertama kemarin, PDIP masih unggul dalam perolehan suara di Karo, Pakpak Bharat, dan Samosir.

MEDAN, SUMUTPOS.Co – Rapat pleno terbuka rekapitulasi suara Pemilu serentak 2019 yang digelar KPU Medan di Hotel Grand Inna Medan berjalan lambat. Dalam lima hari, KPU Medan hanya mampu menuntaskan sekitar 7 kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di Kota Medan. Sementara, rapat pleno terbuka rekapitulasi suara tingkat Kota Medan ini dijadwalkan berakhir pada hari ini, Selasa (7/5).

Bahkan hingga kemarin, masih ada 3 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang belum menuntaskan rekapitulasi suara yakni Medan Denai, Medan Polonia, dan Medan Sunggal karenanya, untuk mengejar ketertinggalan rekapitulasi suara, KPU Medan membuka 3 panel. “Supaya bisa mengerjakan rekapitulasi suara semua kecamatan, hari ini kami membagi rekapitulasi menjadi 3 panel. Panel pertama di ruang lancang kuning Hotel Grand Inna yang akan merekapitulasi suara di Medan Tuntungan, Medan Barat, Medan Amplas, Medan Area dan Medan Deli,” kata Komisioner Divisi Teknis KPU Medan, Rinaldi Khair, Senin (6/5).

Untuk Panel kedua, lanjut Rinaldi, selain untuk merekapitulasi suara Medan Maimun, di ruang Kwala Deboer juga akan digunakan untuk merekapitulasi suara Medan Helvetia, Medan Belawan, Medan Marelan dan Medan Timur. Sedangkan untuk Panel ketiga, di ruang Tasik Madu akan digunakan untuk merekapitulasi suara Medan Petisah, Medan Tembung, Medan Polonia dan Medan Sunggal.

Rinaldi menyebutkan, ada tiga kecamatan yang rekapitulasinya belum selesai di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), yakni kecamatan Medan Denai, Selayang, Johor. “Belum selesai di tingkat PPK. Lama penghitungannya karena jumlah TPS-nya di atas 400, ada juga yang sampai buka kotak, hitung ulang surat suara. Malam ini sudah harus semua penghitungannya,” jelas Rinaldi.

PAN Klaim Satu Kursi Pimpinan Dewan

Di sisi lain, untuk pemilihan legislatif 2019, Partai Amanat Nasional (PAN) diprediksi bakal meraih enam kursi di DPRD Medan. Dari lima dapil, di empat dapil PAN memperoleh satu kursi. Sedangkan satu dapil, yakni dapil 2, PAN memperoleh dua kursi.

Ketua DPD PAN Kota Medan, Bahrumsyah kepada wartawan di Hotel Grand Inna Medan, tempat berlangsungnya rapat pleno rekapitulasi suara KPU Medan mengatakan, berdasarkan C1, DAA1 dan DA1, yang sudah hampir final, untuk kawasan Medan Utara PAN memperoleh 31 ribu suara. Dan total keseluruhan untuk Medan, PAN memperoleh 100 ribu suara. Lanjutnya, dalam perolehan suara, PAN pada urutan keempat untuk Kota Medan, setelah Gerindra, PDIP dan PKS. Sehingga dengan demikian, PAN disebut berhak mendapat salah satu kursi pimpinan di DPRD Medan berdasarkan perolehan suara.

Lebih lanjut, Ketua Fraksi PAN DPRD Medan ini menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga Medan yang telah mempercayakan PAN, sebagai wakil mereka untuk duduk di DPRD Medan. (mag-1)

Golkar Kuasai 9 Kursi DPRD Dairi

sutan siregar/sumut pos PLENO: Suasana rapat pleno terbuka rekapitulasi suara oleh KPU Sumut di Hotel JW Marriott, Senin (6/5). Pleno ini digelar hingga Kamis (9/5) mendatang. Di hari pertama kemarin, PDIP masih unggul dalam perolehan suara di Karo, Pakpak Bharat, dan Samosir.
sutan siregar/sumut pos
PLENO: Suasana rapat pleno terbuka rekapitulasi suara oleh KPU Sumut di Hotel JW Marriott, Senin (6/5). Pleno ini digelar hingga Kamis (9/5) mendatang. Di hari pertama kemarin, PDIP masih unggul dalam perolehan suara di Karo, Pakpak Bharat, dan Samosir.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – PARTAI Golkar berjaya di Kabupaten Dairi. Partai berlambang Pohon Beringin ini sukses mendudukkan sembilan kadernya di kursi DPRD Dairi dengan total perolehan suara 37.030 di empat daerah pemilihan (Dapil). Dengan begitu, Ketua DPRD Dairi bakal kembali dikuasai Partai Golkar.

Di posisi kedua, PDIP meraih 26.074 suara dengan menempatkan 5 kadernya. Sedangkan di posisi ketiga, Partai Demokrat yang meraih 20.489 suara dengan 5 kursi yang terdapat di 3 Dapiln

Sementara di posisi 4 dan 5 milik Partai Nasdem dan Hanura dengan jumlah suara Nasdem 20.355 dan Hanura meraih 18.324 suara.

Berdasarkan hasil perolehan suara yang dibacakan Komisioner KPU pada penutupan rapat pleno, Minggu (5/5) malam, ada 35 caleg terpilih yang diprediksi bakal menduduki kursi DPRD Dairi. Untuk Dapil 1 dengan jatah 12 kursi, Partai Golkar berhasil menyabet 3 kursi dengan perolehan suara 14.387 suara. Ketiga kader Golkar tersebut yakni Depriwanto Sitohang (3.317 suara), Lamasi Saut Martua Simamora (2.732), serta Johanson Manik (2.129).

Kemudian Partai Hanura meraih 2 kursi untuk Manat Sigalingging (1.639) serta Togar Pasaribu (1.510). Sedangkan sisanya masing-masing satu kursi untuk PDIP yakni Batara Sinaga (2.149), Partai Nasdem yakni Nasib Sihombing (2.076), Perindo yakni Radeanto Banjarnahor (2.707), Demokrat yakni Bona Sitindaon (1.130), PKB yakni Alfriansyah Ujung (2.894), PAN yakni Riduan Sagala (2.381), serta Gerindra yakni Markus HE Sinaga (1.140).

Selanjutnya di Dapil 2 dengan alokasi 8 kursi, Partai Golkar kembali meraih suara terbanyak dengan 12.287 suara, sehingga berhasil mendapat 3 kursi yakni untuk Sabam Sibarani sekarang Ketua DPRD Dairi meraih suara (3.947), Nurlinda Angkat (2.381) dan Lisbet Lumban Tobing (2.259).

Kursi ke 4 milik caleg PDIP Hendra Tambunan (2.379), partai Hanura Hadi Suarno Panjaitan (1.872), Nasdem oleh Juangga Silaban (1.853), PKS 1 kursi Jono Pasi (1.902) serta Gerindra Rade Simamora (1.914). Pada Dapil 3 beralokasi 7 kursi, partai golkar juga raup suara terbanyak yakni 7.738 sehingga meraih 2 kursi yakni Carles Tamba (3.251) dan Robianto Barus (2.706).

PDIP 1 kursi Idul Fitri Tarigan (3.294), Nasdem 1 kursi diisi oleh J Putra Ginting (1.970), Demokrat 1 kursi Cipta Karo-Karo (1.964), Gerindra 1 kursi Rasiden Damanik (2.513), Hanura atas nama Osman Sihombing (2.056).

Dan di Dapil 4 beralokasi 8 kursi, partai Demokrat meraup suara pemilih paling banyak dengan total 10.431 suara. Dengan demikian, Demokrat meraih 3 kursi yakni caleg atasnama Wan September Situmorang (3.547), Rukiatno Naingggolan (3.427), Mardaulat Girsang (2.421 suara).

Selanjutnya PDIP 2 kursi diisi oleh Halvensius Tondang (2.541) serta Eduard Munthe (2.114). Caleg partai Nasdem Kian Munthe (3.086), Golkar diisi oleh Jonnes Gurning (1.128) dan kursi terakhir milik Perindo yakni caleg, Erwin Reiden Lumbangaol.

Sementara untuk caleg provinsi Dapil XI, Franc Benhard Tumanggor (Partai Golkar) yang juga putra mantan Bupati Dairi MP Tumanggor meraih suara 30.044. Sedangkan rekannya Leonard Samosir juga caleg Golkar yang saat ini masih duduk di DPRD Sumut hanya meraih 23.553 suara. Anwar Sani Tarigan (PDIP) meraih 24.784 suara dan Remita Sembiring istri Alm Luhut Matondang caleg partai Nasdem meraih 22.269 suara.

Untuk caleg DPR-RI Dapil Sumut 3, caleg PDIP Junimart Girsang meraih 31.373 suara. Sementara caleg PDIP lainnya yakni mantan Cagubsu Djarot Saeful Hidayat meraih 11.601 suara. Dan untuk anggota DPR-RI peraih suara tertinggi yakni nomor urut 38 Pdt Willem TP Simarmata. Sementara untuk pemilu presiden/wakil presiden.

Pasangan nomor urut 01 Jokowidodo-Ma’aruf Amin meraih suara 145.368 suara (89,5 persen). Sementara pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meraih 16.995 suara (10.5 persen).

Ketua KPU Dairi, Freddy didampingi komisoner lainnya Jenny Ester Pandiangan, Hartono Maha, Aryanto Tinendung serta Asih Firmansyah Solin usai penutupan rapat pleno terbuka menegaskan, KPU Dairi belum bisa menyampaikan nama-nama caleg yang sudah terpilih. KPU baru bisa mengumumkan hasil perolehan suara masing-masing caleg.

Freddy menyebut, KPU belum dapat menetapkan siapa caleg terpilih karena harus dihitung dulu menggunakan rumus 1-3-5-7. “KPU akan menetapkan kembali siapa caleg terpilih yang berhak duduk di kursi legislatif Dairi periode 2019-2024 mendatang,” jelasnya. Dia juga mengapresiasi semua peserta pemilu yang telah mengikuti dengan baik sesuai tahapan ditetapkan KPU.

Sementara Ketua Bawaslu Dairi, Jadi Surirang Berutu menyebut, pihaknya mencatat, yang patut menjadi perhatian bersama kedepannya yakni terkait tingginnya daftar pemilih khusus (DPK) yang sering diperdebatkan peserta pemilu dengan penyelenggara selama proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kabupaten.

Bupati Dairi Eddy KA Berutu serta Kapolres AKBP Erwin Wijaya Siahaan juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada penyelenggara, pengawas, serta peserta pemilu dan lapisan masyarakat yang telah mensukseskan pelaksanaan pesta demokrasi mulai dari pemungutan suara hingga proses rekapitulasi ditingkat Kabupaten berjalan aman dan lancar. Diperoleh informasi, penetapan caleg terpilih Dairi akan dilangsungkan sebelum akhir bulan Mei ini. (mag-10).

Sudah Diteken Presiden, Pensiunan Juga Dapat THR

ilustrasi THR
ilustrasi THR

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tunjangan Hari Raya (THR) Aparatur Sipil Negara (ASN) dipastikan cair 24 Mei 2019. Payung hukum yang menjadi dasar pelaksanaan kebijakan THR PNS ini sudah diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (6/5).

Tidak hanya ASN aktif yang mendapatkan THR, namun juga diberikan kepada pensiunan. Demikian disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wirasakti kepada wartawan, Senin (6/5).

Dia juga mengatakan, THR ini tidak hanya diberikan pada ASN pemerintah pusat. Melainkan, juga diberikan kepada ASN daerah.

Dia melanjutkan, kebijakan THR di daerah disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. “ASN daerah juga mendapatkan THR yang dianggarkan di masing-masing Pemda, THR disesuaikan kemampuan keuangan masing-masing Pemda,” sambungnya.

THR ini rencananya akan dicairkan pada 24 Mei 2019. THR yang diberikan meliputi gaji pokok beserta tunjangan lainnya. Nufransa bilang, kebijakan THR ini merupakan bagian dari kebijakan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Payung hukum yang menjadi dasar pelaksanaan kebijakan THR PNS ini sudah diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin.

Lantas, berapa besaran THR yang diterima oleh PNS? Seperti diketahui, pada awal April 2019 kemarin PNS resmi merasakan kenaikan gaji sebesar 5 persen. Kenaikan gaji itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedelapan Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PNS.

Bila mengacu gaji terbaru dalam PP tersebut, sebagai contoh untuk golongan IIIa masa kerja 0 tahun yang biasanya merupakan jabatan untuk lulusan baru bagi sarjana, maka akan mendapat THR senilai gaji pokok yakni Rp2.579.400.

Besaran THR yang diterima itu berbeda-beda tiap jabatan, golongan, dan masa kerja. Semua itu tergantung dari gaji pokok yang diterima oleh masing-masing PNS.

Tapi selain gaji pokok, biasanya sejumlah komponen lain seperti juga akan dimasukkan ke dalam THR. Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Mudzakir mengatakan komponen THR tahun ini diperkirakan sama dengan komponen THR tahun lalu.

Sementara, bila melihat ke belakang, besaran THR yang diterima PNS pada 2018 sebesar satu kali gaji penuh atau take home pay. Dalam take home pay tersebut, ada berbagai tunjangan yang diberikan.

Mulai dari tunjangan kinerja (tukin) yang besarannya berbeda-beda tergantung jabatan dan instansi. Kemudian tunjangan anak istri, tunjangan umum, tunjangan jabatan, dan tunjangan-tunjangan lainnya.

Gubsu Imbau Pengusaha Bayar THR Tepat Waktu

Menyikapi ini, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi memastikan, THR ASN di jajaran Pemprov Sumut akan dibayarkan tepat waktu, yakni 24 Mei 2019. “Iya kita loyallah ya, kalau sudah presiden menyampaikan begitu, itukan pemerintah kita, pemerintah pusat. Kita loyal, kita ikuti,” ujar Gubsu Edy Rahmayadi menjawab wartawan usai berbuka puasa bersama dengan 100 anak yatim, di rumah dinas gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Senin (6/5) malam.

Kemudian Gubernur Edy juga mengingatkan pengusaha yang menjalankan usaha bisnisnya di Sumut agar membayarkan THR kepada para tenaga kerjanya tepat waktu, yakni selambat-lambatnya 7 hari sebelum Lebaran. “Sebenarnya itu ya kalau sudah disampaikan begitu pengusaha tahu diri itu. Kalau pake dihimbau-dihimbau itu. Udah tahu dia, dia harus menyesuaikan setiap tahun yaitu THR, dia harus siapin,” sebutnya.

Gubernur kembali menegaskan pengusaha harus membayarkan THR tepat waktu. “Nanti kalau yang tak melakukan, baru kita panggil, kita tegor dia,” tambah Gubernur Edy. (bbs/adz)

Manufaktur Turun, Ekspor-Impor Naik

Triadi Wibowo/Sumut pos ANGKUT: Pengangkutan barang di pelabuhan BICT Belawan berjalan normal saat awal Ramadan, belum lama ini.
Triadi Wibowo/Sumut pos
ANGKUT: Pengangkutan barang di pelabuhan BICT Belawan berjalan normal saat awal Ramadan, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumter Utara (Sumut) menyebutkan pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Sumut pada triwulan I tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 3,91 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018 (y-on-y).

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Bismark SP Sitinjak menyatakan penurunan ini terutama disebabkan turunnya pertumbuhan produksi industri pengolahan tembakau sebesar 35,37 persen.

“Kemudian, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 16,85 persen, industri makanan sebesar 12,67 persen dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 6,61 persen,” jelas Bismark.

BPS juga merilisi, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) di Sumut di triwulan I tahun 2019 turun sebesar 9.33 persen jika dibandingkan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV tahun 2018.

Jenis industri yang mengalami penurunan yaitu industri pengolahan tembakau sebesar 28,70 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 22,26 persen, dan industri makanan sebesar15,64 persen.

Sementara itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di Sumut pada triwulan I-2019 naik sebesar 14,98 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018 (y-on-y).

“Jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri alat angkutan lainnya sebesar 51,69 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 47,80 persen, dan jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan sebesar 24,07 persen,” tutur Bismark.

Ia juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara di triwulan I-2019 naik sebesar 4,66 persen dibanding triwulan IV-2018 (q-to-q).

“Jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri alat angkutan lainnya sebesar 24,16 persen, industri makanan sebesar 17,36 persen dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 16,93 persen,” tandasnya.

Untuk diketahui, Pembangunan bidang industri manufaktur merupakan bagian integral dari pembangunan baik nasional maupun daerah yang harus direncanakan dan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri manufaktur dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Disamping itu perlu adanya kelanjutan fungsi sumber daya industri manufaktur itu sendiri untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Sumut serta rakyat Indonesia pada umumnya.

Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Selain memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja baru yang akan berdampak pada semakin menurunnya angka pengangguran.

Ekspor dan Impor Naik

Nilai ekspor di Sumatera Utara (Sumut) mengalami kenaikan pada bulan Maret 2019 sebesar 14,35 persen. Bila dibandingkan dengan bulan Maret 2018, dengan nilai ekspor atau mengalami penurunan sebesar 13,24 persen.

Bismark SP Sitinjak mengatakan nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut, yakni di Pelabuhan Belawan.

“Di bulan Maret 2019 mengalami kenaikan dibandingkan bulan Februari 2019, yaitu dari US$575,62 juta menjadi US$658,20 juta atau naik sebesar 14,35 persen,” ungkap Bismark.

Bismark menjelaskan bahwa kenaikan nilai ekspor Sumut di bulan Maret 2019 terhadap Februari 2019 terjadi pada golongan lemak dan minyak hewan/ nabati (HS 08) sebesar US$39,20 juta (18,72%) diikuti bahan kimia organik (HS 29) sebesar US$7,46 juta (29,71%) dan karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$6,64 juta (8,14%).

“Sedangkan penurunan ekspor terjadi pada golongan kopi, teh, rempah-rempah (HS 09) sebesar US$294 ribu (-0,81%),” jelas Bismark.

Untuk ekspor ke Tiongkok pada Maret 2019 merupakan yang terbesar yaitu US$71,96 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$70,48 juta dan Belanda sebesar US$43,28 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 28,22persen.

Sementara itu, nilai impor melalui Sumut di bulan Maret 2019 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$383,51 juta, atau naik sebesar 29,17 persen dibandingkan bulan Februari 2019 yang mencapai US$296,90 juta.

“Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 3,97 persen,” kata Bismark.

Bismark menjelaskan Nilai impor bulan Maret 2019 dibanding bulan Februari 2019, barang modal naik sebesar 7,67 persen, bahan baku/penolong naik sebesar 33,62 persen dan barang konsumsi turun sebesar 20,31 persen.

“Pada Maret 2019, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah bahan kimia anorganik (HS 28) sebesar US$28,16 juta (440,13%), diikuti ampas/sisa industri makanan (HS 23) sebesar US$14,00 juta (79,19%) dan mesin-mesin/ pesawat mekanik (HS 84) sebesar US$12,36 juta (33,49%),” urainya.

Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar yaitu benda-benda dari besi dan baja (HS 73) sebesar US$4,18 juta (-30,86%) diikuti besi dan baja (HS 72) sebesar US$3,12 juta (-18,07%) dan mesin/peralatan listrik (HS 85) sebesar US$1,70 (-8,04%).

“Nilai impor bulan Maret 2019 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$79,10 juta dengan perannya mencapai 20,62 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Singapura sebesar US$43,10 juta (11,24%), dan Malaysia sebesar US$36,05 juta (9,40%),” pungkasnya. (gus/ram)

Rupiah Kembali Tertekan, Amerika Terapkan Tarif Impor untuk Tiongkok

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS UANG: Petugas dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan uang baru emisi 2016 beberapa waktu yang lalu.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
UANG: Petugas dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan uang baru emisi 2016 beberapa waktu yang lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Dinamika pasar uang internasinal menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menaika tarif impor terhadap produk Tiongkok telah menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD). Bank Indonesia (BI) meminta masyarakat untuk tidak berlebihan menyikapi melemahan rupiah yang terjadi saat ini.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap USD beberapa waktu terakhir terus mengalami tekanan. Mata uang Garuda itu berdasarkan JISDOR, berada di kisaran Rp 14.260 hingga Rp 14.305 per USD.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengakui rupiah mengalami tekanan beberapa hari terakhir akibat dinamisnya ekonomi global. Masyarakat juga diminta untuk menyikapi fluktuasi nilai tukar rupiah dengan biasa.

Menurutnya, salah satu penyebab rupiah terus melemah adalah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengancam menaikan tarif impor terhadap produk Tiongkok. Kenaikan juga dipicu ketika Gubenur Federal Reserve Jerome Powell yang tidak akan menurunkan tingkat suku bunga hingga akhir tahun.

“Statement presiden AS ini luar biasa dan memicu jatuhnya harga saham di China dan ini lebih ke risk off global jangka pendek,” kata Nanang di Gedung BI, Jakarta, Senin (6/5).

Nanang menambahkan, pelemahan mata uang tidak hanya terjadi di Indonesia, akan tetapi juga terjadi di negara Asia lainnya. Dia menyebut bahwa pelemahan terhadap rupiah ini tidak hanya berdampak pada rupiah, tetapi juga terhadap pasar saham atau Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG.

Di sisi lain, permintaan valuta asing (valas) di domestik dinilai cukup meningkat pada kwartal I 2019. Penyebabnya, karena naiknya permintaan impor dan pembayaran dividen.”Biasanya kuartal 2 dan kuartal 3 akan turun lagi, itu musiman yang harus dihadapi,” pungkasnya.

Diketahui, rupiah terus mengalami tekanan sejak 22 April 2019 kemarin. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu terakhir terus mengalami tekanan. Mata uang Garuda itu berdasarkan JISDOR, berada di kisaran Rp 14.260 hingga Rp 14.305 per USD. (jpc/ram)

Mentan Blacklist 56 Importir Bawang Putih

no picture
no picture

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan sanksi kepada importir bawang putih yang tidak berkomitmen menstabilkan harga. Sanksi berat tersebut yakni diblacklist sehingga tidak lagi bisa mengimpor bawang putih.

Menurut Amran, Kementerian Pertanian bersama Satgas Pangan Mabes Polri melakukan monitoring harga secara harian untuk menjaga harga pangan selama bulan suci Ramadhan. Hingga saat ini, Kementan sudah mem-blacklist sebanyak 56 importir bawang putih nakal yang terdiri dari 41 importir dan tahun lalu 15 importir.

Mereka di-blacklist karena tidak menaati aturan wajib tanam dan berproduksi 5% serta selalu mempermainkan harga. Mayoritas importir tersebut berdomisili di Jakarta, Surabaya, dan Medan.

“Dengan demikian, harga bawang putih dan komoditas lainnya ke depan stabil. Petani dan pedagang sama-sama untung serta konsumen menikmati harga pangan yang murah,” tutur Mentan dalam keterangan tertulis, Senin (6/5).

Sebelumnya, Amran juga melakukan operasi pangan murah di Pasar Induk Kramat Jati. Selain bawang putih, Kementan juga menyediakan komoditas pangan lainnya seperti beras, minyak goreng, dan gula. Untuk harga cabai, daging ayam, dan telur ayam, Amran menyebutkan komoditas pangan ini justru mengalami deflasi di bulan Februari-Maret.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi menambahkan ketersediaan bawang putih nasional saat ini berangsur normal karena bawang putih impor sudah mulai masuk. Selain dari pasokan 115 ribu ton yang sudah masuk, Kementan juga sudah menerbitkan rekomendasi 19 Rekomendasi Izin Produk Hortikultura (RIPH) yang setara dengan 245 ribu ton bawang putih.

“Tahap pertama akhir Maret 2019 sebanyak 8 importir,120 ribu ton dan tahap dua, 11 importir setara 125 ribu ton ,” pungkasnya. (jpnn/ram)

Peminat Bawang Putih Turun Drastis

sopian/SUMUT POS LENGGANG: Situasi di Pasar Gambir Tebingtinggi terlihat sepi karena warga yang tidak terlalu antusias berbelanja, Senin (6/4).
sopian/SUMUT POS
LENGGANG: Situasi di Pasar Gambir Tebingtinggi terlihat sepi karena warga yang tidak terlalu antusias berbelanja, Senin (6/4).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dampak harga bawang putih yang terus naik, pedagang yang harus menanggung kerugian, karena pembeli yang sepi juga peminatnya bumbu yang dipercaya untuk mengobati kanker ini juga turun drastis.

Pedagang bumbu di Pasar Gambir Jalan Iskandar Muda Kota Tebingtinggi, Monang Turnip (40) mengatakan sudah lebih dari seminggu ini dirinya harus menahan kerugian karena barang jualannya yang tidak dilirik oleh pembeli.

“Sudah tidak ada lagi yang nanya tentang bawang putih. Cenderung mereka beli yang biasa-biasa saja,” ujarnya kepada Sumut Pos, Senin (6/4).

Dijelaskannya, biasanya pembeli yang menjadi langganannya akan membeli bawang putih dengan hitungan per kilo, paling sedikit ukuran seperempat. Tetapi, karena harga yang mahal, cenderung masyarakat hanya beli per siung saja.

“Kalau beli per siung ini, kita pedagang yang bigung, karena harganya jadi tidak menentu. Kalau seperempat atau setengah kilo, selain harga nya yang jelas, beratnya juga lebih jelas,” jelasnya.

Monang menyatakan, sebagai pedagang dirinya tidak mengetahui kenapa harga bawang putih naik hingga lebih dari 100 persen dari harga normal. Hanya saja, setiap dirinya akan berbelanja ke distributor, selalu stok yang ada tinggal sedikit. “Sepertinya, pemasok mengurangi jumlah pesanan kepada pelanggan. Kita enggak tau kok harganya terus naik,”jelas Monang.

Dari pantauan, harga bawang putih mencapai Rp90.000 per kg yang sebelumnya hanya Rp65.000 per kg. Sedangkan harga cabai merah masih di kisaran harga Rp50.000 per kg dari sebelumnya hanya Rp35.000 per kg.

Sedangkan untuk harga sayuran tidak mengalami kenaikan harga yang drastis, kenaikan memang ada hanya di kisaran Rp1.000 sampai dengan Rp1.500 per kg itupun terjadi untuk komoditi tomat sebelumnya Rp8.000 menjadi Rp10.000 per kg, sedang kebutuhan sayur lainnya masih aman.

Kenaikan juga terjadi untuk komoditi pangan seperti ayam potong, di hari pertama Ramadan harga ayam potong Rp30.000 dari sebelumnya Rp22.000 perkg, sedangkan harga telur naik sebesar Rp200 sampai dengan Rp350 per butir tergantung besarnya telur ayam. Untuk harga daging lembu tidak mengalami kenaikan dan masih aman di level harga Rp 125.000 per kg. (ian/ram)

Sidang Pembunuhan SPG Popok Bayi, Terdakwa Berkelit, Hakim Kesal

AGUSMAN/SUMUT POS BERSAKSI: Dua saksi memberikan keterangan terhadap Yasir, terdakwa kurir sabu, Rabu (24/4).
AGUSMAN/SUMUT POS
BERSAKSI: 

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Majelis Pengadilan Negeri Binjai kembali menggelar sidang lanjutan pembunuhan SPG Popok Bayi yang bernama Indri Lestari (40) dengan terdakwa Sofyan Wahid (39) di Ruang Cakra, Senin (6/5). Sidang beragenda mendengar keterangan terdakwa.

Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Fauzul Hamdi Lubis didampingi David Simare-mare dan Tri Syahriawani.

Kepada majelis hakim, terdakwa selalu berkelit memberi keterangan. Meski begitu, terdakwa dengan korban ternyata sudah berkenalan dan menjalin hubungan sejak 2013 lalu. Tepat pertengahan 2015, terdakwa dan korban resmi berpacaran.

Saat berkenalan, korban dan terdakwa mengaku sama-sama berucap status belum menikah. Terdakwa mengaku lajang. Sedangkan korban mengaku gadis.

Namun belakangan terungkap. Akhirnya korban dan terdakwa mengaku sudah pernah berkeluarga. Nah, selama berpacaran terdakwa mengaku memberikan sejumlah uang kepada korban.

“Minimal Rp700 ribu per bulan minta uang. Terus aku kasih. Kebutuhan nebus emas di pegadaian katanya. Banyak yang digadaikan,” ujar terdakwa.

Meski belakangan mereka menyatakan pernah status berkeluarga, tapi terdakwa mengaku tidak pernah berhubungan suami istri dengan korban.

Sebelum kejadian, terdakwa mengaku dihubungi korban untuk datang pagi harinya. Kepada majelis, terdakwa mengaku sudah tidak berpacaran lagi dengan korban. Tepatnya 6 bulan sebelum kejadian keji itu terjadi.

Karena tidak berpacaran lagi, terdakwa menolak ajakan ketemu tersebut. Tapi, terdakwa mendatanginya.

“Aku disuruh datang, malam diteleponnya disuruh datang. Karena enggak ada hubungan apa-apa lagi saya bilang. Tapi dia (korban) minta tolong. Aku putusin karena enggak tahan bayar uang pribadinya terus,” ujar terdakwa.

Terdakwa dan korban menjalin hubungan berpacaran karena dijanjikan untuk menikah. Oleh korban, janji menikahi terdakwa ketika utang tebusan emas ibunya lunas.

Majelis hakim sempat heran. Pasalnya, sudah 3 tahun terdakwa membayari utang emas di pegadaian. Namun mereka tak kunjung menikah.

“Asal sudah lunas, digadai lagi. Enggak tahu saya untuk apa,” ujar terdakwa.

Setelah ketemu hingga tiba di Komplek Perumahan Royal Wahidin, menurut terdakwa, korban meminta uang Rp2 juta.

“Aku cuma bawa Rp470 ribu. Uang itu katanya untuk tebus emas mamaknya,” kata terdakwa.

Mendengar itu, menurut terdakwa, korban emosi. Menurut terdakwa, korban langsung mengambil pisau dari laci.

“Pisau dapur stainless. Mau diapainnya saya, saya tangkap. Lalu berebut pisau. Kalau dibilang nggak sengaja, ya enggak sengaja,” ujar terdakwa.

Aksi keji terdakwa mengundang perhatian warga. Terlebih, korban menjerit minta tolong. Namun terdakwa menjawab warga dengan tenang. Saat kerumunan warga sekitar datang, korban sudah meninggal dunia di ruang tamu.

Berulang kali majelis hakim bertanya apa alasan terdakwa menghujam kemaluan korban.

“Saya emosi karena dibilang laki-laki nggak berguna. Terhina saya,” ujar terdakwa.

Kepada majelis hakim, terdakwa mengaku menyesali perbuatannya. Selama ditahan, terdakwa yang juga memiliki istri belum pernah dijenguk.

Kekesalan majelis hakim kian tampak. Saat Hakim Anggota Tri Syahriawani mencecar pertanyaan, terdakwa malah menjawab hal lain.

Bahkan, keterangannya yang ada di dalam BAP juga dinyatakan terdakwa sebagian benar dan tidak.

“Saya dipaksa. Saya dipukul,” ujar terdakwa.

“Semua berbeda dengan yang diterangkan (terdakwa) kepada ketua majelis. Berbeda semua. Di BAP sering berhubungan intim, selalu diberi uang. Tapi tadi bilangnya nggak ada,” cetus Hakim Tri.

“Di hotel berbuat hubungan suami istri. Betul itu?” tanya Hakim Tri.

“Pintar kali kamu ngarang ya. Jangan kau bodoh-bodohin kami di sini. Makanya jujur. Kami sudah sering ngadapi yang begini-gini,” sambung Hakim Tri.

Setelah korban dipastikan tewas dengan memegang denyut nadi tangan kiri, terdakwa kemudian pergi meninggalkan TKP. Sepedamotor jenis matic milik korban dilarikan. (ted/ala)

Kades Sei Baharu Terlibat Pencurian Kambing

TERMENUNG: SM termenung setelah ditahan di Mapolres Pelabuhan Belawan.
TERMENUNG: SM termenung setelah ditahan di Mapolres Pelabuhan Belawan.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Diduga terlibat pencurian 9 ekor kambing, Kepala Desa Sei Baharu berinsial SM (56) diamankan petugas Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, Senin (6/5).

KASUS ini berawal dari laporan Mulkan Efendi karena 9 ekor kambingnya hilang.

Laporan korban diterima dengan nomor LP/43/III/2019/H.Perak Tanggal 24 Maret 2019.

Dari laporan itu, polisi telah mengamankan 4 tersangka termasuk Kepala Desa Sei Baharu.

Sebelumnya polisi telah mengamankan ZN (17), AS (50) dan JM (30) yang merupakan pelaku utama pencurian kambing tersebut.

Karena adanya keterlibatan Kepala Desa Sei Baharu, polisi melakukan pemanggilan. Akhirnya, SM datang ke kantor polisi untuk dikonfrontir dengan tersangka lain.

Oknum kades itu tetap tidak mengakui perbuatannya. Tetapi, tersangka tetap menuduh oknum Kades itu yang menyuruh mereka untuk mencuri kambing.

Akhirnya, polisi mengamankan SM dalam keterlibatan pencurian kambing tersebut.

“Sudah diamankan dia (Kades), walaupun tidak mengakui, tapi tersangka lain mengatakan pencurian itu atas perintahnya,” kata polisi di Polres Pelabuhan Belawan.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Jerico Lavian Chandra dikonfirmasi berulang kali via telepon tidak mau menjawab.(fac/ala)