25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 5289

Penertiban Pondok Mansyur, Satpol PP Dinilai Tebang Pilih

file/sumut pos DIBONGKAR: Pihak PTUN melihat tembok Pondok Mansyur yang di bongkar, beberapa waktu lalu.
file/sumut pos
DIBONGKAR: Pihak PTUN melihat tembok Pondok Mansyur yang di bongkar, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan, dalam kasus pembongkaran kuliner Pondok Mansyur, dinilai tebang pilih oleh pengamat hukum.

Seharusnya, jika ingin menegakkan Peraturan Walikota (perwal) tahun 2009, semua bangunan yang melanggar aturan harus ditertibkan.

“Benar. Perwalnya ada, Pemko dan Pol PP harus serius. Prioritas boleh saja tapi jangan tebang pilih donk,” ucap Redyanto Sidi kepada Sumut Pos, Minggu (28/4).

Menurutnya, semua bangunan di kota Medan bila menyalahi IMB, harus dibongkar atas dalih apapun. “Harus adil, misalnya Podomoro dan Center Point Mal. Bagaimana soal IMB-nya? Bagaimana pula dengan bangunan tempel dan warung-warung yang berdiri di atas parit?,” kata Redy.

Redy pun mengaku tak heran, bila ada pemilik bangunan yang dibongkar kemudian melakukan gugatan ke pengadilan. “Makanya harus disampaikan alasan mengapa ada bangunan tertentu menjadi prioritas dari yang lainnya,” imbuhnya.

Untuk itu, dia meminta kepada kedua belah pihak beperkara, untuk mematuhi dan menghargai proses hukum yang sedang berjalan di Pengadilan Negeri (PN) Medan, sehingga dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

“Karena pengadilan adalah wadah resmi mencari keadilan, soal benar salah dan sebagainya silahkan membawa bukti-bukti ke hadapan hakim selaku ‘wakil tuhan di muka bumi’. Untuk itu proses hukum harus dihormati,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Kalam Liano melakukan gugatan kepada Kepala Satpol PP Medan, M Sofyan atas kerugian materil dan inmateril akibat kesewenangan oknum Satpol PP membongkar sejumlah bagian bangunan Food Court Pondok Mansyur pada tahun lalu.

Kalam Liano mengajukan gugatan materil sebesar Rp3,10 miliar dan inmateril Rp1 triliun. Parlindungan beralasan, gugatan materil karena dampak tindakan kesewenangan Satpol PP, kliennya merasa dirugikan.

Sebelumnya, gugatan terhadap oknum Satpol PP Kota Medan telah dikabulkan majelis hakim PTUN Medan, pada Desember 2018 lalu. Saat itu, majelis hakim mewajibkan tergugat untuk mencabut surat Kasatpol PP Medan. (man/ila)

Terkait Janji RDP Apartemen De Glass, Komisi IV Belum Membahas

no picture
no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi IV DPRD Medan ternyata sama sekali belum membahas secara internal polemik keberatan warga Jalan Gelas dan sekitarnya, atas proyek pembangunan apartemen De Glass Residence untuk diagendakan dalam rapat dengar pendapat (RDP).

Ketua Komisi IV DPRD Medan, Abdul Rani mengakui belum ada mengagendakan RDP terkait masalah ini, di mana dalam waktu dekat baru akan mau mendiskusikan di internal komisi. “Belum, belum ada (jadwal RDP tentang persoalan warga Jalan Gelas, Red). Kan ini baru siap pemilu,” katanya menjawab Sumut Pos, Minggu (28/4).

Namun demikian, pihaknya menekankan serius menindaklanjuti keberatan warga Jalan Gelas dan sekitarnya menyangkut proyek pembangunan apartemen De Glass Residence. “Ya seriuslah. Semua yang salah-salah (menyalahi aturan, Red) serius kita,” katanya.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan ini menambahkan, jikalau memang dalam penelusuran pihaknya dan data-data yang diperoleh nantinya pembangunan tersebut menyalahi aturan, diminta agar bangunan dari proyek itu supaya dirobohkan.

Apalagi, lanjutnya, sudah pernah ada permintaan tegas dari pihaknya selama masih ada keberatan warga atas pembangunan proyek dimaksud, pembangunan sementara waktu harus distanvas. “Yang pasti kami akan tindak lanjuti (keberatan warga Jalan Gelas) tersebut,” pungkasnya.

Diketahui, warga Jalan Gelas dan sekitarnya tengah menunggu kabar kepastian RDP yang dijanjikan Komisi D DPRD Medan melalui Sekretaris, Ilhamsyah. Pasalnya, hingga kini warga belum menerima kabar hampir dua pekan.

Fernando Sitompul, kuasa hukum warga yang keberatan dengan proyek apartemen tersebut, mengatakan, dengan digelarnya RDP di Komisi D akan diketahui jelas bagaimana proses perizinan apartemen yang akan dibangun 26 lantai tersebut. Sebab, proses perizinannya terindikasi tak sesuai prosedur lantaran banyak warga yang protes dan menolak untuk tanda tangan memberi persetujuan.

Ia mengungkapkan, masyarakat yang keberatan adalah warga yang bersebelahan langsung dengan proyek apartemen tersebut. Jumlahnya ada 30 warga yang menolak. Namun malah keluar izin pembangunan apartemen tersebut dengan alasan ada warga yang tanda tangan dan setuju. Namun, setelah kami telusuri sebagian besar warga yang tanda tangan rumahnya tidak berdekatan langsung dan karena ada ‘sesuatu’.

Sementara, Richard V Silaen, salah seorang warga yang keberatan mengatakan, pembangunan apartemen itu berdampak buruk terhadap tembok rumahnya yang menjadi retak. “Sampai sekarang masih retak dan belum diganti rugi oleh pihak pembangun apartemen. Makanya, saya jelas menolak,” ujarnya. (prn/ila)

PLN UP3 Medan Lakukan Pemeliharaan Jaringan Di Sunggal, Medanbaru dan Medan Selatan

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS PERBAIKI JARINGAN: Petugas teknisi PLN memperbaiki listrik di Medan, beberapa waktu lalu. di Jalan Karya Wisata Medan, Senin (30/1) Pemadaman masih terjadi di sebagian wilayah Kota Medan, akibat adanya perbaikan instalasi listrik.
SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
PERBAIKI JARINGAN: Petugas teknisi PLN memperbaiki listrik di Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Medan kembali melakukan pemeliharaan jaringan listrik untuk wilayah Reayon Sunggal, Medanbaru dan Medan Selatan mulai hari ini besok, Selasa (30/4). Pemeliharaan tersebut demi keandalan jaringan listrik di Kota Medan.

Pemeliharaan jaringan tersebut secara otomatis berdampak pada pemadaman sementara saat dilakukan pemeliharaan di wilayah tersebut. Berdasarkan jadwal pemeliharaan yang berdampak pada pemadaman yang di wilayah pemeliharaan, yakni, di rayon Medan Selatan, pemeliharaan dilakukan pada Selasa (30/4). Sedangkan wilayah terjadi pemadaman di Jalan Selambo Toba, Jalan Dame, Jalan MG. Manurung, Jalan Sisingamangaraja Km.8 s/d 11 . Mapoldasu, Jalan. Martoba, Jalan\ Bendungan I, Perumahan Rivera, Komplek ATC, Sebagian Jalan Pertahanan Patumbak, Kantor Polsek Patumbak.

Pemeliharaan selanjutnya pada Kamis (2/5), di rayon Sunggal. Daerah pemadaman di wilayah Jalan Kpt Muslim, Jalan Jawa, Jalan Budi Luhur, Jalan Amal Luhur, Jalan Setia Luhur, Jalan Klambir V, Jalan Psr IV Cinta Damai, Jalan Asrama, Jalan Perum Bumi Asri, Gg. Banteng, RS Sari Mutiara, Milenium, Jalan Bakti Luhur.

Masih di hari yang sama, pemeliharaan dilakukan di rayon Medanbaru. Sedangkan wilayah padam listrik di Jalan Dr. Mansyur sebagian, Kolam Renang Selayang, Jalan Suka Baru, Jalan Sei Padang sebagian, Jalan Pembangunan, Komplek Tasbih, Jalan Setia Budi s.d Jalan Murni, Jalan Gajah Mada, Pajak Petisah, Media Center Kodam, Polsek Medan Baru, Jalan. Nibung, Jalan Gatot Subroto depan Carrefour, Jalan Gatot Subroto, Berastagi Supermarket. (rel/ila)

Lembaga Penyiaran Diminta Gunakan Frekuensi untuk Mendidik

PRAN HASIBUAN/SUMUT POS BERSAMA: Jajaran KPID Sumut dan Komisioner KPI Pusat, Mayong Suryo Laksono, foto bersama peserta Bimbingan Teknis SDM Penyiaran Sekolah P3SPS KPID Sumut. Angkatan III, Sabtu (27/4) di kantor lembaga tersebut, Jl. Adinegoro Medan.
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
BERSAMA: Jajaran KPID Sumut dan Komisioner KPI Pusat, Mayong Suryo Laksono, foto bersama peserta Bimbingan Teknis SDM Penyiaran Sekolah P3SPS KPID Sumut. Angkatan III, Sabtu (27/4) di kantor lembaga tersebut, Jl. Adinegoro Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga penyiaran di Sumatera Utara diminta menggunakan frekuensi yang diberikan untuk mendidik masyarakat.

Demikian dikatakan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Utara Bidang Pengawasan, Jaramen Purba pada Bimbingan Teknis SDM Penyiaran Sekolah P3SPS Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumut Angkatan III yang digelar, Jumat-Sabtu (26-27/4) di kantor lembaga tersebut, Jalan Adinegoro Medan.

“Makna dari pertemuan ini bahwa KPID berkeinginan agar ada kesepakatan lembaga penyiaran menggunakan frekuensi yang dipakai siaran dengan baik,” katanya.

Menurutnya, frekuensi itu milik negara dengan izin jangka waktu untuk digunakan. “Kita berharap setelah ini (lembaga penyiaran) bisa memproduksi satu program yang bisa dinikmati masyarakat. Satu kata bisa membuat kebaikan dan dengan satu kata juga bisa membuat kekacauan. Jangan memberikan informasi yang hoaks dan buatlah program itu yang menjadikan masyarakat lebih positif,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPID Sumut, Rachmad Karo-karo dalam laporannya menyebutkan bahwa Sekolah P3SPS tersebut diikuti 40 peserta yang merupakan perwakilan lembaga penyiaran baik dari Medan maupun luar Medan. Pihaknya mengapresiasi para peserta yang telah mengikuti semua pelajaran hingga selesai.

“Ini bagian dari program kita. Selain kita ingin lembaga penyiaran menegakkan regulasinya, kita ingin juga melatihnya,” katanya.

Sementara Komisioner KPI Pusat, Mayong Suryo Laksono dalam kesempatan tersebut ikut mengevaluasi hasil belajar para peserta selama mengikuti sekolah. Ia juga mengoreksi hasil ujian para peserta yang dinilai sudah lebih memahami P3SPS.

“Dari soal-soal yang kita ujikan, jadi peserta sudah tahu pasal-pasal mana saya yang dikenakan jika terjadi pelanggaran. Dan saya kira orang Sumut itu tegas dan keras. Rupanya dalam menjawab itu tidak. Ada juga beberapa peserta yang masih memasukkan semua pasal,” ucapnya.

Dari sekolah tersebut juga didapatkan satu peserta terbaik dengan nama Cecilia. Piagam lulusan terbaik itu diserahkan langsung oleh Mayong. Selain Cecilia, puluhan peserta lainnya juga dinyatakan lulus mengikuti Sekolah P3SPS tersebut.

Seperti diketahui, selain Provinsi Sumut, Sekolah P3SPS ini juga telah dilakukan di beberapa daerah lainnya. “Saya berterima kasih sekali kepada KPID Sumut yang sudah membuat program ini dua kali dalam setahun. Semoga tahun depan, tahapan program Sekolah P3SPS-nya bisa bertambah,” harap Cecilia. (prn/ila)

Puting Beliung Terjang Marelan

Fachril/sumut pos Puting Beliung: Satu rumah warga menjadi korban terjangan angin puting beliung.
Fachril/sumut pos
Puting Beliung: Satu rumah warga menjadi korban terjangan angin puting beliung.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Angin puting beliung kembali menerjang Lingkungan V, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (27/4) malam. Meskipun tidak ada korban jiwa, angin kencang disertai angin mengakibatkan satu rumah milik Romadani (43) porak – poranda.

Informasi diperoleh menyebutkan, malam itu hujan deras disertai angin, tanpa disadari, angin kencang telah menerjang salah satu rumah. Akibatnya, atap seng rumah yang dihuni oleh Romadani berterbangan diterjang angin puting beliung.

Warga sekitar mengetahui peristiwa itu heboh. Masing – masing masyarakat berusaha mencari perlindungan di tempat aman. Setelah angin dan hujan reda, warga sekitar mengumpulkan atap seng yang berhamburan. Seorang warga, Tama mengaku sangat terkejut dengan musibah itu, meskipun hanya satu rumah yang diterjang, mereka merasa khawatir dan mencari perlindungan ke tempat aman. “Untung saja anginnya tidak lama, kalau tidak banyak rumah warga yang kena terjang,” katanya.

Sementara, Kepling setempat, Bambang Irawan mengatakan, hasil pendataan yang ia lakukan, hanya satu rumah yang diterjang puting beliung. Kondisi atap rumah yang berterbangan telah mereka kumpulkan untuk segera diperbaiki. “Peristiwa ini sudah kita laporkan ke pihak kelurahan. Untuk saat ini belum ada rumah lain yang ikut rusak, mengenai korban dari musibah ini tidak ada” terang kepling. (fac/ila)

Menyambut Bulan Suci Ramadan, KOIN REMAN Berbagi Rezeki ke Panti Asuhan Zending

PRAN HASIBUAN/SUMUT POS BERSAMA: Pengurus KOIN REMAN foto bersama anak-anak Panti Asuhan Zending Islam Indonesia, usai memberikan bantuan dan santunan di panti asuhan tersebut, di Jalan Sisingamangaraja Medan, Minggu (28/4).
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS
BERSAMA: Pengurus KOIN REMAN foto bersama anak-anak Panti Asuhan Zending Islam Indonesia, usai memberikan bantuan dan santunan di panti asuhan tersebut, di Jalan Sisingamangaraja Medan, Minggu (28/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menyambut bulan suci Ramadan 1440 Hijriah, Komunitas Innova Reborn Medan (KOIN REMAN) berbagi rezeki ke Panti Asuhan Zending Islam Indonesia, Jalan Sisingamangaraja Medan, Minggu (28/4). Selain menyerahkan santunan, mereka juga memberikan sejumlah bahan pokok dan bingkisan kepada anak-anak panti asuhan tersebut.

Ketua KOIN REMAN, Sauri T.H mengatakan, kegiatan bakti sosial ini merupakan yang pertama pihaknya adakan. Meski demikian, pihaknya berkomitmen kegiatan positif semacam ini dapat menjadi agenda tahunan.

“Semoga dengan pemberian santunan dan bahan-bahan pokok ini, adik-adik Panti Asuhan Zending dan kita semua mendapat keberkahan, apalagi ini juga menjelang masuknya bulan suci Ramadan,” ujarnya usai memberikan bantuan didampingi para pengurus antara lain, Deka Syaputra (Wakil Sekretaris), Budi Siswanto (Wakil Bendahara), M Aulia Rahman Lubis (Humas), M Zulfan Hakim Nasution (Koordinator Lapangan), Frengki

(Koordinator Kreatif) dan Rizaldi selaku Penasehat, serta pengurus KOIN REMAN lainnya.

Sauri berharap, semoga dengan kegiatan ini, jalinan silaturahmi sesama komunitas dan keluarga KOIN REMAN semakin harmonis. Sehingga ke depan dengan kekompakkan dan solidaritas yang terbangun kuat ini, harapannya even-even lain yang akan pihaknya laksanakan dapat berjalan lancar.

“Kami juga berterima kasih kepada Auto 2000 Pancing yang sudah memberikan sumbangsih kepada kita, yang ikut andil menyantuni anak-anak yatim piatu dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Sehingga dalam menjalani Ramadan nantinya kita senantiasa diberikan keberkahan,” ucapnya.

Andi Rahmat Tantawi, Pengurus Masjid Yayasan Zending Islam Indonesia yang juga mewakili yayasan, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan KOIN REMAN kepada panti asuhan mereka.

“Semoga sedekah yang diberikan ini bermanfaat bagi kami dan menjadi berkah dan juga amal jariah bagi mereka. Kami mendoakan KOIN REMAN tetap eksis, semakin maju, bertambah rezekinya serta terus melakukan hal-hal positif seperti ini,” tuturnya.

Pemberian bantuan dan santunan ini, merupakan rangkaian dari kegiatan touring KOIN REMAN yang sebelum-nya dilepas pimpinan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumatera Utara, dari Stadion Teladan Medan. Sedikitnya ada tiga puluhan anggota KOIN REMAN yang mengikuti touring tersebut, dari jumlah 53 peserta yang ada.

Dari Panti Asuhan Zending, mereka selanjutnya menuju lokasi wisata di Kabupaten Serdangbedagai, dimana sekaligus mengadakan punggahan bersama keluarga besar KOIN REMAN. Meski touring dengan melibatkan puluhan mobil tersebut, mereka mendapat pengawalan satu unit Polisi Jalan Raya (PJR) dimana tampak berjalan tertib dan rapi. (prn/ila)

Komit Tuntaskan Stunting di Sumut, Grab dan TP PKK Provsu Teken MoU

IST DIABADIKAN: Ketua TP-PKK Provsu, Nawal Lubis (tengah) diabadikan dengan jajaran manajemen PT Grab Indonesia usai menandatangani MoU di Gubernuran, Jl. Sudirman Medan, Sabtu (27/4).
IST
DIABADIKAN: Ketua TP-PKK Provsu, Nawal Lubis (tengah) diabadikan dengan jajaran manajemen PT Grab Indonesia usai menandatangani MoU di Gubernuran, Jl. Sudirman Medan, Sabtu (27/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Grab Indonesia dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Sumatera Utara menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), sekaligus membuat gerakan Fight Againts Stunting atau #F4ST.

Gerakan ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran publik dan kepedulian terhadap masalah stunting. Grab dan TP-PKK Provsu juga bertekad, akan menuntaskan masalah stunting yang ada di Sumut. MoU dilakukan langsung antara Ketua TP-PKK Provsu, Nawal Lubis dengan Vice President Grab Indonesia, Pandu Budiarso di Gubernuran Jalan Sudirman Medan, Sabtu (27/4).

Pandu Budiarso mengatakan, pihaknya ke depan siap menyosialisasikan serta memberikan edukasi bagaimana dampak stunting serta pencegahan terhadap stunting. “Kami hadir di sini, karena Grab peduli dengan Sumut. Perusahaan start up yang pertama mencapai valuasi di atas Rp 148 triluin hingga akhir tahun lalu,” katanya. “Kami berkewajiban memberikan kontribusi pada Indonesia, karena Grab sudah hadir di 225 kota dan kabupaten di Indonesia. Khusus untuk Sumut, kami menunjuk tim yang merupakan andalan kami. Untuk berikan kontribusi melalui banyak hal, termasuk kesehatan,” sambungnya.

Dikatakannya, gerakan ini bertujuan untuk mendukung pemerintah dalam mencegah stunting dengan cara-cara baru yang kreatif. Hal itu dilakukan melalui video yang akan ditampilkan dalam fitur tambahan dari aplikasi. Sehingga, anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai emosi, sosial, dan kemampuan fisik yang siap belajar dan mampu berinovasi dan bersaing di tingkat global.

“Kami ingin program pencegahan stunting ini menjadi pionir. Tantangan kami memberikan penyebaran kepentingan pendapatan, kami juga berfokus memberikan kontribusi dari sisi lain. Kami percaya, kami bisa melibatkan generasi muda, jadi progam kami lebih cepat mengena pada generasi muda,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Provsu, Nawal Lubis mengatakan, Fight Against Stunting adalah gerakan yang meningkatkan kesadaran publik dan kepedulian terhadap masalah stunting.

“Kenali, tujuannya agar publik mengetahui itu stunting. Pahami, agar masyarakat mengetahui apa pengaruhnya dan penyebab stunting,” ujar istri Gubsu Edy Rahmayadi ini. “Cegah, mulai menjalani hidup yang sehat, lakukan hal-hal positif yang menjauhkan ibu dan bayi dari bahaya stunting. Serta terakhir, Obati, tingkatkan asupan gizi, energi, protein, stimulasi dan terapkan hidup sehat pada anak-anak,” sambung Nawal.

Menurutnya, Fight Against Stunting adalah wujud dari program TP-PKK pada poin kesehatan dan menjadi program prioritas pemerintah pusat dan khususnya Sumut.

“Melalui program Fight Against Stunting, diharapkan angka anak dengan kekurangan asupan gizi sejak dalam kandungan akan berkurang,” katanya.

Meskipun sejak 2013 sampai 2018 angka stunting di Sumut semakin menurun, namun Nawal menargetkan akan terus menurunkan angka stunting di Sumut bersama Grab. “Masalah stunting menjadi masalah bersama. Di Sumut angka stunting memang menurun sejak 2013, tapi kesadaran masyarakat untuk memerhatikan kesehatan bayi dan ibu, harus ditingkatkan,” pungkasnya. (prn/han)

Bapenda Asahan Layani Pembayaran PBB Secara Online

no picture
no picture

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Asahan membuka kesempatan bagi warga ingin melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan pedesaan (PBB P2) secara online.

“Artinya dengan membuka pembayaran PBB P2 secara online. Dapat membuat warga lebih mudah dam tidak perlu keluar rumah atau ke bank membayar PBB,” kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Asahan, Drs Mahendra kepada Sumut Pos, Minggu (28/4).

Dijelaskannya, saat ini Bapenda Kabupaten Asahan telah bekerjasama dengan pihak pembayaran secara online untuk membayar PBB yakni dengan Indomaret dan Fortuna Mediatama, dan bank Sumut.

“Pembayaran PBB ini dilakukan untuk memdekati pelayanan kepada masyarakat,”bilang Mahendra.

Disebutkannya, program pembayaran PBB tersebut akan di launching pada 2 Mei 2019 mendatang yang bertepatan pada acara bulan panutan pajak daerah.

“Tentulah Harapan kita perolehan PBB P2 Asahan tahun ini bisa sesuai target,”bilangnya.

Sementara itu, Kepala Manajer Brand Development, Albert Nofem Cornelis menyebutkan kalau pihaknya akan memberikan hadiah langsung kepada warga yang bayar PBB P2 yang bayar secara online di Indomaret. “Saat ini Bulan April hadiahnya minuman botol dan kedepan produk yang kita berikan akan berbeda,”bilang Albert.(omi/han)

Musim Cuaca Ekstrim Warga Karo Diminta Waspada

ist HADIRI: Bupati Karo Terkelin Brahmana saat menghadiri peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2019, di lapangan markas Batalyon Infanteri 125/Simbisa, baru-baru ini.
ist
HADIRI: Bupati Karo Terkelin Brahmana saat menghadiri peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2019, di lapangan markas Batalyon Infanteri 125/Simbisa, baru-baru ini.

KARO, SUMUTPOS.CO – Dandim 0205/Tanah Karo Letkol Inf. Taufik Rizal Batubara memimpin peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2019, yang dilaksanakan di lapangan markas Batalyon Infanteri 125/Simbisa, Jumat (26/4).

Letkol Inf. Taufik Rizal Batubara mengatakan, manusia tidak dapat mencegah terjadinya bencana alam, namun dapat mengurangi jumlah korban dengan melakukan pendeteksian akan terjadinya bencana alam. Oleh karenanya, Dandim mengajak seluruh masyarakat di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menghentikan dan tidak melakukan perusakan alam.

“Walaupun manusia dapat memprediksi kedatangan bencana, tetapi mereka tidak akan dapat menghentikan bencana tersebut. Walaupun bisa mengurangi korban jiwa, tetapi kerugian yang dihasilkan sangatlah besar. Peringatan kepada kita untuk selalu menjaga alam agar tidak rusak,” tegas Taufik.

Dijelaskan Dandim, peringatan HKB di tanggal 26 April, dipilih karena ditanggal tersebut lahirnya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. “Pada tahun ini tepat, 11 tahun lahirnya Undang-Undang Penanggulangan Bencana. Di daerah kita sekarang tepatnya di Gunung Sinabung masih tetap dalam status level IV Awas. Kondisi wilayah kita dominan berbukit dan semuanya berpotensi menimbulkan bencana. Untuk itu warga Bumi Turang dihimbau tetap waspada apalagi di musim penghujan seperti saat ini,” kata Taufik.

Peringatan HKB ini juga dihadiri Bupati Karo Terkelin Brahmana, Wakil Bupati Karo Cory S. Sebayang, dan ratusan peserta peringatan.(deo/han)

Jelang Bulan Suci Ramadan di TPU, Pembersih Makam Musiman Ketiban Rejeki

SOPIAN/SUMUT POS PEMBERSIH MAKAM: Kumpulan anak-anak pembersih makam musiman berkumpul menunggu peziarah yang datang ke TPU.
SOPIAN/SUMUT POS
PEMBERSIH MAKAM: Kumpulan anak-anak pembersih makam musiman berkumpul menunggu peziarah yang datang ke TPU.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tradisi berziarah kekuburan jelang memasuki bulan suci Ramadan menambah penghasilan rupiah bagi pembersih kuburan di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU).

Pemandangan ini tampak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bandar Sono di Jalan Sisingamangaraja Kota Tebingtinggi, Minggu (28/4).

Selain para pembersih makam, sejumlah anak-anak juga dan pengemis serta pedagang bunga dadakan mengambil kesempatan meraup rupiah dari warga yang dating berziarah.

TPU yang mulai di padati oleh para peziarah di Kota Tebingtinggi selain TPU Bandar Sono, warga mulai memadati TPU Kampung Durian di Jalan Ahmad Yani dan TPU Sarkawi Kampung Keling Jalan HM Yamin Kota Tebingtinggi.

TPU Bandar Sono yang terletak di Jalan SM Raja Kota Tebingtinggi memang mempunyai ciri khas tersendiri saat datangnya bulan suci Ramadan.

Pasalnya, di TPU ini bukan saja diramaikan oleh para peziarah, tetapi para pencari rezeki musiman seperti anak-anak pembersih makam pedagang bunga sekaligus air rempah wewangian dan ngumpulnya para pengemis.

Salah seorang anak pembersih makam, Frans (9) bocah pelajar Sekolah Dasar (SD) hanya memerlukan peralatan pembersih yaitu cangkul dan arit, untuk membersihkan makam dari rerumputan hingga semak belukar yang menutupi makam. Frans mengaku usai pulang sekolah bisa mendapatkan upah mulai dari Rp 30.000 hingga Rp50.000 per harinya.

“Saya dua tahun belakangan ini menjadi pembersih makam musiman, pendapatan perharinya tergantung dengan banyaknya peziarah yang datang,”ungkap Frans dengan senyum.

Frans bersama teman-temannya tidak saling berebutan para peziarah, karena mereka memasang tim untuk saling bergantian sehingga tidak terjadi keributan di antara teman-teman.

“Setiap tim terdiri dari 3 orang anak, perlengkapan cangkul dan arit harus disiapkan,”kata Frans.

Ungkap Frans kembali pemberian oleh para peziarah kepada pembersih kuburan tidak dipatokkan, tetapi sesuai dengan hasil tawar menawar, bahkan para peziarah dengan ikhlas memberikan uangnya kalau mereka merasa senang.

“Ada juga yang memberikan Rp2.000 dan ada juga Rp20.000 per makam yang penting mereka (peziarah) bisa senang dengan kami dan tidak merasa terganggu,”ujar Frans.

Keberuntungan ini juga berpihak kepada para pengemis, Sulaiman dengan kondisi buta mata berharap belas kasihan pengunjung mengaku dalam seharinya bisa mendapatkan penghasilan mulai Rp 15.000 hingga Rp30.000. “Keberuntungan ini saya dapat setahun sekali, itupun apabila datangnya bulan suci Ramadan,”katanya.

Salah seorang peziarah, Hartono (42) bersama istrinya warga Kota Medan sengaja datang ke Kota Tebingtinggi untuk berziarah ke makam orangtuanya yang sudah meninggal, menanggapi anak-anak pembersih kuburan yang ramai, dia tidak ambil pusing dan bahkan katanya, dia bisa terbantu untuk bisa membersihkan makam orangtuanya dari rerumputan.

“Kehadiran anak-anak pembersih kuburan musiman itu biasa saja dan tidak mengganggu para peziarah, bahkan justru kita bisa terbantu. Untuk uang yang harus kita keluarkan untuk membayar mereka tidak memaksa jumlah, yah tergantung ihklas kita saja,”beber Hartono. (ian/han)