28 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 5319

Diterjang Angin Puting-Beliung, Dua Rumah Warga Rusak Berat

RUDY SITANGGANG/SUMUT POS RUSAK: Rumah, Rikki Silaban, penduduk Dusun 1, Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, rusak diterjang angin puting-beliung, Senin (15/4).
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS
RUSAK: Rumah, Rikki Silaban, penduduk Dusun 1, Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, rusak diterjang angin puting-beliung, Senin (15/4).

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sebanyak dua unit rumah warga di Dusun I, Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, rusak berat dihantam angin puting- beliung, Senin (15/4) sekira pukul 17.00 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.

Kedua rumah rusak berat yang dihuni keluarga, Hadis Capah (55) istri boru Matanari dan Rikki Silaban (25). Demikian diinformasikan salahseorang warga sekitar, Robert Panggabean kepada wartawan per telepon, Senin (15/4).

Menurut warga sekitar, Robert Panggabean, peristiwa itu diawali angin kencang serta gemuruh petir. Tak lama kemudian, atap rumah kedua warga itu langsung porakporanda dan beterbangan sejauh lebih kurang 100 meter.

Akibatnya, kondisi kedua rumah warga saat ini rusak berat dan tak bisa ditempati, dan sanak keluarga mereka diungsikan.

Selain merusak rumah warga, lanjut Robert, angina puting beliung menumbangkan tiang listrik hingga alat penerangan di wilayah tersebut padam.

Kasubbag Umum pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dairi, Martua Simarmata mengatakan, tim akan segera turun ke lokasi untuk mendata para korban.(mag-10/han)

PTPN2 Bayar SHT 125 Pensiunan

BATARA/SUMUT POS SERAHKAN: Dirut PTPN2 Mohammad Abdul Ghani disaksikan Direktur SDM PTPN3 Holding Seger Budiarjo menyerahkan SHT kepada karyawan pensiunan di Tanjungmorawa.
BATARA/SUMUT POS
SERAHKAN: Dirut PTPN2 Mohammad Abdul Ghani disaksikan Direktur SDM PTPN3 Holding Seger Budiarjo menyerahkan SHT kepada karyawan pensiunan di Tanjungmorawa.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – PTPN2 membayar Santunan Hari Tua (SHT) 125 karyawan pensiunan sebesar Rp5 miliar pada bulan April 2019. Bagi yang belum mendapatkan SHT, Dirut PTPN2 Mohammad Abdul Ghani berjanji akan menyelesaikan pembayarannya sampai akhir tahun 2019.

Hal itu diketahui dalam acara penyerahan SHT, Senin (15/4) di Aula Puri PTPN2, Tanjungmorawa yang dipimpin Dirut PTPN II didampingi Kabag Sekretariat H Adiarto SE, Kabag SDM H Suharto SH dan Kordinator Humas Sutan Panjaitan SE. Kemudian dihadiri Direktur SDM PTPN3 Holding Seger Budiarjo, mewakili Disnaker Provsu, Deliserdang, Langkat dan Disnaker Sergai, diikuti peserta penerima SHT para dan ahli waris, SPBun PTPN2, serikat merdeka dan P3RI.

Suharto dalam laporannya mengatakan, 125 orang penerima SHT Rp5 miliar itu terdiri dari karyawan yang telah meninggal dunia berjumlah 92 orang, karyawan pensiunan yang sakit 2 orang, karyawan pelaksana pensiunan sebanyak 25 orang, karyawan pimpinan pensiunan yang meninggal dunia sebanyak 3 orang dan pensiunan untuk kelompok sakit/Badan Penyelenggara Ibadah Haji sebanyak 3 orang.

“Semua yang belum mendapatkan SHT saat ini sudah tervalidasi melalui website PTPN II. Bagi yang belum mendapatkan boleh membuka web untuk mendapatkan data akurat. SHT ini akan dibayar melalui rekening ahli waris atau karyawan yang bersangkutan, tidak boleh lagi uang tunai yang beredar. Serta tidak usah memercayai terhadap oknum-oknum yang berjanji bisa menguruskan cepat keluar SHT,” terang Suharto.

Sementara Mohammad Abdul Ghani dalam paparannya, menjelaskan bagi yang belum mendapatkan SHT, tahun 2019 akan diselesaikan melalui usaha PTPN2.

“Pembayaran SHT ini merupakan perintah dari holding dan telah terlaksana penyerahan bagi 125 orang dalam acara ini. Yang belum mendapat SHT, doakan kami untuk segera menyelesaikan dalam tahun ini dengan cara usaha,” ungkapnya.

Ia mengatakan acara itu sengaja digelar karena saat ini pihaknya harus transparansi dan tidak ada lagi yang ditutup-tutupi.

“Bagi bapak/ibu yang belum mendapatkan SHT boleh mendapat informasi dan teknik pengurusan melalui website PTPN2, karena selama 18 tahun data itu dicari untuk disempurnakan,” katanya.

Sementara salah satu penerima SHT, Alm T Amir Hamzah melalui istrinya, Rosita Lubis yang merupakan ahli waris, merasa sangat senang dan terharu bisa menerima hak yang sudah ditunggu-tunggu bertahun.

“Terima kasih bapak Direksi PTPN II dan Holding, semoga SHT ini bisa bermanfaat bagi keluarga alm suami saya yang telah lama meninggal dunia,” katanya bercampur tangis haru. (btr/han)

PKK Asahan Galakkan Edukasi AMIR

no picture
no picture

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan bersama Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) sedang menggalakkan gerakan edukasi sehat Ayo Minum Air (AMIR) pada sekolah-sekolah Dasar (SD) di daerah itu.

Gerakan tersebut resmi dimulai dengan kunjungan Winda Fitrika Taufan Gama Simatupang, selaku Ketua TP PKK Asahan melakukan sosialisasi di dua Sekolah Dasar (SD) yakni SD Pesantren Daar’ulum Jalan Mahoni Kisaran, Kecamatan Kisaran Barat dan SD Negeri 014691 Kecamatan Meranti Jalan Meranti, Selasa (15/4).

Kepala Dinas Pendidikan Asahan, Sofyan Marpaung mengatakan kiranya program ini dapat menjadi sebuah gerakan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat di Asahan. Terlebih kepada anak-anak untuk memberikan wawasan pentingnya minum air yang cukup bagi kesehatan tubuh.

“Saya yakin Gerakan Ayo Minum Air ini diharapkan akan menjadi kegiatan dan edukasi yang masif kepada peserta didik tentang pentingnya kebiasaan minum air bagi kesehatan,” kata Sofyan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Asahan, Hj Winda Fitrika Taufan Gama Simatupang menyebutkan kalau murid SD tentang penting dan besarnya manfaat minum air bagi tubuh.

“Tentulah selain dapat menyehatkan tubuh, dengan minum air kita terhindar dari kulit kering dan tidak mudah mengantuk,”bilang Winda.

Dilanjutkannya, kalau edukasi tentang pentingnya minum air putih diberikan kepada anak-anak sejak dini agar tertanam perilaku hidup sehat yang akan berubah menjadi kebiasaan. Selain itu juga membiasakan anak mengurangi minum minuman manis sejak dini.

“Tentulah anak murid SD harus meminum air putih minimal 6 gelas dalam sehari karena dapat membantu membuang racun dari dalam tubuh yang merupakan penyebab berbagai gangguan kesehatan pada diri sendiri,”bilangnya.

Dijelaskannya, kalau Mengacu kepada data Kementerian Kesehatan RI mengenai penyakit katastropik, jumlah penderita penyakit ginjal di Indonesia menempati urutan kedua setelah penyakit jantung dalam jumlah penderita.

“Saat ini lertumbuhan jumlah penderita penyakit ginjal hampir 100 persen dari tahun 2014 hingga 2015 salah satu penyebabnya dikarenakan kekurangan minum air putih,”bilangnya.

Untuk itulah dirinya mengajak membiasakan minum air putih setiap harinya.(omi/han)

Lomba STQH Tingkat Provinsi Sumut, Tebingtinggi Tuan Rumah MTQ Tahun 2020

SOPIAN/SUMUT POS DIABADIKAN: Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramayadi didampingi Wali Kota Tebingtinggi, Ir Umar Zunaidi Hasibuan diabadikan bersama Kafilah Kota Medan yang meraih juara umum STQH ke-16 tingkat Provinsi Sumut.
SOPIAN/SUMUT POS
DIABADIKAN: Gubernur Sumatera Utara, Edy Ramayadi didampingi Wali Kota Tebingtinggi, Ir Umar Zunaidi Hasibuan diabadikan bersama Kafilah Kota Medan yang meraih juara umum STQH ke-16 tingkat Provinsi Sumut.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi didampingi Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menutup pelaksanaan Seleksi Tilawatil Alquran dan Hadist ke-16 Tingkat Provinsi Sumatera Utara di Kota Tebingtinggi. Dalam kegiatan ini, Kafi- la h Kota Medan meraih juara umum,digelar di Lapangan Merdeka, Minggu (14/4) malam.

Gubsu Edy Ramayadi menyampaikan, yang pertama dirinya memberikan apresiasi dan terimakasih kepada Wali Kota Tebingtinggi bersama masyarakatnya yang telah dengan baik dan sukses menyelenggarakan STQH .

“Saya sangat bersyukur dan senang hati atas pelaksanaan STQH ke-16, dan pertama sekali dilaksanakan di luar Kota Medan, ternyata tidak hanya konser dangdut saja yang ramai pengunjung- nya , tetapi pelaksanaan STQH selama seminggu ini juga ramai,”terang Edy.

Disampaikannya, dengan adanya motivasi ini pertanda kita masih beriman, sejak dahulu Sumatera Utara merupakan gudang dari pembaca Alquran, dan saya berharap motivasi ini tidak boleh surut.

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, sesuai dengan mandat yang ditandatangani Gubernur Sumut bahwa Tebingtinggi dipersiapkan untuk menjadi tuan rumah MTQ ke- 37 tahun 2020. “Terus terang kami nyatakan kami siap menjadi tuan rumah. Kami bukan serakah atau bersombong diri, akan tetapi kami yakin dan percaya berkumpulnya orang alim di Tebingtinggi. Sedikit banyaknya doa mereka akan dijabah Allah dan akan membawa hikmah, menjadikan Tebingtinggi sebagai kota baidatun taiyabun ghofur,”ujar Umar Zunaidi.

Dikatakan Umar Zunaidi,sejak berlangsung STQH, kami mendapatkan informasi bahwa pelajar-pelajar di Tebingtinggi semakin kerasukan men cintai membaca dan menghafal Hadist.

“Tentunya hal ini menjadikan motivasi bagi kami untuk lebih jauh mengenalkan kitab suci Alquran di kalangan pelajar secara umum, baik untuk membaca dan memahami isi Alquran,”jelasnya. Dalam kesempatan tersebut, Umar juga menyampaikan maaf kepada Dewan Hakim, Official maupun para qori dan qoriah.

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menyerahkan sebuah lukisan terbuat dari kulit telur kepada Gubernur Sumatera Utara sebagai hasil karya putra Tebingtinggi.

Penyelenggaraan STQH ke-16 di Kota Tebingtinggi, keluar sebagai juara umum 1 Kafilah dari Kota Medan, juara 2, Kafilah Tebingtinggi dan juara 3, Kafilah Serdangbedagai. (ian/han)

Relokasi Pengungsi Tertunda, Bupati Putus Kontrak PT Siparanak

no picture
no picture

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana SH geram dan kesal melihat progres kerja PT Siparanak Gabe Maduma selaku pemilik Izin Penebangan Kayu (IPK) dalam pelaksanaan Percepatan Penyiapan Lahan Usaha Tani (LUT) Relokasi tahap III (tiga) di Siosar, yang hingga saat ini tidak kunjung selesai. Sehingga, terjadinya pemutusan kontrak kerja terhadap perusahaan itu terhitung 12 April 2019 kemarin.

Sikap geram dan kekesalan Bupati Karo terhadap Direktur Siparanak Gabe Maduma Manotar Ambarita itu terungkap, saat digelarnya rapat evaluasi percepatan penyiapan lahan usaha tani relokasi tahap III di Siosar, Senin (15/4).

Rapat antara pihak pemilik IPK, PT Siparanak Gabe Maduma dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dan tim monitoring termasuk dengan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) itu semula rencananya akan dibuka Asisten 1 Pemerintahan, Suang Karokaro, namun karena rapat sudah digelar tiga kali, belum juga membuahkan hasil.

Akhirnya, Bupati Karo mengambil alih rapat untuk mengambil keputusan dan menentukan penyelesaian penebangan kayu yang terhenti itu, dilanjutkan atau diberhentikan.

Di dalam rapat itu, Terkelin dengan tegas mengatakan, sangat kecewa berat dan kesal, karena sampai detik ini belum ada dari tim monitoring dan OPD Pemkab Karo berkesimpulan maupun mengambil keputusan untuk penebangan kayu yang tertunda-tunda.

PT Siparanak Gabe Maduma selaku perusahaan yang melaksanakan pembersihan kayu di atas lahan seluas 480 hektare, di areal relokasi tahap III di Siosar, dinilai tidak mampu melaksanakan kewajibannya. Dan IPK-nya juga sudah berakhir 12 April 2019 kemarin. Karena itu wajib dilakukan peninjauan kembali.

Yang perlu dicatat, segera konsultasikan kepada pihak provinsi, apa kendala dan buatkan notulen bersama, ini dasar untuk memutuskan, terlebih disini hadir TP4D, Polisi dan TNI, ini cukup bersama-sama untuk mengambil suatu keputusan, jangan pernah takut dan ragu.

Apalagi demi kemanusiaan, sebab awalnya pemerintah pusat melalui Presiden RI memberikan lahan relokasi tahap III ini, karena alasan pengungsi dan kemanusiaan. Bahkan kemarin (12/4) kepala BNPB letjen TNI Doni Monardo berpesan, supaya pembersihan lahan di Siosar segera tuntaskan dan jangan tunda tunda lagi.

“Jadi mengapa kita didaerah tidak peduli dan saling menyalahkan, intinya kita bisa mengkritik dan serius bekerja, jika kita ini steril, apakah kita steril, kalau steril mari cepat satu kesimpulan, rapatkan segera, jangan tunda-tunda lagi,” desaknya.

“Setelah ini, saya minta dalam tempo sesingkat-singkatnya, hari ini juga, Senin (15/4) sudah ada keputusan, dan ada berita acara notulennya,” perintahnya. Perwakilan Dinas Kehutanan Provsu melalui Kabid Kehutanan Meri mengatakan pada prinsipnya pihak Provsu tidak pernah menyulitkan proses perizinan, jika diganti boleh saja. “Hanya nantinya, mesti juga ikuti lagi dari awal proses pengajuan dan harus juga rekomendasinya disiapkan,” terangnya.

Di kesempatan itu, Pelaksana tugas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo Liasma Br Ginting mengungkapkan, muncul masalah ini berawal dari pihak PT Siparanak Gabe Maduma tidak konsisten dalam melakukan pekerjaannya sesuai kontrak yang mengikat dia, yang tertuang dalam Surat Perjanjian Kerja (SPK). (deo/han)

Idaham Sampaikan RPJMD dan LKPJ ke DPRD Binjai

Teddy Akbari/sumut pos BACAKAN:Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham membacakan RPJMD dan LKPJ.
Teddy Akbari/sumut pos
BACAKAN:Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham membacakan RPJMD dan LKPJ.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai, HM Idaham, menghadiri Rapat Paripurna DRPD Kota Binjai, dalam hal penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Kota Binjai tentang perubahan atas peraturan daerah Kota Binjai nomor 1 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021, dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) akhir tahun anggaran 2018 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Binjai, Senin (15/4).

Rapat Paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Binjai, HM Sajali yang turut dihadiri, Sekdako Binjai, M Mahfullah P Daulay, anggota DPRD, serta pimpinan OPD di jajaran Pemko Binjai.

HM Sajali mengungkapkan, bahwa perihal pembahasan penyampaian Ranperda akan dibahas dengan seluruh instansi terkait, sehingga diharapkan menghasilkan keputusan yang terbaik.

Wali Kota Binjai, HM Idaham menyatakan, penyusunan perubahan peraturan daerah Kota Binjai nomor 1 tahun 2016 tentang RPJMD Kota Binjai tahun 2016-2021 sudah memenuhi amanah undang-undang. Penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan, serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah disertai dengan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif lima tahun ke depan untuk mendapatkan intensif dari pemerintah pusat.

Dengan berpedoman pada perubahan Perda nomor 1 tahun 2016 tentang RPJMD tahun 2016-2021 dapat digunakan seluruh OPD sebagai acuan dan dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kota Binjai, serta untuk menjaga konsistensi, keselarasan dan kesinambungan perencanaan, serta program pembangunan jangka menengah Kota Binjai tahun 2016-2021.

Wali Kota menambahkan, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2018 Kota Binjai mengalami peningkatan di beberapa bidang, antara lain bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan pembangunan infrastruktur.

“Pemerintah Kota Binjai terus berupaya semaksimal mungkin dalam mencapai target yang telah ditentukan, dalam rangka pembangunan jangka menengah difokuskan pada kerja sama secara kemitraan. Terbukti di tahun 2018 kita telah berhasil mendapatkan berbagai penghargaan diantaranya, opini WTP, satyalencana pembangunan, penghargaan kota HAM, dan penghargaan lainnya,” pungkas Idaham. (ted/han)

Atasi Stunting dengan Intervensi Spesifik dan Sensitif

bambang/sumu tpos REMBUK: Kepala Bappeda Langkat H Sujarno dan Kadis Kesehatan dr Sadikun Winato menggelar rembuk stunting di Aula Kantor Bappeda Langkat, Senin (15/4).
bambang/sumu tpos
REMBUK: Kepala Bappeda Langkat H Sujarno dan Kadis Kesehatan dr Sadikun Winato menggelar rembuk stunting di Aula Kantor Bappeda Langkat, Senin (15/4).

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Langkat melalui Bappeda dan Dinas Kesehatan menggelar rembuk Stunting di Aula Kantor Bappeda Langkat, Senin (15/4).

Kepala Bappeda Langkat, H Sujarno SSos MSi dalam sambutannya menegaskan, Pemkab Langkat berkomitmen mengatasi permasalahan Stunting melalui Intervensi Spesifik dan Sensitif penyebab langsung dan tidak langsung masalah gizi.

“Sedangkan Intervensi Sensitif diarahkan untuk mengatasi akar masalah dan sifatnya jangka panjang,” terangnya.

Untuk itu, kata Sujarno, melalui rembuk stunting ini, Pemkab Langkat mengajak keterlibatan seluruh pemangku kepentingan yang ada di Langkat, untuk bersama-sama mencegah dan menurunkan Prevalensi Stunting. Sehingga menjadikan momentum mencanangkan intervensi penurunan stunting terintegrasi, dan memperluas lokasi intervensi secara bertahap.

Melalui penguatan komitmen dan kordinasi antar lintas sektor, melalui dana APBN, APBD, DD, CSR dan sumber lainnya. “Sehingga mampu membawa sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan proaktif,” harapnya.

Kadis Kesehatan dr Sadikun Winato, menerangkan, saat ini Indonesia masih dihadapkan masalah stunting, yakni 37 persen (hampir 9 juta) anak balita mengalami Stunting. Untuk seluruh dunia, Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting kelima terbesar.

Sedangkan Kabupaten Langkat, sebut dr Sadikun, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2013, prevalensi stunting mencapai 55,48 persen.

“Namun pada tahun 2018 setelah dilakukan revaluasi dan verifikasi oleh Dinkes Langkat di Lokus stunting terhadap 8 kecamatan dan 10 desa, menunjukan penurunan prevalensi stunting sebesar 23,20 persen,” paparnya.

Meskipun ada penurun tersebut, kata Kadis Kesehatan, upaya untuk menurunkan angka stunting di Langkat harus terus dilakukan. Mengingat Langkat salah satu daerah dari 100 kabupaten/kota, intervensi percepatan penurunan stunting.

Adapun yang dilakukan Pemkab Langkat, sebut dr Sadikun, untuk menekan angka stunting antara lain.

Pertama pendataan stunting melalui survey gizi di Lokus 10 desa. Kedua, monitoring dan pendataan ulang stunting melalui survey gizi di Lokus 10 desa diperoleh data anak stunting yang lengkap (by name by address). Ketiga peningkatan kapasitas petugas terkait penanggulangan stunting dan pemantauan tumbuh kembang abak, melalui pola pengasuhan anak, seperti pemberian makan bayi, PMT BUMIL bayi dan balita suplementasi vitamin. Keempat, intervensi gizi sensitif berupa peningkatan akses air bersih dan lingkungan yang sehat bekerjasama dengan OPD lainnya. (bam/han)

Bupati Langkat Apresiasi Jaksa Garda Desa

ILYAS EFFENDY/SUMUT POS SOSIALISASI: Sekdakab Langkat, dr H Indra Salahuddin Mkes MM dan Kajari Langkat, Wahyu Syah Brudin SIP SH MH memberikan pemaparan dalam kediatan sosialisasi pencanangan Jaksa Garda Desa.
ILYAS EFFENDY/SUMUT POS
SOSIALISASI: Sekdakab Langkat, dr H Indra Salahuddin Mkes MM dan Kajari Langkat, Wahyu Syah Brudin SIP SH MH memberikan pemaparan dalam kediatan sosialisasi pencanangan Jaksa Garda Desa.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Negeri Langkat menggelar sosialisasi pencanangan Jaksa Garda Desa Kabupaten Langkat tahun 2019 di ruang pola Kantor Bupati, Senin (15/4). Sosialisasi ini dibuka langsung Bupati Langkat Terbit Rencana PA melalui Sekdakab Langkat, dr H Indra Salahuddin Mkes MM.

Sekdakab Langkat menyambut baik dan mengapresiasi, serta berharap seluruh Kepalda Desa (Kades) mengikuti momen penting dengan sebaik-baiknya. “Agar dapat menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Desa, maka ikuti kegiatan sebaiknya,” sebut Sekda Indra Salahudin.

Dikatakan Indra Salahuddin, sosialisasi ini merupakan upaya pencegahan, pengawasan dana penanganan permasalahan Dana Desa (DD) maupun Anggaran Dana Desa (ADD) yang perlu dilakukan secara intensif, agar tingkat akuntabilitas pengelolaan keuangan desa semakin tinggi.

Untuk itu, Sekda meminta agar dokumen perencanaan yang berkenaan dengan pelaksanaan anggaran (APB Desa), disusun dan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. “Sebagai pengendalian dini dalam pengelolaan keuangan di masing-masing Desa,” katanya.

Saat ini, lanjut Indra Salahuddin, prioritas utama pemerintah terkait Dana Desa, untuk peningkatan penyaluran DD mulai dari KPPN sampai ke Rekening Kas Desa (RKD) dan menekan tingkat kebocoran atau penyalahgunaan DD.

“Oleh karena itu, saya minta kepada OPD terkait maupun kecamatan, agar meningkatkan fasilitasinya kepada desa, terutama yang berkenaan dengan penyiapan dokumen – dokumen dalam penyaluran DD sesuai tahapanya dalam peraturan UU,” terangnya.

Sementara itu, Kajari Langkat, Wahyu Syah Brudin SIP SH MH menjelaskan, Jaksa Garda Desa bukan bentuk interfensi terkait pengelolaan DD, namun andil memberikan kontribusi kepada Desa, agar tersalurkan dengan baik dan benar.

“Kegiatan ini tindak lanjut dari MoU Kementerian Desa dengan Kejaksaan Agung, yang sudah terlaksana pada maret tahun 2018 lalu di Jakarta,” sebutnya.

Untuk sosialisasi, kata Kajari, tentang pengawalan, penyaluran dan pemanfaatan DD di Medan, telah dilaksanakan oleh Jaksa Agung Intelijen dengan pejabat Kementerian Desa pada Maret 2019. “Sedangkan secara umum, acara sosialisasi ini telah dilaksanakan di beberapa Kabupaten di Sumut,” ujarnya.

Ibrahim Ali SH MH, selaku Kasi Intel Kajari Langkat mengatakan, Kementerian Desa berharap kepada Kejagung beserta jajaran melalui tupoksi bidang intelijen dapat mengawal pemanfaatan dan penyaluran DD di wilayah tugasnya masing-masing.

“Sebab pemerintah sangat berharap, pengalokasian DD maupun ADD disalurkan secara benar agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa,” terangnya.

Turut hadir para Asisten dan Staf Ahli Bupati para kepala OPD Pemkab Langkat terkait, plt Kadis PMD Langkat Musti SE MSi, Sekdis PMD Langkat Ir M Mirza, Kabid Pemerintahan Desa Misliadi SE, para Kades se Langkat, serta hadirin lainnya. (bam/han)

81.526 Peserta UTBK di USU dan Unimed, Pilih Prodi Pakai Skor Nilai UTBK

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos TINJAU: WR I USU, Prof Rosmayati memberikan keterangan pada wartawan saat meninjau pelaksanaan UTBK SBMPTN di Kampus USU, Sabtu (13/4).
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
TINJAU: WR I USU, Prof Rosmayati memberikan keterangan pada wartawan saat meninjau pelaksanaan UTBK SBMPTN di Kampus USU, Sabtu (13/4).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia serentak melaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (UTBK SBMPTN) 2019, sebanayk dua Gelombang. Gelombang pertama berlangsung pada tanggal 13-14 April 2019. Dan gelombang kedua pada tanggal 11 Mei – 26 Mei 2019n mendatang.

UTBK SBMPTN di Universitas Negeri Medan (Unimed) diikuti 27.166 peserta. Sedangkan di USU diikuti 54.360 peserta.

“Gelombang 1 diikuti sebanyak 3.258 peserta. Alhamdullilah UTBK gelombang I di Unimed berjalan lancar,” ucap Rektor Unimed, Prof. Syawal Gultom kepada wartawan, usai melakukan peninjau UTBK di Unimed, Sabtu (13/4) pagi.

Syawal menjelaskan, syarat utama untuk mendaftar SBMPTN 2019 adalah harus memiliki nilai UTBK. Nilai ujian UTBK lah yang nantinya digunakan calon mahasiswa untuk bisa memilih Program Studi (Prodi) saat mendaftar SBMPTN.

“Jadi, setelah memperoleh nilai UTBK, peserta baru bisa menentukan pilihannya berdasarkan nilai tersebut,” katanya

Tahun lalu, peserta hanya mengetahui hasil akhir yaitu lulus atau tidak lulus dalam seleksi SBMPTN. Namun sekarang bisa mengetahui nilainya. “Jadi peserta tidak bisa lagi mengatakan bahwa dirinya lebih hebat dari pada yang lain, karena sudah ada nilai yang menjawabnya,” pungkasnya.

Pendaftaran UTBK gelombang pertama dibuka pada tanggal 1 Maret – 24 Maret 2019. Sedangkan gelombang kedua pada 25 Maret – 1 April 2019. Nantinya dalam UTBK ini dibagi menjadi beberapa kelompok ujian. Yaitu Sains dan Teknologi (Saintek) dengan materi ujian Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA), untuk Saintek matari ujian matematika saintek, fisika, kimia, dan biologi.

Kelompok Ujian Sosial dan Humaniora (Soshum) materi ujian TPS dan TKA soshum yaitu matematika soshum, geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.

“UTBK dibuat untuk memprediksi calon mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik dan tepat waktu. Sekaligus memberi kesempatan bagi calon mahasiswa untuk ikut tes secara fleksibel dalam memilih waktu dan lokasi tes,” katanya.

UTBK diselenggarakan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). UTBK bisa diikuti oleh siswa lulusan tahun 2017, 2018, dan 2019 dari pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dan sederajat, serta lulusan Paket C tahun 2017, 2018, dan 2019.

“Sistem UTBK telah dikembangkan dengan sangat andal dan hati-hati. Berbagai persiapan dan pengembangan telah dilakukan dengan matang,” pungkasnya.

Pelaksanaan UTBK di Unimed akan dilaksanakan di 23 lokasi, tidak hanya di kampus Unimed, karena Unimed telah bekerjasama dengan beberapa PTS dan SMA/SMK/MA sebagai mitra pelaksana UTBK untuk mensukseskan program nasional ini. Beberapa lokasi tersebut adalah UNIMED, UMSU, UMA, UNPAB, UPU, SMAN 3 Medan, SMAN 5 Medan, SMAN 7 Medan, SMAN 13 Medan, SMKN 5 Medan, SMKN Binaan Provsu, MAN 1 Medan, SMKS Arrahman Medan.

Kemudian, SMKS Al Fatah Medan, SMKS Jambi Medan, SMKS Teladan Medan, SMKS Tritech Medan, SMAS Dharmawangsa Medan, SMAS Budisatria Medan, YP. Sinar Husni, SMKN 1 Percut Sei Tuan, SMAN 1 Percut Sei Tuan dan SMKS Mandiri Percut Sei Tuan.

2 Kali Kesempatan Mengikuti Ujian

Di USU, UTBK SBMPTN 2019 diikuti 54.360 peserta untuk dua gelombang. Dengan UTBK, peserta mendapat peluang untuk lolos di Program Studi (Prodi) yang diinginkan, dengan mengikuti 2 kali ujian.

“Tahun ini, pelaksanaan SBMPTN seluruhnya menggunakan metode UTBK. Peserta boleh mengikuti UTBK maksimal 2 kali dengan ketentuan sebagai berikut: mengikuti UTBK satu kali untuk kelompok Saintek selanjutnya UTBK satu kali untuk kelompok Soshum dan sebaliknya, atau dua kali untuk kelompok Saintek/Sosial Humaniora,” ungkap Wakil Rektor (WR) I, Prof Rosmayati kepada wartawan, usai meninjau pelaksanaan UTBK di sejumlah tempat di Kota Medan, Sabtu (13/4) pagi.

Dua jenis tes dalam UTBK terdiri dari tes potensi skolastik dan tes potensi akademik. Setiap jenis tes bisa menjadi penentu kompetensi peserta terhadap program studi yang dituju.

“Setiap program studi yang ditawarkan perguruan tinggi pada SBMPTN sudah memiliki data pembobotan tersendiri. Peserta tinggal menyesuaikan hasil tes UTBK dengan bobot program studinya. Sistem ini dinilai lebih mendorong peserta untuk benar-benar memilih program studi yang sesuai dengan kompetensinya,” jelasnya.

Rosmayati mengungkapkan UTBK menghindarkan peserta dari kesalahan pengisian. Karena berbasis teknologi, peserta tidak perlu repot menghitamkan lembar jawaban. Metode ini dinilai lebih mudah dikerjakan oleh peserta.

Katanya, ada keistimewaan dari metode UTBK dibandingkan dengan metode ujian tertulis cetak. Metode berbasis komputer yang dikembangkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI ini bertujuan agar perguruan tinggi bisa lebih tepat mendapatkan calon mahasiswa.

Dari hasil UTBK, peserta kemudian memiliki rekomendasi untuk memilih program studi yang cocok melalui jalur SBMPTN.”Kalau dahulu, kita hanya tahu kompetensi itu dari psikotes saat di SMA. Sekarang, dari 2 jenis tes yang ada dalam UTBK, setiap nilai tes yang diperoleh peserta bisa di-match-kan dengan program studi yang dituju,” paparnya.

Prof Rosmayati mengatakan UTBK merupakan prasyarat bagi siswa SMA sederajat untuk mengikuti proses SBMPTN 2019. Jika siswa-siswi SMA sederajat tidak mengikuti UTBK yang tinggal menunggu pelaksanaan tes, maka siswa tersebut tidak bisa mengikuti SBMPTN yang merupakan satu jalur seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.

Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya, bahwa proses SBMPTN diawali dari pendaftaran oleh siswa, lalu mengikuti ujian tulis berbasis paper. Walau ada juga yang UTBK di tahun 2018 namun masih terbatas, kemudian diumumkan peserta yang lulus masuk PTN tujuan.

Sedangkan tahun 2019 ini, proses SBMPTN diawali oleh pendaftaran UTBK, mengikuti tes UTBK, lalu mendapatkan skor UTBK. Skor tersebut kemudian digunakan untuk mengikuti proses pendaftaran SBMPTN. Selanjutnya diumumkan siswa-siswi SMA sederajat yang dinyatakan lulus.

Perubahan proses seleksi ini merupakan kebijakan Kemenristekdikti RI melalui LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi).

UTBK SMPTN 2019 di USU juga berlangsung dua gelombang. Gelombang pertama digelar pada 13 April hingga 4 Mei 2019. Dan gelombang II pada tanggal 11 Mei – 26 Mei 2019.

Pada pelaksanaan UTBK kali ini, USU menggandeng 18 mitra kerjasama, yang terdiri atas SMKN 7 Medan, SMKN 8 MEDAN. Kemudian, SMKN 9 MEDAN, SMKN 10 Medan, SMKS Telkom Shandy Putra, SMAS Brigjen Katamso, SMAN 1 Medan, SMAN 2 Medan, SMAN 4 Medan, SMAN 15 Medan, SMAS Santo Thomas 1 Medan, SMKS Multi Karya, YPI Miftahussalam Medan, YP Sultan Iskandar Muda Medan, SMK Dwi Warna Medan, Universitas Prima Indonesia Medan, AMIK MBP Medan. (gus)

Surat Suara Tercoblos Tak Dihitung

CELUP JARI: Warga Negara Indonesia mencelupkan jarinya ke tinta usai memberikan hak pilihnya di TPS yang ada di KBRI Kualalumpur, Minggu (14/4).
CELUP JARI: Warga Negara Indonesia mencelupkan jarinya ke tinta usai memberikan hak pilihnya di TPS yang ada di KBRI Kualalumpur, Minggu (14/4).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kasus surat-surat suara yang tercoblos di Negeri Jiran masih terus diinvestigasi. Polisi dua negara turun tangan mengungkap kasus ini, yakni dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Polis Diraja Malaysia (PDRM) sekaligus. Penantian akan titik terang kasus ini akan segera berakhir.

KPU yakin, kasus ini bakal terungkap. KPU menargetkan, kasus ini bakal terurai dengan jernih sebelum 17 April, yakni sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2019 di Indonesia. “Sebelum 17 April, selesai (kasus surat suara tercoblos di Malaysia),”n

kata Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid Tanthowi di sela pemutaran film ‘Suara April’ di XXI Ambarrukmo Plaza, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (14/4).

Komisioner KPU lainnya, Ilham Saputra memastikan, surat suara yang tercoblos di Selangor, Malaysia tidak akan dihitung dalam hasil Pemilu 2019. Hingga saat ini, KPU belum mendapat akses ke surat suara tersebut. “Dianggap tidak ada. Sampai sekarang (surat suara) tidak dihitung. Itu saja. Itu juga tidak tahu surat suara siapa, kami tidak diberi akses oleh Polis Diraja Malaysia,” ujar Komisioner KPU Ilham Saputra saat dimintai konfirmasi, Minggu (14/4).

Meski tidak akan dihitung, KPU belum mengambil langkah lanjutan mengenai surat suara tercoblos tersebut. Sebab, kata Ilham, KPU belum diberi akses oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM). “Itu nggak tahu nanti bagaimana oleh Polis Diraja Malaysia karena kami sampai sekarang tidak diberi akses,” ujar Ilham.

Dia mengatakan, tidak dihitungnya surat suara yang diduga tercoblos itu tidak akan mempengaruhi ketersediaan surat suara, khususnya untuk metode pemungutan lewat pos. Ilham menyebut, kondisi ini tidak mempengaruhi pemungutan suara bagi WNI di Malaysia. “Jadi jangan digeneralisasi terjadi di Malaysia, ini hanya terjadi di Kuala Lumpur, itu harus dipahami. Jadi yang pos sudah ada,” katanya.

Sementara, Polisi Malaysia masih melakukan investigasi. Mereka mendapat bantuan dari Polri, soalnya kasus ini tidak ada hubungannya dengan hukum di Malaysia. Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Polis Negara Polis Diraja Malaysia, Mohamad Fuzi Bin Harun yang diunggah di akun Facebook resminya, Minggu (14/4). “PDRM sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan bentuk tindakan yang dapat diambil untuk membantu pihak berwenang Republik Indonesia,” kata Moh Fuzi Harun dalam Bahasa Melayu Malaysia.

Di Indonesia, Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, memberi penjelasan soal penanganan kasus ini. Dia mengatakan kesimpulan kasus ini belum bisa diungkapkan ke publik pada hari ini. PDRM akan membuat kesimpulan dari investigasi yang dilakukan, Senin (15/4). “Belum bisa disampaikan (hasil pemeriksaan). Baru besok akan dibuat suatu kesimpulan sementara hasil pemeriksaan para pihak, kemudian analisa barang bukti yang ditemukan di lapangan,” kata Dedi Prasetyo di Jakarta International Ekspo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (14/4).

PDRM dibantu Polri dan Bawaslu sebagai saksi. Beberapa pihak yang sudah dimintai keterangan di antaranya Kelompok Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) dan Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri (Panwaslu LN). PDRM juga akan memanggil beberapa pihak lainnya yang dinilai tekait kasus tersebut.

Di Malaysia sendiri, pencoblosan dilaksanakan Minggu (24/4). WNI yang memiliki hak pilih masih dilayani di KBRI Kuala Lumpur di Malaysia meskipun sebelumnya disampaikan pencoblosan berakhir pukul 18.00 waktu setempat. Besarnya antusiasme membuat Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) masih membuka pelayanan pencoblosan meski telah melewati pukul 18.00.

Dari pantauan di KBRI Kuala Lumpur, Minggu (14/4), pukul 18.42 waktu setempat terlihat masih ada warga yang melakukan pencoblosan. Namun untuk pendaftaran pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK) sudah kosong.

Pada beberapa bilik tampak masih terdapat warga yang mencoblos. Namun jumlahnya lebih banyak berkurang.

PPLN Kuala Lumpur sebelumnya membuka layanan coblosan pada pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat. Namun rupanya setelah pukul 18.00, masih banyak WNI yang ingin menggunakan hak pilihnya. Komisioner KPU Hasyim Asy’ari yang berada di Kuala Lumpur menyampaikan banyak WNI yang memiliki izin kerja terbatas untuk mengikuti pencoblosan Pemilu 2019. PPLN pun disebutnya harus menyamakan waktu pencoblosan pemilih dari DPT dan pemilih dari daftar DPK.

“DPK itu kan mestinya kesempatannya nanti setelah pemilih DPT selesai. Nah sementara orang-orang ini kan ngakunya ada yang mau kerja, izinnya terbatas, ya kita pertimbangkan untuk segera dilayani,” ujar Hasyim.

Di Sydney Sempat Kisruh

Sementara Pencoblosan Pemilu di Sydney, Australia, sempat kisruh karena TPS ditutup saat masih ada WNI yang antre untuk mencoblos. Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney menjelaskan duduk perkaranya.

Pencoblosan di Sydney berlangsung pada Sabtu (13/4). Berdasarkan penjelasan yang dimuat di situs https://pemilusydney.org.au, pemungutan suara yang berada di wilayah kerja PPLN Sydney meliputi 4 TPSLN berlokasi di KJRI Sydney, 5 TPSLN berlokasi di Sydney Town Hall, 3 TPSLN berlokasi di Marrickville Community Centre, 3 TPSLN berlokasi di Yagoona Community, 3 TPSLN berlokasi di Good Luck Plaza, 2 TPSLN berlokasi di Sherwood State School-Brisbane, dan 2 TPSLN di Adelaide State Library.

“Hampir semua lokasi adalah gedung yang disewa,” demikian keterangan dari PPLN Sydney.

Pemungutan suara dimulai pukul 8.00 sampai 18.00 waktu setempat. Pelayanan pertamanya diberikan kepada pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) dan Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri (DPTbLN). DPTLN di PPLN Sydney sebanyak 25.381 pemilih. Pelayanan untuk pemilih DPTLN dan DPTbLN disebut berlangsung baik.

“Tidak sedikit pemilih yang datang adalah pemilih yang tidak terdaftar atau tidak tahu bahwa yang bersangkutan masuk dalam kriteria DPKLN (Daftar Pemilih Khusus Luar Negeri), yang mana DPKLN baru diperbolehkan mencoblos pada satu jam terakhir atau jam 17.00 sampai 18.00,” jelas PPLN Sydney.

Pemilih DPKLN adalah pemilih yang belum terdaftar sebagai DPT dan baru mendaftar setelah tanggal penetapan DPTLN (12 Desember 2018). PPLN Sydney mengaku sudah memberi penjelasan kepada pemilih yang terkendala soal lokasi TPS hingga metode POS atau TPS. “Menjelang jam 17.00 atau mendekati waktu bagi DPKLN untuk melakukan pencoblosan, antrean pemilih mencapai puncaknya. Pemilih DPKLN yang ingin mencoblos memenuhi pintu masuk lokasi gedung TPS berada,” jelas PPLN Sydney.

PPLN Sydney mengaku sudah berusaha mempercepat pelayanan terhadap pemilih. Tapi ketika waktu menunjukkan pukul 18.00, masih banyak orang berkumpul di depan pintu masuk lokasi gedung TPS. “Dengan berbagai pertimbangan dan musyawarah dengan Panwaslu, saksi, perwakilan Mabes Polri dan pihak keamanan gedung; terutama pertimbangan keamanan gedung dan waktu penggunaan gedung yang terbatas, maka penutupan pintu masuk gedung dilakukan pada pukul 18.00. Pemilih yang berada di luar gedung telah diberi penjelasan bahwa waktu pencoblosan telah berakhir, namun pelayanan masih dilakukan pada pemilih yang sudah memasuki gedung. Beberapa pemilih yang di luar gedung masih kurang puas meskipun telah diberi penjelasan oleh PPLN,” ungkap PPLN Sydney.

Pemilih yang sudah ada di gedung dilayani untuk mencoblos hingga pukul 19.00. Selanjutnya, KPPSLN menghitung sisa surat suara dan administrasi dokumen. Sewa gedung akhirnya diperpanjang hingga pukul 20.00. “Kotak suara digembok dan disegel dengan disaksikan oleh Panwaslu dan Saksi,” jelas PPLN Sydney. Logistik pemilu kemudian dikirim ke KJRI Sydney. Kotak suara baru akan dibuka untuk dilakukan penghitungan pada 17 April 2019. (bbs/dtc)