MEDAN, SUMUTPOS.CO – Institut Teknologi Sawit Indonesia menggelar pisah sambut dan pelantikan pengurus Masa Bakti 2023-2027 di Ruang Sidamanik, ITSI, Jalan Willem Iskandar, Medan, Jumat (6/10/2023) siang.
Pimpinan Yayasan Pendidikan Perkebunan Yogyakarta (YPPY), Adi Wijayanto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Aries Sukariawan, SP, MP dan jajaran, karena dedikasinya telah membawa nama ITSI lebih dikenal masyarakat luas.
“Beliau telah memberikan yang terbaik untuk perkembangan ITSI,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Adi Wijayanto juga mengatakan bahwa rektor ITSI Masa bakti 2023-2027 yaitu Purjianto SE MM beserta jajarannya yaitu, Eka Boby Febrianto, Msi, Febriana Roosmawati, SE, M. SC, Ak, CA, dan Ika Ucha Pradifta Rangkuti.
Selanjutnya pengambilan sumpah dan pelantikan yang di pimpinan langsung oleh Ir Sukaji, MM selaku Ketua YPPY. Kepemimpinan baru ditetapkan pada 29 september 2023.
Sementara itu, Mantan Rektor ITSI, Aries Sukariawan, SP, MP mengucapkan terima kasihnya karena kerja keras yang telah dilakukan memberikan dampak yang terbaik untuk PTPN maupun holding.
“Dengan pimpinan baru diharap kolaborasi dan sinergsi bisa terus berjalan, talent scout bisa terus dilanjutkan sebagai ruang mahasiswa dan lulusan bisa berkarier di PTPN dan holding. Kepada mahasiswa agar semangat, penuhi target untuk menyelesaikan studi tepat waktu, kepada seluruh pegawai atas sinergi dan dedikasi utk memajukan itsi smg mendapatkan balasan dari yg mahakuasa,” ungkapnya.
Sementara itu Purjianto, selalu Rektor baru terpilih menyampaikan siap mengemban amanah dan bertanggung jawab menjalankan jabatan, dan tak lupa beliau menyampaikan terima kasih kepada pimpinan sebelumnya atas tonggak tonggak pencapaiaan selama ini.
Seger Budiarjo, selaku Pembina YPPY mengatakan ITSI sebagai bagian penting dari holding PTPN bagi pilar perkembangan perkebunan nasional, LPP dan riset. Dua pilar ini bagian dari konglomerasi bedar yang bisa memberikan nilai tambah buat perusahaan.
“ITSI harus direformulasi, hal-hal baik akan diteruskan, alumni ITSI harus semakin banyak yg bergabung di PTPN. Civitas dan mahasiswa harus mampu melahirkan alumni yg sesuai dengan kebutuhan PTPN. Kompetisi, negosiasi, kritikal thingking, kritikal analitik, dan kemampuan komunikasi. Oleh karenanya, kurikulum di ITSI, maka perlu dievaluasi di sesuaikan dengan kepentingan industri, itu link and match dunia pendidkan dengan dunia usaha dan industri. Harus hasilkan alumni yang dibutuhkan pasar, tingkat komptisi yang baik, akhlak dan integrasi yang baik. Tidak jadi bagian dari 20 juta yang belum memperoleh kesempatan kerja,” ungkap Seger.(ika/ram)