26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Lima Fakta Hasil Pertemuan Nasdem dan Golkar

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Jakarta Barat, Rabu (1/2). Rombongan Surya Paloh disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Berikut fakta seputar pertemuan tersebut:

1. Parpol Pendukung Jokowi Harus Solid Bantu Pemerintah

Airlangga mengatakan, dalam pertemuan itu, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh mengajak bersyukur lantaran Indonesia telah melalui ketidakpastian dalam kurun tiga tahun terakhir, seperti pandemi Covid-19. “Nah, kita sekarang memasuki badai berikut yaitu ketidakpastian, kita tahu tapi kita tahu ada ketidakpastian,” ujar ujar Airlangga usai jamu Surya Paloh. “Nah, ini juga masuk di dalam tahun politik tetapi kita bersepakat bahwa partai politik pendukung bapak Presiden harus tetap solid. karena ini adalah momentum yang enggak boleh kita lepaskan,” imbuhnya.

2. Pemilu Proporsional Terbuka

Airlangga menegaskan, bahwa Partai Golkar dan Nasdem juga membahas terkait pelaksanaan pemilu. Salah satunya mengenai pemberlakuan UU Pemilu.

“Oleh karena itu, seperti dalam pertemuan sebelumnya Partai Golkar dan Partai Nasdem terus mendorong agar pemilihan umum itu dilakukan secara terbuka dan ini sudah jelas dalam pertemuan antara Partai Golkar dan Partai Nasdem,” ujar Airlangga.

3. Bahas Koalisi Pemilu 2024

Airlangga Hartarto mengakui, pertemuan itu turut akan membahas koalisi. “Nanti kita bahas (koalisi dengan NasDem),” kata Airlangga saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu 1 Februari 2023.

Pertemuan itu juga membahas posisi kedua partai. Namun, ia tak menjelaskan detail terkait posisi yang dimaksud.

“Pertama tentu terkait dengan posisi dari Partai Golkar dan Nasdem. Kedua silaturahmi, kan berlanjutan Partai Nasdem tentu sebagian besar juga alumni Pakai Golkar,” ujarnya. Namun, usai pertemuan keduanya memilih mengunci rapat sejauhmana penjajakan koalisi yang dibangun.

Sementara Surya Paloh saat disinggung kenapa tak berkunjung ke partai lain, ia mengaku, pihaknya masih mencoba menjajaki. Ia tak menampik akan adanya koalisi di antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Nasdem.

“Apakah perlu akan mungkin bergabung dengan KIB? ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan NasDem kan. Jadi probability, kemungkinan itu masih terbuka,” ujar Surya Paloh.

4. Golkar Jadi Prioritas Surya Paloh

Surya Paloh menjelaskan alasannya mengunjungi Golkar ketimbang Partai Demokrat dan PKS. Baginya, partai berlambang pohon beringin itu prioritas.

“Kenapa ngunjungi Golkar? Ya prioritas bagi NasDem. Ada satu romantisme. Ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi,” ujar Surya.

Ia mengaku, dirinya sudah bergabung ke Partai Golkar sejak umur 16 tahun. Puluhan tahun dirinya berada di barisan Partai Gokkar hingga usia 43 tahun.

“Jadi terlepas apapun juga kekurangan satu sama lain, tetapi modal kebersamaan. Catatan sejarah saling pemahaman, saya alumni Golkar adalah kebenaran. Jadi prioritas,” kata Surya.

5. Kunjungan ke Partai Lain

Surya Paloh mengungkapkan alasan partainya tak kunjungi partai lain. Saat ini, Partai NasDem masih mencoba mengunjungi partai lain.  “Yang lain kita baru mencoba. Baru mencoba,” tutur Surya.

Namun, kata Surya Paloh, usai bertemu Koalisi Gerindra dan PKB serta Golkar, kemungkinan pihaknya akan bertemu dengan PDIP. “Saya pikir keinginan itu sih ada, tinggal atur aja. Kita kasih kode-kode dulu,” ujar Surya Paloh, saat berkunjung ke Kantor DPP Partai Golkar, Rabu 1 Februari 2023.

Surya Paloh mengaku rencana pertemuan tersebut akan ia sampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Barangkali bagaimana kapan ibu Mega ada waktu yang baik, yakan. Mudah-mudahan suasana kebatinan sama, harapan penerimaan sama, jadi jelas ada. Itu intinya,” ujar Surya Paloh.

Menurut Surya Paloh, kepentingan bangsa adalah yang utama dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi nasional. “Semuanya kita mempunyai kepentingan untuk bagaimana membangun kesadaran masyarakat dalam menyerap informasi, mengolah informasi dan menjaga common sense sekaligus menjaga kepentingan stabilitas nasional untuk bersama membangun bangsa negara ini,” pungkasnya.(jpc/bbs/azw)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Jakarta Barat, Rabu (1/2). Rombongan Surya Paloh disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Berikut fakta seputar pertemuan tersebut:

1. Parpol Pendukung Jokowi Harus Solid Bantu Pemerintah

Airlangga mengatakan, dalam pertemuan itu, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh mengajak bersyukur lantaran Indonesia telah melalui ketidakpastian dalam kurun tiga tahun terakhir, seperti pandemi Covid-19. “Nah, kita sekarang memasuki badai berikut yaitu ketidakpastian, kita tahu tapi kita tahu ada ketidakpastian,” ujar ujar Airlangga usai jamu Surya Paloh. “Nah, ini juga masuk di dalam tahun politik tetapi kita bersepakat bahwa partai politik pendukung bapak Presiden harus tetap solid. karena ini adalah momentum yang enggak boleh kita lepaskan,” imbuhnya.

2. Pemilu Proporsional Terbuka

Airlangga menegaskan, bahwa Partai Golkar dan Nasdem juga membahas terkait pelaksanaan pemilu. Salah satunya mengenai pemberlakuan UU Pemilu.

“Oleh karena itu, seperti dalam pertemuan sebelumnya Partai Golkar dan Partai Nasdem terus mendorong agar pemilihan umum itu dilakukan secara terbuka dan ini sudah jelas dalam pertemuan antara Partai Golkar dan Partai Nasdem,” ujar Airlangga.

3. Bahas Koalisi Pemilu 2024

Airlangga Hartarto mengakui, pertemuan itu turut akan membahas koalisi. “Nanti kita bahas (koalisi dengan NasDem),” kata Airlangga saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu 1 Februari 2023.

Pertemuan itu juga membahas posisi kedua partai. Namun, ia tak menjelaskan detail terkait posisi yang dimaksud.

“Pertama tentu terkait dengan posisi dari Partai Golkar dan Nasdem. Kedua silaturahmi, kan berlanjutan Partai Nasdem tentu sebagian besar juga alumni Pakai Golkar,” ujarnya. Namun, usai pertemuan keduanya memilih mengunci rapat sejauhmana penjajakan koalisi yang dibangun.

Sementara Surya Paloh saat disinggung kenapa tak berkunjung ke partai lain, ia mengaku, pihaknya masih mencoba menjajaki. Ia tak menampik akan adanya koalisi di antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Nasdem.

“Apakah perlu akan mungkin bergabung dengan KIB? ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan NasDem kan. Jadi probability, kemungkinan itu masih terbuka,” ujar Surya Paloh.

4. Golkar Jadi Prioritas Surya Paloh

Surya Paloh menjelaskan alasannya mengunjungi Golkar ketimbang Partai Demokrat dan PKS. Baginya, partai berlambang pohon beringin itu prioritas.

“Kenapa ngunjungi Golkar? Ya prioritas bagi NasDem. Ada satu romantisme. Ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi,” ujar Surya.

Ia mengaku, dirinya sudah bergabung ke Partai Golkar sejak umur 16 tahun. Puluhan tahun dirinya berada di barisan Partai Gokkar hingga usia 43 tahun.

“Jadi terlepas apapun juga kekurangan satu sama lain, tetapi modal kebersamaan. Catatan sejarah saling pemahaman, saya alumni Golkar adalah kebenaran. Jadi prioritas,” kata Surya.

5. Kunjungan ke Partai Lain

Surya Paloh mengungkapkan alasan partainya tak kunjungi partai lain. Saat ini, Partai NasDem masih mencoba mengunjungi partai lain.  “Yang lain kita baru mencoba. Baru mencoba,” tutur Surya.

Namun, kata Surya Paloh, usai bertemu Koalisi Gerindra dan PKB serta Golkar, kemungkinan pihaknya akan bertemu dengan PDIP. “Saya pikir keinginan itu sih ada, tinggal atur aja. Kita kasih kode-kode dulu,” ujar Surya Paloh, saat berkunjung ke Kantor DPP Partai Golkar, Rabu 1 Februari 2023.

Surya Paloh mengaku rencana pertemuan tersebut akan ia sampaikan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Barangkali bagaimana kapan ibu Mega ada waktu yang baik, yakan. Mudah-mudahan suasana kebatinan sama, harapan penerimaan sama, jadi jelas ada. Itu intinya,” ujar Surya Paloh.

Menurut Surya Paloh, kepentingan bangsa adalah yang utama dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi nasional. “Semuanya kita mempunyai kepentingan untuk bagaimana membangun kesadaran masyarakat dalam menyerap informasi, mengolah informasi dan menjaga common sense sekaligus menjaga kepentingan stabilitas nasional untuk bersama membangun bangsa negara ini,” pungkasnya.(jpc/bbs/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/