Sebagai relawan Ahok, Ruhut mengaku terus berkomunikasi dengan tim pemenangan. Termasuk menghadiri acara-acara tim sukses. Bahkan, ia mengklaim ikut meyakinkan teman Ahok ketika ada partai politik ingin bergabung di belakang mantan Bupati Belitung Timur itu.
“Saya ingat sekali waktu parpol mau ikut bergabung. Saya ikut meyakinkan kawan-kawan relawan apa pun karena saya orang parpol, apa salahnya kalau ada parpol mau mendukung kan,” tambah Ruhut.
Menyikapi mundurnya Ruhut darui jabatannya sebagai Koordinator Politik Hukum dan HAM Partai Demokrat, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menilai, itu sikap yang wajar. “Sudah sepantasnya begitu. Baguslah kalau memang yang bersangkutan memang sudah merasa dan sadar,” tegas Roy saat dihubungi, Selasa (4/10).
Menurut Roy, saat ini ketupusan Ruhut sedang diproses di Komite Pengawas dan Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Hal tersebut lantaran keputusan Ruhut mendukung Ahok-Djarot.
Sementara, PDI Perjuangan merespons positif Ruhut Sitompul yang lantang mendukung dan membela Ahok dalam ajang Pilkada DKI Jakarta. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini bahkan membuka kesempatan untuk politikus Partai Demokrat tersebut untuk duduk dalam tim pemenangan Ahok.
Menurut Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira, pihaknya membuka pintu bagi Ruhut untuk bergabung dalam tim pemenangan Ahok. Apalagi, Ruhut selama ini konsisten membela Ahok yang berpasangan dengan kader PDIP, Djarot S Hidayat.
“Welcome lah. Dari awal Pak Ruhut memang punya sikap sendiri kan. Saya kira, ya untuk tim pemenangan dan dukungan, saya kira terbuka lah,” ujar Andreas di Jakarta, Selasa (4/10).
Ia menambahkan, masih ada perbaikan pada tim pemenangan Ahok-Djarot. Ruhut, kata Andreas, juga memiliki hak politik untuk secara resmi masuk dalam tim pemenangan duet incumbent itu. “Sebagai individu dia punya hak poltiik. Kita lihat lah,” ujar legislator asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu. (bbs/adz)