32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

PDIP, Gerindra, dan PKS Optimis Capai Target di Pemilu 2024, Caleg Terbantu Elektabilitas Capres

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perebutan kursi legislatif di masing-masing daerah pemilihan (Dapil) untuk Pemilu 2024 akan sangat kompetitif. Pasalnya, masing-masing parpol menempatkan kader terbaiknya di setiap dapil. Karenanya, raihan suara pun akan sangat tergantung pada strategi yang dikembangkan masing-masing partai.

Pengamatan politik dari Universitas Islam Negeri (UINSU), Faisal Riza menilai, partai besar seperti PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, tetap akan mendominasi tiga suara teratas. “Indikatornya, formasi para calon legislatif yang mereka pasang merupakan figur kuat dan terkenal,” kata Faisal kepada wartawan, Senin (6/11)n

Selain itu, kata Faisal, mesin partai mereka juga sudah dipanaskan sejak jauh hari. “Tim mereka telah bekerja jauh hari untuk sampai ke akar rumput. Kemudian, sumber daya keuangan. Faktor ini juga dimiliki para caleg di partai-partai besar. Kompetitor dari partai lain, saya lihat datang dari partai seperti Nasdem dan PKB. Mereka juga memasang figur potensial dan kuat untuk bersaing,” ujarnya.

Menurut Faisal, untuk raihan suara para caleg juga akan sangat terbantu dengan pasangan Capres-Cawapres yang mereka usung. Hal ini, semacam efek ekor yang menyertai popularitas figur capres-cawapres. “Maka partai seperti PDIP, yang mengusung Ganjar, Gerindra, mengusung Prabowo, Nasdem Anies, PKB Cak Imin, akan lebih mudah secara linier memperkenalkan kerja mereka kepada masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, Faisal mengatakan, polarisasi Capres-Cawapres itu juga pasti membawa dana promosi dan pembentukan opini yang massive dari nasional, menyebar di berbagai media yang tersedia. Ini pada gilirannya sangat membantu para caleg di Dapil.

Faisal menambahkan, problem mendasar bagi para caleg itu kalau mereka mengusung capres-cawapres yang berbeda dengan selera konstituennya. Misalnya di dapil 1 hingga 3. “Menurut saya atmosphere perubahan yang diusung pasangan AMIN cukup menggema. Nah, ini bisa menguntungkan caleg dengan partai pengusung. Sebaliknya, akan merepotkan yang lainnya,” tandasnya.

Terpisah, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut, Soetarto optimis perolehan suara dan jumlah kursi partainya untuk DPR RI akan bertambah dibanding Pemilu 2019. Jika pada Pemilu 2019 PDI Perjuangan meraih 7 kursi, pada Pemilu 2024 mereka yakin bisa menjadi 9 kursi DPR RI. “Kita optimis di Pileg 2024 nanti jumlah kursi di DPR RI dari Dapil Sumut, baik Sumut 1, Sumut 2, dan Sumut 3 akan meningkat,” kata Soetarto kepada Sumut Pos, Senin (6/11).

Untuk Dapil Sumut 1 dan Sumut 2, PDIP Sumut menargetkan penambahan masing-masing satu kursi, menjadi tiga kursi. Sedangkan untuk dapil Sumut 3, PDIP optimis bisa mempertahankan tiga kursi yang sudah ada.

Ditegaskannya, tidak ada keraguan bagi PDIP untuk bisa mencapai target tersebut pada Pileg 2024 mendatang. Pasalnya, caleg-caleg DPR RI asal Sumut yang akan maju di Pemilu 2024 merupakan kader-kader terbaik PDIP yang telah teruji di masyarakat. “Kita sangat optimis bisa mencapai 9 kursi di DPR RI (dari Sumut), caleg-caleg kita merupakan orang-orang terbaik yang sudah teruji,” katanya.

Selain fokus untuk memenangkan para caleg, sambung Soetarto, pihaknya di PDIP Sumut juga terus bekerja keras untuk memenangkan Pilpres 2024. “Pileg dan Pilpres ini akan seiring berjalan, dan kita optimis PDIP akan memenangkan Pileg. Begitu juga dengan Pilpres, kita yakin pasangan Ganjar – Mahfud yang akan memenangkannya,” pungkasnya.

Optimisme senada juga diusung Partai Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto ini juga menargetkan 9 kursi untuk DPR RI. Menurut Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut Sugiat Santoso, partainya menargetkan perolehan suara minimal 25 hingga 30 persen baik untuk DPRD kabupaten/kota, provinsi, dan DPR RI. “Setiap rapat koordinasi, minimal 25 persen maksimal 30 persen di setiap tingkatan. Kalau dapat 30 persen, sekitar 8 hingga 9 kursi DPR RI,” kata Sugiat kepada Sumut Pos, Senin (6/11).

Menurut Sugiat, target itu sudah disiapkan DPP Gerindra untuk dicapai pengurus partai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. “Sejak setahun lalu, kita sudah menyiapkan strategi dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan dan kelurahan. Sekaligus sayap-sayap partai kita maksimal penguatan pergerakan mencapai target di Pileg dan Pilpres,” jelasnya.

Sugiat pun optimis target yang telah ditetapkan DPP bisa tereralisasi, karena ada sosok Prabowo Subianto selaku Ketua Umum sekaligus Calon Presiden 2024. “Alhamdulillah, dan sangat optimis Pak Prabowo maju menjadi Capres berpasangan dengan Gibran. Dukungan dan semangat dibuktikan dari masyarakat. Setiap survei, Pak Prabowo selalu teratas,” ujarnya.

Dia juga yakin, masyarakat yang memilih Prabowo-Gibran di Pilpres akan juga memilih Partai Gerindra. “Ya pastinya sosok Pak Prabowo akan mendongkrak suara Gerindra di Pileg. Prabowo identik dengan Gerindra. Selain mesin partai menguatkan kemenangan Pak Prabowo, kita optimis dengan elaktabilitasnya yang terus meningkat. Kita sangat optimis, itu bisa meningkatkan perolehan suara tingkat DPR RI, DPRD Sumut, DPRD kabupaten/kota,” harapnya.

Senada, PKS juga memasang target perolehan kursi minimal 25 persen di DPR RI, DPRD Sumut, dan DPRD kabupaten/kota. “Sesuai amanat Rakernas PKS, target perolehan kursi Pemilu 2024 di semua dapil dan tingkatan adalah 25% dari jumlah kursi Pemilu 2019,” kata Ketua Bapilu DPW PKS Sumut Wasis W Pamungkas kepada Sumut Pos, kemarin.

Untuk mencapai target tersebut, kata Wasis, PKS lebih menekankan pada pertemuan langsung dengan masyarakat, dalam rangka mengedukasi politik, gagasan, dan bebas money politik. Selain itu, kata Wasis, PKS juga menyampaikan kinerja Fraksi PKS yang selama ini senantiasa mendukung kebijakan yang pro rakyat, sekaligus konsisten menolak kebijakan yang tidak pro rakyat seperti : RUU Cilaka, RUU IKN, kenaikan harga sembako, dan lain-lainnya. “Termasuk, protes keras terhadap genosida yang dilakukan oleh zionis Israel sebagai bentuk peran serta bebas aktif dalam menjaga perdamaian dunia,” ucap Wasis.

Dalam menyukseskan Pemilu 2024 jujur dan berkeadilan, Wasis menambahkan, PKS ikut serta dalam pengamanan suara dan mitigasi kecurangan dari pihak lain. “InsyaAllah semaksimal mungkin kami persiapkan mulai dari memilih Caleg yang lebih berwarna dan kompetitif, penetapan konsep pemenangan sejak tahun 2021 akhir, sampai pengamanan suara dan mitigasi kecurangan dari pihak lain,” pungkasnya. (map/gus/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perebutan kursi legislatif di masing-masing daerah pemilihan (Dapil) untuk Pemilu 2024 akan sangat kompetitif. Pasalnya, masing-masing parpol menempatkan kader terbaiknya di setiap dapil. Karenanya, raihan suara pun akan sangat tergantung pada strategi yang dikembangkan masing-masing partai.

Pengamatan politik dari Universitas Islam Negeri (UINSU), Faisal Riza menilai, partai besar seperti PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, tetap akan mendominasi tiga suara teratas. “Indikatornya, formasi para calon legislatif yang mereka pasang merupakan figur kuat dan terkenal,” kata Faisal kepada wartawan, Senin (6/11)n

Selain itu, kata Faisal, mesin partai mereka juga sudah dipanaskan sejak jauh hari. “Tim mereka telah bekerja jauh hari untuk sampai ke akar rumput. Kemudian, sumber daya keuangan. Faktor ini juga dimiliki para caleg di partai-partai besar. Kompetitor dari partai lain, saya lihat datang dari partai seperti Nasdem dan PKB. Mereka juga memasang figur potensial dan kuat untuk bersaing,” ujarnya.

Menurut Faisal, untuk raihan suara para caleg juga akan sangat terbantu dengan pasangan Capres-Cawapres yang mereka usung. Hal ini, semacam efek ekor yang menyertai popularitas figur capres-cawapres. “Maka partai seperti PDIP, yang mengusung Ganjar, Gerindra, mengusung Prabowo, Nasdem Anies, PKB Cak Imin, akan lebih mudah secara linier memperkenalkan kerja mereka kepada masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, Faisal mengatakan, polarisasi Capres-Cawapres itu juga pasti membawa dana promosi dan pembentukan opini yang massive dari nasional, menyebar di berbagai media yang tersedia. Ini pada gilirannya sangat membantu para caleg di Dapil.

Faisal menambahkan, problem mendasar bagi para caleg itu kalau mereka mengusung capres-cawapres yang berbeda dengan selera konstituennya. Misalnya di dapil 1 hingga 3. “Menurut saya atmosphere perubahan yang diusung pasangan AMIN cukup menggema. Nah, ini bisa menguntungkan caleg dengan partai pengusung. Sebaliknya, akan merepotkan yang lainnya,” tandasnya.

Terpisah, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut, Soetarto optimis perolehan suara dan jumlah kursi partainya untuk DPR RI akan bertambah dibanding Pemilu 2019. Jika pada Pemilu 2019 PDI Perjuangan meraih 7 kursi, pada Pemilu 2024 mereka yakin bisa menjadi 9 kursi DPR RI. “Kita optimis di Pileg 2024 nanti jumlah kursi di DPR RI dari Dapil Sumut, baik Sumut 1, Sumut 2, dan Sumut 3 akan meningkat,” kata Soetarto kepada Sumut Pos, Senin (6/11).

Untuk Dapil Sumut 1 dan Sumut 2, PDIP Sumut menargetkan penambahan masing-masing satu kursi, menjadi tiga kursi. Sedangkan untuk dapil Sumut 3, PDIP optimis bisa mempertahankan tiga kursi yang sudah ada.

Ditegaskannya, tidak ada keraguan bagi PDIP untuk bisa mencapai target tersebut pada Pileg 2024 mendatang. Pasalnya, caleg-caleg DPR RI asal Sumut yang akan maju di Pemilu 2024 merupakan kader-kader terbaik PDIP yang telah teruji di masyarakat. “Kita sangat optimis bisa mencapai 9 kursi di DPR RI (dari Sumut), caleg-caleg kita merupakan orang-orang terbaik yang sudah teruji,” katanya.

Selain fokus untuk memenangkan para caleg, sambung Soetarto, pihaknya di PDIP Sumut juga terus bekerja keras untuk memenangkan Pilpres 2024. “Pileg dan Pilpres ini akan seiring berjalan, dan kita optimis PDIP akan memenangkan Pileg. Begitu juga dengan Pilpres, kita yakin pasangan Ganjar – Mahfud yang akan memenangkannya,” pungkasnya.

Optimisme senada juga diusung Partai Gerindra. Partai besutan Prabowo Subianto ini juga menargetkan 9 kursi untuk DPR RI. Menurut Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut Sugiat Santoso, partainya menargetkan perolehan suara minimal 25 hingga 30 persen baik untuk DPRD kabupaten/kota, provinsi, dan DPR RI. “Setiap rapat koordinasi, minimal 25 persen maksimal 30 persen di setiap tingkatan. Kalau dapat 30 persen, sekitar 8 hingga 9 kursi DPR RI,” kata Sugiat kepada Sumut Pos, Senin (6/11).

Menurut Sugiat, target itu sudah disiapkan DPP Gerindra untuk dicapai pengurus partai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. “Sejak setahun lalu, kita sudah menyiapkan strategi dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan dan kelurahan. Sekaligus sayap-sayap partai kita maksimal penguatan pergerakan mencapai target di Pileg dan Pilpres,” jelasnya.

Sugiat pun optimis target yang telah ditetapkan DPP bisa tereralisasi, karena ada sosok Prabowo Subianto selaku Ketua Umum sekaligus Calon Presiden 2024. “Alhamdulillah, dan sangat optimis Pak Prabowo maju menjadi Capres berpasangan dengan Gibran. Dukungan dan semangat dibuktikan dari masyarakat. Setiap survei, Pak Prabowo selalu teratas,” ujarnya.

Dia juga yakin, masyarakat yang memilih Prabowo-Gibran di Pilpres akan juga memilih Partai Gerindra. “Ya pastinya sosok Pak Prabowo akan mendongkrak suara Gerindra di Pileg. Prabowo identik dengan Gerindra. Selain mesin partai menguatkan kemenangan Pak Prabowo, kita optimis dengan elaktabilitasnya yang terus meningkat. Kita sangat optimis, itu bisa meningkatkan perolehan suara tingkat DPR RI, DPRD Sumut, DPRD kabupaten/kota,” harapnya.

Senada, PKS juga memasang target perolehan kursi minimal 25 persen di DPR RI, DPRD Sumut, dan DPRD kabupaten/kota. “Sesuai amanat Rakernas PKS, target perolehan kursi Pemilu 2024 di semua dapil dan tingkatan adalah 25% dari jumlah kursi Pemilu 2019,” kata Ketua Bapilu DPW PKS Sumut Wasis W Pamungkas kepada Sumut Pos, kemarin.

Untuk mencapai target tersebut, kata Wasis, PKS lebih menekankan pada pertemuan langsung dengan masyarakat, dalam rangka mengedukasi politik, gagasan, dan bebas money politik. Selain itu, kata Wasis, PKS juga menyampaikan kinerja Fraksi PKS yang selama ini senantiasa mendukung kebijakan yang pro rakyat, sekaligus konsisten menolak kebijakan yang tidak pro rakyat seperti : RUU Cilaka, RUU IKN, kenaikan harga sembako, dan lain-lainnya. “Termasuk, protes keras terhadap genosida yang dilakukan oleh zionis Israel sebagai bentuk peran serta bebas aktif dalam menjaga perdamaian dunia,” ucap Wasis.

Dalam menyukseskan Pemilu 2024 jujur dan berkeadilan, Wasis menambahkan, PKS ikut serta dalam pengamanan suara dan mitigasi kecurangan dari pihak lain. “InsyaAllah semaksimal mungkin kami persiapkan mulai dari memilih Caleg yang lebih berwarna dan kompetitif, penetapan konsep pemenangan sejak tahun 2021 akhir, sampai pengamanan suara dan mitigasi kecurangan dari pihak lain,” pungkasnya. (map/gus/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/