26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Peta Kekuatan Pilpres 2024 di Sumut, Ganjar Solid, Pemilih Prabowo Pecah ke Anies

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga nama calon presiden (Capres) diyakini bakal adu kuat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ketiga nama tersebut yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan. Secara nasional, berdasarkan hasil survei dari sejumlah lembaga survei menempatkan Prabowo dan Ganjar saling bersaing ketat, sedangkan Anies selalu berada di posisi ketiga. Lantas, bagaimana peta kekuatan ketiga capres tersebut di Sumatera Utara?

BERDASARKAN Hasil survei Capres 2024 yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA sepekan lalu, untuk di Sumut, Prabowo Subianto meraih elektabilitas tertinggi dengan angka 50%, disusul Anies Baswedan dengan 32,6%, dan Ganjar Pranowo 16,2%. Meski begitu, pengamat politik asal Sumut, Dr Sakhyan Asmara menilai, Prabowo, Ganjar, dan Anies punya peluang yang sama besar untuk menang di Sumut pada Pemilu 2024. “Ketiganya, baik Ganjar, Prabowo, maupun Anies, akan berimbang di Sumut. Sebab, masyarakat Sumut adalah pemilih-pemilih fundamental,” kata Sakhyan kepada Sumut Pos, Kamis (8/6).

Menurut Sakhyan, Indonesia tidak bisa terlepas dari politik identitas, termasuk di Sumatera Utara yang begitu pluralisme. Sehingga di Sumut, masing-masing bakal calon presiden berpotensi memiliki kekuatan yang berimbang.

Misalnya saja seperti nama Ganjar Pranowo, Sakhyan meyakini, sosok politisi PDI Perjuangan itu akan meraih suara besar dari wilayah dataran tinggi, Pantai Barat, Pulau Nias, kawasan Tapanuli Utara dan sekitarnya, hingga kawasan Toba, Simalungun, Samosir dan sekitarnya. Sedangkan di kawasan Pantai Timur, yakni Labuhanbatu dan sekitarnya, hingga sebahagian Langkat, akan diperebutkan oleh Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Sakhyan pun menjelaskan, Kota Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang) hingga Langkat dan Serdang Bedagai, merupakan wilayah yang akan menjadi fokus bagi setiap kontestan politik di Sumut. Sebab, wilayah tersebut merupakan lumbung suara terbesar. Sehingga apabila menang di wilayah tersebut, maka akan memenangkan pemilihan di Sumut. “Tapi saya menilai, ketiganya juga akan berimbang di wilayah Medan, Binjai, Deliserdang dan sekitarnya,” sebutnya.

Terkait pengaruh partai politik terhadap ketiga bakal Capres, Sakhyan mengatakan, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik cukup rendah. Sehingga masyarakat akan lebih menilai sosok yang maju sebagai bakal calon presiden, bukan partai politik yang mendukungnya. “Kita yakin, masyarakat lebih menilai sosok, bukan parpol pendukung, khususnya di Sumatera Utara,” tutupnya.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin saleh Siregar juga menilai, pengaruh partai politik sebenarnya tidak terlalu signifikan terhadap perolehan suara Capres. “Yang mewarnai itu figur kandidat, popularitas, elektabilitas, kalau pengaruh partai politik tidak signifikan. Namun karena Pileg dan Pilpres digelar serentak, satu sisi caleg bisa diuntungkan dengan mensosialisasikan capres yang diusung partainya,” kata Arifin.

Dia pun menilai, perolehan suara Pilpres di Sumut bakal ketat. Bila merujuk perolehan suara Pilpres 2019, kata Arifin, ada indikasi pemilih di Sumut yang konsisten memilih Jokowi, akan memberikan suaranya ke Ganjar di Pilpres 2024. Sedangkan pemilih Prabowo, suaranya akan terpecah, sebagian ke Anies. “Berarti, Prabowo dan Anies pemilihnya relatif sama. Mereka akan berbagi suara. Dengan begitu, Ganjar bisa diprediki akan unggul, karena suaranya akan solid,” sebut Arifin.

Namun begitu, kata Arifin, imbas dari penolakan yang dilakukan Ganjar terhadap Timnas Israel sehingga berdampak pada batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, setidaknya sedikit berpengaruh terhadap pemilih pencinta sepakbola di Sumut. “Tapi, itu tidak signifikan mempengaruhi suara terhadap Ganjar di Sumut,” pungkasnya.

Sementara itu, pengamat politik asal Sumut lainnya, Dr Warjio juga menilai, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat Sumut terhadap partai politik cukup rendah. “Banyak masyarakat yang kecewa terhadap partai politik, sehingga tentu masyarakat akan lebih menilai sosok, bukan parpol pendukung,” sebut Warjio kepada Sumut Pos, Kamis (8/6).

Warjio juga menyebutkan, Sumut adalah salah satu provinsi dengan pemilih yang dinamis. “Khususnya dari sisi politik praktis, saya pikir Sumut ini salah satu yang sangat dinamis. Sebab, warga Sumut merupakan pemilih yang kritis,” kata Warjio.

Warga Sumut juga diyakini akan melihat potensi dan kemampuan sosok bakal calon presiden yang ada. Sebab, warga Sumut telah lama menginginkan perubahan besar dari sektor pembangunan. “Pembangunan di Sumut ini dinilai cukup tertinggal, tentu warga Sumut ingin sosok yang bisa membawa pembangunan besar,” tuturnya.

Lantas, di mana saja wilayah yang akan menjadi lumbung suara ketiganya? Warjio menilai, ketiganya punya kelompok pemilih yang berbeda, sehingga ketiganya akan memiliki lumbung suara yang tersebar di berbagai wilayah di Sumut.

Namun bila digolongkan lebih jauh, sambung Warjio, para pendukung Edy Rahmayadi pada Pemilihan Gubsu yang lalu diyakini akan banyak mendukung sosok Anies Baswedan. “Anies ini bukan kader parpol, tentu orang akan melihatnya murni sebagai sosok,” sebut Warjio.

Sementara, pemilih Bobby Nasution pada Pilkada Medan 2020 lalu diyakini akan memilih Ganjar Pranowo. Selain itu, sebagai politisi PDI Perjuangan, sosok Ganjar juga diyakini akan mendapatkan dukungan penuh dari partainya.

“Sementara untuk Prabowo, saat ini memang dinilai sebagai sosok yang ‘kurang menarik’, karena ada kekecewaan terhadap sosoknya. Kita tahu pada Pemilu 2019 lalu, masyarakat berharap Prabowo menjadi sosok oposisi. Walaupun begitu, Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, tentu elemen partai akan berjuang untuk memenangkannya,” pungkasnya.

Gerindra Optimis Prabowo Menang

Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut, Sugiat Santoso meyakini, Prabowo Subianto akan memenangkan Pilpres 2024, khususnya di Sumut. Kepada Sumut Pos, Sugiat mengatakan, berdasarkan hasil survey LSI Bakal Capres di Sumut, Prabowo Subianto unggul jauh dari nama-nama bakal Capres lainnya. “Namun hasil survey ini tidak membuat Partai Gerindra menjadi jumawa. Hasil tersebut justru menjadi motivasi bagi kita untuk terus berjuang keras dalam memenangkan Pak Prabowo di Pilpres tahun depan,” kata Sugiat kepada Sumut Pos, Kamis (8/6/2023).

Dikatakan Sugiat, dalam upaya memenangkan Prabowo, DPD Partai Gerindra Sumut terus melakukan konsolidasi hingga ke akar rumput, yakni dengan menggerakkan roda partai di tingkat DPC (kabupaten/kota), PAC (kecamatan), hingga perangkat terkecil Partai Gerindra. “Begitu juga dengan bacaleg-bacaleg yang kemarin kita daftarkan ke KPU untuk Pileg 2024 mendatang, semua telah kita minta agar ikut menggerakkan seluruh element yang ada untuk memenangkan Pak Prabowo,” ujarnya.

Terkait Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Langkat dan sekitarnya yang disebut sebagai lumbung suara terbesar di Sumut, Sugiat meyakini, Prabowo Subianto akan mendapatkan suara yang besar di ibukota Provinsi Sumut dan kabupaten/kota sekitarnya tersebut.

Pasalnya, hal itu dapat ditunjukkan dari hasil Pemilu 2019 lalu. Saat itu, Partai Gerindra mendapatkan perolehan kursi dalam jumlah yang besar di kabupaten/kota tersebut. “Seperti di Medan, Partai Gerindra meraih kursi pimpinan, bahkan Gerindra punya jumlah kursi yang sama (10 kursi) dengan PDIP. Kemudian di Deliserdang, Partai Gerindra justru mendapatkan posisi Ketua DPRD (kursi/suara terbanyak). Di Langkat juga begitu, kita pemenang kedua,” katanya.

Dijelaskan Sugiat, keyakinan Partai Gerindra bahwa Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024 juga semakin besar. Sebab, pihaknya meyakini bahwa para pemilih Jokowi di Pilpres 2019 lalu akan memilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Mengingat saat ini Prabowo Subianto telah bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo, yakni bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan RI.

“Dari hasil survei yang kita lakukan, pemilih Pak Jokowi di Pilpres 2019 lalu akan memilih Pak Prabowo pada Pilpres 2024. Ditambah lagi Pak Prabowo saat ini berada di dalam pemerintahan, kita yakin Pak Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024. Dan tentunya, Partai Gerindra akan berjuang keras dalam memenangkan Pak Prabowo,” pungkasnya.

Keyakinan yang sama di sampaikan Bendahara DPW PKB Sumut, Zeira Salim Ritonga. Dikatakannya, PKB telah berkomitmen dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo berpasangan dengan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Dia berharap Probowo-Muahaimin bisa bersama pada Pilpres 2024. Sebab, jika dipasangkan Probowo-Muhaimin, secara nasional kemenangan akan terwujud. “Khususnya di Sumut, Probowo-Muhaimin di urutan pertama hasil survei internal PKB, per Mei 2023, dengan elektabiltas 33 persen,” tandasnya. (map/gus/dwi/adz)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga nama calon presiden (Capres) diyakini bakal adu kuat pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ketiga nama tersebut yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Rasyid Baswedan. Secara nasional, berdasarkan hasil survei dari sejumlah lembaga survei menempatkan Prabowo dan Ganjar saling bersaing ketat, sedangkan Anies selalu berada di posisi ketiga. Lantas, bagaimana peta kekuatan ketiga capres tersebut di Sumatera Utara?

BERDASARKAN Hasil survei Capres 2024 yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA sepekan lalu, untuk di Sumut, Prabowo Subianto meraih elektabilitas tertinggi dengan angka 50%, disusul Anies Baswedan dengan 32,6%, dan Ganjar Pranowo 16,2%. Meski begitu, pengamat politik asal Sumut, Dr Sakhyan Asmara menilai, Prabowo, Ganjar, dan Anies punya peluang yang sama besar untuk menang di Sumut pada Pemilu 2024. “Ketiganya, baik Ganjar, Prabowo, maupun Anies, akan berimbang di Sumut. Sebab, masyarakat Sumut adalah pemilih-pemilih fundamental,” kata Sakhyan kepada Sumut Pos, Kamis (8/6).

Menurut Sakhyan, Indonesia tidak bisa terlepas dari politik identitas, termasuk di Sumatera Utara yang begitu pluralisme. Sehingga di Sumut, masing-masing bakal calon presiden berpotensi memiliki kekuatan yang berimbang.

Misalnya saja seperti nama Ganjar Pranowo, Sakhyan meyakini, sosok politisi PDI Perjuangan itu akan meraih suara besar dari wilayah dataran tinggi, Pantai Barat, Pulau Nias, kawasan Tapanuli Utara dan sekitarnya, hingga kawasan Toba, Simalungun, Samosir dan sekitarnya. Sedangkan di kawasan Pantai Timur, yakni Labuhanbatu dan sekitarnya, hingga sebahagian Langkat, akan diperebutkan oleh Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Sakhyan pun menjelaskan, Kota Medan, Binjai, Deliserdang (Mebidang) hingga Langkat dan Serdang Bedagai, merupakan wilayah yang akan menjadi fokus bagi setiap kontestan politik di Sumut. Sebab, wilayah tersebut merupakan lumbung suara terbesar. Sehingga apabila menang di wilayah tersebut, maka akan memenangkan pemilihan di Sumut. “Tapi saya menilai, ketiganya juga akan berimbang di wilayah Medan, Binjai, Deliserdang dan sekitarnya,” sebutnya.

Terkait pengaruh partai politik terhadap ketiga bakal Capres, Sakhyan mengatakan, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik cukup rendah. Sehingga masyarakat akan lebih menilai sosok yang maju sebagai bakal calon presiden, bukan partai politik yang mendukungnya. “Kita yakin, masyarakat lebih menilai sosok, bukan parpol pendukung, khususnya di Sumatera Utara,” tutupnya.

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Arifin saleh Siregar juga menilai, pengaruh partai politik sebenarnya tidak terlalu signifikan terhadap perolehan suara Capres. “Yang mewarnai itu figur kandidat, popularitas, elektabilitas, kalau pengaruh partai politik tidak signifikan. Namun karena Pileg dan Pilpres digelar serentak, satu sisi caleg bisa diuntungkan dengan mensosialisasikan capres yang diusung partainya,” kata Arifin.

Dia pun menilai, perolehan suara Pilpres di Sumut bakal ketat. Bila merujuk perolehan suara Pilpres 2019, kata Arifin, ada indikasi pemilih di Sumut yang konsisten memilih Jokowi, akan memberikan suaranya ke Ganjar di Pilpres 2024. Sedangkan pemilih Prabowo, suaranya akan terpecah, sebagian ke Anies. “Berarti, Prabowo dan Anies pemilihnya relatif sama. Mereka akan berbagi suara. Dengan begitu, Ganjar bisa diprediki akan unggul, karena suaranya akan solid,” sebut Arifin.

Namun begitu, kata Arifin, imbas dari penolakan yang dilakukan Ganjar terhadap Timnas Israel sehingga berdampak pada batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, setidaknya sedikit berpengaruh terhadap pemilih pencinta sepakbola di Sumut. “Tapi, itu tidak signifikan mempengaruhi suara terhadap Ganjar di Sumut,” pungkasnya.

Sementara itu, pengamat politik asal Sumut lainnya, Dr Warjio juga menilai, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat Sumut terhadap partai politik cukup rendah. “Banyak masyarakat yang kecewa terhadap partai politik, sehingga tentu masyarakat akan lebih menilai sosok, bukan parpol pendukung,” sebut Warjio kepada Sumut Pos, Kamis (8/6).

Warjio juga menyebutkan, Sumut adalah salah satu provinsi dengan pemilih yang dinamis. “Khususnya dari sisi politik praktis, saya pikir Sumut ini salah satu yang sangat dinamis. Sebab, warga Sumut merupakan pemilih yang kritis,” kata Warjio.

Warga Sumut juga diyakini akan melihat potensi dan kemampuan sosok bakal calon presiden yang ada. Sebab, warga Sumut telah lama menginginkan perubahan besar dari sektor pembangunan. “Pembangunan di Sumut ini dinilai cukup tertinggal, tentu warga Sumut ingin sosok yang bisa membawa pembangunan besar,” tuturnya.

Lantas, di mana saja wilayah yang akan menjadi lumbung suara ketiganya? Warjio menilai, ketiganya punya kelompok pemilih yang berbeda, sehingga ketiganya akan memiliki lumbung suara yang tersebar di berbagai wilayah di Sumut.

Namun bila digolongkan lebih jauh, sambung Warjio, para pendukung Edy Rahmayadi pada Pemilihan Gubsu yang lalu diyakini akan banyak mendukung sosok Anies Baswedan. “Anies ini bukan kader parpol, tentu orang akan melihatnya murni sebagai sosok,” sebut Warjio.

Sementara, pemilih Bobby Nasution pada Pilkada Medan 2020 lalu diyakini akan memilih Ganjar Pranowo. Selain itu, sebagai politisi PDI Perjuangan, sosok Ganjar juga diyakini akan mendapatkan dukungan penuh dari partainya.

“Sementara untuk Prabowo, saat ini memang dinilai sebagai sosok yang ‘kurang menarik’, karena ada kekecewaan terhadap sosoknya. Kita tahu pada Pemilu 2019 lalu, masyarakat berharap Prabowo menjadi sosok oposisi. Walaupun begitu, Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, tentu elemen partai akan berjuang untuk memenangkannya,” pungkasnya.

Gerindra Optimis Prabowo Menang

Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumut, Sugiat Santoso meyakini, Prabowo Subianto akan memenangkan Pilpres 2024, khususnya di Sumut. Kepada Sumut Pos, Sugiat mengatakan, berdasarkan hasil survey LSI Bakal Capres di Sumut, Prabowo Subianto unggul jauh dari nama-nama bakal Capres lainnya. “Namun hasil survey ini tidak membuat Partai Gerindra menjadi jumawa. Hasil tersebut justru menjadi motivasi bagi kita untuk terus berjuang keras dalam memenangkan Pak Prabowo di Pilpres tahun depan,” kata Sugiat kepada Sumut Pos, Kamis (8/6/2023).

Dikatakan Sugiat, dalam upaya memenangkan Prabowo, DPD Partai Gerindra Sumut terus melakukan konsolidasi hingga ke akar rumput, yakni dengan menggerakkan roda partai di tingkat DPC (kabupaten/kota), PAC (kecamatan), hingga perangkat terkecil Partai Gerindra. “Begitu juga dengan bacaleg-bacaleg yang kemarin kita daftarkan ke KPU untuk Pileg 2024 mendatang, semua telah kita minta agar ikut menggerakkan seluruh element yang ada untuk memenangkan Pak Prabowo,” ujarnya.

Terkait Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Langkat dan sekitarnya yang disebut sebagai lumbung suara terbesar di Sumut, Sugiat meyakini, Prabowo Subianto akan mendapatkan suara yang besar di ibukota Provinsi Sumut dan kabupaten/kota sekitarnya tersebut.

Pasalnya, hal itu dapat ditunjukkan dari hasil Pemilu 2019 lalu. Saat itu, Partai Gerindra mendapatkan perolehan kursi dalam jumlah yang besar di kabupaten/kota tersebut. “Seperti di Medan, Partai Gerindra meraih kursi pimpinan, bahkan Gerindra punya jumlah kursi yang sama (10 kursi) dengan PDIP. Kemudian di Deliserdang, Partai Gerindra justru mendapatkan posisi Ketua DPRD (kursi/suara terbanyak). Di Langkat juga begitu, kita pemenang kedua,” katanya.

Dijelaskan Sugiat, keyakinan Partai Gerindra bahwa Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024 juga semakin besar. Sebab, pihaknya meyakini bahwa para pemilih Jokowi di Pilpres 2019 lalu akan memilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Mengingat saat ini Prabowo Subianto telah bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo, yakni bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan RI.

“Dari hasil survei yang kita lakukan, pemilih Pak Jokowi di Pilpres 2019 lalu akan memilih Pak Prabowo pada Pilpres 2024. Ditambah lagi Pak Prabowo saat ini berada di dalam pemerintahan, kita yakin Pak Prabowo akan memenangkan Pilpres 2024. Dan tentunya, Partai Gerindra akan berjuang keras dalam memenangkan Pak Prabowo,” pungkasnya.

Keyakinan yang sama di sampaikan Bendahara DPW PKB Sumut, Zeira Salim Ritonga. Dikatakannya, PKB telah berkomitmen dengan Gerindra untuk mengusung Prabowo berpasangan dengan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Dia berharap Probowo-Muahaimin bisa bersama pada Pilpres 2024. Sebab, jika dipasangkan Probowo-Muhaimin, secara nasional kemenangan akan terwujud. “Khususnya di Sumut, Probowo-Muhaimin di urutan pertama hasil survei internal PKB, per Mei 2023, dengan elektabiltas 33 persen,” tandasnya. (map/gus/dwi/adz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/