25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Jokowi Tuang Air ke Gelas Mega

Mega mengatakan pihak-pihak yang mengusung independensi tersebut didukung para pemilik modal yang berlawanan dengan rakyat kecil. “Banyak penumpang gelap yang menunggangi,” katanya.

Selain itu, Mega menegaskan agar Indonesia tegas dalam renegosiasi kontrak minyak dan gas karena banyak yang akan berakhir. Pemerintah, kata Mega, juga harus memperkuat badan usaha milik negara. “Politik dan ekonomi harus berdiri di atas kaki sendiri,” ujarnya.

Secara terbuka, Mega mengingatkan bahwa beberapa kali dirinya ‘ditusuk’ dari belakang oleh rekan-rekan politiknya. Oleh karena itu, dia meminta seluruh kader PDIP tidak melakukan cara-cara kotor politik seperti itu.

“Politik bukan praktik menang-menangan untuk kekuasaan, itu yang membuat saya bertahan, padahal banyak pengkhianatan. Saya berulang kali ditusuk dari belakang. Alhamdulillah, saya tetap diberi kesabaran dan kekuatan oleh Tuhan,” katanya.

Mega menekankan kepada seluruh kader PDIP untuk berpolitik secara santun dan tetap mementingkan idealisme.

Selain tepuk tangan, suara-suara dari bangku peserta juga terdengar cukup menyengat, saat Mega kembali menyindir pihak-pihak yang hanya ingin mengeruk keuntungan dari kekuasaan. “Jangan jadi penghianaaat…” teriak salah seorang peserta.

Di akhir pidatonya, Mega juga terbawa rasa haru yang tampak sudah dia pendam sejak berdiri di mimbar. “Semoga Allah SWT selalu menemani dan menjaga gerak langkah perjuangan kita bersama,” kata Mega dengan raut tampak sedih dan suara terbata-bata.

“Akhirnya dengan penuh rasa syukur dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Kongres IV PDIP dengan resmi saya nyatakan dibuka,” tutup Mega disambut standing ovation.

Sejauh pantauan wartawan, di arena kongres, setidaknya jalan di sekitar Hotel The Grand Bali Beach dipenuhi spanduk, poster, dan baliho yang berwarna merah. Atribut tersebut memajang foto Megawati dengan dibubuhi tulisan ‘Sukseskan Kongres IV PDIP’.

Sementara di sekitar lokasi kongres, nuansa merah juga menyemiluti sejumlah ruang, seperti spanduk, penjor (hiasan bambu dengan janur khas Bali), serta bendera PDIP. Lalu sejumlah petugas masih tampak sibuk mempersiapkan tahapan finalisasi. Di sisi lain, para kader telah tampak di lokasi hotel tersebut.

Penyelenggaraan kongres ini juga menarik antuasiasme para pedagang. Pasalnya di lokasi telah banyak para pedagang yang menjajakan atribut di sekitar hotel. Mereka semua menjual pin, bros, dan atribut-atribut mantan Presiden Soekarno, serta berbagai hal terkait PDIP.

Mega mengatakan pihak-pihak yang mengusung independensi tersebut didukung para pemilik modal yang berlawanan dengan rakyat kecil. “Banyak penumpang gelap yang menunggangi,” katanya.

Selain itu, Mega menegaskan agar Indonesia tegas dalam renegosiasi kontrak minyak dan gas karena banyak yang akan berakhir. Pemerintah, kata Mega, juga harus memperkuat badan usaha milik negara. “Politik dan ekonomi harus berdiri di atas kaki sendiri,” ujarnya.

Secara terbuka, Mega mengingatkan bahwa beberapa kali dirinya ‘ditusuk’ dari belakang oleh rekan-rekan politiknya. Oleh karena itu, dia meminta seluruh kader PDIP tidak melakukan cara-cara kotor politik seperti itu.

“Politik bukan praktik menang-menangan untuk kekuasaan, itu yang membuat saya bertahan, padahal banyak pengkhianatan. Saya berulang kali ditusuk dari belakang. Alhamdulillah, saya tetap diberi kesabaran dan kekuatan oleh Tuhan,” katanya.

Mega menekankan kepada seluruh kader PDIP untuk berpolitik secara santun dan tetap mementingkan idealisme.

Selain tepuk tangan, suara-suara dari bangku peserta juga terdengar cukup menyengat, saat Mega kembali menyindir pihak-pihak yang hanya ingin mengeruk keuntungan dari kekuasaan. “Jangan jadi penghianaaat…” teriak salah seorang peserta.

Di akhir pidatonya, Mega juga terbawa rasa haru yang tampak sudah dia pendam sejak berdiri di mimbar. “Semoga Allah SWT selalu menemani dan menjaga gerak langkah perjuangan kita bersama,” kata Mega dengan raut tampak sedih dan suara terbata-bata.

“Akhirnya dengan penuh rasa syukur dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Kongres IV PDIP dengan resmi saya nyatakan dibuka,” tutup Mega disambut standing ovation.

Sejauh pantauan wartawan, di arena kongres, setidaknya jalan di sekitar Hotel The Grand Bali Beach dipenuhi spanduk, poster, dan baliho yang berwarna merah. Atribut tersebut memajang foto Megawati dengan dibubuhi tulisan ‘Sukseskan Kongres IV PDIP’.

Sementara di sekitar lokasi kongres, nuansa merah juga menyemiluti sejumlah ruang, seperti spanduk, penjor (hiasan bambu dengan janur khas Bali), serta bendera PDIP. Lalu sejumlah petugas masih tampak sibuk mempersiapkan tahapan finalisasi. Di sisi lain, para kader telah tampak di lokasi hotel tersebut.

Penyelenggaraan kongres ini juga menarik antuasiasme para pedagang. Pasalnya di lokasi telah banyak para pedagang yang menjajakan atribut di sekitar hotel. Mereka semua menjual pin, bros, dan atribut-atribut mantan Presiden Soekarno, serta berbagai hal terkait PDIP.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/