Dari informasi yang dihimpun, perhelatan akbar tersebut dihadiri sedikitnya 2.000 peserta yang di antaranya terdiri atas 34 DPP dengan 102 utusan dan 514 DPC dengan 1.542 perwakilan.
Seluruh ketua umum partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) hadir di kongres tersebut, seperti Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum Hanura Wiranto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PKPI Sutiyoso, dan Ketum PPP hasil Muktamar V Surabaya, Romahurmuziy. Kemudian dari Koalisi Merah Putih (KMP) diwakilkan oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Disinggung soal wacana regenerasi di tubuh PDIP, Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, calon penganti Mega sudah dipersiapkan mulai dari sekarang. Karena tidak mungkin putri dari Presiden RI pertama Soekarno tersebut didampuk menjadi ketua umum secara terus menerus.
“Oh pasti (ada pergantian Megawati), karena itu sebagai sebuah proses regenerasi sebagai fungsi parpol,” ujar Hasto kepada wartawan di lobi Hotel Inna Grand Bali Beach, Bali, Kamis (9/4).
Politikus senior PDIP Tubagus Hasanuddin menyatakan ada tiga figur yang saat ini berpeluang mengisi jabatan Sekretaris Jenderal PDIP dalam ‘kabinet’ baru Mega. Ketiga nama itu adalah Hasto Kristiyanto, Ahmad Basarah, dan Eriko Sotarduga.
“Mereka bertiga saat ini menduduki jabatan Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, dan amat bisa dipromosikan menjadi Sekjen,” kata Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu, Kamis (9/4).
Khusus Hasto, saat ini ia bahkan menjabat Pelaksana Tugas Sekjen PDIP selepas Tjahjo Kumolo bergabung sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Kerja Jokowi. Hasto pun sehari-hari berada di rumah Mega di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ia bisa dibilang ‘tangan kanan’ Mega.
Menurut Hasanuddin, ada tiga persyaratan yang harus dimiliki Sekjen PDIP, yakni dekat dan paham dengan Mega, memiliki kompetensi dan pengalaman, serta tidak terikat dengan jabatan eksekutif di pemerintahan.
“Sebab Sekjen harus bisa mencurahkan pemikiran dan tenaganya untuk kepentingan partai. Ini juga yang membuat Sekjen bukan jabatan yang bisa dirangkap. Dia harus all-out untuk partai,” ujar Hasanuddin.
Hal senada dikemukakan Juru Bicara PDIP Eva Kusuma Sundari. “Puan sudah kena aturan (Jokowi) enggak boleh rangkap jabatan. Tapi Mbak Puan bisa memilih, mau di kabinet atau DPP PDIP. Yang jelas, akan tak mengenakkan secara politik jika dia meninggalkan kabinet yang baru mulai kerja,” ujarnya.
Kecuali, kata Eva, Jokowi bersedia mengubah aturan yang tak membolehkan menteri-menterinya rangkap jabatan di partai politik. “Tapi masak berubah aturan hanya karena Puan,” ujar dia.
Sumber lainnya di internal PDIP berpendapat Hasto Kristiyanto dan Eriko Sotarduga paling berpotensi dipilih Megawati menjadi Sekjen PDIP. “Ada dua alasan. Pertama, mereka sudah lama melayani Ibu Mega, jadi mengerti betul Mega. Kedua, mereka Wasekjen –posisi yang amat natural untuk naik ke Sekjen,” ujarnya.
Siapapun Sekjen PDIP nantinya, kata Eva, hal itu bakal ditentukan sendiri oleh Mega yang kembali dikukuhkan sebagai ketua umum pada Kongres IV PDIP, kali ini. (adk/jpnn/bbs/val)