31.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Agung: Golkar Sumut Expired

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Agung Laksono saat memberi keterangan pada wartawan  terkait kisruh Golkar di Medan Club, Jumat (10/4/2015).
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Agung Laksono saat memberi keterangan pada wartawan terkait kisruh Golkar di Medan Club, Jumat (10/4/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya penolakan dari kubu ARB atas rencana rapat konsolidasi Golkar Sabtu (11/4/2015) hari ini di Tiara Convention Hall, Medan, ditanggapi oleh Agung Laksono. Agung yang hadir dalam pertemuan internal persiapan Konsolidasi Nasional Kader Golkar se-Sumut tadi malam mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sebuah keniscayaan dalam rangka perbaikan partai, tidak dalam rangka pecat memecat atau mengundang kekisruhan.

“Jadi kunjungan saya ke sini (Sumut) adalah dalam rangka melaksanakan amanat Mahkamah Partai. Sebagai misi penyelamatan partai,” katanya saat silaturahim dengan kader Golkar Sumut di Medan Club.

Terkait soal adanya pernyataan dari Ajib Shah terkait pemecatan sejumlah pengurus dan jabatan anggota dewan (DPRD) di fraksi serta alat kelengkapan, yang mengakui kepengurusan Plt versi Munas Ancol, Agung mengatakan jika hal tersebut tidak dapat dilakukan sebab masa baktinya sudah habis. Karenanya, Plt yang kemudian berhak melaksanakan tugas kepartaian atau caretaker untuk mempersiapkan pelaksanaan musda, sesuai tingkatannya di daerah.

“Soal pemecatan itu bukan wewenang mereka karena sudah habis masa berlakunya, sudah ekspired. Nanti sebaiknya, (pengurus) DPD hasil Musda, silahkan lakukan perubahan-perubahan. Kalau sekarang, apa yang ada kita teruskan saja dulu,” terangnya.

Dirinya pun tidak ingin terlalu jauh membahas mengenai ancaman pergantian jabatan anggota dewan di legislatif. Termasuk untuk mengusik kedudukan ketua DPRD Sumut yang kini diemban Ajib Shah. Begitu juga dirinya mengingatkan untuk tidak melakukan apapun terkait komposisi di legislatif daerah.

“Saya pikir pimpinan DPRD mengetahui ini, jangan grasak-grusuk dan jangan teror dibalas teror. Yang terpenting, roda organisasi harus jalan. Soal Ajib Shah, itu biasa,” sebutnya.

Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Agung Laksono saat memberi keterangan pada wartawan  terkait kisruh Golkar di Medan Club, Jumat (10/4/2015).
Foto: TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Agung Laksono saat memberi keterangan pada wartawan terkait kisruh Golkar di Medan Club, Jumat (10/4/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya penolakan dari kubu ARB atas rencana rapat konsolidasi Golkar Sabtu (11/4/2015) hari ini di Tiara Convention Hall, Medan, ditanggapi oleh Agung Laksono. Agung yang hadir dalam pertemuan internal persiapan Konsolidasi Nasional Kader Golkar se-Sumut tadi malam mengatakan, kegiatan tersebut merupakan sebuah keniscayaan dalam rangka perbaikan partai, tidak dalam rangka pecat memecat atau mengundang kekisruhan.

“Jadi kunjungan saya ke sini (Sumut) adalah dalam rangka melaksanakan amanat Mahkamah Partai. Sebagai misi penyelamatan partai,” katanya saat silaturahim dengan kader Golkar Sumut di Medan Club.

Terkait soal adanya pernyataan dari Ajib Shah terkait pemecatan sejumlah pengurus dan jabatan anggota dewan (DPRD) di fraksi serta alat kelengkapan, yang mengakui kepengurusan Plt versi Munas Ancol, Agung mengatakan jika hal tersebut tidak dapat dilakukan sebab masa baktinya sudah habis. Karenanya, Plt yang kemudian berhak melaksanakan tugas kepartaian atau caretaker untuk mempersiapkan pelaksanaan musda, sesuai tingkatannya di daerah.

“Soal pemecatan itu bukan wewenang mereka karena sudah habis masa berlakunya, sudah ekspired. Nanti sebaiknya, (pengurus) DPD hasil Musda, silahkan lakukan perubahan-perubahan. Kalau sekarang, apa yang ada kita teruskan saja dulu,” terangnya.

Dirinya pun tidak ingin terlalu jauh membahas mengenai ancaman pergantian jabatan anggota dewan di legislatif. Termasuk untuk mengusik kedudukan ketua DPRD Sumut yang kini diemban Ajib Shah. Begitu juga dirinya mengingatkan untuk tidak melakukan apapun terkait komposisi di legislatif daerah.

“Saya pikir pimpinan DPRD mengetahui ini, jangan grasak-grusuk dan jangan teror dibalas teror. Yang terpenting, roda organisasi harus jalan. Soal Ajib Shah, itu biasa,” sebutnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/