32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Prabowo-Gibran Menguat

SUMUTPOS.CO – Nama Gibran Rakabuming kian mengemuka sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto. Arus dukungan terus mengalir di internal Partai Gerindra. Setelah sejumlah DPC, giliran organisasi sayap Partai Gerindra, Satria, yang mendeklarasikan dukungannya.

Bambang Haryadi, Ketua Umum PP Satria menyatakan, pihaknya sudah menyerap aspirasi anggota dari berbagai level kepengurusan. Hasilnya, suara mayoritas mengarah ke nama Gibran. “Untuk itu, hari ini kami mendeklarasikan dan mengusulkan kepada Bapak Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendampingi Pak Prabowo di Pemilu Presiden 2024 adalah Mas Gibran,” ujarnya kemarin (10/10).

Menurut Bambang, situasi politik saat ini cukup stabil. Itu tidak terlepas dari baiknya hubungan antara Prabowo dan Presiden Jokowi. Pihaknya menilai Gibran bisa menjadi representasi Jokowi. “Kita berharap ini dapat dilanjutkan. Kita tidak ingin terbelah seperti dua pemilu sebelumnya,” imbuh anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra itu.

Prabowo-Gibran, kata Bambang, menjadi kombinasi yang pas. Di satu sisi, Prabowo dengan ketegasan dan keberaniannya dibutuhkan di tengah situasi geopolitik yang dinamis. Di sisi lain, sosok Gibran dirasa relevan untuk mengakomodasi perwakilan generasi muda yang saat ini menjadi mayoritas pemilih.

Soal kapasitas, Bambang meyakini bahwa usia bukan ukuran. Buktinya, sejumlah negara bisa dipimpin anak muda seperti Prancis dan Irlandia. Di dalam negeri, juga banyak kepala daerah muda. “Solo (dipimpin Gibran) berkembang pesat. Jadi kota tujuan wisata,” ujarnya.

Soal kesediaan Gibran, Bambang menyebutkan, sejauh ini tidak ada sinyal penolakan. Untuk partai koalisi, dia justru meyakini bahwa putra sulung Presiden Jokowi itu bisa menjadi titik temu. Mengingat, semua partai di internal KIM memasukkan opsi Gibran.

Terpisah, dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam memandang, kubu Prabowo masih menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan umur capres-cawapres. Di sisi lain, pihak Ganjar Pranowo menanti siapa nama cawapres Prabowo.

Menurut Umam, jika MK mengabulkan uji materi tersebut, sangat mungkin Gibran yang akan mendampingi Prabowo. “Hampir pasti Gibran akan menjadi cawapres Prabowo,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Dalam pandangan Umam, ada sisi positif jika Gibran menjadi cawapres Prabowo. Gibran bisa dianggap sebagai titik temu dari proses negosiasi yang alot di internal KIM. Terutama di tengah tarik-menarik antara Golkar dan PAN yang menginginkan Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo. “Pencawapresan Gibran juga bisa menjadi mesin politik untuk menggerus suara pendukung Ganjar di basis-basis wilayah yang dikuasai PDIP,” katanya.

Namun di sisi lain, pencawapresan Gibran juga berpotensi menciptakan “perang bubat” antara kubu Prabowo dan PDIP. “Yang lagi-lagi (PDIP) akan merasa dikhianati, dilangkahi, dan diabaikan oleh keluarga Jokowi,” paparnya.

Pandangan Umam, jika Gibran jadi cawapres Prabowo, PDIP sangat mungkin akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Bobby Nasution (menantu Jokowi), dan Jokowi sendiri. Di saat yang sama, pencawapresan Gibran juga sedang ditunggu-tunggu oleh para rival politik Jokowi sebagai narasi politik dinasti. “(Narasi politik dinasti, Red) akan menjadi amunisi yang sangat efektif untuk menghantam legitimasi dan kredibilitas politik Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Sementara itu, parpol di KIM masih irit komentar ihwal kans Gibran jadi cawapres Prabowo. “Kita tunggu (putusan) dari MK,” kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Rapat sekretaris jenderal partai beberapa hari lalu, kata Airlangga, hanya membahas program visi dan misi capres. Sementara nama cawapres akan dirapatkan di kemudian hari. “As soon as possible,” ujarnya.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terang-terangan menegaskan bahwa partainya mengusung Erick Thohir. Menurut dia, Gibran memang cukup sukses menjadi wali kota. “Apa-apa sukses. Tapi, saya mengusulkan Pak Erick,” ucapnya.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep juga menanggapi usulan Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres bagi Prabowo Subianto. Kaesang mengaku, belum memiliki keputusan partai untuk mendukung Gibran dalam Pilpres 2024 atau tidak. “Ya kita lihat nanti, kalau saya kan membawa nama partai, itu kan personal, beda,” kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).

Meski PSI santer dikabarkan dekat dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo, Kaesang belum memastikan sikap politiknya terhadap kemungkinan Prabowo berpasangan dengan Gibran. “Ya belum tentu (mendukung), balik lagi kita akan tanya dulu ke teman-teman dulu,” ucap Kaesang.

Dia menegaskan, arah dukungan PSI akan mempertimbangkan aspirasi dari DPD dan DPW PSI di seluruh Indonesia.

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo juga angkat bicara soal nama Gibran menguat sebagai bakal Cawapres Prabowo. Meski menyerahkan keputusan pada Gibran, Rudy menyebut Gibran otomatis akan keluar dari PDIP jika jadi cawapres Prabowo.

“Aturan partai sudah jelas, kalau sudah kamu di PDIP dicalonkan di partai lain ya otomatis (hangus keanggotaan) to ya. Lha yang mencalonkan itu di mana, siapa, sebagai apa,” katanya.

Rudy menyebut, Gibran tak perlu keluar dari PDIP jika menerima pinangan Prabowo. Gibran secara otomatis akan keluar dari PDIP. “Tidak usah keluar, kalau sudah pindah partai yo sudah otomatis (keluar) to yo,” jelasnya.

Wali Kota Solo 2015-2021 itu memberikan contoh beberapa kader PDIP yang otomatis keluar usai maju dari partai lain. Misalnya, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang pada tahun 2011 gagal di pilkada Sragen saat maju lewat PDIP dan maju lagi lewat Gerindra, tapi sekarang sudah kembali ke PDIP.

Sehingga, bila Gibran maju dari partai lain, maka otomatis keanggotaan Gibran di PDIP secara otomatis hilang. “Sehingga kalau nanti Mas Gibran dicalonkan lewat partai lain seperti tadi contohnya, Slamet Suryanto yang mendaftar dari PDS ya sudah bukan kader PDIP, contohnya banyak,”tuturnya. (far/tyo/lyn/c9/fal/jpg/bbs/adz)

SUMUTPOS.CO – Nama Gibran Rakabuming kian mengemuka sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto. Arus dukungan terus mengalir di internal Partai Gerindra. Setelah sejumlah DPC, giliran organisasi sayap Partai Gerindra, Satria, yang mendeklarasikan dukungannya.

Bambang Haryadi, Ketua Umum PP Satria menyatakan, pihaknya sudah menyerap aspirasi anggota dari berbagai level kepengurusan. Hasilnya, suara mayoritas mengarah ke nama Gibran. “Untuk itu, hari ini kami mendeklarasikan dan mengusulkan kepada Bapak Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendampingi Pak Prabowo di Pemilu Presiden 2024 adalah Mas Gibran,” ujarnya kemarin (10/10).

Menurut Bambang, situasi politik saat ini cukup stabil. Itu tidak terlepas dari baiknya hubungan antara Prabowo dan Presiden Jokowi. Pihaknya menilai Gibran bisa menjadi representasi Jokowi. “Kita berharap ini dapat dilanjutkan. Kita tidak ingin terbelah seperti dua pemilu sebelumnya,” imbuh anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra itu.

Prabowo-Gibran, kata Bambang, menjadi kombinasi yang pas. Di satu sisi, Prabowo dengan ketegasan dan keberaniannya dibutuhkan di tengah situasi geopolitik yang dinamis. Di sisi lain, sosok Gibran dirasa relevan untuk mengakomodasi perwakilan generasi muda yang saat ini menjadi mayoritas pemilih.

Soal kapasitas, Bambang meyakini bahwa usia bukan ukuran. Buktinya, sejumlah negara bisa dipimpin anak muda seperti Prancis dan Irlandia. Di dalam negeri, juga banyak kepala daerah muda. “Solo (dipimpin Gibran) berkembang pesat. Jadi kota tujuan wisata,” ujarnya.

Soal kesediaan Gibran, Bambang menyebutkan, sejauh ini tidak ada sinyal penolakan. Untuk partai koalisi, dia justru meyakini bahwa putra sulung Presiden Jokowi itu bisa menjadi titik temu. Mengingat, semua partai di internal KIM memasukkan opsi Gibran.

Terpisah, dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam memandang, kubu Prabowo masih menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batasan umur capres-cawapres. Di sisi lain, pihak Ganjar Pranowo menanti siapa nama cawapres Prabowo.

Menurut Umam, jika MK mengabulkan uji materi tersebut, sangat mungkin Gibran yang akan mendampingi Prabowo. “Hampir pasti Gibran akan menjadi cawapres Prabowo,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Dalam pandangan Umam, ada sisi positif jika Gibran menjadi cawapres Prabowo. Gibran bisa dianggap sebagai titik temu dari proses negosiasi yang alot di internal KIM. Terutama di tengah tarik-menarik antara Golkar dan PAN yang menginginkan Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo. “Pencawapresan Gibran juga bisa menjadi mesin politik untuk menggerus suara pendukung Ganjar di basis-basis wilayah yang dikuasai PDIP,” katanya.

Namun di sisi lain, pencawapresan Gibran juga berpotensi menciptakan “perang bubat” antara kubu Prabowo dan PDIP. “Yang lagi-lagi (PDIP) akan merasa dikhianati, dilangkahi, dan diabaikan oleh keluarga Jokowi,” paparnya.

Pandangan Umam, jika Gibran jadi cawapres Prabowo, PDIP sangat mungkin akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Bobby Nasution (menantu Jokowi), dan Jokowi sendiri. Di saat yang sama, pencawapresan Gibran juga sedang ditunggu-tunggu oleh para rival politik Jokowi sebagai narasi politik dinasti. “(Narasi politik dinasti, Red) akan menjadi amunisi yang sangat efektif untuk menghantam legitimasi dan kredibilitas politik Presiden Jokowi,” imbuhnya.

Sementara itu, parpol di KIM masih irit komentar ihwal kans Gibran jadi cawapres Prabowo. “Kita tunggu (putusan) dari MK,” kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Rapat sekretaris jenderal partai beberapa hari lalu, kata Airlangga, hanya membahas program visi dan misi capres. Sementara nama cawapres akan dirapatkan di kemudian hari. “As soon as possible,” ujarnya.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan terang-terangan menegaskan bahwa partainya mengusung Erick Thohir. Menurut dia, Gibran memang cukup sukses menjadi wali kota. “Apa-apa sukses. Tapi, saya mengusulkan Pak Erick,” ucapnya.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep juga menanggapi usulan Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres bagi Prabowo Subianto. Kaesang mengaku, belum memiliki keputusan partai untuk mendukung Gibran dalam Pilpres 2024 atau tidak. “Ya kita lihat nanti, kalau saya kan membawa nama partai, itu kan personal, beda,” kata Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (10/10).

Meski PSI santer dikabarkan dekat dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo, Kaesang belum memastikan sikap politiknya terhadap kemungkinan Prabowo berpasangan dengan Gibran. “Ya belum tentu (mendukung), balik lagi kita akan tanya dulu ke teman-teman dulu,” ucap Kaesang.

Dia menegaskan, arah dukungan PSI akan mempertimbangkan aspirasi dari DPD dan DPW PSI di seluruh Indonesia.

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo juga angkat bicara soal nama Gibran menguat sebagai bakal Cawapres Prabowo. Meski menyerahkan keputusan pada Gibran, Rudy menyebut Gibran otomatis akan keluar dari PDIP jika jadi cawapres Prabowo.

“Aturan partai sudah jelas, kalau sudah kamu di PDIP dicalonkan di partai lain ya otomatis (hangus keanggotaan) to ya. Lha yang mencalonkan itu di mana, siapa, sebagai apa,” katanya.

Rudy menyebut, Gibran tak perlu keluar dari PDIP jika menerima pinangan Prabowo. Gibran secara otomatis akan keluar dari PDIP. “Tidak usah keluar, kalau sudah pindah partai yo sudah otomatis (keluar) to yo,” jelasnya.

Wali Kota Solo 2015-2021 itu memberikan contoh beberapa kader PDIP yang otomatis keluar usai maju dari partai lain. Misalnya, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang pada tahun 2011 gagal di pilkada Sragen saat maju lewat PDIP dan maju lagi lewat Gerindra, tapi sekarang sudah kembali ke PDIP.

Sehingga, bila Gibran maju dari partai lain, maka otomatis keanggotaan Gibran di PDIP secara otomatis hilang. “Sehingga kalau nanti Mas Gibran dicalonkan lewat partai lain seperti tadi contohnya, Slamet Suryanto yang mendaftar dari PDS ya sudah bukan kader PDIP, contohnya banyak,”tuturnya. (far/tyo/lyn/c9/fal/jpg/bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/