26.7 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

DPP PDIP Klarifikasi Dukungan ke Prabowo-Gibran, Bobby Diminta tak Main Dua Kaki

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPP PDI Perjuangan memanggil Bobby Nasution untuk mengklarifikasi dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Senin (6/11). Dalam klarifikasi itu, Bobby diminta segera menentukan sikap politiknya di tengah dilema yang dihadapinya, mendukung pasangan Prabowo-Gibran atau tetap di PDI Perjuangan.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengungkapkan, dalam pertemuan kemarin, Bobby meminta izin kepada partai untuk mendukung Prabowo-Gibran sambil tetap menjadi kader PDIP. “Dia minta, kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan Pak Prabowo. Tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDI Perjuangan,” ungkap Komarudin usai pertemuan dengan Bobby di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (6/11).

Komarudin menyebut, permintaan Bobby itu tak bisa dipenuhi karena Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melarang semua kader bermain dua kaki di Pemilu 2024. “Saya bilang tidak bisa. Kita itu satu rumah. Masa satu rumah, mau bertarung kita kasih keluarga lain, ‘eh kamu ke sana nanti kita berhadap-hadapan’ kan enggak bisa begitu,” ujar Komarudin.

“Apalagi, di PDI Perjuangan ini aturannya jelas, dan selalu diingatkan oleh ibu ketua umum kita tidak bisa main dua kaki, satu kaki saja. Ya, jadi kalau PDI Perjuangan sudah memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, maka seluruh kekuatan kita kerahkan untuk memenangkan itu,” imbuhnya.

Komarudin pun mengungkapkan, PDIP memberikan waktu beberapa hari kepada menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu untuk menentukan sikap politiknya. Jika memutuskan untuk mendukung Prabowo-Gibran, Bobby diminta segera mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP sebagai bentuk pengunduran diri dari partai. “Kembali beberapa hari ini, silakan pikir baik-baik, lalu kembalikan KTA partai sebagai pengunduran diri di DPC PDIP Kota Medan,” ujar Komarudin.

Kendati demikian, Komarudin mengaku memahami kondisi dilema yang dihadapi adik ipar Gibran tersebut. Menurutnya, Bobby mengakui dirinya besar karena PDIP membantu terpilih sebagai Wali Kota Medan. “Saya mengertilah perasaan dia. Dia sampaikan, ‘aduh bagaimana pun saya besar seperti hari ini karena seluruh kekuatan PDI Perjuangan dikerahkan waktu saya mencalonkan diri jadi Wali Kota Medan’,” ujarnya.

Disinggung soal alasan Bobby mendukung Prabowo-Gibran, Komarudin menilai, kekeluargaan menjadi alasan Bobby mendukung putra sulung Jokowi tersebut sebagai bacawapres. “Ya pasti alasan hubungan kekerabatan lah,” katanya.

Namun ia menilai, pertanyaan soal alasan Bobby mendukung Prabowo-Gibran tak tepat jika ditanyakan kepada dirinya. Ia meminta agar wartawan bertanya langsung kepada Bobby sebagai orang yang mengetahui pasti alasan dukungannya. “Itu tidak perlu ditanya itu, tanya Mas Bobby jangan tanya saya,” ujar Komarudin.

Lebih lanjut, Komarudin enggan berkomentar terkait apakah dukungan Bobby kepada Prabowo-Gibran atas arahan dari Presiden Jokowi. “Enggak-enggak itu saya diam saja,” pungkasnya.

Sementara, usai menghadap DPP PDIP Bobby tak banyak bicara. Dia langsung memasuki mobilnya tanpa meladeni pertanyaan-pertanyaan wartawan. ”Sudah saya sampaikan ke Pak Komarudin Watubun,” kata Bobby singkat dari dalam mobil.

Bobby meninggalkan Kantor DPP PDIP sekitar pukul 16.57 WIB. Ia hanya berbicara dari dalam mobil usai memenuhi panggilan. (bbs/jpc/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPP PDI Perjuangan memanggil Bobby Nasution untuk mengklarifikasi dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Senin (6/11). Dalam klarifikasi itu, Bobby diminta segera menentukan sikap politiknya di tengah dilema yang dihadapinya, mendukung pasangan Prabowo-Gibran atau tetap di PDI Perjuangan.

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun mengungkapkan, dalam pertemuan kemarin, Bobby meminta izin kepada partai untuk mendukung Prabowo-Gibran sambil tetap menjadi kader PDIP. “Dia minta, kalau diizinkan boleh ke sana bergabung dengan Pak Prabowo. Tidak mau berpindah ke partai di sana, tetap di PDI Perjuangan,” ungkap Komarudin usai pertemuan dengan Bobby di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (6/11).

Komarudin menyebut, permintaan Bobby itu tak bisa dipenuhi karena Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melarang semua kader bermain dua kaki di Pemilu 2024. “Saya bilang tidak bisa. Kita itu satu rumah. Masa satu rumah, mau bertarung kita kasih keluarga lain, ‘eh kamu ke sana nanti kita berhadap-hadapan’ kan enggak bisa begitu,” ujar Komarudin.

“Apalagi, di PDI Perjuangan ini aturannya jelas, dan selalu diingatkan oleh ibu ketua umum kita tidak bisa main dua kaki, satu kaki saja. Ya, jadi kalau PDI Perjuangan sudah memutuskan untuk mendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, maka seluruh kekuatan kita kerahkan untuk memenangkan itu,” imbuhnya.

Komarudin pun mengungkapkan, PDIP memberikan waktu beberapa hari kepada menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu untuk menentukan sikap politiknya. Jika memutuskan untuk mendukung Prabowo-Gibran, Bobby diminta segera mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) PDIP sebagai bentuk pengunduran diri dari partai. “Kembali beberapa hari ini, silakan pikir baik-baik, lalu kembalikan KTA partai sebagai pengunduran diri di DPC PDIP Kota Medan,” ujar Komarudin.

Kendati demikian, Komarudin mengaku memahami kondisi dilema yang dihadapi adik ipar Gibran tersebut. Menurutnya, Bobby mengakui dirinya besar karena PDIP membantu terpilih sebagai Wali Kota Medan. “Saya mengertilah perasaan dia. Dia sampaikan, ‘aduh bagaimana pun saya besar seperti hari ini karena seluruh kekuatan PDI Perjuangan dikerahkan waktu saya mencalonkan diri jadi Wali Kota Medan’,” ujarnya.

Disinggung soal alasan Bobby mendukung Prabowo-Gibran, Komarudin menilai, kekeluargaan menjadi alasan Bobby mendukung putra sulung Jokowi tersebut sebagai bacawapres. “Ya pasti alasan hubungan kekerabatan lah,” katanya.

Namun ia menilai, pertanyaan soal alasan Bobby mendukung Prabowo-Gibran tak tepat jika ditanyakan kepada dirinya. Ia meminta agar wartawan bertanya langsung kepada Bobby sebagai orang yang mengetahui pasti alasan dukungannya. “Itu tidak perlu ditanya itu, tanya Mas Bobby jangan tanya saya,” ujar Komarudin.

Lebih lanjut, Komarudin enggan berkomentar terkait apakah dukungan Bobby kepada Prabowo-Gibran atas arahan dari Presiden Jokowi. “Enggak-enggak itu saya diam saja,” pungkasnya.

Sementara, usai menghadap DPP PDIP Bobby tak banyak bicara. Dia langsung memasuki mobilnya tanpa meladeni pertanyaan-pertanyaan wartawan. ”Sudah saya sampaikan ke Pak Komarudin Watubun,” kata Bobby singkat dari dalam mobil.

Bobby meninggalkan Kantor DPP PDIP sekitar pukul 16.57 WIB. Ia hanya berbicara dari dalam mobil usai memenuhi panggilan. (bbs/jpc/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/