JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar batal digelar sebelum Pilkada serentak Desember 2015. Kepastian pembatalan disampaikan politisi Golkar yang juga penggagas munaslub, Tommy Soeharto. Tommy pun memilih mundur sebagai ‘penyelamat’ dan cenderung memosisikan diri sebagai penonton saja.
“Munas Luar Biasa tidak jadi dilaksanakan sebelum pilkada karena kami merasa masih banyak kader DPD1 yang terikat kontrak di kedua kubu,” kata Tommy dalam akun twitternya, @HutomoMP_9, Jumat (29/5).
Selama ini Tommy mengemukakan munaslub sebagai jalan menyelesaikan konflik dualisme kepengurusan beringin. Namun, katanya, munaslub tidak bisa dilaksanakan sekarang ini karena situasi yang tidak mendukung dari kedua kubu.
“Untuk saat ini cukup nonton saja permainan petak umpet di balik Partai Golkar. Silakan lakukan yang terbaik, semoga bisa ikut pilkada,” imbau putra bungsu mendiang Presiden Soeharto itu.
Kemarin malam, Tommy mengaku bertemu Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Banyak hal yang dibahas terkait nasib beringin. “Silakan pertanggungjawabkan apa yang dianggap benar. Jika kader-kader terbaik gagal ikut pilkada, silakan bertanggung jawab, jangan ngeles,” demikian Tommy. (dem/jpnn/rbb)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar batal digelar sebelum Pilkada serentak Desember 2015. Kepastian pembatalan disampaikan politisi Golkar yang juga penggagas munaslub, Tommy Soeharto. Tommy pun memilih mundur sebagai ‘penyelamat’ dan cenderung memosisikan diri sebagai penonton saja.
“Munas Luar Biasa tidak jadi dilaksanakan sebelum pilkada karena kami merasa masih banyak kader DPD1 yang terikat kontrak di kedua kubu,” kata Tommy dalam akun twitternya, @HutomoMP_9, Jumat (29/5).
Selama ini Tommy mengemukakan munaslub sebagai jalan menyelesaikan konflik dualisme kepengurusan beringin. Namun, katanya, munaslub tidak bisa dilaksanakan sekarang ini karena situasi yang tidak mendukung dari kedua kubu.
“Untuk saat ini cukup nonton saja permainan petak umpet di balik Partai Golkar. Silakan lakukan yang terbaik, semoga bisa ikut pilkada,” imbau putra bungsu mendiang Presiden Soeharto itu.
Kemarin malam, Tommy mengaku bertemu Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Banyak hal yang dibahas terkait nasib beringin. “Silakan pertanggungjawabkan apa yang dianggap benar. Jika kader-kader terbaik gagal ikut pilkada, silakan bertanggung jawab, jangan ngeles,” demikian Tommy. (dem/jpnn/rbb)