MEDAN, SUMUTPOS.CO – Membahas persoalan perempuan memang tak ada habisnya. Dibahas dalam berbagai cara, salahsatunya dalam cerpen. Adalah Dini Usman, seorang penulis perempuan asli...
Celurit itu sudah setengah warsa ia kaitkan di sebatang bambu. Tempat satu-satunya pemberian orang yang pertama mengenalkan dunia sebelum mengucap pesan terakhir pada manis...
"Aku akan baik-baik saja," kataku sambil tersenyum. Walau palsu, itulah terakhir kali aku dapat tersenyum. Senyum yang sengaja kutempel di bibirku agar kau benar-benar...
Oleh: T Agus Khaidir
Dari sekian banyak pekerjaan lain yang sebenarnya bisa saja ia lakoni, Rahmat Yanis memilih jadi tukang foto. Memang, tak seorang pun...
Oleh: Muftirom Fauzi Aruan
Lelaki muda itu berjalan memasuki kedai kopi, dengan hati penuh kegelisahan. Seakan-akan kegelisahan itu adalah bayi raksasa yang ia gendong di...
Oleh: Andy Moe
Selalu, pada setiap pagi gadis itu ada disana. Membungkuk seperti melihat. Ah, lebih tepatnya mencari sesuatu. Entah apa. Di tangan kirinya...
Oleh: Budi Afandi
“Kuburkan aku...di tengah...tengah...kebun sawit.”
Kalimat yang diucapkan dengan terpenggal-penggal itu adalah kalimat terakhir yang mampu diucapkan Raniti. Di ujung kalimat itu Raniti melepas...
Seribu tahun kemudian, setelah orang-orang kehilangan rasa rindu, kini mereka kembali merasakan rindu dan dapat menyaksikannya di segelas tuak. Betapa orang-orang kini telah candu...
Desaku berada di atas dataran lembah dengan jejeran bongkahan batu kapur di setiap kelokan. Warna putihnya terbungkus lumut yang menempel hingga tampak menyerupai bukit-bukit...