26.7 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

1.000 Hektare Hutan Mangrove Direhabilitasi

LANGKAT- Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dilaksanakan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara di wilayah Tanjungpura, Secanggang dan Karanggading, Kabupaten Deliserdang di Kawasan Hutan Langkat Timur Laut (LTL) dan Suaka Margasatwa Karanggading, telah selesai dilaksanakan. Hal itu dikatakan Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Sumut Edward Sembiring, Selasa (16/1).

Dikatakan dia, kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan di mana di tahun sebelumnya juga telah dilaksanakan di wilayah yang sama bekerjasama dengan TNI AD Kodim 0203 Langkat.

“Tahun 2012 ada 1.000 hektare yang direhabilitasi, pengerjaan penanaman ini dilaksanakan dari Oktober dan selesai Desember 2012, dan dikerjakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat, dengan sistem penanaman 1 hektare lahan ditanami 1.100 batang bakau. Ditambah dengan penyulaman tanaman yang mati setelah dua minggu ditanam sebanyak 20 persen atau 220 batang per hektare,” papar Edward.

Adapun rehabilitasi di kawasan Langkat Timur Laut ini, Kecamatan Tanjungpura seluas 450 hektare, Kecamatan Secanggang 250 hektare, Suaka Margasatwa Karanggading Kabupaten Deliserdang seluas 300 hektare.

“Sampai tahun 2012, kita sudah melakukan rehabilitasi seluas 2.500 hektare, dan target kita secara bertahap hingga 2014 kerusakan hutan 6.000 hektare di kedua kawasan akan terpenuhi,” yakinnya.

Masih Edward, pihaknya tetap melakukan pemeliharaan tanaman dengan cara melakukan penyulaman tanaman yang mati di tahun 2011 seluas 1.000 hektare, yang terbagi di wilayah Kabupaten Langkat 700 hektare dan Kabupaten Deliserdang 300 hektare,” pungkasnya.

Sementara itu, Kader Konservasi Alam Nasional asal Kabupaten Langkat M Salim ketika ditemui mengatakan, dengan adanya rehabilitasi hutan di kedua kawasan konservasi itu, sangat berdampak kepada penghasilan nelayan tradisional yang menggantungkan hidup dari menangkap hasil laut di sekitar kawasan.

Selain itu, kata anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP) yang bertugas di Resort SM Karang Gading Kabupaten Deliserdang ini, dengan membaiknya hutan mangrove di kawasan konservasi, tentu dapat meminimalisir abrasi yang dapat mengancam daerah permukiman warga yang berdomisili di sekitar kawasan hutan. (ndi)

LANGKAT- Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dilaksanakan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara di wilayah Tanjungpura, Secanggang dan Karanggading, Kabupaten Deliserdang di Kawasan Hutan Langkat Timur Laut (LTL) dan Suaka Margasatwa Karanggading, telah selesai dilaksanakan. Hal itu dikatakan Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Sumut Edward Sembiring, Selasa (16/1).

Dikatakan dia, kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan di mana di tahun sebelumnya juga telah dilaksanakan di wilayah yang sama bekerjasama dengan TNI AD Kodim 0203 Langkat.

“Tahun 2012 ada 1.000 hektare yang direhabilitasi, pengerjaan penanaman ini dilaksanakan dari Oktober dan selesai Desember 2012, dan dikerjakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat, dengan sistem penanaman 1 hektare lahan ditanami 1.100 batang bakau. Ditambah dengan penyulaman tanaman yang mati setelah dua minggu ditanam sebanyak 20 persen atau 220 batang per hektare,” papar Edward.

Adapun rehabilitasi di kawasan Langkat Timur Laut ini, Kecamatan Tanjungpura seluas 450 hektare, Kecamatan Secanggang 250 hektare, Suaka Margasatwa Karanggading Kabupaten Deliserdang seluas 300 hektare.

“Sampai tahun 2012, kita sudah melakukan rehabilitasi seluas 2.500 hektare, dan target kita secara bertahap hingga 2014 kerusakan hutan 6.000 hektare di kedua kawasan akan terpenuhi,” yakinnya.

Masih Edward, pihaknya tetap melakukan pemeliharaan tanaman dengan cara melakukan penyulaman tanaman yang mati di tahun 2011 seluas 1.000 hektare, yang terbagi di wilayah Kabupaten Langkat 700 hektare dan Kabupaten Deliserdang 300 hektare,” pungkasnya.

Sementara itu, Kader Konservasi Alam Nasional asal Kabupaten Langkat M Salim ketika ditemui mengatakan, dengan adanya rehabilitasi hutan di kedua kawasan konservasi itu, sangat berdampak kepada penghasilan nelayan tradisional yang menggantungkan hidup dari menangkap hasil laut di sekitar kawasan.

Selain itu, kata anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP) yang bertugas di Resort SM Karang Gading Kabupaten Deliserdang ini, dengan membaiknya hutan mangrove di kawasan konservasi, tentu dapat meminimalisir abrasi yang dapat mengancam daerah permukiman warga yang berdomisili di sekitar kawasan hutan. (ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/