25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Ketua Sinode GBI Letakkan Batu Pertama

Pembangunan Kampus Seminari Bethel Medan

MEDAN-Pendidikan moral dan akhlak merupakan hal utama bagi bangsa dan negeri. Karena itu pemerintah selalu menggalakkan pendidikan pada anak usia dini (PAUD). Berarti pendidikan itu bukan saja untuk mentalnya manusia tapi moralnya pun perlu dibina.

Hal ini disampaikan Ketua Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) Pdt DR Jacob Nahuway MA seusai peletakan batu pertama gedung kampus Seminari Bethel Medan (SBM) di Desa Durin Jangak Tanjung Anom Kecamatan Pancurbatu, Rabu (29/2) lalu.

“Dalam hidup sekarang ini, kita melihat bangsa dan negara kita akan terpuruk karena moral yang kurang bisa dipertanggungjawabkan mulai dari MPR, DPR sampai kepada rakyat biasa di lingkungan paling bawah,”kata Pdt Jacob.

Dia juga mengatakan kehadirannya sebagai ketua sinode pada peletakan batu pertama pembangunan STT Bethel Medan ini merupakan bagian seminar Bethel Jakarta yang tujuannya sama untuk mendidik hamba-hamba Tuhan yang akan menjadi moral dari pada anak-anak bangsa ke depan dari negeri ini.
Dikatakannya juga, GBI banyak sekali di Indonesia dan juga di seluruh dunia. Ada sekitar 5.511 GBI yang tersebar di seluruh dunia seperti Selandiabaru, Australia, Singapura, Darusalam, Philipina, Hongkong, China, Jerman, Itali, Yunani, Belgia dan Amerika.

Artinya, GBI ini tersebar dimana-mana. Khususnya GBI adalah gereja  nasional yang diakui oleh pemerintah yaitu PGLLI, PGPI dan PGI. Selain itu GBI juga ikut terlibat dalam membangun bangsa dan negeri itu, sebabnya GBI juga mendukung pemerintah dan Pancasila serta UUD 1945. Yang artinya hidup 4 pilar berbangsa dan bernegara merupakan azas yang diterima GBI dan dicantumkan dalam tata gereja.
Makanya kita sadar kalau GBI tidak boleh gereja suku tapi semua gereja anak bangsa karena Indonesia ini majemuk. Pembangunan kampus Seminari Bethel Medan ditargetkan siap dalam dua tahun. Luasnya sekitar 13 ribu meter dengan fasilitas asrama, ruangan dosen, ruang kuliah dan aula yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.

Dikatakan Jacob, Sumut harus aman dan bersikap serta menyadari kalau negeri ini bukan punya agama tertentu, tapi punya anak bangsa. “Jadi harus memberikan keluasan kepada gereja,” katanya.
Sementara Drs Arnold Hutasoit MBA selaku tokoh pendidikan mengatakan, pihaknya bukan hanya membantu membangun umat Kristen tapi  agama lain.(*/uma)

Pembangunan Kampus Seminari Bethel Medan

MEDAN-Pendidikan moral dan akhlak merupakan hal utama bagi bangsa dan negeri. Karena itu pemerintah selalu menggalakkan pendidikan pada anak usia dini (PAUD). Berarti pendidikan itu bukan saja untuk mentalnya manusia tapi moralnya pun perlu dibina.

Hal ini disampaikan Ketua Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI) Pdt DR Jacob Nahuway MA seusai peletakan batu pertama gedung kampus Seminari Bethel Medan (SBM) di Desa Durin Jangak Tanjung Anom Kecamatan Pancurbatu, Rabu (29/2) lalu.

“Dalam hidup sekarang ini, kita melihat bangsa dan negara kita akan terpuruk karena moral yang kurang bisa dipertanggungjawabkan mulai dari MPR, DPR sampai kepada rakyat biasa di lingkungan paling bawah,”kata Pdt Jacob.

Dia juga mengatakan kehadirannya sebagai ketua sinode pada peletakan batu pertama pembangunan STT Bethel Medan ini merupakan bagian seminar Bethel Jakarta yang tujuannya sama untuk mendidik hamba-hamba Tuhan yang akan menjadi moral dari pada anak-anak bangsa ke depan dari negeri ini.
Dikatakannya juga, GBI banyak sekali di Indonesia dan juga di seluruh dunia. Ada sekitar 5.511 GBI yang tersebar di seluruh dunia seperti Selandiabaru, Australia, Singapura, Darusalam, Philipina, Hongkong, China, Jerman, Itali, Yunani, Belgia dan Amerika.

Artinya, GBI ini tersebar dimana-mana. Khususnya GBI adalah gereja  nasional yang diakui oleh pemerintah yaitu PGLLI, PGPI dan PGI. Selain itu GBI juga ikut terlibat dalam membangun bangsa dan negeri itu, sebabnya GBI juga mendukung pemerintah dan Pancasila serta UUD 1945. Yang artinya hidup 4 pilar berbangsa dan bernegara merupakan azas yang diterima GBI dan dicantumkan dalam tata gereja.
Makanya kita sadar kalau GBI tidak boleh gereja suku tapi semua gereja anak bangsa karena Indonesia ini majemuk. Pembangunan kampus Seminari Bethel Medan ditargetkan siap dalam dua tahun. Luasnya sekitar 13 ribu meter dengan fasilitas asrama, ruangan dosen, ruang kuliah dan aula yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar.

Dikatakan Jacob, Sumut harus aman dan bersikap serta menyadari kalau negeri ini bukan punya agama tertentu, tapi punya anak bangsa. “Jadi harus memberikan keluasan kepada gereja,” katanya.
Sementara Drs Arnold Hutasoit MBA selaku tokoh pendidikan mengatakan, pihaknya bukan hanya membantu membangun umat Kristen tapi  agama lain.(*/uma)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

Terpopuler

Artikel Terbaru

/