25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Mahfud MD Hadiri Halal Bihalal Rahmat Shah

Anggota DPD RI, DR H Rahmat Shah menyelenggarakan halal bihalal idul fitri 1433 H sekaligus silaturahmi dengan tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Utara, di kediamannya Jumat (31/8).

Halal bi halal dan silaturahmi ini juga dihadiri Ketua Mahkamah Konstitusi RI Prof Dr Moh Mahfud MD, SH beserta istri, Plt Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujonugroho ST, Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH MM, Danlantamal I Belawan, Anggota DPD RI, rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, anggota DPRD SU, Ketua MUI Sumut, Ketua KPUD Sumut, Wakil Bupati Sergai, Wakil Bupati Labura, mewakili Pangkosek Hanudnas, akademisi dari USU, tokoh agama, tokoh pemuda, advokat serta pengurus dan duta PMI Sumut. Dalam sambutannya selaku tuan rumah, Rahmat Shah menyampaikan acara tersebut terselenggara berkat komunikasi yang baik dengan pak Mahfud baik selaku pimpinan lembaga negara, maupun secara pribadi, dimana selama ini jika diundang, pak Mahfud selalu berkenan memenuhi undangan dengan ikhlas.

“Alhamdulilah, karena hubungan baik selama ini dengan pak Mahfud dan komunikasi yang terjalin juga baik, sehingga kami atas nama DPD RI, Yayasan Rahmat maupun pribadi mengundang beliau untuk acara-acara yang berkaitan dengan kebangsaan dan keadilan, beliau selalu berkenan dengan tulus dan ikhlas memenuhi undangan kami, seperti pada malam hari ini. Kami merasa bahwa visi dalam hal berbangsa dan bernegara, dengan beliau itu adalah sama, sejak kami sama-sama di MPR RI tahun 1999 hingga kini. Kami selalu berdiskusi secara intens bagaimana memunculkan ide-ide konstruktif untuk perbaikan berbangsa dan bernegara Indonesia ke depan. Selain itu pak Mahfud menurut kami adalah seorang negarawan, yang memiliki kompetensi yang kuat. Hal ini terlihat dari sikap, bicara dan perilaku beliau baik sebagai pemimpin lembaga Negara maupun sebagai seorang akademisi. Selain berani juga mampu menegakkan keadilan, walaupun beliau tahu aka nada resiko yang dihadapi,” jelas Rahmat.

Didahului dengan makan malam bersama, tampak suasana keakraban diantara para tamu dan undangan yang hadir. Usai makan malam, Rahmat Shah menyampaikan ucapan selamat dating kepada undangan, khususnya kepada Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Prof Moh Mahfud MD beserta istri, kemudian mendaulat ketua MK RI untuk memberikan tausiah karena masih dalam suasana idul fitri.

Dalam tausiah singkatnya Mahfud MD menyampaikan bahwa idul fitri mencerminkan kalau manusia kembali ke asal kejadian. “Fitri (kesucian, atau yang baik-baik). Dalam konteks Bangsa dan Negara, Indonesia mempunyai fitrahnya (asal kejadiannya) sendiri. Dia lahir karena kita ingin bersatu dalam kebhinekaan. Untuk lepas dari penjajahan, kita bertekad untuk berbangsa satu, bertanah air satu dan berbahasa satu yakni Indonesia. Dalam konteks ini Negara menjadi penting, tidak mungkin manusia hidup tanpa Negara. Jadi bernegara itu juga fitrah, dengan prinsip kebersamaan, bersedia hidup dalam keberagaman dan gotong royong. Dalam perkembangannya, karena asal kejadian kita adalah berbeda-beda, yang terkadang timbul konflik, maka Negara harus melindungi rakyatnya, jika terjadi konflik,” ujar Mahfud.

Selain Mahfud MD, acara juga diisi tausiyah oleh Ustad Samin Pane dan ditutup tausiah oleh Ketua MUI Sumut, Prof Abdullah Syah dan diakhiri dengan doa.
Pada bahagian akhir acara, Rahmat Shah secara pribadi memberikan cenderamata khusus kepada Ketua MK dan ibu, begitu juga dari Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara, memberikan cenderamata. (*/ila)

Anggota DPD RI, DR H Rahmat Shah menyelenggarakan halal bihalal idul fitri 1433 H sekaligus silaturahmi dengan tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Utara, di kediamannya Jumat (31/8).

Halal bi halal dan silaturahmi ini juga dihadiri Ketua Mahkamah Konstitusi RI Prof Dr Moh Mahfud MD, SH beserta istri, Plt Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujonugroho ST, Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH MM, Danlantamal I Belawan, Anggota DPD RI, rektor perguruan tinggi negeri dan swasta, anggota DPRD SU, Ketua MUI Sumut, Ketua KPUD Sumut, Wakil Bupati Sergai, Wakil Bupati Labura, mewakili Pangkosek Hanudnas, akademisi dari USU, tokoh agama, tokoh pemuda, advokat serta pengurus dan duta PMI Sumut. Dalam sambutannya selaku tuan rumah, Rahmat Shah menyampaikan acara tersebut terselenggara berkat komunikasi yang baik dengan pak Mahfud baik selaku pimpinan lembaga negara, maupun secara pribadi, dimana selama ini jika diundang, pak Mahfud selalu berkenan memenuhi undangan dengan ikhlas.

“Alhamdulilah, karena hubungan baik selama ini dengan pak Mahfud dan komunikasi yang terjalin juga baik, sehingga kami atas nama DPD RI, Yayasan Rahmat maupun pribadi mengundang beliau untuk acara-acara yang berkaitan dengan kebangsaan dan keadilan, beliau selalu berkenan dengan tulus dan ikhlas memenuhi undangan kami, seperti pada malam hari ini. Kami merasa bahwa visi dalam hal berbangsa dan bernegara, dengan beliau itu adalah sama, sejak kami sama-sama di MPR RI tahun 1999 hingga kini. Kami selalu berdiskusi secara intens bagaimana memunculkan ide-ide konstruktif untuk perbaikan berbangsa dan bernegara Indonesia ke depan. Selain itu pak Mahfud menurut kami adalah seorang negarawan, yang memiliki kompetensi yang kuat. Hal ini terlihat dari sikap, bicara dan perilaku beliau baik sebagai pemimpin lembaga Negara maupun sebagai seorang akademisi. Selain berani juga mampu menegakkan keadilan, walaupun beliau tahu aka nada resiko yang dihadapi,” jelas Rahmat.

Didahului dengan makan malam bersama, tampak suasana keakraban diantara para tamu dan undangan yang hadir. Usai makan malam, Rahmat Shah menyampaikan ucapan selamat dating kepada undangan, khususnya kepada Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Prof Moh Mahfud MD beserta istri, kemudian mendaulat ketua MK RI untuk memberikan tausiah karena masih dalam suasana idul fitri.

Dalam tausiah singkatnya Mahfud MD menyampaikan bahwa idul fitri mencerminkan kalau manusia kembali ke asal kejadian. “Fitri (kesucian, atau yang baik-baik). Dalam konteks Bangsa dan Negara, Indonesia mempunyai fitrahnya (asal kejadiannya) sendiri. Dia lahir karena kita ingin bersatu dalam kebhinekaan. Untuk lepas dari penjajahan, kita bertekad untuk berbangsa satu, bertanah air satu dan berbahasa satu yakni Indonesia. Dalam konteks ini Negara menjadi penting, tidak mungkin manusia hidup tanpa Negara. Jadi bernegara itu juga fitrah, dengan prinsip kebersamaan, bersedia hidup dalam keberagaman dan gotong royong. Dalam perkembangannya, karena asal kejadian kita adalah berbeda-beda, yang terkadang timbul konflik, maka Negara harus melindungi rakyatnya, jika terjadi konflik,” ujar Mahfud.

Selain Mahfud MD, acara juga diisi tausiyah oleh Ustad Samin Pane dan ditutup tausiah oleh Ketua MUI Sumut, Prof Abdullah Syah dan diakhiri dengan doa.
Pada bahagian akhir acara, Rahmat Shah secara pribadi memberikan cenderamata khusus kepada Ketua MK dan ibu, begitu juga dari Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara, memberikan cenderamata. (*/ila)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

Terpopuler

Artikel Terbaru

/