MEDAN-Indonesia menghadapi masalah pertumbuhan fisik para balita. Kebanyak dari anak-anak Indonesia itu tergolong bertubuh pendek. Penyebab utamanya adalah kurangnya asupan gizi pada balita serta rendahnya kesadaran masyarakat membawa anaknya ke posyandu.
“Konsepnya posyandu itu kan wadahnya masyarakat. Dari dan untuk masyarakat. Untuk membantu pertumbuhkembangan anak kita mengembangkan konsep dari notakesepahaman Tim Penggerak PKK Pusat bersama PT Nestle Indonesia dalam Seminar Nasional Balita Indonesia Tumbuh-Aktif-Tanggap (TAT).
Konsep ini kita rancang untuk lebih mengembangkan Posyandu dengan konsep TAT,” kata pembicara PKK Pusat Intan Endang, Rabu (22/2), di Gedung Qubah Asrama Haji Medan. Dalam acara ini diikuti 72 kader Posyandu di Medan.
Kata Intan, seharsunya ibu-ibu memperhatikan pengembangan TAT sendiri, karena selama ini hanya posyandu saja yang memantau per tumbuhan balita. (*/adl)