25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Tebingtinggi Menuju Semua Sektor Pembangunan

TEBINGTINGGI- Ditetapkannya Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) oleh Presiden RI sebagai satelit program MP3EI kawasan industri Indonesia di wilayah barat, menjadi keuntungan tersendiri bagi perkembangan pembanguanan di Kota Tebingtinggi.

PUSAT KOTA: Kondisi Kota Tebingtinggi  Jalan Sutomo jelang berbuka puasa  padati arus lalu lintas, Sabtu (27/7).//SOPIAN/sumut pos
PUSAT KOTA: Kondisi Kota Tebingtinggi di Jalan Sutomo jelang berbuka puasa di padati arus lalu lintas, Sabtu (27/7).//SOPIAN/sumut pos

Soalnya, di tengah gemerlap pembangunan kawasan Sei Mangkei, Kota Tebingtinggi diharapkan mampu menjadi salah satu kota industri mengimbangi kota-kota industri lain di Indonesia.

Untuk mengupayakan tujuan mulia itu, Pemerintah Tebingtinggi begitu serius memperluas kawasan industri dimaksud bekerjasama dengan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Niatan besar Pemko Tebingtinggi itu bukan isapan jempol belaka. Sejauh ini sudah ada sejumlah perusahaan nasional yang siap berinvestasi di kawasan Sei Mangkei. Dan itu merupakan peluang besar bagi satelit Sei Mangkei termasuk Kota Tebing Tinggi.

“Sudah ada 21 perusahaan berskala nasional yang akan membangun perusahaannya di sana (Sei Mangkei) terutama perusahaan Unilever,” jelas Kepala Badan Perancaan Pembangunan (Bapedda) Kota Tebingtinggi, Gul Bahri Siregar kepada Sumut Pos, Jumat (26/1).

Lebih jauh dikatakan Gl Bahri, peluang besar sudah terbuka dipelupuk mata, selain kawasan industri Sei Mangkei, pelabuhan terbesar juga akan dibangun di Kuala Tanjung Kabupaten Batubara untuk menggantikan pelabuhan Belawan. Semua akitivitas pemberangkatan ekspor impor melalui peti kemas akan melewati pelabuhan Kuala Tanjung.

Sebagai langkah awal, kata dia, Kota Tebingtinggi harus mempersiapkan gudang-gudang penampungan untuk tempat penyimpanan barang milik perusahaan.

“Dan kita telah menata tempat untuk pembangunan gudang-gudang besar itu sesuai rencana tata ruang pembangunan Kota kita,” paparnya.
Untuk tata ruang ini, sebutnya, wilayah Kota Tebingtinggi bagian barat meliputi Kelurahan Tambangan dan Kelurahan Tebingtinggi akan menjadi New Town (Kota Baru) dengan penataan sesuai RTRW Kota Tebingtinggi sebagai tempat dibangunnya gudang-gudang penyimpanan barang milik perusahaan seperti di Jalan Baja Kelurahan Tebingtinggi Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi.

Bahkan, kata dia, bukan hanya gudang saja rencana dibangun, apabila ada investor tertarik bisa menanamkan modalnya untuk membagun industri-industri seperti pabrik dan lainnya dikawasan kota baru nantinya.

Memang, lanjutnya, untuk menunjang semua rencana itu, dibutuhkan insfratuktur jalan yang baik. Rencananya, Pemko Tebingtinggi juga akan membuka jalan ringroad melalui Sei Segiling, Kelurahan Tambangan, Kelurahan Lubuk Baru Kota Tebingtinggi dan menuju jalan akses ke Pematang Siantar.
Sedangkan untuk memecah jalan akses menuju Kisaran, sambungnya, Pemko Tebingtinggi akan mempersiapkan jalan baru langsung menuju pintu Tol di Kawasan PTPN 3 Kebun Rambutan Desa Paya Bagas, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai)  yang berdampingan/berbatasan langsung dengan wilayah Tebingtinggi.

Menyikapi akan dibagunnya jalan tol Tebingtinggi-Kualanamu  International Air Port (KNIA), Gul Bahri menyatakan, Pemko Tebingtinggi telah mempersiapkan berbagai upaya untuk menangkap semua peluang bisnis besar tersebut.

Dia juga mengatakan, pihaknya juga telah mengundang beberapa investor untuk menanamkan modalnya di Tebingtinggi seperti pembangunan hotel-hotel berbintang di kawasan yang disiapkan di Keluarahan Tambangan Kota Tebingtinggi dan membuat  jalan layang (fly over) di Simpang Beo untuk memecah kemacetan menuju Kisaran, pusat kota dan menuju Pematang Siantar setelah keluar dari pintu tol Tebingtinggi.

“Semua perencanaan ini telah kita dengan program pembangunan jangka pendek dan jangka panjang,” paparnya.

Menarik para pendatang yang keluar dari tol, lanjutnya, pihaknya juga telah mempersiapkan kios-kios produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan berbagai kuliner khas Kota Tebingtinggi.

Pembanguan tempat pemasaran kuliner dan produk UMKM ini nantinya bertempat di Jalan KL Yos Sudarso, tepatnya di Terminal Bandar Kajum, Kota Tebingtinggi yang hampir berbatasan langsung dengan Pemkab Sergai.

“Semua itu kita lakukan untuk memajukan semua potensi yang ada dan membangkitkan perekonomian Kota Tebingtinggi ke depan demi tercapainya kesejahteraan dan kemajuan masyarakat,” tandasnya. (ian)

TEBINGTINGGI- Ditetapkannya Kawasan Industri Sei Mangkei (KISM) oleh Presiden RI sebagai satelit program MP3EI kawasan industri Indonesia di wilayah barat, menjadi keuntungan tersendiri bagi perkembangan pembanguanan di Kota Tebingtinggi.

PUSAT KOTA: Kondisi Kota Tebingtinggi  Jalan Sutomo jelang berbuka puasa  padati arus lalu lintas, Sabtu (27/7).//SOPIAN/sumut pos
PUSAT KOTA: Kondisi Kota Tebingtinggi di Jalan Sutomo jelang berbuka puasa di padati arus lalu lintas, Sabtu (27/7).//SOPIAN/sumut pos

Soalnya, di tengah gemerlap pembangunan kawasan Sei Mangkei, Kota Tebingtinggi diharapkan mampu menjadi salah satu kota industri mengimbangi kota-kota industri lain di Indonesia.

Untuk mengupayakan tujuan mulia itu, Pemerintah Tebingtinggi begitu serius memperluas kawasan industri dimaksud bekerjasama dengan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Niatan besar Pemko Tebingtinggi itu bukan isapan jempol belaka. Sejauh ini sudah ada sejumlah perusahaan nasional yang siap berinvestasi di kawasan Sei Mangkei. Dan itu merupakan peluang besar bagi satelit Sei Mangkei termasuk Kota Tebing Tinggi.

“Sudah ada 21 perusahaan berskala nasional yang akan membangun perusahaannya di sana (Sei Mangkei) terutama perusahaan Unilever,” jelas Kepala Badan Perancaan Pembangunan (Bapedda) Kota Tebingtinggi, Gul Bahri Siregar kepada Sumut Pos, Jumat (26/1).

Lebih jauh dikatakan Gl Bahri, peluang besar sudah terbuka dipelupuk mata, selain kawasan industri Sei Mangkei, pelabuhan terbesar juga akan dibangun di Kuala Tanjung Kabupaten Batubara untuk menggantikan pelabuhan Belawan. Semua akitivitas pemberangkatan ekspor impor melalui peti kemas akan melewati pelabuhan Kuala Tanjung.

Sebagai langkah awal, kata dia, Kota Tebingtinggi harus mempersiapkan gudang-gudang penampungan untuk tempat penyimpanan barang milik perusahaan.

“Dan kita telah menata tempat untuk pembangunan gudang-gudang besar itu sesuai rencana tata ruang pembangunan Kota kita,” paparnya.
Untuk tata ruang ini, sebutnya, wilayah Kota Tebingtinggi bagian barat meliputi Kelurahan Tambangan dan Kelurahan Tebingtinggi akan menjadi New Town (Kota Baru) dengan penataan sesuai RTRW Kota Tebingtinggi sebagai tempat dibangunnya gudang-gudang penyimpanan barang milik perusahaan seperti di Jalan Baja Kelurahan Tebingtinggi Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi.

Bahkan, kata dia, bukan hanya gudang saja rencana dibangun, apabila ada investor tertarik bisa menanamkan modalnya untuk membagun industri-industri seperti pabrik dan lainnya dikawasan kota baru nantinya.

Memang, lanjutnya, untuk menunjang semua rencana itu, dibutuhkan insfratuktur jalan yang baik. Rencananya, Pemko Tebingtinggi juga akan membuka jalan ringroad melalui Sei Segiling, Kelurahan Tambangan, Kelurahan Lubuk Baru Kota Tebingtinggi dan menuju jalan akses ke Pematang Siantar.
Sedangkan untuk memecah jalan akses menuju Kisaran, sambungnya, Pemko Tebingtinggi akan mempersiapkan jalan baru langsung menuju pintu Tol di Kawasan PTPN 3 Kebun Rambutan Desa Paya Bagas, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai)  yang berdampingan/berbatasan langsung dengan wilayah Tebingtinggi.

Menyikapi akan dibagunnya jalan tol Tebingtinggi-Kualanamu  International Air Port (KNIA), Gul Bahri menyatakan, Pemko Tebingtinggi telah mempersiapkan berbagai upaya untuk menangkap semua peluang bisnis besar tersebut.

Dia juga mengatakan, pihaknya juga telah mengundang beberapa investor untuk menanamkan modalnya di Tebingtinggi seperti pembangunan hotel-hotel berbintang di kawasan yang disiapkan di Keluarahan Tambangan Kota Tebingtinggi dan membuat  jalan layang (fly over) di Simpang Beo untuk memecah kemacetan menuju Kisaran, pusat kota dan menuju Pematang Siantar setelah keluar dari pintu tol Tebingtinggi.

“Semua perencanaan ini telah kita dengan program pembangunan jangka pendek dan jangka panjang,” paparnya.

Menarik para pendatang yang keluar dari tol, lanjutnya, pihaknya juga telah mempersiapkan kios-kios produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan berbagai kuliner khas Kota Tebingtinggi.

Pembanguan tempat pemasaran kuliner dan produk UMKM ini nantinya bertempat di Jalan KL Yos Sudarso, tepatnya di Terminal Bandar Kajum, Kota Tebingtinggi yang hampir berbatasan langsung dengan Pemkab Sergai.

“Semua itu kita lakukan untuk memajukan semua potensi yang ada dan membangkitkan perekonomian Kota Tebingtinggi ke depan demi tercapainya kesejahteraan dan kemajuan masyarakat,” tandasnya. (ian)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

Terpopuler

Artikel Terbaru

/