25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Banyak Memberi, Murah Rezeki

Perempuan yang akrab disapa Bu Tata ini terbilang sebagai Notaris sukses. Bahkan, kini dia telah mempekerjakan sejumlah pegawai di kantornya. Diakuinya, pegawainya banyak yang Muslim. Namun hal itu tidak menjadi persoalan, karena baginya perbedaan keyakinan itu tidak perlu dipertentangkan. ”Perbedaan itu pasti ada dan jangan membuat kita terpisah. Perbedaan itu sangat indah bila satu dan lainya bisa saling menghargai,” bebernya.

Baginya, pegawainya juga bagian dari sumber rezekinya. “Mereka berkerja dari pagi sampai sore untukku. Karena mereka, aku bisa dapat rejeki. Kenapa mereka tidak kita hargai? Seluruh pegawai yang bekerja di sini, saya daftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sejak 2012,” ungkapnya.

Disebutkannya, manfaat BPJS Ketenagakerjaan itu sudah dirasakan para pegawainya. Diceritakannya, kala itu sekira Bulan Juni 2017, ada seorang office boy dikantornya bernama Suparno, meninggal secara mendadak akibat serangan jantung. Almarhum Suparno semasa hidupnya selalu mengontrak karena tidak memiliki rumah. Akhirnya, dari kepesertaannya di BPJS Ketenagakerjaan, almarhum dapat mewariskan rumah bagi ketiga anaknya di Jalan Rambate Rata Raya, Kelurahan Indrasakti, Kecamatan Airputih dari klaim sebesar Rp136 juta.

“Jadi kita tetap mendaftarkan semua pegawai untuk ikut program BPJS Ketenagakerjaan agar mereka dapat menikmati kehidupannya lebih baik, apa bila tidak lagi bekerja di sini,” bebernya lagi.

Secara pribadi, dia mengaku bahagia, demikian juga dengan keluarga Suparno. “Pada hakekatnya manusia itu hidup saling bantu-membantu. Yang mampu membantu yang lemah, hal itulah yang tertanam pada jiwa pribadi saya. Nilai-nilai kebajikan ini harus juga diwariskan kepada putra-putri kami, agar nanti mereka dewasa dapat menghargai sesame,” pungkasnya.

Men, seorang penarik Becak yang kerap mangjkal di kawasan Pasar Delima Indrapura, mengaku sangat merasakan manfaat apa yang telah diberikan Tata Ulina kepadanya. “Kalau Bu Tata sama Pak Ringo hampir tiap bulan selalu bebagi kepada kami tukang becak. Tiap awal bulan selalu berbagi, apakah itu beras ukuran 10 kilo atau uang. Bukan satu atau dua orang, ada sampai 30 orang dibaginya kepada kami tukang becak, tukang bangunan, tukang parker, maupun tetangga yang tak mampu selalu diberi, lebaran, dan Natal pun Ibu Notaris itu selalu berbagi sama kami,” pungkas Men. (mag-6/adz)

Perempuan yang akrab disapa Bu Tata ini terbilang sebagai Notaris sukses. Bahkan, kini dia telah mempekerjakan sejumlah pegawai di kantornya. Diakuinya, pegawainya banyak yang Muslim. Namun hal itu tidak menjadi persoalan, karena baginya perbedaan keyakinan itu tidak perlu dipertentangkan. ”Perbedaan itu pasti ada dan jangan membuat kita terpisah. Perbedaan itu sangat indah bila satu dan lainya bisa saling menghargai,” bebernya.

Baginya, pegawainya juga bagian dari sumber rezekinya. “Mereka berkerja dari pagi sampai sore untukku. Karena mereka, aku bisa dapat rejeki. Kenapa mereka tidak kita hargai? Seluruh pegawai yang bekerja di sini, saya daftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sejak 2012,” ungkapnya.

Disebutkannya, manfaat BPJS Ketenagakerjaan itu sudah dirasakan para pegawainya. Diceritakannya, kala itu sekira Bulan Juni 2017, ada seorang office boy dikantornya bernama Suparno, meninggal secara mendadak akibat serangan jantung. Almarhum Suparno semasa hidupnya selalu mengontrak karena tidak memiliki rumah. Akhirnya, dari kepesertaannya di BPJS Ketenagakerjaan, almarhum dapat mewariskan rumah bagi ketiga anaknya di Jalan Rambate Rata Raya, Kelurahan Indrasakti, Kecamatan Airputih dari klaim sebesar Rp136 juta.

“Jadi kita tetap mendaftarkan semua pegawai untuk ikut program BPJS Ketenagakerjaan agar mereka dapat menikmati kehidupannya lebih baik, apa bila tidak lagi bekerja di sini,” bebernya lagi.

Secara pribadi, dia mengaku bahagia, demikian juga dengan keluarga Suparno. “Pada hakekatnya manusia itu hidup saling bantu-membantu. Yang mampu membantu yang lemah, hal itulah yang tertanam pada jiwa pribadi saya. Nilai-nilai kebajikan ini harus juga diwariskan kepada putra-putri kami, agar nanti mereka dewasa dapat menghargai sesame,” pungkasnya.

Men, seorang penarik Becak yang kerap mangjkal di kawasan Pasar Delima Indrapura, mengaku sangat merasakan manfaat apa yang telah diberikan Tata Ulina kepadanya. “Kalau Bu Tata sama Pak Ringo hampir tiap bulan selalu bebagi kepada kami tukang becak. Tiap awal bulan selalu berbagi, apakah itu beras ukuran 10 kilo atau uang. Bukan satu atau dua orang, ada sampai 30 orang dibaginya kepada kami tukang becak, tukang bangunan, tukang parker, maupun tetangga yang tak mampu selalu diberi, lebaran, dan Natal pun Ibu Notaris itu selalu berbagi sama kami,” pungkas Men. (mag-6/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/