32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Fenomena Supermoon Hadir November dan Desember

Foto: Kevin Winter/Getty Images/AFP Fenomena supermoon sekaligus gerhana bulan tampak pada tanggal 27 September 2015 di Burbank, California.
Foto: Kevin Winter/Getty Images/AFP
Fenomena supermoon sekaligus gerhana bulan tampak pada tanggal 27 September 2015 di Burbank, California.

SUMUTPOS.CO – Para pengamat fenomena angkasa akan menyaksikan kesempatan langka untuk diamati menjelang pertengahan bulan ini ketika fenomena yang dikenal sebagai “supermoon” menerangi langit angkasa raya.

Menurut NASA, bulan purnama yang akan terjadi pada tanggal 14 November akan menjadi bulan purnama yang terdekat dengan bumi untuk tahun ini sejak 1948. Fenomena ini tidak akan terjadi lagi hingga 25 November 2034.

Bahkan apabila langitnya berawan pada tanggal 14 nanti, bulan akan tetap terlihat sangat benderang di langit malam yang mengarah kepada terjadinya fenomena supermoon.

Yang dimaksud dengan fenomena supermoon adalah ketika posisi bulan dan Bumi lebih dekat ketimbang posisi pada umumnya, bahkan apabila batasnya hanya tidak terlalu kentara. Meskipun demikian dengan adanya sedikit perubahan dapat membuat rembulan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibandingkan bulan purnama biasa.

Istilah supermoon relatif baru, yang diperkenalkan pada tahun 1979 oleh ahli astronomi Richard Nolle.

Sedang yang lainnya menyebut fenomena supermoon sebagai “bulan berang-berang raksasa.” Nama itu diambil dari Almanak Lama Petani, yang menyebutkan sebutan tersebut muncul karena “baik kaum kolonial maupun suku Algonquin, berpendapat inilah saatnya untuk memasang perangkap bagi berang-berang sebelum rawa membeku, untuk memastikan tersedianya pasokan bulu hewan yang cukup untuk menghangatkan badan selama musim dingin.”
Dan bila anda tidak berkesempatan untuk menyaksikan fenomena supermoon di bulan November, jangan khawatir. Kesempatan berikut untuk menyaksikan fenomena ini akan tiba pada tanggal 14 Desember. Kabar buruknya tentang fenomena supermoon ini, menurut NASA, pemandangannya akan terhalang oleh terjadinya hujan meteor Geminid. (voa)

Foto: Kevin Winter/Getty Images/AFP Fenomena supermoon sekaligus gerhana bulan tampak pada tanggal 27 September 2015 di Burbank, California.
Foto: Kevin Winter/Getty Images/AFP
Fenomena supermoon sekaligus gerhana bulan tampak pada tanggal 27 September 2015 di Burbank, California.

SUMUTPOS.CO – Para pengamat fenomena angkasa akan menyaksikan kesempatan langka untuk diamati menjelang pertengahan bulan ini ketika fenomena yang dikenal sebagai “supermoon” menerangi langit angkasa raya.

Menurut NASA, bulan purnama yang akan terjadi pada tanggal 14 November akan menjadi bulan purnama yang terdekat dengan bumi untuk tahun ini sejak 1948. Fenomena ini tidak akan terjadi lagi hingga 25 November 2034.

Bahkan apabila langitnya berawan pada tanggal 14 nanti, bulan akan tetap terlihat sangat benderang di langit malam yang mengarah kepada terjadinya fenomena supermoon.

Yang dimaksud dengan fenomena supermoon adalah ketika posisi bulan dan Bumi lebih dekat ketimbang posisi pada umumnya, bahkan apabila batasnya hanya tidak terlalu kentara. Meskipun demikian dengan adanya sedikit perubahan dapat membuat rembulan tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibandingkan bulan purnama biasa.

Istilah supermoon relatif baru, yang diperkenalkan pada tahun 1979 oleh ahli astronomi Richard Nolle.

Sedang yang lainnya menyebut fenomena supermoon sebagai “bulan berang-berang raksasa.” Nama itu diambil dari Almanak Lama Petani, yang menyebutkan sebutan tersebut muncul karena “baik kaum kolonial maupun suku Algonquin, berpendapat inilah saatnya untuk memasang perangkap bagi berang-berang sebelum rawa membeku, untuk memastikan tersedianya pasokan bulu hewan yang cukup untuk menghangatkan badan selama musim dingin.”
Dan bila anda tidak berkesempatan untuk menyaksikan fenomena supermoon di bulan November, jangan khawatir. Kesempatan berikut untuk menyaksikan fenomena ini akan tiba pada tanggal 14 Desember. Kabar buruknya tentang fenomena supermoon ini, menurut NASA, pemandangannya akan terhalang oleh terjadinya hujan meteor Geminid. (voa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/