26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

CEO Twitter Mundur, Saham Naik

CEO Twitter, Dick Costolo, pada sebuah konferensi di Cannes Lions di Cannes, Prancis, 20 Juni 2012 lalu.
CEO Twitter, Dick Costolo, pada sebuah konferensi di Cannes Lions di Cannes, Prancis, 20 Juni 2012 lalu.

SAN FRANCISCO, SUMUTPOS.CO – CEO Twitter Dick Costolo (@dickc) mengundurkan diri di tengah kritik mengenai kinerja keuangan perusahaan ini yang mengecewakan dan merosotnya saham Twitter baru-baru ini.

Mitra Costolo dalam mendirikan Twitter, Jack Dorsey (@Jack), yang menjadi CEO Twitter selama beberapa tahun pertama, akan sementara mengambil alih sementara perusahaan yang berbasis di San Francisco ini mencari pengganti tetapnya.

Para investor menyambut pengunduran diri Costolo dengan antusias, mengakibatkan saham Twitter melonjak hampir 6 persen pada akhir perdagangan Kamis sore. Baik Dorsey maupun Costolo mengekspresikan keyakinan mereka akan arah perusahaan ini dan mengatakan dewan direksi Twitter tidak menginginkan perubahan besar-besaran.

“Saya percaya dengan jalur yang diambil perusahaan sekarang dan kemampuan tim manajemen untuk menempuh jalur ini,” kata Dorsey, yang juga mengepalai dewan perusahaan, pada konferensi via telepon dengan Costolo dan sejumlah analis Wall Street.

Baik Costolo maupun Dorsey menyebut keputusan Costolo untuk meninggalkan Twitter diambil dengan sukarela. Costolo, 51 tahun, sudah menyampaikan keinginannya untuk hengkang kepada para dewan direksi Twitter sejak tahun lalu.

Costolo menjabat CEO Twitter selama lima tahun dan membawa perusahaan ini melalui penawaran saham pertama (IPO) yang sukses pada tahun 2013. Costolo yang pernah menjadi pelawak, memiliki gelar ilmu komputer dan pernah memimpin tiga start-up teknologi lainnya, termasuk salah satunya yang kemudian dijual kepada Google. Ia direkrut sebagai kepala operasional Twitter tahun 2009, tiga tahun setelah kelahiran situs mikroblog ini.

Keberhasilannya menjadikan Twitter sebagai salah satu pemain industri yang signifikan, dan lahan subur bagi periklanan online, menjadikan Costolo figur yang dihormati di Silicon Valley. Dua tahun lalu, majalah Time menamakannya “salah satu otak paling berpengaruh dalam teknologi.”
Namun walaupun Twitter meraup penghasilan $1,4 miliar tahun lalu, sebagian besar dari iklan digital, Twitter belum mencetak profit sebagai perusahaan publik. Sahamnya belum naik lagi sejak kehilangan hampir sepertiga nilainya pasca laporan keuangan terbarunya di bulan April yang tidak memenuhi perkiraan Wall Street dan membuat analis mempertanyakan kepemimpinan perusahaan ini.

Twitter telah mengkoreksi proyeksi keuangan ke depannya. Pada hari Kamis, Dorsey mengatakan perusahaan ini tidak akan kembali mengubah proyeksi tersebut.

CEO Twitter, Dick Costolo, pada sebuah konferensi di Cannes Lions di Cannes, Prancis, 20 Juni 2012 lalu.
CEO Twitter, Dick Costolo, pada sebuah konferensi di Cannes Lions di Cannes, Prancis, 20 Juni 2012 lalu.

SAN FRANCISCO, SUMUTPOS.CO – CEO Twitter Dick Costolo (@dickc) mengundurkan diri di tengah kritik mengenai kinerja keuangan perusahaan ini yang mengecewakan dan merosotnya saham Twitter baru-baru ini.

Mitra Costolo dalam mendirikan Twitter, Jack Dorsey (@Jack), yang menjadi CEO Twitter selama beberapa tahun pertama, akan sementara mengambil alih sementara perusahaan yang berbasis di San Francisco ini mencari pengganti tetapnya.

Para investor menyambut pengunduran diri Costolo dengan antusias, mengakibatkan saham Twitter melonjak hampir 6 persen pada akhir perdagangan Kamis sore. Baik Dorsey maupun Costolo mengekspresikan keyakinan mereka akan arah perusahaan ini dan mengatakan dewan direksi Twitter tidak menginginkan perubahan besar-besaran.

“Saya percaya dengan jalur yang diambil perusahaan sekarang dan kemampuan tim manajemen untuk menempuh jalur ini,” kata Dorsey, yang juga mengepalai dewan perusahaan, pada konferensi via telepon dengan Costolo dan sejumlah analis Wall Street.

Baik Costolo maupun Dorsey menyebut keputusan Costolo untuk meninggalkan Twitter diambil dengan sukarela. Costolo, 51 tahun, sudah menyampaikan keinginannya untuk hengkang kepada para dewan direksi Twitter sejak tahun lalu.

Costolo menjabat CEO Twitter selama lima tahun dan membawa perusahaan ini melalui penawaran saham pertama (IPO) yang sukses pada tahun 2013. Costolo yang pernah menjadi pelawak, memiliki gelar ilmu komputer dan pernah memimpin tiga start-up teknologi lainnya, termasuk salah satunya yang kemudian dijual kepada Google. Ia direkrut sebagai kepala operasional Twitter tahun 2009, tiga tahun setelah kelahiran situs mikroblog ini.

Keberhasilannya menjadikan Twitter sebagai salah satu pemain industri yang signifikan, dan lahan subur bagi periklanan online, menjadikan Costolo figur yang dihormati di Silicon Valley. Dua tahun lalu, majalah Time menamakannya “salah satu otak paling berpengaruh dalam teknologi.”
Namun walaupun Twitter meraup penghasilan $1,4 miliar tahun lalu, sebagian besar dari iklan digital, Twitter belum mencetak profit sebagai perusahaan publik. Sahamnya belum naik lagi sejak kehilangan hampir sepertiga nilainya pasca laporan keuangan terbarunya di bulan April yang tidak memenuhi perkiraan Wall Street dan membuat analis mempertanyakan kepemimpinan perusahaan ini.

Twitter telah mengkoreksi proyeksi keuangan ke depannya. Pada hari Kamis, Dorsey mengatakan perusahaan ini tidak akan kembali mengubah proyeksi tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/