28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Pecandu Dibayar Bir untuk Bersihkan Jalan di Belanda

Mengumpulkan sampah di jalan Amsterdam adalah cara bagi pecandu alkohol untuk mengumpulkan uang secara legal.
Mengumpulkan sampah di jalan Amsterdam adalah cara bagi pecandu alkohol untuk mengumpulkan uang secara legal.

SUMUTPOS.CO – Sekelompok pecandu alkohol dibayar dengan bir untuk membersihkan sejumlah jalan di Amsterdam, Belanda.

Ini merupakan bagian dari sebuah program yang dibuat oleh Rainbow Group, sebuah perusahaan swasta yang mayoritas didanai oleh pemerintah, yang berusaha mengatasi penyalahgunaan obat atau alkohol.

Penyelenggara mengatakan negara-negara lain seharusnya juga bisa menyingkirkan “cara-cara kuno” dan mengadopsi pendekatan yang sama.

Sebanyak 20 pecandu alkohol mengikuti program ini. Mereka datang pada pukul 09.00 dan bekerja hingga pukul 15.00.

Sebagai imbalan, para pecandu bisa menikmati istirahat dengan suguhan bir, rokok, dan makanan panas secara cuma-cuma.

“Sangat sulit untuk membuat orang-orang ini pulih dari kecanduan sepenuhnya. Kami sudah mencoba segala cara. Sekarang hanya inilah yang tampaknya berhasil,” kata Janet van de Noord, penyelenggara program Tempat Sampah Rainbow Group seperti dilaporkan wartawan BBC Anna Holligan dari Amsterdam.

“Kami mungkin tidak bisa membuat mereka lebih baik, tetapi kami bisa memberikan mereka kualitas hidup yang lebih baik. Ini juga baik untuk lingkungan sekitar karena pecandu ini memberikan sesuatu bagi masyarakat.”

 

“PALING HEMAT”

Rainbow Group enggan mengatakan berapa banyak dana yang dikeluarkan pemerintah untuk menyediakan bir gratis ini karena takut pemberitaan negatif bisa menghentikan proyek ini.

Namun Janet van de Noord berpendapat ini adalah cara yang paling hemat untuk mengatasi dampak dari alkohol.

“Jika orang-orang ini dipenjara, itu juga akan memerlukan banyak uang. Ini bisa jadi hal yang baik, saya tidak melihat alasan kenapa negara lain tidak mau melakukannya.”

Rene, 52, adalah salah satu pecandu dalam program ini. Dia bercerita tentang kehidupan masa lalunya, tentang mobil-mobil mahal yang pernah dia miliki dan betapa seringnya dia berpergian untuk liburan.

Tetapi dia bersikeras bahwa dia merasa lebih bahagia sekarang yang hidup tak punya apa-apa.

“Anda tidak percaya? Percayalah, jika saya diberikan kesempatan untuk memiliki hidup saya yang dulu, saya tidak akan mengambilnya.”

“Saya tahu dia tidak akan berharap apapun pada saya atau mengecewakan saya. Saya sekarang bebas,” katanya membicarakan soal kebiasaan minumnya. (NET)

Mengumpulkan sampah di jalan Amsterdam adalah cara bagi pecandu alkohol untuk mengumpulkan uang secara legal.
Mengumpulkan sampah di jalan Amsterdam adalah cara bagi pecandu alkohol untuk mengumpulkan uang secara legal.

SUMUTPOS.CO – Sekelompok pecandu alkohol dibayar dengan bir untuk membersihkan sejumlah jalan di Amsterdam, Belanda.

Ini merupakan bagian dari sebuah program yang dibuat oleh Rainbow Group, sebuah perusahaan swasta yang mayoritas didanai oleh pemerintah, yang berusaha mengatasi penyalahgunaan obat atau alkohol.

Penyelenggara mengatakan negara-negara lain seharusnya juga bisa menyingkirkan “cara-cara kuno” dan mengadopsi pendekatan yang sama.

Sebanyak 20 pecandu alkohol mengikuti program ini. Mereka datang pada pukul 09.00 dan bekerja hingga pukul 15.00.

Sebagai imbalan, para pecandu bisa menikmati istirahat dengan suguhan bir, rokok, dan makanan panas secara cuma-cuma.

“Sangat sulit untuk membuat orang-orang ini pulih dari kecanduan sepenuhnya. Kami sudah mencoba segala cara. Sekarang hanya inilah yang tampaknya berhasil,” kata Janet van de Noord, penyelenggara program Tempat Sampah Rainbow Group seperti dilaporkan wartawan BBC Anna Holligan dari Amsterdam.

“Kami mungkin tidak bisa membuat mereka lebih baik, tetapi kami bisa memberikan mereka kualitas hidup yang lebih baik. Ini juga baik untuk lingkungan sekitar karena pecandu ini memberikan sesuatu bagi masyarakat.”

 

“PALING HEMAT”

Rainbow Group enggan mengatakan berapa banyak dana yang dikeluarkan pemerintah untuk menyediakan bir gratis ini karena takut pemberitaan negatif bisa menghentikan proyek ini.

Namun Janet van de Noord berpendapat ini adalah cara yang paling hemat untuk mengatasi dampak dari alkohol.

“Jika orang-orang ini dipenjara, itu juga akan memerlukan banyak uang. Ini bisa jadi hal yang baik, saya tidak melihat alasan kenapa negara lain tidak mau melakukannya.”

Rene, 52, adalah salah satu pecandu dalam program ini. Dia bercerita tentang kehidupan masa lalunya, tentang mobil-mobil mahal yang pernah dia miliki dan betapa seringnya dia berpergian untuk liburan.

Tetapi dia bersikeras bahwa dia merasa lebih bahagia sekarang yang hidup tak punya apa-apa.

“Anda tidak percaya? Percayalah, jika saya diberikan kesempatan untuk memiliki hidup saya yang dulu, saya tidak akan mengambilnya.”

“Saya tahu dia tidak akan berharap apapun pada saya atau mengecewakan saya. Saya sekarang bebas,” katanya membicarakan soal kebiasaan minumnya. (NET)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/