SUMUTPOS.CO – Salah satu senjata utama dokter adalah catatan medis. Kalau mengandalkan ingatan semata, bisa bencana jadinya.
Itu dialami Charles Coonan Streit, dokter urologi yang sudah memegang lisensi kedokteran selama 41 tahun. Dia keliru mengambil ginjal seorang narapidana. Ginjal yang rusak dipertahankan, yang sehat malah dibuang.
Petaka itu terjadi pada 2012 di St Jude Medical Center, Fullerton, California, Amerika Serikat. Di tempat tersebut, seorang narapidana yang berusia 59 tahun dioperasi. Sayang, catatan medis napi itu tertinggal di penjara.
Nah, Charles yang bertugas mengoperasi hanya mengandalkan ingatan. Selain itu, berkali-kali tim medis menanyai si pasien soal salah satu ginjalnya yang terserang kanker. Parahnya lagi, jawaban si pasien juga keliru. Maka, bencana itu pun terjadi. Ginjal yang kena kanker dipertahankan dan yang sehat malah disingkirkan!
Atas keteledoran itu, Departemen Kesehatan Masyarakat California mendenda rumah sakit tersebut sebesar USD 100 ribu atau lebih dari Rp1,2 miliar. Dokter Charles juga diskors selama tiga tahun. Bukan cuma itu, dia juga harus mengikuti kursus kepelatihan operasi pascamalapraktik di University of California, San Diego.
Nasib itu boleh dibilang sial. Tapi, narapidana yang keliru operasi itu juga tak kalah nahas. Meskipun, ginjal yang kena kanker tersebut akhirnya juga berhasil disingkirkan. (ap/c11/dos/jpnn/rbb)
SUMUTPOS.CO – Salah satu senjata utama dokter adalah catatan medis. Kalau mengandalkan ingatan semata, bisa bencana jadinya.
Itu dialami Charles Coonan Streit, dokter urologi yang sudah memegang lisensi kedokteran selama 41 tahun. Dia keliru mengambil ginjal seorang narapidana. Ginjal yang rusak dipertahankan, yang sehat malah dibuang.
Petaka itu terjadi pada 2012 di St Jude Medical Center, Fullerton, California, Amerika Serikat. Di tempat tersebut, seorang narapidana yang berusia 59 tahun dioperasi. Sayang, catatan medis napi itu tertinggal di penjara.
Nah, Charles yang bertugas mengoperasi hanya mengandalkan ingatan. Selain itu, berkali-kali tim medis menanyai si pasien soal salah satu ginjalnya yang terserang kanker. Parahnya lagi, jawaban si pasien juga keliru. Maka, bencana itu pun terjadi. Ginjal yang kena kanker dipertahankan dan yang sehat malah disingkirkan!
Atas keteledoran itu, Departemen Kesehatan Masyarakat California mendenda rumah sakit tersebut sebesar USD 100 ribu atau lebih dari Rp1,2 miliar. Dokter Charles juga diskors selama tiga tahun. Bukan cuma itu, dia juga harus mengikuti kursus kepelatihan operasi pascamalapraktik di University of California, San Diego.
Nasib itu boleh dibilang sial. Tapi, narapidana yang keliru operasi itu juga tak kalah nahas. Meskipun, ginjal yang kena kanker tersebut akhirnya juga berhasil disingkirkan. (ap/c11/dos/jpnn/rbb)