HONGKONG, SUMUTPOS.CO – Jangan remehkan perempuan yang sedang marah, itu jika tidak ingin berakhir seperti Zhou Hui. Penisnya dipotong mantan kekasihnya sebelum akhirnya dia dibunuh dengan palu.
Si pelaku adalah Yeung Ki. Kemarin (11/3) Yeung Ki dimintai kesaksian di Pengadilan Tinggi Hongkong. Perempuan berusia 41 tahun tersebut mengakui segala perbuatannya. Namun, dia membantah telah melakukan pembunuhan. Menurut dia, tindakannya itu adalah pembelaan diri.
Kejadian tersebut bermula ketika Yeung menjalin hubungan dengan Zhou. Laki-laki berusia 32 tahun dan berprofesi sebagai guru piano itu sebenarnya telah beristri. Dalam perjalanannya, Zhou akhirnya meninggalkan Yeung begitu saja. Padahal, saat itu Yeung telah berbadan dua.
Tak cukup sampai di situ, Zhou juga kerap meminjam uang kepada Yeung. Namun, tak sekali pun uang tersebut dikembalikan. Zhou juga mengatakan, jika Yeung tidak memberikan uang USD 25.800 (Rp 295 juta), dirinya akan menyebarkan foto-foto telanjang milik Yeung ke internet. Uang itu akan dipakai Zhou untuk membeli mobil.
Kemarahan Yeung memuncak saat suatu malam pada 2012 Zhou datang ke rumahnya. Zhou tiba-tiba memukul dan mendorongnya ke lantai. Dia juga memukul anak perempuan hasil hubungan mereka. Puas memukul, Zhou memaksa Yeung berhubungan seks dengannya.
Entah apa yang ada di dalam pikiran Yeung. Sesaat setelah kejadian tersebut, dia menawarkan sup kepada Zhou. Namun, sup itu sudah dicampuri obat tidur. Setelah Zhou tertidur, Yeung memotong penisnya dengan gunting. Potongan penis tersebut kemudian dibuang ke toilet.
Ketika Zhou terbangun dengan kesakitan, Yeung memukulnya bertubi-tubi dengan palu hingga laki-laki nahas itu tewas. “Yeung Ki dituduh dengan pasal pembunuhan. Proses peradilannya akan berlangsung selama sebelas hari,” ujar juru bicara pengadilan kepada AFP. (AFP/sha/c9/tia)
HONGKONG, SUMUTPOS.CO – Jangan remehkan perempuan yang sedang marah, itu jika tidak ingin berakhir seperti Zhou Hui. Penisnya dipotong mantan kekasihnya sebelum akhirnya dia dibunuh dengan palu.
Si pelaku adalah Yeung Ki. Kemarin (11/3) Yeung Ki dimintai kesaksian di Pengadilan Tinggi Hongkong. Perempuan berusia 41 tahun tersebut mengakui segala perbuatannya. Namun, dia membantah telah melakukan pembunuhan. Menurut dia, tindakannya itu adalah pembelaan diri.
Kejadian tersebut bermula ketika Yeung menjalin hubungan dengan Zhou. Laki-laki berusia 32 tahun dan berprofesi sebagai guru piano itu sebenarnya telah beristri. Dalam perjalanannya, Zhou akhirnya meninggalkan Yeung begitu saja. Padahal, saat itu Yeung telah berbadan dua.
Tak cukup sampai di situ, Zhou juga kerap meminjam uang kepada Yeung. Namun, tak sekali pun uang tersebut dikembalikan. Zhou juga mengatakan, jika Yeung tidak memberikan uang USD 25.800 (Rp 295 juta), dirinya akan menyebarkan foto-foto telanjang milik Yeung ke internet. Uang itu akan dipakai Zhou untuk membeli mobil.
Kemarahan Yeung memuncak saat suatu malam pada 2012 Zhou datang ke rumahnya. Zhou tiba-tiba memukul dan mendorongnya ke lantai. Dia juga memukul anak perempuan hasil hubungan mereka. Puas memukul, Zhou memaksa Yeung berhubungan seks dengannya.
Entah apa yang ada di dalam pikiran Yeung. Sesaat setelah kejadian tersebut, dia menawarkan sup kepada Zhou. Namun, sup itu sudah dicampuri obat tidur. Setelah Zhou tertidur, Yeung memotong penisnya dengan gunting. Potongan penis tersebut kemudian dibuang ke toilet.
Ketika Zhou terbangun dengan kesakitan, Yeung memukulnya bertubi-tubi dengan palu hingga laki-laki nahas itu tewas. “Yeung Ki dituduh dengan pasal pembunuhan. Proses peradilannya akan berlangsung selama sebelas hari,” ujar juru bicara pengadilan kepada AFP. (AFP/sha/c9/tia)