LONDON, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Inggris bakal memberikan bantuan dana £ 2.275 atau lebih dari Rp 70 juta, bagi klub penari telanjang atau strip club yang bersedia mempekerjakan karyawati berusia muda.
Jangan “ngeres” dulu, bantuan bukan agar mereka mau menari tanpa busana tapi pekerjaan di luar sektor “esek-esek” seperti bartender atau resepsionis. Bantuan diberikan jika klub tersebut memberi lapangan pekerjaan pada wanita berumur 18 sampai 24 tahun dan bukan untuk tujuan seks.
Menurut juru bicara Departemen Tenaga Kerja dan Pensiunan Inggris, yang dikutip news.com, Senin (17/2) langkah ini dilakukan untuk memperluas lapangan kerja bagi pekerja pemula.
Tak hanya strip klub, departemen juga telah meminta pengelola bar dan panti pijat agar melakukan langkah serupa. Langkah ini langsung mendapat kritis pedas dari serikat pekerja Inggris.
Menurut Fiona Mactaggart, kecil kemungkinan ada orang tua baik-baik yang mau merelakan anaknya bekerja di industri seks seperti strip club.
“Saya menolak usulan pemerintah ini. Sebab apapun namanya, itu akan jadi pekerjaan yang nantinya jadi pintu masuk tindakan eksploitasi dan kekerasan seksual,” ucap Fiona.
Agar tak timbul masalah, Fiona justru menyarankan para pengelola strip club agar memecat pegawai mudanya itu. (pra/jpnn)
LONDON, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Inggris bakal memberikan bantuan dana £ 2.275 atau lebih dari Rp 70 juta, bagi klub penari telanjang atau strip club yang bersedia mempekerjakan karyawati berusia muda.
Jangan “ngeres” dulu, bantuan bukan agar mereka mau menari tanpa busana tapi pekerjaan di luar sektor “esek-esek” seperti bartender atau resepsionis. Bantuan diberikan jika klub tersebut memberi lapangan pekerjaan pada wanita berumur 18 sampai 24 tahun dan bukan untuk tujuan seks.
Menurut juru bicara Departemen Tenaga Kerja dan Pensiunan Inggris, yang dikutip news.com, Senin (17/2) langkah ini dilakukan untuk memperluas lapangan kerja bagi pekerja pemula.
Tak hanya strip klub, departemen juga telah meminta pengelola bar dan panti pijat agar melakukan langkah serupa. Langkah ini langsung mendapat kritis pedas dari serikat pekerja Inggris.
Menurut Fiona Mactaggart, kecil kemungkinan ada orang tua baik-baik yang mau merelakan anaknya bekerja di industri seks seperti strip club.
“Saya menolak usulan pemerintah ini. Sebab apapun namanya, itu akan jadi pekerjaan yang nantinya jadi pintu masuk tindakan eksploitasi dan kekerasan seksual,” ucap Fiona.
Agar tak timbul masalah, Fiona justru menyarankan para pengelola strip club agar memecat pegawai mudanya itu. (pra/jpnn)