26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kepala Terbentur, Otak Berubah Jenius

Jason Padgett (43), asal Tahoma, Washington, Amerika Serikat kini adalah salah satu manusia paling jenius di dunia.
Jason Padgett (43), asal Tahoma, Washington, Amerika Serikat kini adalah salah satu manusia paling jenius di dunia.

SUMUTPOS.CO – Nasib bisa berubah hanya karena sebuah peristiwa. Hal tersebut dialami Jason Padgett (43). Pria asal Tahoma, Washington, Amerika Serikat itu menjadi satu dari 40 orang beruntung yang bisa berubah jenius hanya dalam waktu satu malam.

Sebuah peristiwa nahas yang terjadi padanya tahun 2002 di sebuah bar, memutar balik nasibnya. Jika dulu Jason dikenal sebagai preman kampung, kini dia adalah salah satu manusia paling jenius di dunia.

Hal tersebut bisa terjadi karena Jason menderita trauma otak parah akibat terbentur dalam sebuah perkelahian di bar yang biasa dia kunjungi. Dalam satu malam, dari pria yang terobsesi pada bentuk tubuh jantan, Jason tiba-tiba punya ketertarikan khusus pada matematika dan fisika.

“Usai terbentur, saya melihat dunia dengan perspektif yang baru,” ujar Jason, yang mengabadikan pengalaman istimewanya lewat buku bertajuk “Struck by Genius: How a Brain Injury Made Me a Mathematical Marvel”.

Dokter yang menangani kasus Jason menyebut pria tersebut merupakan satu dari 40 kasus istimewa sindrom Savant atau yang lebih dikenal dengan nama “Inner Einstein” yang berarti sindrom di mana sebuah trauma otak menjadikan seseorang tiba-tiba punya ketertarikan terhadap matematika dan seni.

Dalam bukunya, Jason mengungkapkan, semua terjadi secara tiba-tiba. “Yang saya ingat, saya diserang dari belakang oleh dua orang pria kemudian saya terbentur dan tidak sadarkan diri,” tulisnya.

Ketika tersadar, Jason mengetahui berada di rumah sakit dan telah menerima perawatan. Dia pun diperbolehkan pulang. Tapi, keesokan paginya, Jason menyadari bahwa dunia berubah di matanya.

“Tiba-tiba, saya melihat dunia dengan cara yang berbeda. Saya mulai memperhatikan detail yang sebelumnya tidak saya sadari ada,” ungkap Jason di bukunya.

Hebatnya lagi, secara otomatis, otak Jason langsung menerjemahkan cara pandang barunya secara matematis. “Saya melihat pola-pola geometris dan garis-garis yang tersambung secara matematis. Saya juga bisa memahami pola dan formula dengan mudah, bahkan tanpa berusaha,” lanjutnya.

Terkejut dengan kemampuan barunya, Jason memutuskan berhenti kerja dan fokus mempelajari fisika dan matematika, dua hal yang begitu dia benci saat di sekolah. Dia memfokuskan diri mempelajari fraktal atau pola geometris berulang.

Jason, yang terkenal tidak suka menggambar, tiba-tiba memenuhi rumahnya dengan gambar-gambar fraktal yang begitu detail. Terkadang, ‘lukisan’ fraktal Jason terlihat begitu rumit dan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk membuatnya.

Selain mendadak jenius, di sisi lain, benturan di kepala itu, juga mengubah kepribadian Jason. Pria yang sebelumnya terkenal mudah bergaul, berubah menjadi introvert dan lebih suka menghabiskan waktunya sendirian di rumah. (bbs/val)

Jason Padgett (43), asal Tahoma, Washington, Amerika Serikat kini adalah salah satu manusia paling jenius di dunia.
Jason Padgett (43), asal Tahoma, Washington, Amerika Serikat kini adalah salah satu manusia paling jenius di dunia.

SUMUTPOS.CO – Nasib bisa berubah hanya karena sebuah peristiwa. Hal tersebut dialami Jason Padgett (43). Pria asal Tahoma, Washington, Amerika Serikat itu menjadi satu dari 40 orang beruntung yang bisa berubah jenius hanya dalam waktu satu malam.

Sebuah peristiwa nahas yang terjadi padanya tahun 2002 di sebuah bar, memutar balik nasibnya. Jika dulu Jason dikenal sebagai preman kampung, kini dia adalah salah satu manusia paling jenius di dunia.

Hal tersebut bisa terjadi karena Jason menderita trauma otak parah akibat terbentur dalam sebuah perkelahian di bar yang biasa dia kunjungi. Dalam satu malam, dari pria yang terobsesi pada bentuk tubuh jantan, Jason tiba-tiba punya ketertarikan khusus pada matematika dan fisika.

“Usai terbentur, saya melihat dunia dengan perspektif yang baru,” ujar Jason, yang mengabadikan pengalaman istimewanya lewat buku bertajuk “Struck by Genius: How a Brain Injury Made Me a Mathematical Marvel”.

Dokter yang menangani kasus Jason menyebut pria tersebut merupakan satu dari 40 kasus istimewa sindrom Savant atau yang lebih dikenal dengan nama “Inner Einstein” yang berarti sindrom di mana sebuah trauma otak menjadikan seseorang tiba-tiba punya ketertarikan terhadap matematika dan seni.

Dalam bukunya, Jason mengungkapkan, semua terjadi secara tiba-tiba. “Yang saya ingat, saya diserang dari belakang oleh dua orang pria kemudian saya terbentur dan tidak sadarkan diri,” tulisnya.

Ketika tersadar, Jason mengetahui berada di rumah sakit dan telah menerima perawatan. Dia pun diperbolehkan pulang. Tapi, keesokan paginya, Jason menyadari bahwa dunia berubah di matanya.

“Tiba-tiba, saya melihat dunia dengan cara yang berbeda. Saya mulai memperhatikan detail yang sebelumnya tidak saya sadari ada,” ungkap Jason di bukunya.

Hebatnya lagi, secara otomatis, otak Jason langsung menerjemahkan cara pandang barunya secara matematis. “Saya melihat pola-pola geometris dan garis-garis yang tersambung secara matematis. Saya juga bisa memahami pola dan formula dengan mudah, bahkan tanpa berusaha,” lanjutnya.

Terkejut dengan kemampuan barunya, Jason memutuskan berhenti kerja dan fokus mempelajari fisika dan matematika, dua hal yang begitu dia benci saat di sekolah. Dia memfokuskan diri mempelajari fraktal atau pola geometris berulang.

Jason, yang terkenal tidak suka menggambar, tiba-tiba memenuhi rumahnya dengan gambar-gambar fraktal yang begitu detail. Terkadang, ‘lukisan’ fraktal Jason terlihat begitu rumit dan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk membuatnya.

Selain mendadak jenius, di sisi lain, benturan di kepala itu, juga mengubah kepribadian Jason. Pria yang sebelumnya terkenal mudah bergaul, berubah menjadi introvert dan lebih suka menghabiskan waktunya sendirian di rumah. (bbs/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/