26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Incar Wisman Asia Tenggara, Kemenpar Gelar Bimtek Sinkronisasi di Solo

Turis asing berkunjung ke Candi Borobudur.

Rizki Handayani menambahkan, materi Bimtek yang diberikan antara lain sinkronisasi antar lembaga dalam promosi pariwisata Indonesia di wilayah Asia Tenggara, pemahaman destinasi dan atraksi yang layak jual di wilayah Asia Tenggara, dan optimalisasi program dan kebijakan Kemenpar melalui strategi PR-ing Biro Hukum dan Komunikasi Publik.

“Peserta mencapai 50 orang yang datang dari Instansi/Dinas pariwisata di Kabupaten Karanganyar dan Kota Surakarta pada Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Pariwisata, asosiasi PHRI dan ASITA Provinsi Jawa Tengah dan industri pariwisata Jawa Tengah. Juga ada perwakilan dari beberapa komunitas,” papar Rizki.

Rizki menjelaskan, potensi wisatawan dari Asia Tenggara untuk mengunjungi Jateng dinilai cukup tinggi. Selain Singapura dan Malaysia yang memiliki penerbangan langsung dari dan ke Jateng, wisatawan asal Thailand, Vietnam, dan Filipina sedang dibidik untuk berkunjung ke provinsi ini.

Data statistik menunjukkan 60 persen wisatawan di Asia Tenggara berwisata ke kawasan ASEAN. ”Mereka banyak yang liburan dalam jarak dekat. Wisatawan Asia Tenggara ini kami anggap potensi yang besar,” ujarnya.

Dia mengulang prinsip Menpar Arief Yahya yang menemukan konsep bahwa industry 3T itu mirip. Transportation, Telecomunication dan Tourism. Semuanya memindahkan sesuatu dari satu titik ke titik lain. Karena itu semakin dekat, semakun murah, semakin memungkinkan untuk memperbesar volume.

Rizki mengakui saat ini baru Malaysia dan Singapura yang memiliki direct flight ke Jateng. Yaitu melalui bandara Semarang dan Solo. Namun pihaknya mencoba membidik wisatawan asal Thailand, Vietnam, dan Filipina dengan menawarkan sejumlah destinasi di Jateng. Dia mencontohkan, wisatawan asal Thailand sedang dicoba ditarik mengunjungi Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.

”Kami sedang mendorong dibukanya penerbangan Bangkok-Solo. Jateng juga punya beberapa destinasi gunung berapi yang tidak ada di Thailand,” tukas Rizki. (rel)

Turis asing berkunjung ke Candi Borobudur.

Rizki Handayani menambahkan, materi Bimtek yang diberikan antara lain sinkronisasi antar lembaga dalam promosi pariwisata Indonesia di wilayah Asia Tenggara, pemahaman destinasi dan atraksi yang layak jual di wilayah Asia Tenggara, dan optimalisasi program dan kebijakan Kemenpar melalui strategi PR-ing Biro Hukum dan Komunikasi Publik.

“Peserta mencapai 50 orang yang datang dari Instansi/Dinas pariwisata di Kabupaten Karanganyar dan Kota Surakarta pada Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Pariwisata, asosiasi PHRI dan ASITA Provinsi Jawa Tengah dan industri pariwisata Jawa Tengah. Juga ada perwakilan dari beberapa komunitas,” papar Rizki.

Rizki menjelaskan, potensi wisatawan dari Asia Tenggara untuk mengunjungi Jateng dinilai cukup tinggi. Selain Singapura dan Malaysia yang memiliki penerbangan langsung dari dan ke Jateng, wisatawan asal Thailand, Vietnam, dan Filipina sedang dibidik untuk berkunjung ke provinsi ini.

Data statistik menunjukkan 60 persen wisatawan di Asia Tenggara berwisata ke kawasan ASEAN. ”Mereka banyak yang liburan dalam jarak dekat. Wisatawan Asia Tenggara ini kami anggap potensi yang besar,” ujarnya.

Dia mengulang prinsip Menpar Arief Yahya yang menemukan konsep bahwa industry 3T itu mirip. Transportation, Telecomunication dan Tourism. Semuanya memindahkan sesuatu dari satu titik ke titik lain. Karena itu semakin dekat, semakun murah, semakin memungkinkan untuk memperbesar volume.

Rizki mengakui saat ini baru Malaysia dan Singapura yang memiliki direct flight ke Jateng. Yaitu melalui bandara Semarang dan Solo. Namun pihaknya mencoba membidik wisatawan asal Thailand, Vietnam, dan Filipina dengan menawarkan sejumlah destinasi di Jateng. Dia mencontohkan, wisatawan asal Thailand sedang dicoba ditarik mengunjungi Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.

”Kami sedang mendorong dibukanya penerbangan Bangkok-Solo. Jateng juga punya beberapa destinasi gunung berapi yang tidak ada di Thailand,” tukas Rizki. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/