28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Sail Sabang Gencar Promosikan Seni Budaya Aceh

Foto: Instagram
Salah satu peserta kirab budaya Freediving Competition Sail Sabang.

SABANG, SUMUTPOS.CO – Hari demi hari Kota Sabang kian meriah. Rangkaian kegiatan pelaksanaan Sail Sabang benar-benar menjadi suguhan menarik. Pada Rabu (29/11) sore, masyarakat dan wisatawan yang ada di kota Sabang disuguhkan kirab budaya dan pawai kota. 

 
Mereka antusias memadati jalanan yang dilintasi para peserta kirab. Mulai dari Lapangan Yos Sudarso, Jalan O Surapati dan finis di Sabang Fair. 
 
Diikuti 1.500 peserta, para peserta pawai dan kirab budaya tampil mengenakan busana dan pakaian adat dan budaya khas Aceh. Serta tidak ketinggalan baju kreasi yang ditampilkan oleh berbagai peserta mulai dari pelajar hingga komunitas yang ada di kota Sabang dan Banda Aceh.
 
Penampilan drum band dari taruna-taruni KRI Bima Suci di barisan paling depan juga menambah atraksi pawai. Mengenakan baju kebanggaan biru putih, para tarua dan taruni benar-benar menjadi magnet yang besar. Mereka terlihat gagah, dan terlihat padu serta menyatu dengan rentetan lagu-lagu yang dibawakan. 
 
Wali Kota Sabang, Nazaruddin mengatakan, kirab dan pawai tidak hanya menjadi sekadar suguhan bagi masyarakat. Tapi juga sebagai bagian dari upaya mempromosikan seni dan budaya Sabang dan Aceh pada khususnya yang begitu besar. 
 
“Budaya khas daerah itu harus dipertahankan dan terus kita lestarikan,” ujar Nazaruddin, saat melepas kirab budaya dan pawai kota di Lapangan Yos Sudarso, kemarin. 
 
Dengan budaya yang semakin lestari, akan menjadi suguhan atau atraksi yang besar bagi wisatawan. Budaya akan menopang pariwisata Sabang dan Aceh pada umumnya yang juga kuat di wisata bahari. 
 
“Dan jika wisatawan banyak berkunjung ke Sabang, ekonomi masyarakat akan meningkat,” ujar Nazaruddin. 
 
Kirab dan pawai budaya Weh Island Night (WIN) Carnival 2017 yang digelar dalam rangka  memeriahkan Sail Sabang 2017 berlangsung sukses dan meriah.

Lebih lanjut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengatakan, pawai ini juga sebagai wujud dari pemerintah Aceh untuk melibatkan masyarakat dalam kemajuan sektor pariwisata. Dimulai dengan melibatkan semua peserta hingga masyarakat dalam ikut menyukseskan event Sail Sabang 2017. Yang merupakan event sail terbesar di Indonesia hingga saat ini. 

 
“Kirab ini merupakan rangkaian dari kegiatan Sail Sabang, melibatkan semua elemen mulai dari pelaku seni Aceh, para pelajar hingga rombongan pelantara Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 dari seluruh Indonesia,” ujar Reza Fahlevi didampingi Danlanal Sabang Letkol Laut (P) Kicky Salvachdie. 
 
Ia mengatakan respons masyarakat pun begitu besar. Malamnya juga dilanjutkan dengan Carnival Night yang menampilkan beragam baju kreasi dengan kombinasi lampu LED.
 
“Masyarakat Aceh khususnya Sabang senang sekali karena dengan ada kegiatan seperti ini, mereka dapat melihat bagaimana kekayaan adat budaya Aceh. Inilah yang ditunggu-tunggu masyarakat,” ujar Reza. 
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya tidak ketinggalan untuk memberikan apresiasi. Menurutnya kehadiran dan keterlibatan masyarakat akan memberikan dampak yang besar bagi pariwisata di Aceh, khususnya Sabang. 
 
“Antusiasmenya sudah begitu besar. Pemerintah daerah harus terus dapat berkreasi untuk membuat event-event yang melibatkan masyarakat. Sehingga kunjungan wisatawan akan langsung dirasakan masyarakat,” ujar Menpar Arief Yahya. (Rel)
Foto: Instagram
Salah satu peserta kirab budaya Freediving Competition Sail Sabang.

SABANG, SUMUTPOS.CO – Hari demi hari Kota Sabang kian meriah. Rangkaian kegiatan pelaksanaan Sail Sabang benar-benar menjadi suguhan menarik. Pada Rabu (29/11) sore, masyarakat dan wisatawan yang ada di kota Sabang disuguhkan kirab budaya dan pawai kota. 

 
Mereka antusias memadati jalanan yang dilintasi para peserta kirab. Mulai dari Lapangan Yos Sudarso, Jalan O Surapati dan finis di Sabang Fair. 
 
Diikuti 1.500 peserta, para peserta pawai dan kirab budaya tampil mengenakan busana dan pakaian adat dan budaya khas Aceh. Serta tidak ketinggalan baju kreasi yang ditampilkan oleh berbagai peserta mulai dari pelajar hingga komunitas yang ada di kota Sabang dan Banda Aceh.
 
Penampilan drum band dari taruna-taruni KRI Bima Suci di barisan paling depan juga menambah atraksi pawai. Mengenakan baju kebanggaan biru putih, para tarua dan taruni benar-benar menjadi magnet yang besar. Mereka terlihat gagah, dan terlihat padu serta menyatu dengan rentetan lagu-lagu yang dibawakan. 
 
Wali Kota Sabang, Nazaruddin mengatakan, kirab dan pawai tidak hanya menjadi sekadar suguhan bagi masyarakat. Tapi juga sebagai bagian dari upaya mempromosikan seni dan budaya Sabang dan Aceh pada khususnya yang begitu besar. 
 
“Budaya khas daerah itu harus dipertahankan dan terus kita lestarikan,” ujar Nazaruddin, saat melepas kirab budaya dan pawai kota di Lapangan Yos Sudarso, kemarin. 
 
Dengan budaya yang semakin lestari, akan menjadi suguhan atau atraksi yang besar bagi wisatawan. Budaya akan menopang pariwisata Sabang dan Aceh pada umumnya yang juga kuat di wisata bahari. 
 
“Dan jika wisatawan banyak berkunjung ke Sabang, ekonomi masyarakat akan meningkat,” ujar Nazaruddin. 
 
Kirab dan pawai budaya Weh Island Night (WIN) Carnival 2017 yang digelar dalam rangka  memeriahkan Sail Sabang 2017 berlangsung sukses dan meriah.

Lebih lanjut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Fahlevi mengatakan, pawai ini juga sebagai wujud dari pemerintah Aceh untuk melibatkan masyarakat dalam kemajuan sektor pariwisata. Dimulai dengan melibatkan semua peserta hingga masyarakat dalam ikut menyukseskan event Sail Sabang 2017. Yang merupakan event sail terbesar di Indonesia hingga saat ini. 

 
“Kirab ini merupakan rangkaian dari kegiatan Sail Sabang, melibatkan semua elemen mulai dari pelaku seni Aceh, para pelajar hingga rombongan pelantara Ekspedisi Nusantara Jaya 2017 dari seluruh Indonesia,” ujar Reza Fahlevi didampingi Danlanal Sabang Letkol Laut (P) Kicky Salvachdie. 
 
Ia mengatakan respons masyarakat pun begitu besar. Malamnya juga dilanjutkan dengan Carnival Night yang menampilkan beragam baju kreasi dengan kombinasi lampu LED.
 
“Masyarakat Aceh khususnya Sabang senang sekali karena dengan ada kegiatan seperti ini, mereka dapat melihat bagaimana kekayaan adat budaya Aceh. Inilah yang ditunggu-tunggu masyarakat,” ujar Reza. 
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya tidak ketinggalan untuk memberikan apresiasi. Menurutnya kehadiran dan keterlibatan masyarakat akan memberikan dampak yang besar bagi pariwisata di Aceh, khususnya Sabang. 
 
“Antusiasmenya sudah begitu besar. Pemerintah daerah harus terus dapat berkreasi untuk membuat event-event yang melibatkan masyarakat. Sehingga kunjungan wisatawan akan langsung dirasakan masyarakat,” ujar Menpar Arief Yahya. (Rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/