CEO Message yang ke-26 kali ini adalah tentang award atau penghargaan. Saya ingatkan kembali bahwa CEO Message selalu kontekstual berkaitan dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya. Kali ini berkaitan dengan award management atau pengelolaan award.
Pada CEO Message sebelumnya, saya membahas tentang naiknya daya saing pariwisata kita di level internasional. Tepatnya 6 April 2017 lalu, World Economic Forum (WEF) resmi mengumumkan laporan terbaru mengenai Travel and Tourism Competitive Index (TTCI) yang rutin dilakukan setiap 2 tahun. Syukur Alhamdulillah, Indonesia melesat 8 level ke peringkat 42, yang artinya daya saing pariwisata kita semakin diperhitungkan di level global.
Mundur sedikit ke belakang, di akhir tahun 2016 kemarin kita juga memborong 12 dari 16 penghargaan bergengsi pada pergelaran World Halal Tourism Award yang diselenggarakan di Abu Dhabi. Dua kemenangan ini menjadi momentum yang sangat baik untuk memacu kinerja kita mencapai target 20 juta wisman pada tahun 2019 mendatang.
Kita seringkali menyaksikan berbagai award yang diberikan kepada para pemenang kompetisi, atau diberikan sebagai penghargaan atas prestasi yang telah diraih oleh seseorang sebagai individu, tim, unit, perusahaan, maupun negara. Jenis award ini sangat banyak dan beragam, mulai dari level internasional sampai level terendah.
Pada level internasional, award yang paling bergengsi antara lain Nobel Prize (untuk pengetahuan yang diperluas, termasuk perdamaian), Oscar/Academy Award (film), Grammy Award (musik), Aga Khan (arsitektur), Pulitzer (jurnalistik), Emmy Award (televisi) dan lain-lain. Adapun award lebih spesifik yang terkait dengan pariwisata antara lain TTCI, UNWTO Award, ASEANTA Award, World Halal Tourism Award, dan lain-lain.
Oleh DR. Ir. Arief Yahya, M.Sc.
CEO Message yang ke-26 kali ini adalah tentang award atau penghargaan. Saya ingatkan kembali bahwa CEO Message selalu kontekstual berkaitan dengan peristiwa yang terjadi sebelumnya. Kali ini berkaitan dengan award management atau pengelolaan award.
Pada CEO Message sebelumnya, saya membahas tentang naiknya daya saing pariwisata kita di level internasional. Tepatnya 6 April 2017 lalu, World Economic Forum (WEF) resmi mengumumkan laporan terbaru mengenai Travel and Tourism Competitive Index (TTCI) yang rutin dilakukan setiap 2 tahun. Syukur Alhamdulillah, Indonesia melesat 8 level ke peringkat 42, yang artinya daya saing pariwisata kita semakin diperhitungkan di level global.
Mundur sedikit ke belakang, di akhir tahun 2016 kemarin kita juga memborong 12 dari 16 penghargaan bergengsi pada pergelaran World Halal Tourism Award yang diselenggarakan di Abu Dhabi. Dua kemenangan ini menjadi momentum yang sangat baik untuk memacu kinerja kita mencapai target 20 juta wisman pada tahun 2019 mendatang.
Kita seringkali menyaksikan berbagai award yang diberikan kepada para pemenang kompetisi, atau diberikan sebagai penghargaan atas prestasi yang telah diraih oleh seseorang sebagai individu, tim, unit, perusahaan, maupun negara. Jenis award ini sangat banyak dan beragam, mulai dari level internasional sampai level terendah.
Pada level internasional, award yang paling bergengsi antara lain Nobel Prize (untuk pengetahuan yang diperluas, termasuk perdamaian), Oscar/Academy Award (film), Grammy Award (musik), Aga Khan (arsitektur), Pulitzer (jurnalistik), Emmy Award (televisi) dan lain-lain. Adapun award lebih spesifik yang terkait dengan pariwisata antara lain TTCI, UNWTO Award, ASEANTA Award, World Halal Tourism Award, dan lain-lain.