25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

KBRI Muscat: Kemenpar Agresif, Wisatawan Oman Meningkat Drastis

Acara The 72nd Anniversary of The Independence Day of The Republic of Indonesia di Hotel Grand Hyatt, Muscat, Oman, 2 Oktober 2017. Hanya dalam satu tahun dari 2016, peningkatan wisatawan dari Oman ke Indonesia meningkat 40 persen.

MUSCAT, SUMUTPOS.CO – Optimisme tinggi sangat dirasakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Muscat, Oman. Agresif-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mempromosikan pariwisata Indonesia sangat berdampak signifikan terhadap peningkatan wisatawan mancanegara (Wisman) asal Oman ke Indonesia.

“Kemenpar di kepemimpinan pak Joko Widodo dan pak Arief Yahya nyata dan terasa. Bayangkan saja, hanya satu tahun dari 2016 peningkatan wisatawan meningkat 40 persen. Ini data di kami. Kemenpar agresif, Oman meningkat dan terus optimis. Ini angkanya akan terus meningkat, karena kebiasaan di negara Oman seperti ini, sesuatu yang ada tren positif, pasti akan semakin positif,” ujar Duta Besar (Dubes) RI untuk Muscat Oman, Musthofa Taufik Abdul Latif dalam acara The 72nd Anniversary of The Independence Day of The Republic of Indonesia di Hotel Grand Hyatt, Muscat 2 Oktober 2017.

Dalam acara tersebut, Kemenpar juga memberikan dukungan kesenian dan beberapa agenda. Di bawah koordinasi Deputi Pemasaran Mancanegara Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar menyajikan dua tarian daerah. Acara tersebut juga dihadiri oleh Minister of Agriculture and Fisheries Oman, Fouad bin Jaafar bin Mohammed Al Sagwani.

Tarian daerah persembahan Kemenpar memukau pengunjung yang hadir dengan dua tarian yang mempesona yakni Tari Gebyar dari Bali dan Galenye dari Minangkabau. Musthofa menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih dengan semangat Indonesia Incorporated ini, acara yang diinisiasi oleh KBRI berjalan lancar dan sukses.

”Dan yang terpenting, dari segi kunjungan juga ikut sukses. Tahun 2015, kami masih memiliki data bahwa kunjungan ke Indonesia sebanyak 7000 Wisman, namun di tahun 2016 angkanya mencapai 12 ribu Wisman, dan di tahun 2017 sudah masuk 9000 Wisman dan masih berjalan sampai sekarang terus mengalami peningkatan,” ujar Musthofa.

Apa yang menyebabkan angka Oman meningkat ? Selain promosi Kemenpar yang sangat agresif di semua lini, pria yang malam itu mengenakan jas hitam dengan dasi merah itu membeberkan kunci suksesnya.

Yang pertama, imbuhnya, seluruh pekerja Indonesia di Oman saat ini diwajibkan memberikan brosur-brosur promosi Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemenpar untuk dibagikan kepada rekanan kerja, maupun majikan tempat bekerjanya para Tenaga Kerja Indonesia yang ada di Oman.

Tarian daerah persembahan Kemenpar memukau pengunjung yang hadir dengan dua tarian yang mempesona yakni Tari Gebyar dari Bali dan Galenye dari Minangkabau.

Yang kedua, masih kata Musthofa, banyaknya Diaspora yang ada di Oman juga disatukan visi dan misinya dalam mempromosikan keindahan Indonesia untuk mengajak masyarakat Oman agar mau berkunjung ke Indonesia yang memiliki keindahan alam dan budaya yang sangat luar biasa.

Sementara yang keempat, masyarakat Oman yang memiliki keperluan dengan KBRI di Muscat, juga diberikan pengetahuan tentang Indonesia dan diberikan bahan promosi terkait destinasi-destinasi unggulan di Indonesia.

”Dan dua yang terakhir, adalah permainan digital yang dilakukan Kemenpar, masyarakat Indonesia di Oman sangat mempengaruhi rasa ingin tahu masyarakat Oman terhadap Indonesia. Oman juga sudah sangat melek digital, maka mereka menyimak sosial media kita. Dan yang terakhir, budaya mereka adalah saling bercerita. Setelah ke Indonesia, mereka akan habis-habisan bercerita tentang Indonesia dari segala hal. Maka dari itu, masyarakat kita harus siap menerima wisatawan dengan baik dan profesional,” ujar Musthofa.

Hal senada diungkapkan oleh Minister of Agriculture and Fisheries Oman, Fouad bin Jaafar bin Mohammed Al Sagwani. Kata Fouad, dirinya mengaku sudah dua kali datang ke Indonesia dan tidak bisa melupakan tentang Indonesia yang dirasakannya saat berkunjung.

”Saya pernah ke Jakarta dan Bali. Negara kalian sangat indah, keramahtamahan dan alam yang indah sangat menarik untuk dinikmati, hijau dan segar. Tidak bisa saya lupakan,” kata Fouad usai acara makan malam yang sangat elegan tersebut.

Dalam acara tersebut, branding Wonderful Indonesia juga terlihat di pintu masuk. Menariknya, branding milik Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu ditulis dengan bahasa arab, dan beberapa destinasi yang terdapat hamparan hijau dan air diperlihatkan di negara yang masuk dalam area Timur Tengah tersebut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta kepada semua pihak untuk memanfatkan momentum kenaikan wisatawan Oman dengan baik dan cerdas.

Momentum ini terus diperkuat untuk menarik lebih banyak lagi wisman Timur Tengah. ”Kami juga akan berusaha dari sisi konektivitas untuk terus membuka slot penerbangan baru dari Timur Tengah. Dari sisi atraksi kita genjot destinasi yang disukai masyarakat Timur Tengah. Dari sisi amenitas kita akan terus menarik investasi Arab Saudi maupun negara Timur Tengah untuk ikut membangun pariwisata di Tanah Air. Dan tentu dari sisi promosi, kita akan terus menggenjot awareness Indonesia di mata wisman Timur Tengah,” kata pria asli Banyuwangi itu. (rel)

Acara The 72nd Anniversary of The Independence Day of The Republic of Indonesia di Hotel Grand Hyatt, Muscat, Oman, 2 Oktober 2017. Hanya dalam satu tahun dari 2016, peningkatan wisatawan dari Oman ke Indonesia meningkat 40 persen.

MUSCAT, SUMUTPOS.CO – Optimisme tinggi sangat dirasakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Muscat, Oman. Agresif-nya Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam mempromosikan pariwisata Indonesia sangat berdampak signifikan terhadap peningkatan wisatawan mancanegara (Wisman) asal Oman ke Indonesia.

“Kemenpar di kepemimpinan pak Joko Widodo dan pak Arief Yahya nyata dan terasa. Bayangkan saja, hanya satu tahun dari 2016 peningkatan wisatawan meningkat 40 persen. Ini data di kami. Kemenpar agresif, Oman meningkat dan terus optimis. Ini angkanya akan terus meningkat, karena kebiasaan di negara Oman seperti ini, sesuatu yang ada tren positif, pasti akan semakin positif,” ujar Duta Besar (Dubes) RI untuk Muscat Oman, Musthofa Taufik Abdul Latif dalam acara The 72nd Anniversary of The Independence Day of The Republic of Indonesia di Hotel Grand Hyatt, Muscat 2 Oktober 2017.

Dalam acara tersebut, Kemenpar juga memberikan dukungan kesenian dan beberapa agenda. Di bawah koordinasi Deputi Pemasaran Mancanegara Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar menyajikan dua tarian daerah. Acara tersebut juga dihadiri oleh Minister of Agriculture and Fisheries Oman, Fouad bin Jaafar bin Mohammed Al Sagwani.

Tarian daerah persembahan Kemenpar memukau pengunjung yang hadir dengan dua tarian yang mempesona yakni Tari Gebyar dari Bali dan Galenye dari Minangkabau. Musthofa menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih dengan semangat Indonesia Incorporated ini, acara yang diinisiasi oleh KBRI berjalan lancar dan sukses.

”Dan yang terpenting, dari segi kunjungan juga ikut sukses. Tahun 2015, kami masih memiliki data bahwa kunjungan ke Indonesia sebanyak 7000 Wisman, namun di tahun 2016 angkanya mencapai 12 ribu Wisman, dan di tahun 2017 sudah masuk 9000 Wisman dan masih berjalan sampai sekarang terus mengalami peningkatan,” ujar Musthofa.

Apa yang menyebabkan angka Oman meningkat ? Selain promosi Kemenpar yang sangat agresif di semua lini, pria yang malam itu mengenakan jas hitam dengan dasi merah itu membeberkan kunci suksesnya.

Yang pertama, imbuhnya, seluruh pekerja Indonesia di Oman saat ini diwajibkan memberikan brosur-brosur promosi Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemenpar untuk dibagikan kepada rekanan kerja, maupun majikan tempat bekerjanya para Tenaga Kerja Indonesia yang ada di Oman.

Tarian daerah persembahan Kemenpar memukau pengunjung yang hadir dengan dua tarian yang mempesona yakni Tari Gebyar dari Bali dan Galenye dari Minangkabau.

Yang kedua, masih kata Musthofa, banyaknya Diaspora yang ada di Oman juga disatukan visi dan misinya dalam mempromosikan keindahan Indonesia untuk mengajak masyarakat Oman agar mau berkunjung ke Indonesia yang memiliki keindahan alam dan budaya yang sangat luar biasa.

Sementara yang keempat, masyarakat Oman yang memiliki keperluan dengan KBRI di Muscat, juga diberikan pengetahuan tentang Indonesia dan diberikan bahan promosi terkait destinasi-destinasi unggulan di Indonesia.

”Dan dua yang terakhir, adalah permainan digital yang dilakukan Kemenpar, masyarakat Indonesia di Oman sangat mempengaruhi rasa ingin tahu masyarakat Oman terhadap Indonesia. Oman juga sudah sangat melek digital, maka mereka menyimak sosial media kita. Dan yang terakhir, budaya mereka adalah saling bercerita. Setelah ke Indonesia, mereka akan habis-habisan bercerita tentang Indonesia dari segala hal. Maka dari itu, masyarakat kita harus siap menerima wisatawan dengan baik dan profesional,” ujar Musthofa.

Hal senada diungkapkan oleh Minister of Agriculture and Fisheries Oman, Fouad bin Jaafar bin Mohammed Al Sagwani. Kata Fouad, dirinya mengaku sudah dua kali datang ke Indonesia dan tidak bisa melupakan tentang Indonesia yang dirasakannya saat berkunjung.

”Saya pernah ke Jakarta dan Bali. Negara kalian sangat indah, keramahtamahan dan alam yang indah sangat menarik untuk dinikmati, hijau dan segar. Tidak bisa saya lupakan,” kata Fouad usai acara makan malam yang sangat elegan tersebut.

Dalam acara tersebut, branding Wonderful Indonesia juga terlihat di pintu masuk. Menariknya, branding milik Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu ditulis dengan bahasa arab, dan beberapa destinasi yang terdapat hamparan hijau dan air diperlihatkan di negara yang masuk dalam area Timur Tengah tersebut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta kepada semua pihak untuk memanfatkan momentum kenaikan wisatawan Oman dengan baik dan cerdas.

Momentum ini terus diperkuat untuk menarik lebih banyak lagi wisman Timur Tengah. ”Kami juga akan berusaha dari sisi konektivitas untuk terus membuka slot penerbangan baru dari Timur Tengah. Dari sisi atraksi kita genjot destinasi yang disukai masyarakat Timur Tengah. Dari sisi amenitas kita akan terus menarik investasi Arab Saudi maupun negara Timur Tengah untuk ikut membangun pariwisata di Tanah Air. Dan tentu dari sisi promosi, kita akan terus menggenjot awareness Indonesia di mata wisman Timur Tengah,” kata pria asli Banyuwangi itu. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/