“Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia kepada masyarakat Vietnam, VITM 2017 diharapkan juga bisa menghasilkan transaksi yang signifikan dari hasil penjualan paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan Vietnam ke Indonesia dan memperkenalkan destinasi-destinasi pariwisata Indonesia,” beber Rizki.
Rizki menambahkan, program acara di paviliun Indonesia antara lain B to B meeting, B to C oleh industri pariwisata Indonesia, pelayanan informasi pariwisata Indonesia, pendistribusian bahan promosi, virtual reality video 360°, coffeerefreshment khas Indonesia, games quiz interaktif, gift redemption, serta pertunjukan kesenian yang bekerja sama dengan KBRI Hanoi.
Rizki juga menambahkan, poartisipasi pada event tahunan ini, merupakan salah satu upaya untuk melanjutkan program promosi Kemenpar yang sebelumnya fokus pada branding dan advertising. Keikutsertaan Indonesia pada event ini adalah untuk mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia khususnya kawasan Asia Tenggara, selain itu sebagai upaya untuk melanjutkan program Kemenpar mempromosikan Wonderful Indonesia.
Kata Rizki, negara Vietnam sendiri merupakan salah satu fokus pasar yang menjadi perhatian dari Kementerian Pariwisata dalam usaha promosi pariwisata ke negara-negara anggota ASEAN pada saat ini.
Untuk tahun 2017, pemerintah sudah mematok target kontribusi Pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13%, devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta, jumlah kunjungan wisman 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta, serta indeks daya saing (WEF) berada di ranking 40 meningkat dari posisi saat ini di ranking 50 dunia.
“VITM 2017, merupakan momentum yang paling potensial untuk menjaring lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia terutama wisman dari Vietnam. Dikarenakan pameran tersebut merupakan pameran yang diselenggarakan setiap tahun dan menjadi pameran terbesar yang ada di Vietnam,” pungkasnya.(rel)