30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Bukit (Ng)ISIS Nglinggo, Sensasi Sunrise sembari Minum Teh Lokal

Turis mancanegara mendatangi Bukit (Ng)ISIS di desa wisata Nglinggo, Kulonprogo, Jogjayakarta.

KULONPROGO, SUMUTPOS.CO – Orang Jogja memang kelewat kreatif. Kata-kata “ISIS” pun dibikin plesetan yang membuat senyum orang. Persisnya, kata-kata itu dipakai untuk menyebut nama sebuah tempat sejuk di atas kebun teh Nglinggo, Pagarhatjo, Samigaluh, Kulonprogo, Jogja. Namanya bukit (Ng)ISIS.

Dengan ditambah “Ng” itu, bacanya menjadi “Ngisis” yang dalam bahasa Jawa artinya tempat mencari semilir angin sepoi-sepoi. Angin yang membikin ngantuk. “Sangat kreatif!” komentar Menpar Arief Yahya melihat ide masyarakat menjuluki destinasi instagramable itu.

Bukit (Ng)ISIS berada di Titik Nol Kebun Teh Nglinggo, Kulonprogo di ketinggian 900an meter di atas permukaan laut (mdpl). Dari puncak bukit ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan memesona. Saat langit cerah, bisa melihat Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro. Beserta gunung-gunung kecil di sekitarnya. Di puncak bukit ini, wisatawan juga bisa menanti matahari terbit (sunrise) atau menikmati matahari tenggelam menuju peraduan.

Bahkan salah satu atraksi unggulan dari pengelola Desa Wisata Nglinggo adalah berburu sunrise sembari menikmati hangatnya teh/kopi di puncak bukit ini. Wisatawan yang menginap di homestay yang ada di Nglinggo akan diajak naik ke lokasi ini pagi-pagi sekitar jam 04.30 WIB. “Menunggu matahari terbit sambil menikmati sajian teh hangat dan camilan ketela goreng. Teh ini hasil produksi kebun teh di sini. Begitu pula ketelanya,” ujar Melkey Binaro, Tim Kreatif Desa Wisata Nglinggo.

Fasilitas di Bukit ini cukup lengkap. Ada toilet, gazebo untuk pertemuan, kursi dan tempat api unggun, gardu pandang, dan sejumlah spot berfoto. Ada pula bangunan yang disiapkan untuk teropong. Lewat teropong dari tempat itu bisa melihat Borobudur yang berada 15-an kilometer, dengan jelas.

Tak hanya sensasi sunrise, para tamu yang menginap di Homestay Desa Wisata Nglinggo akan banyak merasakan berbagai hal khas desa Nglinggo. Mulai suguhan welcome drink berupa teh lokal atau kopi lokal. Makanan kecil juga khas desa setempat: ketela goreng atau regedeg. Jika ingin bebakaran pun akan disediakan jagung.

Tamu yang menginap di homestay yang berada di Desa Wisata Nglinggo ini juga bisa menikmati atraksi budaya. Untuk rombongan besar, bisa request suguhan Topeng Lengger atau jathilan. Ada pendopo besar dengan halaman luas di dekat gerbang/gapura bertulisan: Selamat Datang di Desa Wisata Nglinggo.

Turis mancanegara mendatangi Bukit (Ng)ISIS di desa wisata Nglinggo, Kulonprogo, Jogjayakarta.

KULONPROGO, SUMUTPOS.CO – Orang Jogja memang kelewat kreatif. Kata-kata “ISIS” pun dibikin plesetan yang membuat senyum orang. Persisnya, kata-kata itu dipakai untuk menyebut nama sebuah tempat sejuk di atas kebun teh Nglinggo, Pagarhatjo, Samigaluh, Kulonprogo, Jogja. Namanya bukit (Ng)ISIS.

Dengan ditambah “Ng” itu, bacanya menjadi “Ngisis” yang dalam bahasa Jawa artinya tempat mencari semilir angin sepoi-sepoi. Angin yang membikin ngantuk. “Sangat kreatif!” komentar Menpar Arief Yahya melihat ide masyarakat menjuluki destinasi instagramable itu.

Bukit (Ng)ISIS berada di Titik Nol Kebun Teh Nglinggo, Kulonprogo di ketinggian 900an meter di atas permukaan laut (mdpl). Dari puncak bukit ini, wisatawan bisa menikmati pemandangan memesona. Saat langit cerah, bisa melihat Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro. Beserta gunung-gunung kecil di sekitarnya. Di puncak bukit ini, wisatawan juga bisa menanti matahari terbit (sunrise) atau menikmati matahari tenggelam menuju peraduan.

Bahkan salah satu atraksi unggulan dari pengelola Desa Wisata Nglinggo adalah berburu sunrise sembari menikmati hangatnya teh/kopi di puncak bukit ini. Wisatawan yang menginap di homestay yang ada di Nglinggo akan diajak naik ke lokasi ini pagi-pagi sekitar jam 04.30 WIB. “Menunggu matahari terbit sambil menikmati sajian teh hangat dan camilan ketela goreng. Teh ini hasil produksi kebun teh di sini. Begitu pula ketelanya,” ujar Melkey Binaro, Tim Kreatif Desa Wisata Nglinggo.

Fasilitas di Bukit ini cukup lengkap. Ada toilet, gazebo untuk pertemuan, kursi dan tempat api unggun, gardu pandang, dan sejumlah spot berfoto. Ada pula bangunan yang disiapkan untuk teropong. Lewat teropong dari tempat itu bisa melihat Borobudur yang berada 15-an kilometer, dengan jelas.

Tak hanya sensasi sunrise, para tamu yang menginap di Homestay Desa Wisata Nglinggo akan banyak merasakan berbagai hal khas desa Nglinggo. Mulai suguhan welcome drink berupa teh lokal atau kopi lokal. Makanan kecil juga khas desa setempat: ketela goreng atau regedeg. Jika ingin bebakaran pun akan disediakan jagung.

Tamu yang menginap di homestay yang berada di Desa Wisata Nglinggo ini juga bisa menikmati atraksi budaya. Untuk rombongan besar, bisa request suguhan Topeng Lengger atau jathilan. Ada pendopo besar dengan halaman luas di dekat gerbang/gapura bertulisan: Selamat Datang di Desa Wisata Nglinggo.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/