Lion Air Group juga siap menerbangi Bandara Silangit Danau Toba ketika landasan sudah siap, diperkirakan bulan September 2017. Maskapai nya adalah Batik Air, salah satu maskapai group Lion yang full service.
Rusdi Kirana juga menyampaikan usulan agar ada panggung di Boulevard Manado yang menjadi tempat pertunjukan Budaya setiap hari. Bapak Rusdi menyarankan ada pihak dari Kemenpar yang juga stand by di sana. Menpar pun langsung meminta Kadispar di Manado dan Sulut agar menindaklanjutinya.
Selain itu, Rusdi juga menyarankan untuk menjadikan airport di Gorontalo Sulut sebagai “alternate station” bagi Manado. Itu artinya harus menggeser dari Makassar, yang jarak tempuh dan lokasinya lebih jauh. Ini sekaligus menghidupkan pariwisata di Gorontalo.
Secara khusus Menpar Arief Yahya mendorong Lion Air Group untuk membuka rute ke Tanjung Pandan Belitung yang sudah menjadi International Airport. Malindo tertarik untuk menerbanginya dari Subang Airport Kuala Lumpur. “Bandara Internasional Belitung sudah siap dioperasikan, silakan Lion Group masuk, dan membuka direct flight ke Negeri Laskar Pelangi,” tutur Menpar Arief.
Menpar juga mendorong Lion Air Group untuk membuka lebih banyak rute ke Bali dan Lombok dari Kuala Lumpur, serta “direct flight” dari India yang saat ini belum ada. “India sangat potensial, saat 2016 yang belum ada direct fligjt saja sudah ada 300.000 wisman dari India yang datang ke Indonesia per tahun. Berarti per hari ada sekitar 1000 orang? Potensi ini belum digarap!” ungkap Arief Yahya.
Kemenpar dan Lion Air Group akan bekerjasama dalam “media placement” untuk kota-kota asal wisman di India, China, dan Thailand yang diterbangi maskapai Lion Air Group. (rel)
Lion Air Group juga siap menerbangi Bandara Silangit Danau Toba ketika landasan sudah siap, diperkirakan bulan September 2017. Maskapai nya adalah Batik Air, salah satu maskapai group Lion yang full service.
Rusdi Kirana juga menyampaikan usulan agar ada panggung di Boulevard Manado yang menjadi tempat pertunjukan Budaya setiap hari. Bapak Rusdi menyarankan ada pihak dari Kemenpar yang juga stand by di sana. Menpar pun langsung meminta Kadispar di Manado dan Sulut agar menindaklanjutinya.
Selain itu, Rusdi juga menyarankan untuk menjadikan airport di Gorontalo Sulut sebagai “alternate station” bagi Manado. Itu artinya harus menggeser dari Makassar, yang jarak tempuh dan lokasinya lebih jauh. Ini sekaligus menghidupkan pariwisata di Gorontalo.
Secara khusus Menpar Arief Yahya mendorong Lion Air Group untuk membuka rute ke Tanjung Pandan Belitung yang sudah menjadi International Airport. Malindo tertarik untuk menerbanginya dari Subang Airport Kuala Lumpur. “Bandara Internasional Belitung sudah siap dioperasikan, silakan Lion Group masuk, dan membuka direct flight ke Negeri Laskar Pelangi,” tutur Menpar Arief.
Menpar juga mendorong Lion Air Group untuk membuka lebih banyak rute ke Bali dan Lombok dari Kuala Lumpur, serta “direct flight” dari India yang saat ini belum ada. “India sangat potensial, saat 2016 yang belum ada direct fligjt saja sudah ada 300.000 wisman dari India yang datang ke Indonesia per tahun. Berarti per hari ada sekitar 1000 orang? Potensi ini belum digarap!” ungkap Arief Yahya.
Kemenpar dan Lion Air Group akan bekerjasama dalam “media placement” untuk kota-kota asal wisman di India, China, dan Thailand yang diterbangi maskapai Lion Air Group. (rel)