Alam Tidore yang dikelilingi laut merupakan potensi wisata yang besar dan dapat mempertegas jatidiri sebagai Bangsa Maritim. Pendapatan perkapita dari sektor Pariwisata lebih besar daripada sektor Perikanan. Misalnya masyarakat yang menyediakan jasa diving, snorkeling, marine sport tourism mendapatkan pendapatan lebih besar daripada nelayan.
Walikota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pariwisata beserta jajarannya, yang telah membantu kesuksesan Launching Festival Tidore 2017. “Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Menteri Pariwisata yang berkenan membantu kesuksesan acara malam ini. Sekadar informasi bahwa Festival Tidore 2017 juga berketepatan dalam rangka hari jadi Kepulauan Tidore yang 909 yang jatuh pada tanggal 12 april 2017,” kata Ali.
Ali menambahkan, momentum lauching, meneguhkan semangat warga Tidore sebagai bagian dari anak bangsa, untuk secara terus menerus merawat tradisi budaya yang dimiliki. “Festival ini juga mempertegas jati diri warga tidore untuk mewujudkan visi Kota Tidore sebagai kota jasa berbasis argo marine,” ungkapnya.
Sektor pariwisata di Kota Tidore mencerminkan salah satu misi pemerintah daerah, yaitu penguatan pembangunan sosial budaya serta nilai-nilai kearifan lokal, sebagai modal sosial akselerasi pembangunan. Sehinggah pemerintah dengan kesultanan Tidore terus bersinergi untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal agar tidak tergantikan oleh nilai kehidupan baru. “Kesultanan Tidore memberikan andil besar terhadap perkembangan Kota Tidore Kepulaan. Kota Tidore memiliki potensi wisata yang beragam diantaranya, potensi budaya, sejarah, alam serta bahari. Semuanya ini memerlukan pembangunan yang terintegrasi, dan membutuhkan dukungan dari Pemerintah pusat,” ujarnya.
Penyelenggaraan Festival Tidore 2017 dimeriahkan acara 3 top event, 9 event utama dan event dukungan yaitu; Prosesi Kota Tupa (kerumah para Sowohi di Tambula, Folarora dan Guruabanga di kaki Gunung Kie Matubu); Prosesi Tagi Kie (perjalanan ke puncak Gunung Mar’ijan); Rora Ake Dango (upacara menyatukan air dari masing-masing rumah Sowohi RomtohaTomayou) Kota AkeDango; Siloloa Sultan Tidore; Perjalanan Paji Nyili-nyili (arak-arakan duplikat Paji Nyili-nyili) serta sejumlah event lain berupa pameran, karnaval budaya, lomba, pentas seni, maupun seminar budaya.(rel)
Alam Tidore yang dikelilingi laut merupakan potensi wisata yang besar dan dapat mempertegas jatidiri sebagai Bangsa Maritim. Pendapatan perkapita dari sektor Pariwisata lebih besar daripada sektor Perikanan. Misalnya masyarakat yang menyediakan jasa diving, snorkeling, marine sport tourism mendapatkan pendapatan lebih besar daripada nelayan.
Walikota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pariwisata beserta jajarannya, yang telah membantu kesuksesan Launching Festival Tidore 2017. “Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Menteri Pariwisata yang berkenan membantu kesuksesan acara malam ini. Sekadar informasi bahwa Festival Tidore 2017 juga berketepatan dalam rangka hari jadi Kepulauan Tidore yang 909 yang jatuh pada tanggal 12 april 2017,” kata Ali.
Ali menambahkan, momentum lauching, meneguhkan semangat warga Tidore sebagai bagian dari anak bangsa, untuk secara terus menerus merawat tradisi budaya yang dimiliki. “Festival ini juga mempertegas jati diri warga tidore untuk mewujudkan visi Kota Tidore sebagai kota jasa berbasis argo marine,” ungkapnya.
Sektor pariwisata di Kota Tidore mencerminkan salah satu misi pemerintah daerah, yaitu penguatan pembangunan sosial budaya serta nilai-nilai kearifan lokal, sebagai modal sosial akselerasi pembangunan. Sehinggah pemerintah dengan kesultanan Tidore terus bersinergi untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal agar tidak tergantikan oleh nilai kehidupan baru. “Kesultanan Tidore memberikan andil besar terhadap perkembangan Kota Tidore Kepulaan. Kota Tidore memiliki potensi wisata yang beragam diantaranya, potensi budaya, sejarah, alam serta bahari. Semuanya ini memerlukan pembangunan yang terintegrasi, dan membutuhkan dukungan dari Pemerintah pusat,” ujarnya.
Penyelenggaraan Festival Tidore 2017 dimeriahkan acara 3 top event, 9 event utama dan event dukungan yaitu; Prosesi Kota Tupa (kerumah para Sowohi di Tambula, Folarora dan Guruabanga di kaki Gunung Kie Matubu); Prosesi Tagi Kie (perjalanan ke puncak Gunung Mar’ijan); Rora Ake Dango (upacara menyatukan air dari masing-masing rumah Sowohi RomtohaTomayou) Kota AkeDango; Siloloa Sultan Tidore; Perjalanan Paji Nyili-nyili (arak-arakan duplikat Paji Nyili-nyili) serta sejumlah event lain berupa pameran, karnaval budaya, lomba, pentas seni, maupun seminar budaya.(rel)