Kemenpar memang tidak main-main dalam menggenjot Wisman asal Timteng. Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu sudah tancap gas sejak Februari untuk menyasar Timur Tengah (Timteng). Berbagai kegiatan promosi dilakukan Kemenpar itu untuk menggoda wisman Timteng.
”Kami tidak akan pernah meninggalkan momentum liburan summer wisman Timteng. Ini giliran pasar Oman yang kami bidik,” ujar Nia.
Wanita yang besar di Malang itu sejak bulan Februari bersama pelaku pariwisata Indonesia melakukan rangkaian promosi. Pada bulan Februari 2017 promosi di Jeddah Travel Show dengan sellers meet buyers.
Pada bulan Maret 2017, imbuh Nia, Kemenpar mengundang tour operator media Timteng mengikuti program Napak Tilas Raja Salman ke Bali. Pada bulan April, pihaknya bersama industri mengikuti Arabian Travel Mart dengan membawa 70 industri dengan Tema Paviliun Phinisi dan Rumah Sasak.
Pada bulan April juga, Kemenpar ikut perhelatan Riyadh Travel Show dengan mempromosikan paket napak tilas kunjungan Raja Salman. Selain itu, pada bulan Mei melakukan table top dengan enam sellers dan 60 buyers di Kuwait.
Di bulan Mei, tepatnya pada tanggal 24 Mei 2017, Kemenpar menggelar tabel top di Dubai dengan 7 sellers dan 80 buyers. Setelah Festival Wonderful Indonesia di Oman, rencananya Kemenpar akan menggelar perhelatan Table Top di Uni Emirate Arab pada tanggal 18 hingga 19 Oktober 2017 dan di Arab Saudi (Riyadh, Dammam dan Jeddah) pada tanggal 22 hingga 25 Oktober 2017.
”Pasar Timur Tengah potensinya sangat besar. Apalagi, pengeluaran mereka di atas rata-rata. Umumnya, durasi plesiran wisatawan Timur Tengah 10,14 hari dan pengeluaran per kunjungan rata-rata per pengunjung USD 1.918, 18. Data ini berdasarkan Passenger Exit Survey. Jadi Timteng sangat berpotensi,” katanya.(rel)