25.4 C
Medan
Monday, April 29, 2024

Tiga Prioritas Pengembangan Wisata Danau Toba

Bandara Silangit yang menjadi salah satu prioritas pengembangan wisata Danau Toba.

SUMUTPOS.CO – Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman mengaku, sudah menyiapkan formula ampuh untuk terus menggenjot pengembangan 10 destinasi prioritas. Yang terbaru, ada top 3 prioritas yang dipersiapkan untuk mempercepat pengembangan kawasan wisata Danau Toba.

Hal tersebut diungkapkan Dadang dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III di Hotel Bidakara, Jakarta, baru-baru ini.

Semua dimonitor. Semua dipetakan critical success factor-nya. Hasilnya, masing-masing daerah punya top 3 program prioritas yang berbeda-beda.

“Kita terus memonitor dan menggenjot segala persiapan menyangkut 10 destinasi prioritas yang bergerak di 3A, baik segi atraksi, amenitas, dan aksebilitasnya,” kata Dadang.

Percepatannya mengarah ke peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas. Utamanya fasilitas bandara, pelabuhan, jalan, hingga energi. Promosi kepada calon investor juga ikut dilakukan.

Dan semuanya, tetap mengacu pada top 10 program prioritas Kemenpar 2018, yakni digital tourism, homestay desa wisata, airlines, branding, top 10 originasi, top 3 destinasi utama, pengembangan 10 DPP, sertifikasi kompetensi SDM, gerakan sadar wisata, serta pengelolaan crisis center.

Pada 2018, Kemenpar fokus pada pelaksanaan tiga dari 10 program prioritas itu, yakni digital tourism, homestay desa wisata, dan airlines. “Nantinya Top 3 Prioritas ini akan menjadi acuan dan ukuran measurement bagi setiap tim pokja percepatan 10 destinasi Bali baru,” tambah Dadang.

Danau Toba misalnya. Saat ini, Dadang mengaku sudah menyiapkan 3 prioritas andalan. Yang pertama, persiapan akhir penerbangan internasional perdana Bandara Silangit yang rencananya akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2017. Nomor duanya percepatan pembangunan jalan Tol Medan-Tebingtinggi. Dan yang ketiga, peningkatan kualitas air Danau Toba.

Tanjung Kelayang juga sama. Dari mulai pengusulan Geopark Nasional, International Flight Bandara HAS Hanandjoedin hingga pengembangan homestay desa wisata, sudah disiapkan untuk mempercepat pengembangan destinasi yang disebut-sebut tak kalah dari Phuket, Thailand itu. “Top 3 Prioritas-nya bermuara pada penataan destinasi kelas dunia, terawat, indah, dan sustainable. Arahnya semua ke sana,” jelas Dadang.

Menpar Arief Yahya pun makin pede. Makin optimistis bisa mengejar target 15 juta wisman di 2017. “Berbagai jurus dan strategi yang kita lakukan telah membuahkan hasil yang cukup signifikan. Tak terkecuali progres pengembangan 10 destinasi prioritas juga semakin kita kebut. Dan ini diperlukan komitmen penuh para CEO untuk solid dan bersinergi satu sama lain agar kita bisa bekerja semakin cepat. Seperti yang selalu saya singgung, 50 persen sukses pariwisata daerah itu berasal dari CEO Commitment, keseriusan, keberpihakan, dan kejelasan pimpinan daerahnya dalam mengurus pariwisata,” pungkasnya. (jpg/saz)

Bandara Silangit yang menjadi salah satu prioritas pengembangan wisata Danau Toba.

SUMUTPOS.CO – Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman mengaku, sudah menyiapkan formula ampuh untuk terus menggenjot pengembangan 10 destinasi prioritas. Yang terbaru, ada top 3 prioritas yang dipersiapkan untuk mempercepat pengembangan kawasan wisata Danau Toba.

Hal tersebut diungkapkan Dadang dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III di Hotel Bidakara, Jakarta, baru-baru ini.

Semua dimonitor. Semua dipetakan critical success factor-nya. Hasilnya, masing-masing daerah punya top 3 program prioritas yang berbeda-beda.

“Kita terus memonitor dan menggenjot segala persiapan menyangkut 10 destinasi prioritas yang bergerak di 3A, baik segi atraksi, amenitas, dan aksebilitasnya,” kata Dadang.

Percepatannya mengarah ke peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas. Utamanya fasilitas bandara, pelabuhan, jalan, hingga energi. Promosi kepada calon investor juga ikut dilakukan.

Dan semuanya, tetap mengacu pada top 10 program prioritas Kemenpar 2018, yakni digital tourism, homestay desa wisata, airlines, branding, top 10 originasi, top 3 destinasi utama, pengembangan 10 DPP, sertifikasi kompetensi SDM, gerakan sadar wisata, serta pengelolaan crisis center.

Pada 2018, Kemenpar fokus pada pelaksanaan tiga dari 10 program prioritas itu, yakni digital tourism, homestay desa wisata, dan airlines. “Nantinya Top 3 Prioritas ini akan menjadi acuan dan ukuran measurement bagi setiap tim pokja percepatan 10 destinasi Bali baru,” tambah Dadang.

Danau Toba misalnya. Saat ini, Dadang mengaku sudah menyiapkan 3 prioritas andalan. Yang pertama, persiapan akhir penerbangan internasional perdana Bandara Silangit yang rencananya akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2017. Nomor duanya percepatan pembangunan jalan Tol Medan-Tebingtinggi. Dan yang ketiga, peningkatan kualitas air Danau Toba.

Tanjung Kelayang juga sama. Dari mulai pengusulan Geopark Nasional, International Flight Bandara HAS Hanandjoedin hingga pengembangan homestay desa wisata, sudah disiapkan untuk mempercepat pengembangan destinasi yang disebut-sebut tak kalah dari Phuket, Thailand itu. “Top 3 Prioritas-nya bermuara pada penataan destinasi kelas dunia, terawat, indah, dan sustainable. Arahnya semua ke sana,” jelas Dadang.

Menpar Arief Yahya pun makin pede. Makin optimistis bisa mengejar target 15 juta wisman di 2017. “Berbagai jurus dan strategi yang kita lakukan telah membuahkan hasil yang cukup signifikan. Tak terkecuali progres pengembangan 10 destinasi prioritas juga semakin kita kebut. Dan ini diperlukan komitmen penuh para CEO untuk solid dan bersinergi satu sama lain agar kita bisa bekerja semakin cepat. Seperti yang selalu saya singgung, 50 persen sukses pariwisata daerah itu berasal dari CEO Commitment, keseriusan, keberpihakan, dan kejelasan pimpinan daerahnya dalam mengurus pariwisata,” pungkasnya. (jpg/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/