26.7 C
Medan
Thursday, May 9, 2024

Menpar Arief Yahya: Angkasa Pura-1 Sempurna!

Menpar Arief Yahya saat roadshow ke Angkasa Pura I, Bandara Ngurah Rai, Bali.

BALI, SUMUTPOS.CO – Sempurna! Satu kata Menpar Arief Yahya menanggapi presentasi Dirut PT Angkasa Pura I Danang S Baskoro di Novotel Bandara Ngurah Rai, Bali, Senin 8 Mei 2017. Roadshow Air Connectivity yang dilakukan di 3A, Airlines, Airport, dan Air Navigation itu pun berakhir manis, penuh optimisme!

Baik Angkasa Pura I maupun Angkasa Pura II sama. Sudah berada dalam alur rel yang diimpikan Presiden Joko Widodo, yakni membuka seluas-luasnya potensi pariwisata Indonesia dengan memperlebar akses. Kebetulan, 75-80% pintu masuk wisman ke tanah air itu melewati jalur udara.

Danang S Baskoro melaporkan ke Menpar Arief soal Airport Development and Marketing Program yang sedang dikerjakan AP-1. Pertama soal incentive, dengan non cash, seperti pemberian free landing fee 100%, untuk rute baru di bandara BIK (Kaisiepo International Airport Biak), Bandara AMQ (Pattimura Airport Ambon), Bandara KOE (El Tari Int Airport Kupang, NTT).

“Incentive ini berlaku selama 6 bulan, efektif per Oktober 2016. Kami juga berikan 50% landing fee untuk Denpasar, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Jogja, Manado, Lombok, Solo, Banjarmasin. Ini juga berlaku selama 6 bulan, untuk rute baru,” jelas Dirut AP-1, Danang S Baskoro.

Kedua, AP-1 juga menggelar serentetan events yang untuk mendorong pariwisata dan pergerakan turis. Di antaranya, Airport Running Series Solo, Airport Running Series Koepang, Airport Running Manado dan Airport Running Lombok. Juga Jazz Gunung Bromo 19-20 Agustus 2016, dan Summer Jazz Ijen Banyuwangi, 30 Juli, 10 September, 22 Oktober 2016.

Danang juga menjelaskan soal Collaborative Destination Development (CDD), yang melibatkan semua stakeholder pariwisata dan daerah. CDD itu sendiri telah diselenggarakan di 9 Bandara diantaranya yaitu MDC, SOC, LOP, KOE, AMQ, SRG, BDJ, JOG, dan UPG. “Yang hadir juga para stakeholders diantaranya Airlines, ASITA, PHRI, Dinas Pariwisata, Gubernur, Walikota dan Para Pelaku Bisnis Pariwisata,” kata Danang.

Ketiga, AP-1 juga membangun Tourism Information Center (TIC), di Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Adi Sutjipto Jogja, Bandara Hasanuddin Makassar, Bandara El Tari Kupang, dan Bandara Lombok NTB. “Kami juga punya Duta Bandara,” katanya.

Pembangunan dan perluasan infrastruktur di 13 bandara di bawah AP1 harus mulai beroperasi pada tahun 2019. Maka dari itu, pembangunan harus dimulai tahun ini!! Semua dikerjakan dengan semangat “Bandung Bondowoso”.

Dirut AP1 menyatakan Indonesia bagian Timur merupakan masa depan Indonesia karena kaya akan sumber daya dan potensi yang besar, khususnya alam yang indah sebagai atraksi wisata.

Menpar Arief Yahya saat roadshow ke Angkasa Pura I, Bandara Ngurah Rai, Bali.

BALI, SUMUTPOS.CO – Sempurna! Satu kata Menpar Arief Yahya menanggapi presentasi Dirut PT Angkasa Pura I Danang S Baskoro di Novotel Bandara Ngurah Rai, Bali, Senin 8 Mei 2017. Roadshow Air Connectivity yang dilakukan di 3A, Airlines, Airport, dan Air Navigation itu pun berakhir manis, penuh optimisme!

Baik Angkasa Pura I maupun Angkasa Pura II sama. Sudah berada dalam alur rel yang diimpikan Presiden Joko Widodo, yakni membuka seluas-luasnya potensi pariwisata Indonesia dengan memperlebar akses. Kebetulan, 75-80% pintu masuk wisman ke tanah air itu melewati jalur udara.

Danang S Baskoro melaporkan ke Menpar Arief soal Airport Development and Marketing Program yang sedang dikerjakan AP-1. Pertama soal incentive, dengan non cash, seperti pemberian free landing fee 100%, untuk rute baru di bandara BIK (Kaisiepo International Airport Biak), Bandara AMQ (Pattimura Airport Ambon), Bandara KOE (El Tari Int Airport Kupang, NTT).

“Incentive ini berlaku selama 6 bulan, efektif per Oktober 2016. Kami juga berikan 50% landing fee untuk Denpasar, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Jogja, Manado, Lombok, Solo, Banjarmasin. Ini juga berlaku selama 6 bulan, untuk rute baru,” jelas Dirut AP-1, Danang S Baskoro.

Kedua, AP-1 juga menggelar serentetan events yang untuk mendorong pariwisata dan pergerakan turis. Di antaranya, Airport Running Series Solo, Airport Running Series Koepang, Airport Running Manado dan Airport Running Lombok. Juga Jazz Gunung Bromo 19-20 Agustus 2016, dan Summer Jazz Ijen Banyuwangi, 30 Juli, 10 September, 22 Oktober 2016.

Danang juga menjelaskan soal Collaborative Destination Development (CDD), yang melibatkan semua stakeholder pariwisata dan daerah. CDD itu sendiri telah diselenggarakan di 9 Bandara diantaranya yaitu MDC, SOC, LOP, KOE, AMQ, SRG, BDJ, JOG, dan UPG. “Yang hadir juga para stakeholders diantaranya Airlines, ASITA, PHRI, Dinas Pariwisata, Gubernur, Walikota dan Para Pelaku Bisnis Pariwisata,” kata Danang.

Ketiga, AP-1 juga membangun Tourism Information Center (TIC), di Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Adi Sutjipto Jogja, Bandara Hasanuddin Makassar, Bandara El Tari Kupang, dan Bandara Lombok NTB. “Kami juga punya Duta Bandara,” katanya.

Pembangunan dan perluasan infrastruktur di 13 bandara di bawah AP1 harus mulai beroperasi pada tahun 2019. Maka dari itu, pembangunan harus dimulai tahun ini!! Semua dikerjakan dengan semangat “Bandung Bondowoso”.

Dirut AP1 menyatakan Indonesia bagian Timur merupakan masa depan Indonesia karena kaya akan sumber daya dan potensi yang besar, khususnya alam yang indah sebagai atraksi wisata.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/