32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Batam Dikepung Wisman 6 Negara

Nongsa, Batam diserbu 591 wisman dari 6 negara. Semuanya kompak ambil bagian di Nongsa Fun Run 2017 di Palm Spring Golf.

BATAM, SUMUTPOS.CO – Nongsa, Batam, kembali menebarkan pesonanya. Sejak Sabtu (7/10), destinasi yang ada di border area itu diserbu 591 wisman dari 6 negara. Semuanya kompak ambil bagian di Nongsa Fun Run 2017 di Palm Spring Golf.

Singapura, Malaysia, Thailand, Belanda, USA dan Filipina melebur jadi satu bersama 227 pelari Indonesia. Total, ada 818 pelari yang ambil bagian. Semuanya kompak menapaki golf course rancangan Jack Niclauss di Palm Spring. “Ada enam negara yang ambil bagian. Sebagian ada yang mengambil paket menginap dua hari satu malam. Sebagian lainnya mengambil paket tiga hari dua malam. Semuanya tersebar merata di Batam View Beach Resort, Turi Beach, Montigo dan Nongsa Point Marina,” kata Chairman of Nongsa Sensation Batam Anddy Fong, Minggu (8/10).

Banyaknya peserta yang ambil bagian di even perdana itu membuat Anddy Fong makin pede untuk mendorong Nongsa Fun Run menjadi even yang mendunia. Benchmarknya mengarah pada Penang Bridge Marathon yang sudah diikuti 70 ribu peserta setiap tahunnya. “Arahnya harus ke sana. Di 2008 saya termasuk orang yang mengcreate Penang Bridge Marathon di Malaysia. Awalnya dulu kecil, sama seperti Nongsa. Setelah 8 tahun, pesertanya sudah 70 ribu. Sudah menjadi marathon terbesar di dunia. Kalau dikelola serius, Nongsa Batam pasti bisa,” tambahnya.

Anddy tak hanya asal bicara. Saat menggelar Nongsa Fun Run, Sabtu (7/10), ratusan wisman langsung merangsek masuk Nongsa, Batam. Hampir seribu orang berkumpul di Palm Spring Golf, Sabtu sore. Semua berkaus sama: Hijau bertuliskan Wonderful Indonesia. Singapura, Malaysia, Thailand, Belanda, USA dan Filipina dan tuan rumah Indonesia, semua diminta mengenakan kaus yang sama. “Mimpi besar saya membuat Nongsa Fun Run mendunia. Bahkan mengalahkan Penang Bridge Marathon,” ucapnya mantap.

Pertanyaannya? Apa mungkin? Penang punya ikon jembatan sepanjang 13 km dengan lebar 6 line kendaraan roda empat. Sementara Nongsa di Batam, hanya punya dua line kendaraan roda empat sepanjang 12 km. “Pasti bisa. Nongsa punya nature dan pantai yang jauh lebih indah dari Penang. Kulinernya banyak yang enak. Masyarakatnya juga ramah. Kalau pariwisatanya bergerak kencang seperti sekarang, prediksi saya 2020 Indonesia akan menjadi yang terbaik di Asia,” paparnya.

Dan keyakinan itu langsung disambut antusiasme tinggi dari ratusan peserta. Meski Nongsa, Batam, diguyur hujan deras, lomba lari kelas 5 km dan 10 km tetap banyak diikuti ratusan wisman. Semua fun. Semua happy.

Meski Nongsa, Batam, diguyur hujan deras, lomba lari kelas 5 km dan 10 km tetap banyak diikuti ratusan wisman. Semua fun. Semua happy.

“Batam itu surga dunia. Punya lapangan golf kelas dunia, kuliner kelas dunia, resort nyaman, pantai yang indah, penduduk ramah, semua ada di Batam. Di Singapura tidak ada suasana seperti ini. Kebanyakan stress karena tekanan kerja yang tinggi. Tapi setelah datang ke Batam, semua Singaporean happy,” ujar Kevin Bastian, pilot komersial untuk Bank dan charter flight asal Singapura.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang ikut mengawal langsung agenda ini juga ikutan happy. Dia malah sampai ikutan terjun langsung menari zumba bersama ratusan peserta sebelum perlombaan dimulai.

“Atraksi manmade-nya, seperti sport tourism dan event tourism sudah mulai popular di Singapore dan Malaysia. Nature-nya, memiliki keunggulan dan menjadi komplementer buat Singapore dan Malaysia. Jadi Nongsa Fun Run, 7 Oktober di Batam adalah contoh konkret. Begitu ada event, maka kapasitas akomodasinya tidak lagi bisa mencukupi,” ujar Esthy yang diamini Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi.

Menpar Arief Yahya juga ikut berkomentar. Menjaring wisman di border area via sport tourism, dianggapnya sudah sangat tepat. Apalagi, promosinya langsung mengarah ke Singapura dan Malaysia, dua negara yang ditinggali banyak ekspatriat dan permanent resident.

“Singapura dan Malaysia itu pasar yang sangat besar. Di sanalah international hub yang efektif untuk berpromosi. Kalau di Singapura dan Malaysia mereka menyaksikan man made, di Nongsa Batam mereka melihat nature dan culture,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Imbasnya akan langsung terasa ke masyarakat. Hotel, resort, rental mobil, lapangan golf, semua panen raya. Dan estimasi kasarnya bisa dengan mudah dihitung.

“Bila per hari spent money wisatawan mancanegara yang stay di Nongsa rata-rata menghabiskan 200 SGD.  Artinya ada sekitar Rp 3,5 miliar uang berputar dengan kurs Rp 9.900. Ini berkah besar untuk Nongsa dan Batam. Karenanya, Kemenpar akan makin intens meng-create event-event menarik di kawasan crossborder,” kata Menpar. (Rel)

Nongsa, Batam diserbu 591 wisman dari 6 negara. Semuanya kompak ambil bagian di Nongsa Fun Run 2017 di Palm Spring Golf.

BATAM, SUMUTPOS.CO – Nongsa, Batam, kembali menebarkan pesonanya. Sejak Sabtu (7/10), destinasi yang ada di border area itu diserbu 591 wisman dari 6 negara. Semuanya kompak ambil bagian di Nongsa Fun Run 2017 di Palm Spring Golf.

Singapura, Malaysia, Thailand, Belanda, USA dan Filipina melebur jadi satu bersama 227 pelari Indonesia. Total, ada 818 pelari yang ambil bagian. Semuanya kompak menapaki golf course rancangan Jack Niclauss di Palm Spring. “Ada enam negara yang ambil bagian. Sebagian ada yang mengambil paket menginap dua hari satu malam. Sebagian lainnya mengambil paket tiga hari dua malam. Semuanya tersebar merata di Batam View Beach Resort, Turi Beach, Montigo dan Nongsa Point Marina,” kata Chairman of Nongsa Sensation Batam Anddy Fong, Minggu (8/10).

Banyaknya peserta yang ambil bagian di even perdana itu membuat Anddy Fong makin pede untuk mendorong Nongsa Fun Run menjadi even yang mendunia. Benchmarknya mengarah pada Penang Bridge Marathon yang sudah diikuti 70 ribu peserta setiap tahunnya. “Arahnya harus ke sana. Di 2008 saya termasuk orang yang mengcreate Penang Bridge Marathon di Malaysia. Awalnya dulu kecil, sama seperti Nongsa. Setelah 8 tahun, pesertanya sudah 70 ribu. Sudah menjadi marathon terbesar di dunia. Kalau dikelola serius, Nongsa Batam pasti bisa,” tambahnya.

Anddy tak hanya asal bicara. Saat menggelar Nongsa Fun Run, Sabtu (7/10), ratusan wisman langsung merangsek masuk Nongsa, Batam. Hampir seribu orang berkumpul di Palm Spring Golf, Sabtu sore. Semua berkaus sama: Hijau bertuliskan Wonderful Indonesia. Singapura, Malaysia, Thailand, Belanda, USA dan Filipina dan tuan rumah Indonesia, semua diminta mengenakan kaus yang sama. “Mimpi besar saya membuat Nongsa Fun Run mendunia. Bahkan mengalahkan Penang Bridge Marathon,” ucapnya mantap.

Pertanyaannya? Apa mungkin? Penang punya ikon jembatan sepanjang 13 km dengan lebar 6 line kendaraan roda empat. Sementara Nongsa di Batam, hanya punya dua line kendaraan roda empat sepanjang 12 km. “Pasti bisa. Nongsa punya nature dan pantai yang jauh lebih indah dari Penang. Kulinernya banyak yang enak. Masyarakatnya juga ramah. Kalau pariwisatanya bergerak kencang seperti sekarang, prediksi saya 2020 Indonesia akan menjadi yang terbaik di Asia,” paparnya.

Dan keyakinan itu langsung disambut antusiasme tinggi dari ratusan peserta. Meski Nongsa, Batam, diguyur hujan deras, lomba lari kelas 5 km dan 10 km tetap banyak diikuti ratusan wisman. Semua fun. Semua happy.

Meski Nongsa, Batam, diguyur hujan deras, lomba lari kelas 5 km dan 10 km tetap banyak diikuti ratusan wisman. Semua fun. Semua happy.

“Batam itu surga dunia. Punya lapangan golf kelas dunia, kuliner kelas dunia, resort nyaman, pantai yang indah, penduduk ramah, semua ada di Batam. Di Singapura tidak ada suasana seperti ini. Kebanyakan stress karena tekanan kerja yang tinggi. Tapi setelah datang ke Batam, semua Singaporean happy,” ujar Kevin Bastian, pilot komersial untuk Bank dan charter flight asal Singapura.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang ikut mengawal langsung agenda ini juga ikutan happy. Dia malah sampai ikutan terjun langsung menari zumba bersama ratusan peserta sebelum perlombaan dimulai.

“Atraksi manmade-nya, seperti sport tourism dan event tourism sudah mulai popular di Singapore dan Malaysia. Nature-nya, memiliki keunggulan dan menjadi komplementer buat Singapore dan Malaysia. Jadi Nongsa Fun Run, 7 Oktober di Batam adalah contoh konkret. Begitu ada event, maka kapasitas akomodasinya tidak lagi bisa mencukupi,” ujar Esthy yang diamini Kepala Bidang Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi.

Menpar Arief Yahya juga ikut berkomentar. Menjaring wisman di border area via sport tourism, dianggapnya sudah sangat tepat. Apalagi, promosinya langsung mengarah ke Singapura dan Malaysia, dua negara yang ditinggali banyak ekspatriat dan permanent resident.

“Singapura dan Malaysia itu pasar yang sangat besar. Di sanalah international hub yang efektif untuk berpromosi. Kalau di Singapura dan Malaysia mereka menyaksikan man made, di Nongsa Batam mereka melihat nature dan culture,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Imbasnya akan langsung terasa ke masyarakat. Hotel, resort, rental mobil, lapangan golf, semua panen raya. Dan estimasi kasarnya bisa dengan mudah dihitung.

“Bila per hari spent money wisatawan mancanegara yang stay di Nongsa rata-rata menghabiskan 200 SGD.  Artinya ada sekitar Rp 3,5 miliar uang berputar dengan kurs Rp 9.900. Ini berkah besar untuk Nongsa dan Batam. Karenanya, Kemenpar akan makin intens meng-create event-event menarik di kawasan crossborder,” kata Menpar. (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/