29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Wisata Instagramable Jadi Gaya Hidup Masyarakat Dunia

Pasar Karetan, Kendal (Semarang),

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, wisata instagramable sudah menjadi gaya hidup masyarakat dunia sehingga lokasi wisata yang eksotis dan unit diburu wisatawan. “Indonesia yang memiliki alam nan indah serta beragam budaya dan tersebar luas dari ujung timur hingga barat, punya potensi tersebut,” kata Menpar Arief Yahya, baru-baru ini.

Menpar Arief  Yahya menjelaskan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah membuat satu konsep bagaimana mengantisipasi perubahan gaya hidup tersebut dengan memaksimalkan peran generasi muda dan media sosial untuk menciptakan destinasi wisata digital.  Destinasi digital ini, kata Arief Yahya, destinasi yang dikreasi anak-anak millenials dengan positioning esteem economy. “Mereka suka tempat yang bisa berfoto ria dan layak dimedsoskan, sedangkan differentiating-nya, harus instagramable,  dan  branding-nya: Kids Zaman Now,” kata Arief Yahya.

Pasar Karetan, Kendal (Semarang).

Konsep dari destinasi digital, kata Arief Yahya, adalah experience based product, yang diciptakan melihat gaya hidup masyarakat yang 70% aktif di dunia digital,  dan destinasi pun  didorong untuk semakin kreatif dalam memikirkan dan menciptakan objek gambar yang instagramable di destinasi wisata. “Hal ini dimaksud agar wisatawan  yang aktif di dunia maya dapat mem-posting foto yang menarik di media sosial sehingga mendapatkan banyak likes, coment, repost, share, dan interaksi positif,” kata Menpar.

Dengan melibatkan Generasi Pesona Indonesia (GenPI), kata Arief Yahya, banyak tercipta destinasi digital yang tawarkan antara lain; Pasar Kaki Langit  (Yogyakarta), Pasar Karetan, Kendal (Semarang), Pasar Siti Nurbaya (Padang), Pasar Tahura (Lampung), Pasar Baba Boen Tjit (Palembang), Pasar Pancingan  (Lombok), dan Pasar Mangrove, Batam (Kepulauan Riau).

Di pasar Tahura Lampung, misalnya, komunitas GenPI Lampung, telah menghidupkan kembali  Taman Hutan Raya  (Tahura) Wan Abdurahman atau youth camp lebih menarik sesuai selera millenials dengan menciptakan tempat-tempat yang seru dan  spot-spot  instragrammable dengan latar keindahan kawasan Tahura. (rel)

Pasar Karetan, Kendal (Semarang),

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, wisata instagramable sudah menjadi gaya hidup masyarakat dunia sehingga lokasi wisata yang eksotis dan unit diburu wisatawan. “Indonesia yang memiliki alam nan indah serta beragam budaya dan tersebar luas dari ujung timur hingga barat, punya potensi tersebut,” kata Menpar Arief Yahya, baru-baru ini.

Menpar Arief  Yahya menjelaskan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah membuat satu konsep bagaimana mengantisipasi perubahan gaya hidup tersebut dengan memaksimalkan peran generasi muda dan media sosial untuk menciptakan destinasi wisata digital.  Destinasi digital ini, kata Arief Yahya, destinasi yang dikreasi anak-anak millenials dengan positioning esteem economy. “Mereka suka tempat yang bisa berfoto ria dan layak dimedsoskan, sedangkan differentiating-nya, harus instagramable,  dan  branding-nya: Kids Zaman Now,” kata Arief Yahya.

Pasar Karetan, Kendal (Semarang).

Konsep dari destinasi digital, kata Arief Yahya, adalah experience based product, yang diciptakan melihat gaya hidup masyarakat yang 70% aktif di dunia digital,  dan destinasi pun  didorong untuk semakin kreatif dalam memikirkan dan menciptakan objek gambar yang instagramable di destinasi wisata. “Hal ini dimaksud agar wisatawan  yang aktif di dunia maya dapat mem-posting foto yang menarik di media sosial sehingga mendapatkan banyak likes, coment, repost, share, dan interaksi positif,” kata Menpar.

Dengan melibatkan Generasi Pesona Indonesia (GenPI), kata Arief Yahya, banyak tercipta destinasi digital yang tawarkan antara lain; Pasar Kaki Langit  (Yogyakarta), Pasar Karetan, Kendal (Semarang), Pasar Siti Nurbaya (Padang), Pasar Tahura (Lampung), Pasar Baba Boen Tjit (Palembang), Pasar Pancingan  (Lombok), dan Pasar Mangrove, Batam (Kepulauan Riau).

Di pasar Tahura Lampung, misalnya, komunitas GenPI Lampung, telah menghidupkan kembali  Taman Hutan Raya  (Tahura) Wan Abdurahman atau youth camp lebih menarik sesuai selera millenials dengan menciptakan tempat-tempat yang seru dan  spot-spot  instragrammable dengan latar keindahan kawasan Tahura. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/