Kini, lanjut Swan, tanpa terasa telah 25 tahun berlalu, proses panjang yang tidak mudah telah saya lewati, berkat dukungan suami, usaha Kuliner kami berkembang pesat. Pada tahun 2006 usaha rumahan, kini telah menjadi sebuah restoran terkenal dengan merk terdaftar Dapur Solo.
“Dengan visi melestarikan budaya Indonesia terutama makanan tradisional Jawa khas Solo, kami berkomitmen akan terus mengembangkan kualitas produk kami melalui pelayanan yang prima oleh segenap sumber daya manusia kami yang berkarakter bangsa Indonesia,” ujarnya.
Beragam hidangan andalan Dapur Solo siap disajikan, dan menjadi andalan kuliner otenttik Indonesia. Terdapat juga beberapa hidangan khas yang didatangkan langsung dari Solo. Hidangan yang ditawarkan seperti Sosis Solo, Cabuk Rambak, Nasi Liwet, Tumpang Lethok, Brambang Asem, Selat Solo, Asem-asem Iga, Lontong Solo, Bubur Lemu, dan Pecel Ndeso Wijen Hitam. “Selain camilan dan hidangan utama, tersaji juga hidangan penutup yang manis dan legit. Seperti ketan bubuk juruh, meniran, gethuk, dan wedut. Tidak ketinggalan sajian hangat seperti Wedang Ronde, Kacang Tanah, dan Wedang Jahe Gepuk khas angkringan Solo,” ujarnya.
Menteri Pariwisata mengapresiasi kolaborasi antara Wonderful Indonesia dan Dapur Solo untuk Co Branding. Menpar Arief Yahya, terus mendorong kuliner nusantara untuk tampil di pentas dunia. Sebab, Thailand, Vietnam dan Malaysia sudah lebih dahulu menggunakan teste makanan sebagai alat promosi dan diplomasi pariwisata.
“Potensi kita tidak kalah. Jenis makanan kita juga seabrek jumlahnya. Tinggal mengemas menjadi kekuatan yang memiliki commercial value, bukan hanya cultural value,” tutur Arief Yahya.(rel)