SABANG, SUMUTPOS.CO – Sabang makin terlihat eksotis. Makin terlihat menarik. Tampilan kotanya dipenuhi cat warna warni tak ubahnya seperti Kampung Warna Warni di Malang. Dan detak kotanya, makin terasa ‘panas’ lantaran ada Weh Island Night Carnival yang ikut mendampingi, Rabu (29/11).
Bagi yang penasaran, silakan langkahkan kaki ke Sabang, Aceh. Di sana Anda dijamin bisa menikmati experience baru. Selain kotanya dicat warna warni, pepohonan di tepi pantai juga dihiasi dengan lampu yang tak kalah eksotisnya. Semua penuh warna. Bila malam tiba, pendaran lampu warna warni di tepi pantai itu terlihat sangat indah. Sedangkan di pusat kota, di depan kantor walikota juga dihiasi lampu warna warni yang bergerak jatuh seperti air hujan.
Alun alun tempat acara puncak digelar juga tak kalah menggeliatnya. Sejumlah seniman sudah mulai terlihat sibuk menyeting panggung, tenda-tenda dan ornamen lainnya. Dekorasinya pun sangat artistik. “Itu baru tampilan fisiknya. Ini belum bicara even pendukung yang jumlahnya hampir mendekati 30 item,” tutur Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti yang didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan, Selasa (28/11).
Salah satu unggulannya adalah Weh Island INight (WIN) Carnival. Acara yang digelar 29 November malam tersebut menampilkan bergam kesenian dan budaya Sabang. Dari mulai Saman Breakdance hingga tarian Perang Sabilillah, bakal ditampilkan.
Konsepnya sangat simpel. Ide yang ingin diangkat adalah memadukan sejarah, ragam budaya dan modernitas ke-Aceh-an yang diangkat melalui pagelaran seni dan budaya. Namun, konsepnya dibuat dengan kreativitas tinggi. Tidak asal-asalan. Dan pakemnya pun harus mengacu pada standar global.
Karena tak ingin tampil seadanya, Kemenpar pun langsung merancang even yang tidak bikin boring. Rangkaian kegiatannya panjang. Dari mulai Competition Model dan Fashion show, pawai mobil hias,Opening Art seperti Marching band, barongsai, live music, semua ada.
Pesertanya pun pilihan. Yang akan tampil di antaranya devile kelompok marching band, devile Paskibraka, devile art fashion, devile perangkat adat dan raja-raja Aceh, devile kelompok kreatif dan berbagai pertunjukkan lainnya. “Nanti ada juga sejumlah kelompok partisan yang unik-unik,” tambah Esthy.
Wawan Gunawan ikut mengamini. Dalang yang sudah tampil di puluhan negara itu mengatakan bahwa WIN Carnival diset sangat istimewa. Arahnya adalah mengangkat Sail Sabang serta seni budaya Aceh ke level yang lebih tinggi lagi. Kibarannya tidak hanya diperuntukkan untuk nusantara, tetapi juga merambah ke dunia internasional.
“Di sinilah peran pemerintah pusat sangat diperlukan. Kami akan total membantu dan mempromosikan seni budaya Aceh sehingga bisa menjadi daya tarik bagi turis-turis manca negara untuk datang berkunjung ke Bumi Serambi Mekkah,” ujar Wawan.
Ditambahkannya dalam WIN Carnival ini juga melibatkan sejumlah kurator seni budaya yang memang pakar di bidangnya. “Dengan melibatkan kurator, kita bisa menampilkan bagaimana sebuah pergelaran itu menjadi lebih berkualitas dan menarik dari sisi seni dan budaya,” ujar Wawan.
Adanya kurator ini juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Sabang, agar ke depan bisa kembali menampilkan seni budaya yang lebih menarik, kreatif dan inspiratif.
“Target kami memang kegiatan ini bisa menjadi kalender tetap setiap tahun. Sehingga apa yang dilakukan dengan disupport dari Kemenpar benar-benar terasa manfaatnya. Terlebih nantinya kegiatan ini mampu mendorong sektor industri pariwisata dan mampu memutar roda perekonomian masyarakat di sini,” ujar Wawan.
Dengan adanya Sail Sabang, yachter-yachter dunia yang belum tahu Pulau Weh di Aceh dijamin akan terkesima. Yang belum kenal dengan Sail Sabang, juga bakal dibuat penasaran lantaran semua info menarik terkait event di Aceh itu terpublish dengan lengkap. Ujungnya, mereka faham tentang konsep Marine Tourism Triangle Cooperation antara Sabang-Phuket-Langkawi (Saphula) yang digagas Menpar Arief Yahya.
Tanggapan Menpar Arief Yahya sangat positif. Dengan persiapan yang baik, Sabang pun dinilai jadi bisa makin pede untuk mengajak wisman untuk datang ke daerahnya. “Ini sangat bagus. Event ini bisa membangun dan mengembangkan kembali Kota Sabang sebagai kota wisata bahari dengan bentang lautnya yang indah,” ujar Menpar Arief Yahya.
Kebetulan, Kota Sabang diuntungkan dengan letak geografis yang sangat strategis. Wilayahnya berbatasan langsung dengan negara tetangga yakni Malaysia dan Thailand.
Selain itu juga kota Sabang berada di pintu utama Selat Malaka dan memiliki pelabuhan alam terbaik seperti halnya pelabuhan Tanjung Priok.
“Selat Malaka menjadi sarana transportasi laut tersibuk dan termurah di dunia. Singgahnya kapal-kapal yang melewati Selat Malaka akan memberikan efek besar bagi pertumbuhan ekonomi melalui jasa dan bea seperti bea sandar, bea labuh, dan jasa-jasa pelabuhan lainnya dan transaksi bisnis lainnya termasuk industri pariwisata,” ungkap Arief. (rel)