26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

2 Jambret Berdarah-darah Dipukuli

 

Mohar dan Sangkar, pelaku jambret babak belur dihajar massa
Mohar dan Sangkar, pelaku jambret babak belur dihajar massa

MEDAN-Amuk massa terjadi di Jl. Flamboyan, Kel. Tanjung Selamat tak jauh dari Pajak Melati. Sangkar (20) dan temannya Mohan (19), keduanya warga Jl. TB Simatupang, Kec. Medan Sunggal babak belur dipukuli warga, usai gagal menjambret dompet seorang pedagang lontong, Minggu (6/10) sekira pukul 11.00 Wib.

 

Peristiwa ‘pengadilan’ massa itu bermula saat M br. Ginting melintas di Jl. Bunga Raya, Asam Kumbang dengan mengendarai sepeda motor matik. Saat itu, pedagang lontong ini hendak pulang ke rumahnya usai berjualan di Jl. Setia Budi.

Tak diduga, dua pria pengendara sepeda motor Mio Soul yang belakangan diketahui bernama Mohan dan Sangkar, memepet dan merampas dompetnya. Sadar jadi korban jambret, M br. Ginting mencoba mengejar kedua pelaku yang langsung tancap gas.

Nah di sini lah petaka yang dialami Mohan dan Sangkar. Ketika melarikan diri usai menjambret, mereka terjebak macet di kawasan Pajak Melati. Sementara M br. Ginting yang terus mengejar, meneriaki Mohan dan Sangkar penjambret. Mendengar teriakan M br. Ginting, massa pun menangkap Mohan dan Sangkar. Tak pelak, pukulan dan tendangan massa pun mendarat ke wajah dan tubuh keduanya. Darah segar pun muncrat dari wajah mereka.

Ditengah amuk massa itu, Mohan dan Sangkar nyaris ditelanjangi. Beruntung keduanya pun diselamatkan seorang TNI yang kebetulan melintas. Seketika, emosi massa pun mereda, setelah petugas mengatakan keduanya akan diserahkan kepada polisi. Tak lama, petugas kepolisian dari Polsek Sunggal pun tiba di lokasi dan memboyong Mohan dan Sangkar dalam kondisi wajah berdarah-darah.

Karena mengalami luka-luka yang cukup parah, keduanya pun diboyong ke rumah sakit Brimodasu untuk diobati. Saat ditemui POSMETRO, Mohar dan Sangkar mengaku nekat menjambret perlu uang untuk biaya sehari-hari.”Udah dua minggu ini aku tak kerja bang, karena baterai truk kami dicuri,”ujar Sangkar yang mengaku sebelumnya kernek truk.

Sementara Mohan mengaku, tidak mengetahui dompet yang mereka jambret karena hilang saat dipukuli massa.”Enggak tahu lagi kemana dompetnya, dompetku juga hilang saat dipukuli massa,”akunya sambil meringis kesakitan usai dihajar massa.

Terpisah, M br Ginting pun membuat pengaduan. Diakui perempuan berusia 32 tahun ini, dirinya terpaksa merugi uang ratusan ribu, KTP dan STNK serta dokumen lain yang ada di dompetnya. “Sial kali, uang hasil jualan dirampas mereka yang kusimpan di laci kereta,”ujarnya kesal.

“Korban telah membuat pengaduan, dan pelaku terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena babak belur dihakimi massa,”sambung Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu I Gusti Arya. (gus/han)

 

Mohar dan Sangkar, pelaku jambret babak belur dihajar massa
Mohar dan Sangkar, pelaku jambret babak belur dihajar massa

MEDAN-Amuk massa terjadi di Jl. Flamboyan, Kel. Tanjung Selamat tak jauh dari Pajak Melati. Sangkar (20) dan temannya Mohan (19), keduanya warga Jl. TB Simatupang, Kec. Medan Sunggal babak belur dipukuli warga, usai gagal menjambret dompet seorang pedagang lontong, Minggu (6/10) sekira pukul 11.00 Wib.

 

Peristiwa ‘pengadilan’ massa itu bermula saat M br. Ginting melintas di Jl. Bunga Raya, Asam Kumbang dengan mengendarai sepeda motor matik. Saat itu, pedagang lontong ini hendak pulang ke rumahnya usai berjualan di Jl. Setia Budi.

Tak diduga, dua pria pengendara sepeda motor Mio Soul yang belakangan diketahui bernama Mohan dan Sangkar, memepet dan merampas dompetnya. Sadar jadi korban jambret, M br. Ginting mencoba mengejar kedua pelaku yang langsung tancap gas.

Nah di sini lah petaka yang dialami Mohan dan Sangkar. Ketika melarikan diri usai menjambret, mereka terjebak macet di kawasan Pajak Melati. Sementara M br. Ginting yang terus mengejar, meneriaki Mohan dan Sangkar penjambret. Mendengar teriakan M br. Ginting, massa pun menangkap Mohan dan Sangkar. Tak pelak, pukulan dan tendangan massa pun mendarat ke wajah dan tubuh keduanya. Darah segar pun muncrat dari wajah mereka.

Ditengah amuk massa itu, Mohan dan Sangkar nyaris ditelanjangi. Beruntung keduanya pun diselamatkan seorang TNI yang kebetulan melintas. Seketika, emosi massa pun mereda, setelah petugas mengatakan keduanya akan diserahkan kepada polisi. Tak lama, petugas kepolisian dari Polsek Sunggal pun tiba di lokasi dan memboyong Mohan dan Sangkar dalam kondisi wajah berdarah-darah.

Karena mengalami luka-luka yang cukup parah, keduanya pun diboyong ke rumah sakit Brimodasu untuk diobati. Saat ditemui POSMETRO, Mohar dan Sangkar mengaku nekat menjambret perlu uang untuk biaya sehari-hari.”Udah dua minggu ini aku tak kerja bang, karena baterai truk kami dicuri,”ujar Sangkar yang mengaku sebelumnya kernek truk.

Sementara Mohan mengaku, tidak mengetahui dompet yang mereka jambret karena hilang saat dipukuli massa.”Enggak tahu lagi kemana dompetnya, dompetku juga hilang saat dipukuli massa,”akunya sambil meringis kesakitan usai dihajar massa.

Terpisah, M br Ginting pun membuat pengaduan. Diakui perempuan berusia 32 tahun ini, dirinya terpaksa merugi uang ratusan ribu, KTP dan STNK serta dokumen lain yang ada di dompetnya. “Sial kali, uang hasil jualan dirampas mereka yang kusimpan di laci kereta,”ujarnya kesal.

“Korban telah membuat pengaduan, dan pelaku terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena babak belur dihakimi massa,”sambung Kanit Reskrim Polsek Sunggal, Iptu I Gusti Arya. (gus/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/