30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Gus Irawan-Soekirman Janji Berdayakan Warga Miskin

Kemiskinan masih menjadi persoalan mendasar bagi sebagian masyarakat Sumut. Kesempatan untuk berdayaguna bagi warga yang masuk dalam kategori rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) belum maksimal. Bantuan pemerintah selama ini tidak terdistribusi dengan baik.

CAGUBSU Gus Irawan kepada wartawan, Selasa (20/11), menyebutkan persoalan mendasar dari masyarakat miskin adalah ketidakberdayaan ekonomi yang dimilikinya.  Stimulus yang diberikan pemerintah seperti raskin, Jamkesmas, Jampersal, BOS dan sebagainya, seharusnya bisa memberikan dampak positif.
“Tapi kenyataannya, persoalan distribusi stimulus ini jadi masalah. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan malah tidak memerolehnya. Ini mesti diperbaiki ke depan,” terangnya.

JANJI: Gus Irawan (kiri)  Sukirman (kanan) saat mendaftar  KPUD Sumut, Jumat (16/11). Keduanya berjanji akan memberdayakan warga miskin. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
JANJI: Gus Irawan (kiri) dan Sukirman (kanan) saat mendaftar di KPUD Sumut, Jumat (16/11). Keduanya berjanji akan memberdayakan warga miskin. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Kecuali itu, kata Gus, dia juga akan memfokuskan seluruh stimulus itu dirasakan masyarakat miskin, tapi juga memastikan bantuan seperti Raskin, Jamkesmas atau BOS itu jatuh pada warga yang tepat menerima.
“Intinya stimulus yang diberikan itu harus dimanfaatkan secara benar dan baik oleh masyarakat. Butuh pendampingan aparatur pemerintah. Itu kan tidak terjadi selama ini. ‘Gus-Man’ akan melakukan itu untuk masyarakat. Sebagai pelayan, pemerintah harus mau capek untuk kebaikan masyarakatnya, bukan sekadar bagi-bagi bantuan,” katanya.

Dia menyebutkan masyarakat yang sudah diberikan stimulus cuma-cuma dengan menggunakan APBN harus diberikan pemberdayaan supaya produktif. Dengan begitu, akan terjadi peningkatan taraf hidup dari masyarakat.

Kalau warga itu sudah meningkat kehidupan ekonominya, tentu mereka tidak perlu lagi menjadi penerima.
“Visi misi Sumut Sejahtera yang kami usung memang untuk mengatasi kemiskinan. Mereka tidak saja diberi raskin, tapi perlu diberdayakan dan diproduktifkan,” katanya.

Menurut dia, kedatangan ‘Gus-Man’ di tengah masyarakat Sumut untuk mendorong pemberdayaan. “Saya dan Pak Soekirman itu sudah punya target terhadap orang miskin. Bukan untuk memberi ikan tapi pancing. Ada proses yang harus dilalui masyarakat agar mereka terangkat. Tak lagi sekadar mendistribusikan beras murah, dan lain-lain,” tuturnya.

“Makanya fokus kita mengurangi angka kemiskinan di Sumut adalah tiga tahun. Itu tidak bisa kita tawar-tawar lagi. Harus ada pemberdayaan masyarakat,” dia menambahkan.
Mantan Ketua Umum PW Al Washliyah Sumut, Usman Sarawi Idris mengapresiasi program Sumut Sejahtera Gus-Man. Sosok Gus diyakini bisa melakukan pemberdayaan masyarakat miskin, karena sudah memiliki pengalaman saat menjabat sebagai Dirut Bank Sumut selama 12 tahun.

Bank Sumut memiliki program yang dikenal bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan kredit usaha mikro Sumut Sejahtera.
“Jadi bagi saya pemberdayaan masyarakat miskin akan bisa diwujudkan. Karena dia sudah punya formulasinya,” terangnya.

Sebagai umat Islam, Usman mengaku bangga dengan apa yang ditorehkan oleh Gus Irawan untuk Sumut. Di usia mudanya, Gus telah menjadi bagian penting di provinsi ini, membangun ekonomi masyarakat Sumut, dia berpihak pada rakyat dengan bantuan modal yang sifatnya sangat terukur dan bermanfaat.
“Bagi saya Gus Irawan itu adalah tokoh muda Islam, dan aset Sumut. Dia membangun Bank Sumut yang konvensional, sampai memiliki unit usaha syariah. Ini menunjukkan, dia memang punya visi misi membangun keumatan dan kerakyatan,” bebernya.

Mantan Ketua PW Al Washliyah Sumut sejak 1982- 1997 ini berkeyakinan, Gus Irawan – Soekirman mampu memberdayakan seluruh potensi yang ada di Sumut. Gus paham ekonomi kerakyatan, Sumut Sejahtera yang diusungnya telah terbukti berhasil memberdayakan ratusan ribu pengusaha mikro kecil menengah di Sumut. Soekirman juga dikenal sebagai salah satu penggerak dan pemberdaya masyarakat tani, buruh, nelayan dan kaum miskin kota.

Dia menambahkan, selain muda dan energik. Gus irawan juga dikenal sebagai sosok tokoh muda Islam di Sumut, semangat dirinya dalam mengembangkan ekomoni syariah patut dicontoh. Gus telah berkeliling di Sumut mengkampanyekan ekonomi berbasis syariah di Sumut. “Saat orang masih berpikir, Gus sudah memulai,” dia menguatkan. (rel/mea)

Kemiskinan masih menjadi persoalan mendasar bagi sebagian masyarakat Sumut. Kesempatan untuk berdayaguna bagi warga yang masuk dalam kategori rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) belum maksimal. Bantuan pemerintah selama ini tidak terdistribusi dengan baik.

CAGUBSU Gus Irawan kepada wartawan, Selasa (20/11), menyebutkan persoalan mendasar dari masyarakat miskin adalah ketidakberdayaan ekonomi yang dimilikinya.  Stimulus yang diberikan pemerintah seperti raskin, Jamkesmas, Jampersal, BOS dan sebagainya, seharusnya bisa memberikan dampak positif.
“Tapi kenyataannya, persoalan distribusi stimulus ini jadi masalah. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan malah tidak memerolehnya. Ini mesti diperbaiki ke depan,” terangnya.

JANJI: Gus Irawan (kiri)  Sukirman (kanan) saat mendaftar  KPUD Sumut, Jumat (16/11). Keduanya berjanji akan memberdayakan warga miskin. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
JANJI: Gus Irawan (kiri) dan Sukirman (kanan) saat mendaftar di KPUD Sumut, Jumat (16/11). Keduanya berjanji akan memberdayakan warga miskin. //TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Kecuali itu, kata Gus, dia juga akan memfokuskan seluruh stimulus itu dirasakan masyarakat miskin, tapi juga memastikan bantuan seperti Raskin, Jamkesmas atau BOS itu jatuh pada warga yang tepat menerima.
“Intinya stimulus yang diberikan itu harus dimanfaatkan secara benar dan baik oleh masyarakat. Butuh pendampingan aparatur pemerintah. Itu kan tidak terjadi selama ini. ‘Gus-Man’ akan melakukan itu untuk masyarakat. Sebagai pelayan, pemerintah harus mau capek untuk kebaikan masyarakatnya, bukan sekadar bagi-bagi bantuan,” katanya.

Dia menyebutkan masyarakat yang sudah diberikan stimulus cuma-cuma dengan menggunakan APBN harus diberikan pemberdayaan supaya produktif. Dengan begitu, akan terjadi peningkatan taraf hidup dari masyarakat.

Kalau warga itu sudah meningkat kehidupan ekonominya, tentu mereka tidak perlu lagi menjadi penerima.
“Visi misi Sumut Sejahtera yang kami usung memang untuk mengatasi kemiskinan. Mereka tidak saja diberi raskin, tapi perlu diberdayakan dan diproduktifkan,” katanya.

Menurut dia, kedatangan ‘Gus-Man’ di tengah masyarakat Sumut untuk mendorong pemberdayaan. “Saya dan Pak Soekirman itu sudah punya target terhadap orang miskin. Bukan untuk memberi ikan tapi pancing. Ada proses yang harus dilalui masyarakat agar mereka terangkat. Tak lagi sekadar mendistribusikan beras murah, dan lain-lain,” tuturnya.

“Makanya fokus kita mengurangi angka kemiskinan di Sumut adalah tiga tahun. Itu tidak bisa kita tawar-tawar lagi. Harus ada pemberdayaan masyarakat,” dia menambahkan.
Mantan Ketua Umum PW Al Washliyah Sumut, Usman Sarawi Idris mengapresiasi program Sumut Sejahtera Gus-Man. Sosok Gus diyakini bisa melakukan pemberdayaan masyarakat miskin, karena sudah memiliki pengalaman saat menjabat sebagai Dirut Bank Sumut selama 12 tahun.

Bank Sumut memiliki program yang dikenal bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan kredit usaha mikro Sumut Sejahtera.
“Jadi bagi saya pemberdayaan masyarakat miskin akan bisa diwujudkan. Karena dia sudah punya formulasinya,” terangnya.

Sebagai umat Islam, Usman mengaku bangga dengan apa yang ditorehkan oleh Gus Irawan untuk Sumut. Di usia mudanya, Gus telah menjadi bagian penting di provinsi ini, membangun ekonomi masyarakat Sumut, dia berpihak pada rakyat dengan bantuan modal yang sifatnya sangat terukur dan bermanfaat.
“Bagi saya Gus Irawan itu adalah tokoh muda Islam, dan aset Sumut. Dia membangun Bank Sumut yang konvensional, sampai memiliki unit usaha syariah. Ini menunjukkan, dia memang punya visi misi membangun keumatan dan kerakyatan,” bebernya.

Mantan Ketua PW Al Washliyah Sumut sejak 1982- 1997 ini berkeyakinan, Gus Irawan – Soekirman mampu memberdayakan seluruh potensi yang ada di Sumut. Gus paham ekonomi kerakyatan, Sumut Sejahtera yang diusungnya telah terbukti berhasil memberdayakan ratusan ribu pengusaha mikro kecil menengah di Sumut. Soekirman juga dikenal sebagai salah satu penggerak dan pemberdaya masyarakat tani, buruh, nelayan dan kaum miskin kota.

Dia menambahkan, selain muda dan energik. Gus irawan juga dikenal sebagai sosok tokoh muda Islam di Sumut, semangat dirinya dalam mengembangkan ekomoni syariah patut dicontoh. Gus telah berkeliling di Sumut mengkampanyekan ekonomi berbasis syariah di Sumut. “Saat orang masih berpikir, Gus sudah memulai,” dia menguatkan. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/