25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Kasus Rasis Ditutup, Umuh Protes

Manajer Persib Umuh Muchtar menegaskan, dirinya sangat menyayangkan keputusan komdis yang menutup kasus ini. Padahal, kata Umuh, Djanur dan Messi sudah memenuhi panggilan komdis sebagai saksi.
Manajer Persib Umuh Muchtar menegaskan, dirinya sangat menyayangkan keputusan komdis yang menutup kasus ini. Padahal, kata Umuh, Djanur dan Messi sudah memenuhi panggilan komdis sebagai saksi.

BANDUNG – Dugaan aksi rasialis yang menimpa penggawa Persib Mbida Messi dalam laga Persib kontra Persija di Indonesia Super League (ISL) 2013 pada 28 Agustus lalu ditutup komisi disiplin (Komdis) PSSI.  Alasannya, meskipun pelatih Djadjang Nurdjaman (Djanur) mengatakan dapat mendengar umpatan bernada pelecehan rasialis yang berasal dari tribun penonton terhadap Messi, namun Persib miskin bukti.

Manajer Persib Umuh Muchtar menegaskan, dirinya sangat menyayangkan keputusan komdis yang menutup kasus ini. Padahal, kata Umuh, Djanur dan Messi sudah memenuhi panggilan komdis sebagai saksi.

Umuh sendiri menganggap jika komdis kurang respon dalam menyikapi dugaan pelanggaran ini. “Kita kan sudah datang, tapi sepertinya komdis tidak respon dan tidak ada niatan menyelesaikannya,” kata Umuh.

Umuh menegaskan, bukti yang diminta pihak komdis sudah jelas ada pada ucapan. Maka itu, ia heran jika komdis meminta bukti dalam bentuk foto. “Ditanya tentang bukti berupa foto. Mau bukti bagaimana? itu kan ucapan,” ungkapnya.

Selain itu, karena mentoknya penyikapan komdis dalam kasus ini, Umuh menilai tidak akan ada efek jera yang bisa mencegah aksi rasis lainnya di masa mendatang. “Karena kasus ini sudah diketahui, seharusnya komdis yang mengusut tapi kan tidak ada, jadi nggak akan ada efek jera,” pungkasnya.

Diberitakan Radar sebelumnya, kasus pelecehan rasialisme tetap menjadi kasus pelanggaran yang tidak terhukum di Indonesia. Seperti terjadi dalam kasus yang menimpa gelandang serang Persib Bandung, Mbida Messi. Sempat mendapatkan perhatian publik, kasus tersebut resmi ditutup, Rabu (2/10).

Keputusan itu diumumkan setelah terjadi pertemuan antara kedua belah pihak di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta. Dari pihak Komdis diwakili langsung ketuanya, Hinca Panjaitan. Sementara pihak Messi diwakili Djanur dan Messi sendiri. (ran)

Manajer Persib Umuh Muchtar menegaskan, dirinya sangat menyayangkan keputusan komdis yang menutup kasus ini. Padahal, kata Umuh, Djanur dan Messi sudah memenuhi panggilan komdis sebagai saksi.
Manajer Persib Umuh Muchtar menegaskan, dirinya sangat menyayangkan keputusan komdis yang menutup kasus ini. Padahal, kata Umuh, Djanur dan Messi sudah memenuhi panggilan komdis sebagai saksi.

BANDUNG – Dugaan aksi rasialis yang menimpa penggawa Persib Mbida Messi dalam laga Persib kontra Persija di Indonesia Super League (ISL) 2013 pada 28 Agustus lalu ditutup komisi disiplin (Komdis) PSSI.  Alasannya, meskipun pelatih Djadjang Nurdjaman (Djanur) mengatakan dapat mendengar umpatan bernada pelecehan rasialis yang berasal dari tribun penonton terhadap Messi, namun Persib miskin bukti.

Manajer Persib Umuh Muchtar menegaskan, dirinya sangat menyayangkan keputusan komdis yang menutup kasus ini. Padahal, kata Umuh, Djanur dan Messi sudah memenuhi panggilan komdis sebagai saksi.

Umuh sendiri menganggap jika komdis kurang respon dalam menyikapi dugaan pelanggaran ini. “Kita kan sudah datang, tapi sepertinya komdis tidak respon dan tidak ada niatan menyelesaikannya,” kata Umuh.

Umuh menegaskan, bukti yang diminta pihak komdis sudah jelas ada pada ucapan. Maka itu, ia heran jika komdis meminta bukti dalam bentuk foto. “Ditanya tentang bukti berupa foto. Mau bukti bagaimana? itu kan ucapan,” ungkapnya.

Selain itu, karena mentoknya penyikapan komdis dalam kasus ini, Umuh menilai tidak akan ada efek jera yang bisa mencegah aksi rasis lainnya di masa mendatang. “Karena kasus ini sudah diketahui, seharusnya komdis yang mengusut tapi kan tidak ada, jadi nggak akan ada efek jera,” pungkasnya.

Diberitakan Radar sebelumnya, kasus pelecehan rasialisme tetap menjadi kasus pelanggaran yang tidak terhukum di Indonesia. Seperti terjadi dalam kasus yang menimpa gelandang serang Persib Bandung, Mbida Messi. Sempat mendapatkan perhatian publik, kasus tersebut resmi ditutup, Rabu (2/10).

Keputusan itu diumumkan setelah terjadi pertemuan antara kedua belah pihak di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta. Dari pihak Komdis diwakili langsung ketuanya, Hinca Panjaitan. Sementara pihak Messi diwakili Djanur dan Messi sendiri. (ran)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/